MODERN
TERPERCAYA
3
PROFESIONAL
MODERN
DEFINISI :
(UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan)
TERPERCAYA
Jika berkapasitas di
Masa berlaku IO jangka Sebagaimana Pasal 20
atas 200 kVA
waktu 10th dan dapat Permen ESDM No.
harus memiliki
diperpanjang Izin Operasi (IO) 35/2013
(Sebagaimana Pasal 24
Permen ESDM No. 35/2013)
4
PROFESIONAL
MODERN SANKSI PIDANA
TERPERCAYA APABILA TIDAK MEMILIKI IZIN OPERASI (IO) GENSET
Izin operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf b diwajibkan untuk pembangkit
tenaga listrik dengan kapasitas tertentu yang diatur dengan Peraturan Menteri.
5
PROFESIONAL
MODERN
TERPERCAYA
DASAR HUKUM
PENEGAKKAN HUKUM PENGELOLAAN LIMBAH B-3
1. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. PP No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B-3
3. Permen LH No. 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
4. Permen LH No. 30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta Pengawasan Pemulihan
Akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah
Daerah
5. Permen LH No. 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
6. Permen LHK No. 56 tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
PengelolaanLimbah B-3 dari Fasilitas Kesehatan
6
PROFESIONAL
MODERN
TERPERCAYA
DITUJUKAN DLM
* PENGELOLAAN LIMBAH B3
(PASAL 1 BTR 23 UU RI NO. 32 THN 2009)
ADALAH KEGIATAN YANG MELIPUTI PENGURANGAN,
PENYIMPANAN, PENGUMPULAN, PENGANGKUTAN, PEMANFAATAN, PENGOLAHAN,
DAN/ATAU PENIMBUNAN LIMBAH B-3 8
PROFESIONAL
MODERN
TERPERCAYA
(2) DALAM HAL B3 SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 58 AYAT (1) TELAH
KEDALUWARSA, PENGELOLAANNYA MENGIKUTI KETENTUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3.
(3) DALAM HAL SETIAP ORANG TIDAK MAMPU MELAKUKAN SENDIRI PENGELOLAAN
LIMBAH B3, PENGELOLAANNYA DISERAHKAN KEPADA PIHAK LAIN.
(4) PENGELOLAAN LIMBAH B3 WAJIB MENDAPAT IZIN DARI MENTERI, GUBERNUR, ATAU
BUPATI/WALIKOTA SESUAI DENGAN KEWENANGANNYA.
9
PROFESIONAL
MODERN
TERPERCAYA
(PASAL 12 PP No. 101 Tahun 2014)
(1) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Penyimpanan Limbah B3.
(2) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 sebagaimana dimaksud ayat (1) dilarang melakukan
pencampuran Limbah B3 yang disimpannya.
(3) Untuk dapat melakukan Penyimpanan Limbah B3, Setiap Orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib memiliki izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3.
(4) Untuk dapat memperoleh izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3, Setiap
Orang yang menghasilkan Limbah B3 :
a. wajib memiliki Izin Lingkungan; dan
b. harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada bupati/wali kota dan melampirkan
persyaratan izin.
(5) Persyaratan dan tata cara permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) huruf a dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6) Persyaratan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b meliputi:
a. identitas pemohon;
b. akta pendirian badan usaha;
c. nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan disimpan;
d. dokumen yang menjelaskan tentang tempat Penyimpanan Limbah B3;
e. dokumen yang menjelaskan tentang pengemasan Limbah B3; dan
f. dokumen lain sesuai peraturan perundang-undangan.
(7) Persyaratan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf e dikecualikan bagi permohonan izin
Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus.
11
K
Perlu adanya Izin Operasi (IO) genset yang mana kapasitasnya di atas 200 kVA,
E karena terkait dengan keamanan dan keselamatan setiap orang serta meminimalisir
timbulnya bahaya, sehingga pengelolaannya harus memenuhi standar keteknikan
S tenaga listrik. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 30 Tahun 2009
tentang Ketenagalistrikan.
I
Perizinan terkait Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3
M sangatlah diperlukan, mengingat ketersediaan tempat penyimpanan sementara
merupakan bagian dari pengelolaan lingkungan hidup. Sudah menjadi hal yang pasti
P bahwa ketidaktersediaan TPS ini akan membawa dampak terhadap kerusakan
lingkungan. Terkait dengan perizinan TPS limbah B3 ditujukan dengan adanya
U bentuk fisik dan dokumen TPS. Hal tersebut sebagaimana berkaitan dengan
aturan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
L Hidup.
A Penyalahgunaan terhadap izin yang telah diberlakukan terkait Izin Operasi (IO)
genset dan izin Tempat Penampungan Sementara (TPS) Limbah Bahan Berbahaya
N dan Beracun (LB3) ini harus ditindak tegas dengan cara menghukum pelakunya,
guna memberikan efek jera yang tentunya akan mengakibatkan dampak negatif baik
materiil maupun immateriil.
12
Sekian
&
Terima Kasih