Anda di halaman 1dari 13

PROFESIONAL

MODERN
TERPERCAYA

ANALISA YURIDIS TERHADAP PERIZINAN


PENGOPERASIAN GENSET DAN TPS
DI RUMAH SAKIT DARI SISI PIDANA
PROFESIONAL
MODERN LATAR BELAKANG
TERPERCAYA
Tugas pokok Kepolisian Negara Republik
UU No. 2 Thn 2002 Indonesia adalah:
KEPOLISIAN NEGARA RI a. Memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat;
Pasal 13
b. Menegakkan hukum; dan

c Memberikan perlindungan, pengayoman, dan


pelayanan kepada masyarakat
Menegakan hukum bukan berarti Polri
mencari-cari kesalahan atau
bahkan tidak mempunyai
pekerjaan lain, namun penegakan
hukum merupakan salah satu
wujud bentuk pelayanan
Polri kepada masyarakat
2
PROFESIONAL
MODERN
TERPERCAYA
DASAR HUKUM
PENEGAKKAN HUKUM PERIZINAN PENGOPERASIAN GENSET

1. UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2. PP No. 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
3. PP No. 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas PP No. 14 Tahun 2012 tentang
Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
4. Permen ESDM No. 35 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan Usaha
Ketenagalistrikan

3
PROFESIONAL
MODERN
DEFINISI :
(UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan)
TERPERCAYA

1. Ketenagalistrikan adalah segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan


pemanfaatan tenaga listrik serta usaha penunjang tenaga listrik.
2. Izin Operasi (IO) adalah izin untuk melakukan penyediaan tenaga listrik untuk
kepentingan sendiri.
Usaha Ketenagalistrikan

Penyediaan Tenaga Listrik Penunjang Tenaga Listrik

Kepentingan Kepentingan Jasa Penunjang Industri Penunjang


Umum Sendiri

Jika berkapasitas di
Masa berlaku IO jangka Sebagaimana Pasal 20
atas 200 kVA
waktu 10th dan dapat Permen ESDM No.
harus memiliki
diperpanjang Izin Operasi (IO) 35/2013
(Sebagaimana Pasal 24
Permen ESDM No. 35/2013)
4
PROFESIONAL
MODERN SANKSI PIDANA
TERPERCAYA APABILA TIDAK MEMILIKI IZIN OPERASI (IO) GENSET

Pasal 49 Ayat (2) UU No. 30/2009


tentang Ketenagalistrikan
Setiap orang yang melakukan usaha penyediaan tenaga listrik tanpa izin operasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah).

Pasal 22 UU No. 30/2009 tentang


Ketenagalistrikan

Izin operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf b diwajibkan untuk pembangkit
tenaga listrik dengan kapasitas tertentu yang diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 19 Ayat (1) UU No. 30/2009


tentang Ketenagalistrikan
1) Izin usaha untuk menyediakan tenaga listrik terdiri atas :
a. Izin usaha penyediaan tenaga listrik; dan
b. Izin operasi.

5
PROFESIONAL
MODERN
TERPERCAYA
DASAR HUKUM
PENEGAKKAN HUKUM PENGELOLAAN LIMBAH B-3
1. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. PP No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B-3
3. Permen LH No. 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
4. Permen LH No. 30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta Pengawasan Pemulihan
Akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah
Daerah
5. Permen LH No. 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
6. Permen LHK No. 56 tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
PengelolaanLimbah B-3 dari Fasilitas Kesehatan

6
PROFESIONAL
MODERN
TERPERCAYA

BAB XV (PSL 102, 103) UU RI NO. 32 THN 2009


DIATUR DLM TTG
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PSL 12, 13 PP NO. 101 THN 2014


TTG PENGELOLAAN LIMBAH B-3

DITUJUKAN DLM

BENTUK FISIK BANGUNAN DAN


DOKUMEN IZIN TPS LIMBAH B-3
7
PROFESIONAL
MODERN
TERPERCAYA

* LIMBAH (PASAL 1 BTR 20 UU RI NO. 32 THN 2009)


ADALAH SISA SUATU USAHA DAN / ATAU KEGIATAN

* BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN / B3 (PASAL 1 BTR 21 UU RI NO. 32 THN 2009)


ADALAH ZAT, ENERGI, DAN / ATAU KOMPONEN LAIN KARENA SIFAT, KONSENTRASI,
DAN / ATAU JUMLAHNYA, BAIK SCR LANGSUNG MAUPUN TDK LANGSUNG DAPAT
CEMARKAN DAN / ATAU MERUSAK LH, DAN / ATAU MEMBAHAYAKAN LH, KESEHATAN
SERTA KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA DAN MAKHLUK HIDUP LAIN

* LIMBAH B3 (PASAL 1 BTR 22 UU RI NO. 32 THN 2009)


ADALAH SISA SUATU USAHA DAN / ATAU KEGIATAN YG MENGANDUNG B3

* PENGELOLAAN LIMBAH B3
(PASAL 1 BTR 23 UU RI NO. 32 THN 2009)
ADALAH KEGIATAN YANG MELIPUTI PENGURANGAN,
PENYIMPANAN, PENGUMPULAN, PENGANGKUTAN, PEMANFAATAN, PENGOLAHAN,
DAN/ATAU PENIMBUNAN LIMBAH B-3 8
PROFESIONAL
MODERN
TERPERCAYA

(PASAL 102 UU RI NO. 32 THN 2009)


SETIAP ORANG YANG MELAKUKAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 TANPA IZIN SEBAGAIMANA
DIMAKSUD DALAM PASAL 59 AYAT (4) DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING
SINGKAT 1 (SATU) TAHUN DAN PALING LAMA 3 (TIGA) TAHUN DAN DENDA PALING SEDIKIT
RP 1.000.000.000,00 (SATU MILIAR RUPIAH) DAN PALING BANYAK
RP 3.000.000.000,00 (TIGA MILIAR RUPIAH).

(PASAL 103 UU RI NO. 32 THN 2009)


SETIAP ORANG YANG MENGHASILKAN LIMBAH B3 DAN TIDAK MELAKUKAN
PENGELOLAAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 59 DIPIDANA DENGAN PIDANA
PENJARA PALING SINGKAT 1 (SATU) TAHUN DAN PALING LAMA 3 (TIGA) TAHUN DAN DENDA
PALING SEDIKIT RP 1.000.000.000,00 (SATU MILIAR RUPIAH) DAN PALING BANYAK
RP 3.000.000.000,00 (TIGA MILIAR RUPIAH).

(PASAL 59 UU RI NO. 32 THN 2009)


(1) SETIAP ORANG YANG MENGHASILKAN LIMBAH B3 WAJIB MELAKUKAN PENGELOLAAN
LIMBAH B3 YANG DIHASILKANNYA.

(2) DALAM HAL B3 SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 58 AYAT (1) TELAH
KEDALUWARSA, PENGELOLAANNYA MENGIKUTI KETENTUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3.

(3) DALAM HAL SETIAP ORANG TIDAK MAMPU MELAKUKAN SENDIRI PENGELOLAAN
LIMBAH B3, PENGELOLAANNYA DISERAHKAN KEPADA PIHAK LAIN.

(4) PENGELOLAAN LIMBAH B3 WAJIB MENDAPAT IZIN DARI MENTERI, GUBERNUR, ATAU
BUPATI/WALIKOTA SESUAI DENGAN KEWENANGANNYA.
9
PROFESIONAL
MODERN
TERPERCAYA
(PASAL 12 PP No. 101 Tahun 2014)
(1) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Penyimpanan Limbah B3.
(2) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 sebagaimana dimaksud ayat (1) dilarang melakukan
pencampuran Limbah B3 yang disimpannya.
(3) Untuk dapat melakukan Penyimpanan Limbah B3, Setiap Orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib memiliki izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3.
(4) Untuk dapat memperoleh izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3, Setiap
Orang yang menghasilkan Limbah B3 :
a. wajib memiliki Izin Lingkungan; dan
b. harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada bupati/wali kota dan melampirkan
persyaratan izin.
(5) Persyaratan dan tata cara permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) huruf a dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6) Persyaratan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b meliputi:
a. identitas pemohon;
b. akta pendirian badan usaha;
c. nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan disimpan;
d. dokumen yang menjelaskan tentang tempat Penyimpanan Limbah B3;
e. dokumen yang menjelaskan tentang pengemasan Limbah B3; dan
f. dokumen lain sesuai peraturan perundang-undangan.
(7) Persyaratan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf e dikecualikan bagi permohonan izin
Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus.

(PASAL 13 PP No. 101 Tahun 2014)


Tempat Penyimpanan Limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (6) huruf d harus memenuhi
persyaratan:
a. lokasi Penyimpanan Limbah B3;
b. fasilitas Penyimpanan Limbah B3 yang sesuai dengan jumlah Limbah B3, karakteristik Limbah B3, dan
dilengkapi dengan upaya pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup; dan
c. peralatan penanggulangan keadaan darurat 10
PROFESIONAL
MODERN
TERPERCAYA
KASUS PENEGAKAN HUKUM TPS LIMBAH PT. XXX DITANGANI
OLEH UNIT TIPIDTER SATRESKRIM POLRESTABES SURABAYA

11
K
Perlu adanya Izin Operasi (IO) genset yang mana kapasitasnya di atas 200 kVA,
E karena terkait dengan keamanan dan keselamatan setiap orang serta meminimalisir
timbulnya bahaya, sehingga pengelolaannya harus memenuhi standar keteknikan
S tenaga listrik. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 30 Tahun 2009
tentang Ketenagalistrikan.
I
Perizinan terkait Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3
M sangatlah diperlukan, mengingat ketersediaan tempat penyimpanan sementara
merupakan bagian dari pengelolaan lingkungan hidup. Sudah menjadi hal yang pasti
P bahwa ketidaktersediaan TPS ini akan membawa dampak terhadap kerusakan
lingkungan. Terkait dengan perizinan TPS limbah B3 ditujukan dengan adanya
U bentuk fisik dan dokumen TPS. Hal tersebut sebagaimana berkaitan dengan
aturan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
L Hidup.
A Penyalahgunaan terhadap izin yang telah diberlakukan terkait Izin Operasi (IO)
genset dan izin Tempat Penampungan Sementara (TPS) Limbah Bahan Berbahaya
N dan Beracun (LB3) ini harus ditindak tegas dengan cara menghukum pelakunya,
guna memberikan efek jera yang tentunya akan mengakibatkan dampak negatif baik
materiil maupun immateriil.

12
Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai