Anda di halaman 1dari 17

pneumonia

OLEH KELOMPOK 5 :
Seni Mariska (21117105)
Tri Cahyani ( 21117124 )
Tuti Dwi Sopiyati ( 21117125 )
Windah Anisyah ( 21117134 )
Yolanda Dwi Nita ( 21117139 )
PNEUMONIA
Pnemonia adalah infeksi akut pada paru-paru,
ketika paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi
gangguan pernapasan, akibat kemampuan paru-paru
menyerap oksigen berkurang.
Pneumonia  proses infeksi akut yang mengenai
jaringan paru-paru atau alveoli.
Terjadinya pneumonia, khususnya pada anak,
seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut
pada bronkus (bronchopneumonia).
Penyebab Pneumonia
Bakteri merupakan penyebab
umum, diantaranya:
Streptococcus pneumoniae :
Pneumonia Pneumokokus

Streptococcus pyogenes
Legionella pneumophila :
Pneumonia Legionela
Penyebab Pneumonia…

Haemophilus influenza : Pneumonia


Haemophilus influenzae
Penyebab Pneumonia…
Staphylococcus aureus : Pneumonia Stafilokokus
Streptococcus pyogenes (Streptococcus group A) :
Pneumonia Streptokokus grup A

Streptococcus pyogenes
•Jamur : Candida albicans, histoplasmosis,
aspergifosis, coccidioido mycosis,
cryptococosis.

Aspirasi : Karena makanan, cairan, lambung


Inhalasi : Racun atau bahan kimia, rokok, debu
dan gas .
PATOFISIOLOGI

Yaitu masuknya mikroorganisme ke traktus


respiratorius yang menginfeksi saluran napas atas
karena daya tahan tubuh lemah maka infeksi
menyebar ke paru-paru sampai ke bronchioli dan
menimbulkan gejala ringan: batuk, pilek, panas,
malaise.
Bila infeksi bertambah kuat, terjadi infiltrasi yaitu
masuknya mukus paru-paru yang menyebabkan
sumbatan dan konsolidasi yaitu penimbunan
mukus paru-paru.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului
infeksi saluran nafas atas akut selama beberapa hari.
Batuk nonproduktif dan produktif
Sesak nafas dan cepat
Retraksi intercosta
Demam
Cyanosis
Nyeri sendi, lelah
Mual, muntah, nafsu makan turun
Ronchi
Sakit kepala
KOMPLIKASI
Atelektasis pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau
kolaps.
Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang
meradang.
Empisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah
dalam rongga pleura terdapat di satu tempat atau seluruh
rongga pleura.
Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial
Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
Pemeriksaan Penunjang…

Pengambilan sekret secara broncoscopy dan fungsi paru untuk preparasi


langsung, biakan dan test resistensi dapat menemukan atau mencari etiologinya,
tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena sukar.

Secara laboratorik ditemukan leukositosis biasa 15.000 – 40.000 / m dengan


pergeseran LED meninggi.

Foto thorax bronkopeumoni terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau


beberapa lobus.

Rontgen untuk melihat infiltrasi atau daerah konsolidasi yang kadang disertai
efusi pleura, kultur nasofaring, tenggorokan dan darah yang mengisolasi
organisme.
PENATALAKSANAAN MEDIS

Penicillin 50.000 u/kg BB/ hari ditambah dengan


Klorampenikol 50-70 mg/ kg BB/ hari atau diberikan
antibiotik yang mempunyai spektru luar seperti
Ampicillin. Pengobatan ini diteruskan sampai batas
demam 4-5 hari.
Pemberian oksigen dan cairan intravena biasanya
diperlukan campuran glukosa 5% dan NaCl 0,9%
dengan perbandingan 3 : 1 ditambah larutan KCl 10
mEq/ 500 ml/ batas infus
Penatalaksanaan Keperawatan

Simptomatis :
Kompres dengan air hangat ketika terjadi
peningkatan suhu.
Beri posisi nyaman untuk melancarkan pernafasan
Asupan nutrisi yang adekuat ketika terjadi gejala
anoreksia.
Medis :
Pemberian oksigen dan cairan intravena
Kemotherapi untuk mycoplasma pneumonia
Obat-obat penghambat sintesis SNA (Sintosin
Antapinosin dan Indoksi Urudin.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Sistem Integumen 

– Subyektif : batuk pilek, muntah, panas, diare, nafsu makan menurun,


jumlah jam tidur berkurang, sesak, rewel dan mual.

– Obyektif : anak/pasien tampak sesak, nafas cepat dan dangkal, terlihat


nafas cuping hidung, retraksi otot bantu pernafasan, cyanosis, respirasi
> 60 x/menit, anak tampak pucat, batuk-batuk, suhu meningkat( >
38ºC, berkeringat, bibir kering, terjadi leukositosis, ronkhi positif,
ekspirasi memanjang, dari hasil rontgen tampak adanya konsolidasi
atau infiltrasi paru,berat badan menurun.
INTERVENSI
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berbuhungan dengan
produksi mukus kental pada paru dan ketidakefektifan batuk
Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan
demam, masukan cairan yang kurang karena dispnea
Potensial komplikasi infeksi berhubungan dengan tidak
adekuatnya pertahanan sekunder (adanya infeksi penekanan
imun
Kurang pengetahuan orang tua berhubungan dengan kurang
informasi tentang penyakit anaknya
IMPLEMENTASI

Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan,


kagiatan yang dilakukan dengan cara melihat data
dasar, mempelajari rencana, penyesuaian rencana,
mengadakan tindakan keselamatan, melaksanakan
tindakan keperawatan sesuai rencana yang telah
disusun dan mengkomunikasikan hasil asuhan
keperawatan mencakup tindakan mandiri dan
kolaborasi.
EVALUASI
Bersihan jalan nafas efektif
Pasien/klien dapat melakukan aktivitas
Tidak terjadi kekuangan volume cairan
Tidak terjadi potensial komplikasi infeksi
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Orang tua tidak cemas lagi.
THANKYOU….

Anda mungkin juga menyukai