PLASENTA PREVIA
Oleh:
AMANDA PUTRA
ISNA MAGFIRAH KHAERANI
Pembimbing:
dr. Munizar, Sp.OG
PENINGKATAN MORTALITAS
PERSALINAN
PLASENTA PREVIA NEONATUS
PREMATUR
3 KALI LIPAT
Resiko Terjadinya Plasenta Previa
»Insidensi plasenta previa pada ibu hamil < 20 tahun adalah 1 : 1500
»Ibu hamil > 35 tahun adalah 1 : 100
»Multiparitas
»Riwayat Seksio Cesaria (SC)
»Merokok
»Peningkatan kadar Maternal Serum Alpha-Fetopretein (MSAF) ≥2.0 MoM
Meningkat 8 kali pada wanita dengan riwayat persalinan > 4 kali
Wanita hamil yang merokok memiliki resiko 2 kali lebih besar
Plasenta previa ditemukan pada 1 dari 200 kelahiran, tetapi hanya
20% yang berupa plasenta previa lengkap (plasenta menutupi
seluruh serviks)
Insidensi plasenta previa di Parkland Hospital yaitu 1 : 390
kehamilan. Angka ini diambil berdasarkan data dari 280 ribu
ibu hamil dari tahun 1998 sampai 2006.
Berdasarkan letaknya:
Letak Rendah
Marginal
Berada pada ±2
Berada pada
cm dari OUI
pinggir OUI
Merokok
»USG (ultrasonography)
Pemakaian USG transvaginal telah secara nyata
menyempurnakan tingkat ketepatan diagnosa
plasenta previa.
»Anamnesia
»Pemerikaan Fisik
»Pemeriksan Penunjang
Anamnesis
»Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 24
minggu, tanpa rasa nyeri, tanpa alasan, berulang
dengan volume lebih banyak daripada sebelumnya,
terutama pada multigravida
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaaan Luar
• Inspeksi: Perdarahan, banyak atau sedikit, beku
• Palpasi: Kepala terapung atau mengolak ke samping
Pemeriksaan inspekulo
Apabila perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum, adanya
plasenta previa dapat dicurigai.
Pemeriksaaan Letak plasenta secara langsung
Hanya dapat dilakukan di kamar operasi karna resiko terjadinya
perdarahan tinggi.
PemeriksaanPenunjang
»USG dilakukan untuk menentukan letak plasenta. USG
dapat dilakukan secara transabdominal maupun
transvaginal.
Tatalaksana
Tatalaksana Umum
»Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk
menentukan sumber perdarahan. Pememriksaan dalam
tidak dianjurkan
»Perbaiki kekurangan cairan/darah
»Lakukan penilaian jumlah perdarahan
Tatalaksana
Tatalaksana Khusus
»Terapi Konservatif
Agar janin tidak terlahir prematur dan upaya diagnosis dilakukan
secara non-invasif
»Terapi ekspektatif
»Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotika profilaksis
»USG untuk memastikan letak plasenta
»Berikan tokolitik bila ada kontraksi
»Perbaikan anemia
Tatalaksana
Tatalaksana Aktif
» Terminasi kehamilan
• Usia kehamilan cukup bulan
• Janin mati atau menderita anomali
• Perdarahan aktif dan banyak
»Persalinan pervaginam masih dimungkinkan. Jika tidak,
lahirkan dengan seksio sesarea
Terminasi Kehamilan pada Plasenta Previa
»Seksio sesarea
• Persalinan pilihan utama pada plasenta previa
• Pemilihan teknik operasi sangat penting karena lokasi plasenta
dan perkembangan segmen bawah rahim.
»Persalinan spontan
• Persalinan spontan biasanya dilakukan pada psien yang
mengalami plasenta previa tipe marginal dan presentasi kepala
Komplikasi
Maternal Fetal
»Kelahiran preterm
»Anemia, bahkan syok
»anomali kongenital
»plasenta inkreta dan
»respiratory distress
bahkan plasenta perkreta
syndrome
»anemia
Prognosis
Sekitar 70% pasien denga plasenta
previa paling tidak mengalami satu kali
episode perdarahan.
Laporan Kasus
Identitas Pasien
» Nama : ny. Sabda Niar
» Usia : 34 tahun
» Pekerjaan : IRT
» Alamat : Kuta Alam
» No. CM : 1-08-95-73
Anamnesis
»Keluhan Utama
Keluar darah dari jalan lahir
»Riwayat Menikah
1 kali pada usia 23 tahun
»Riwayat pObstetrik
1. Laki-laki, 9 tahun, BBL 3800 gram, SC a/I Ketuban Habis di RS Meulaboh
2. Perempuan, 6 tahun, BBL 3200 gram, PV di RS Blang Pidie
3. Hamil Saat Ini
»Riwayat Konstrasepsi
Konstrasepsi dengan kondom
Pemeriksaan Fisik
»Vital Sign
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Umum : Baik
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Heart Rate : 82 x/menit
Respiratory Rate : 18 x/menit
Suhu Tubuh : 36,5 ‘C
Pemeriksaan Fisik
»Kepala dan leher:
mata tidak anemis, sklera tidak ikterik dan tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening.
»Paru:
simetris, stem fremitus kanan=stem fremitus kiri, sonor pada kedua lapangan
paru, vesikuler (+/+), ronki (-/-) dan wheezing (-/-).
»Jantung:
bunyi jantung I > bunyi jantung II, regular, murmur tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
»Abdomen:
Leopold 1: TFU 27 cm dan TBJ 2325 gram.
Leopold 2: Punggung kanan, DJJ 145 dpm.
Leopold 3: Bagian terbawah kepala janin.
Leopold 4: Belum memasuki PAP.
Prognosis
»Quo ad vitam : Bonam
»Quo ad functionam : Bonam
»Quo ad Sanactionam : Bonam
Kronologis Terminasi Kehamilan
Tanggal
20 November 2017 S/ keluar darah dari 1 jam yang lalu, saat ini darah mulai berhenti.
Pukul 08.00 Wib O/KU : baik, Kesad : CM, TD : 120/80 mmHg, N : 90x/mnt, RR : 20x/mnt, S :
36.40C,
St. Generalis : dbn
St. Obstetri : his negatif, DJJ 150 dpm
I: V/U tenang
Io: Portio livide, OUE tertutup, flour (-), Fluxus (+).
VT: Tidak dilakukan
A/ G3P2A0 Hamil 35-36 Minggu JPKTH + HAP ec Plasenta Previa Letak
Rendah, BSC 1x (IDT 9 tahun).
21 November 2017 S/ keluar darah dari jalan tidak ada dan pasien belum merasakan kontraksi.
pukul 06.00 Wib O/KU : baik, Kesad : CM, TD : 110/80 mmHg, N : 88x/mnt, RR : 20x/mnt, S :
36.50C,
St. Generalis : dbn
St. Obstetri : his negatif, DJJ 145 dpm
I: V/U tenang
Io: Portio livide, OUE tertutup, flour (-), Fluxus (-).
VT: Tidak dilakukan
A/ G3P2A0 Hamil 35-36 Minggu JPKTH + HAP ec Plasenta Previa Letak
Rendah, BSC 1x (IDT 9 tahun).
P/ Hemodinamik stabil : Observasi KU, TTV, His, Djj/Jam, dan tanda-tanda
perdarahan.
Pematangan paru: Pematangan paru: (IV) Dexamethason 6 mg/12 jam
selama 2 hari
Tokolitik: Nifedipin 4 x 10mg selama 2 hari
USG konfirmasi poli
Kronologis Terminasi Kehamilan
Tanggal
22 November 2017 S/ Pasien mengeluhkan perut terasa tegang dan gerakan janin dirasakan.
pukul 21.00 Wib O/KU : baik, Kesad : CM, TD : 120/80 mmHg, N : 90x/mnt, RR : 20x/mnt, S :
36.50C,
St. Generalis : dbn
St. Obstetri : His 2 x dalam 10 menit selama 25 detik., DJJ 143 dpm
I: V/U tenang
Io: Portio livide, OUE tertutup, flour (-), Fluxus (-).
VT: Tidak dilakukan
A/ G3P2A0 Hamil 35-36 Minggu JPKTH + HAP ec Plasenta Previa Letak
Rendah, BSC 1x (IDT 9 tahun).
P/ Hemodinamik stabil : Observasi KU, TTV, His, Djj/Jam, dan tanda-tanda
perdarahan.
Bed rest total
Terapi lanjutan
Pematangan paru: Pematangan paru: (IV) Dexamethason 6 mg/12 jam
selama 2 hari
Tokolitik: Adolat oros 1x30mg.
Rencana persalinan : observasi bila perdarahan (+)
Kronologis Terminasi Kehamilan
Tanggal
23 November 2017 S/ Pasien mengeluhkan keluar darah segar dari jalan lahir.
pukul 07.00 Wib O/KU : baik, Kesad : CM, TD : 120/80 mmHg, N : 88x/mnt, RR : 20x/mnt, S :
36.30C,
St. Generalis : dbn
St. Obstetri : His 2 x dalam 10 menit selama 20 detik., DJJ 148 dpm
I: V/U keluar darah dari jalan lahir.
Io: Portio livide, OUE tertutup, flour (-), Fluxus (+).
VT: Tidak dilakukan
A/ G3P2A0 Hamil 35-36 Minggu JPKTH + HAP ec Plasenta Previa Letak
Rendah, BSC 1x (IDT 9 tahun).
P/ Hemodinamik stabil : Observasi KU, TTV, His, Djj/Jam, dan tanda-tanda
perdarahan.
Bed rest total
Terapi lanjutan
Pematangan paru: Pematangan paru: (IV) Dexamethason 6 mg/12 jam
selama 2 hari
Tokolitik: Adolat oros 1x30mg.
Kaltrofen supp II /8 jam. S/ Pasien mengeluhkan keluar darah
segar dari jalan lahir.
Kronologis Terminasi Kehamilan
Tanggal
23 November 2017 S/ Pasien mengeluhkan keluar darah segar dari jalan lahir semakin banyak.
pukul 20.00 Wib O/KU : baik, Kesad : CM, TD : 100/70 mmHg, N : 96x/mnt, RR : 22x/mnt, S :
36.00C,
St. Generalis : dbn
St. Obstetri : His 2 x dalam 10 menit selama 30 detik., DJJ 150 dpm
I: V/U keluar darah dari jalan lahir.
Io: Portio livide, OUE tertutup, flour (-), Fluxus (+).
VT: Tidak dilakukan
A/ G3P2A0 Hamil 35-36 Minggu JPKTH + HAP ec Plasenta Previa Letak
Rendah, BSC 1x (IDT 9 tahun).
P/ Hemodinamik stabil : Observasi KU, TTV, His, Djj/Jam, dan tanda-tanda
perdarahan.
Bed rest total
Terapi lanjutan
Pematangan paru: Pematangan paru: (IV) Dexamethason 6 mg/12 jam
selama 2 hari
Tokolitik: Adolat oros 1x30mg.
Kaltrofen supp II /8 jam.
Rencana persalinan : Sectio caesarea cyto.
Kronologis Terminasi Kehamilan
Tanggal
24 November 2017 S/ Pasien mengeluhkan nyeri pada bagian yang telah dilakukan operasi.
pukul 23.30 Wib O/KU : baik, Kesad : CM, TD : 130/80 mmHg, N : 80x/mnt, RR : 20x/mnt, S : 36.30C,
St. Generalis : dbn
pasien mulai rawat
St. Obstetri :
ruangan Arafah 3 B: asi belum keluar
U: satu jari dibawah umbilikus
B: bab belum ada
B: bak melalui kateter urin
L: lokhia rubra
E: episiotomy tidak dilakukan
A/ POD 0 para 2 post SC a/i plasenta previa marginalis.
P/ Hemodinamik stabil : Observasi KU, TTV, dan tanda-tanda perdarahan.
Instruksi setelah Sectio caesarea cyto
Atasi infeksi : inj. Cefotaxime 2gr/24 jam
Atasi nyeri : kaltrofen supp II/ 8jam
Atasi stress ulcer : inj. Ranitidine 1 amp/8jam
Multivitamin : sohobion 1x1
Bayi rawat NICU.
Ibu mobilisasi bertahap
Observasi kateter urine 1x 24jam
Laboratorium 2 jam post section caesaria
Kronologis Terminasi Kehamilan
Pemeriksaan Tanggal
24/11/2017
Darah Rutin
Hb 11,7 g/dl
Ht 33 %
Leu 10,2x103/mm3
Tro 313x102 U/L
Erit 3,7x106/mm3
Hitung jenis 2/0/0/70/12/6
Kronologis Terminasi Kehamilan
Tanggal
24 November 2017 S/ Pasien mengeluhkan nyeri pada bagian yang dilakukan operasi berkurang.
pukul 07.00 Wib O/KU : baik, Kesad : CM, TD : 110/70 mmHg, N : 88x/mnt, RR : 20x/mnt, S :
36.30C,
St. Generalis : dbn
St. Obstetri :
B: asi sudah keluar
U: satu jari dibawah umbilikus
B: bab belum ada
B: bak 500 ml kateter urin jam 06.00 wib
L: lokhia rubra
E: episiotomy tidak dilakukan
A/ POD 1 para 2 post SC a/i plasenta previa marginalis.
P/ Hemodinamik stabil : Observasi KU, TTV, dan tanda-tanda perdarahan.
Kronologis Terminasi Kehamilan
Tanggal