Anda di halaman 1dari 18

AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT

Achmad Rosikun (3.31.16.0.01)

Dicky Fermana Sripuji (3.31.16.0.06)

Fredy Baktiyar (3.31.16.0.09)

Mohammad Royan Abdillah (3.31.16.0.12)


KLASIFIKASI AIR

A. AIR BERSIH A. AIR KOTOR

Menurut Dwi Tangoro dalam buku “utilitas Air kotor adalah air yang tidak memenuhi
bangunan”ada syarat fisik air minum adalah: persyaratan kesehatan untuk untuk kebutuhan
minum, masak, mandi, dan energi. Air
• Jernih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau, kotor merupakan air limbah dari sisa produksi
dan tidak mempunyai rasa aktifitas manusia. Air dapat dikatakan kotor jika
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
• Mempunyai suhu kira-kira 10-20 derajat
celcius • Secara fisik: berbau, warnanya keruh,

• Memenuhi syarat kesehatan • berasa jika diminum


AIR PANAS

Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.
Sistem air panas ini dapat dipasang pada bangunan perumahan, perkantoran, restoran, hotel, apartemen, penginapan,
rumah sakit dan bangunan umum. Pada daerah yang beriklim sejuk atau dingin air panas dibutuhkan, oleh Karena itu
system plambing air panas ini menggunakan pipa besi tuang atau tembaga yang dibalut dengan benang-benang asbes
sebagai isolator supaya panasnya tidak terbuang.

Alat pemanas yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

a. Pemanas air dengan gas, air mengalir sesaat, dan melewati pipa-pipa yang dipanaskan.

b. Pemanas air listrik

c. Pemas air energy surya dimana tabung penyimpan dipasang diatas atap bangunan untuk mendapatkan panas
matahari.
Dalam buku utilitas bangunan juga kebutuhan air bersih dalam bangunan dipergunakan untuk memenuhi kepentingan
penghuninya yang berkaitan dengan fasilitas bangunan tersebut.Kebutuhan air yang mendasar dibagi sebagai berikut :

a. keperluan keperluan: b. kebutuhan yang sifatnya sirkulasi:

• - untuk minum , memasak/dimasak • -air panas,water cooling/AC, kolam renang, air


mancur/taman
• - untuk keperluan mandi, BAB dan BAK
c. kebutuhan yang sifatnya tetap:
• - untuk mencuci
• - air untuk hidran
• - untuk proses industri
• - air untuk sprinkler

d. air cadangan yang sifatnya brkurang karena


penguapan
TABEL KEBUTUHAN AIR MENURUT TIPE BANGUNAN
KLASIFIKASI BERDASARKAN CARA PENGALIRAN

1) Sistem gravitasi. 2) Sistem pembuangan bertekanan

Air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke Sistem ini menggunakan alat (pompa) karena

tempat yang lebih rendah secara gravitasi ke saluran saluran umum letaknya lebih tinggi dari letak alat

umum yang letaknya lebih rendah plambing, sehingga air buangan dikumpulkan
terlebih dahulu dalam satu bak penampung
kemudian dipompakan keluar ke roil umum.
SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH

Sistem sambungan langsung dengan PDAM Sistem Tangki Atap


SISTEM PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH

Sistem Feed-Up Sistem Feed-Down


SISTEM PEMBUANGAN AIR

• Sistem pembuangan air kotor adalah sistem pembuangan untuk air buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet,
dan air buangan yang mengandung kotoran manusia dari alat plambing lainnya (black water).

• Sistem pembuangan air bekas adalah sistem pembuangan untuk air buangan yang berasal dari bathtub, wastafel, sink
dapur dan lainnya (grey water). Untuk suatu daerah yang tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas,
maka dapat di gabungkan ke instalasi air kotor terlebih dahulu.

• Sistem pembuangan air hujan merupakan sistem terpisah dari sistem pembuangan air kotor maupun air bekas, karena
bila di campurkan sering terjadi penyumbatan pada saluran dan air hujan akan mengalir balik masuk ke alat plambing
yang terendah.

• Sistem air buangan khusus adalah sistem pembuangan air yang mengandung gas, racun, lemak, limbah pabrik, limbah
rumah sakit, pemotongan hewan dan lainnya yang bersifat khusus.
SISTEM PERANGKAP AIR KOTOR

Syarat-syarat perangkap

1.Kedalaman air penyekat berkisar antara 50 – 100 mm.

2.Konstruksi perangkap harus sedemikian rupa sehingga tak terjadi pengendapan atau tertahannya kotoran dalam
perangkap.

3.Konstruksi perangkap harus sederhana sehingga mudah di perbaiki bila ada kerusakan dan dari bahan tak berkarat.

4.Tidak ada bagian bergerak atau bersudut dalam perangkap yang dapat menghambat aliran air.
JENIS – JENIS PERANGKAP

1. Perangkap yang di pasang pada alat plambing dan 2. Perangkap yang di pasang pada luar gedung
pipa pembuangan
.
.
SISTEM PENANGKAPAN AIR KOTOR

Persyaratan penangkap

• Penangkap yang sesuai harus dipasang sedekat mungkin dengan alat plambing yang di layaninya, dengan maksud agar pipa
pembuangan yang mungkin mengalami gangguan sependek mungkin.

• Konstruksinya harus mudah dibersihkan, dilengkapi dengan tutup yang mudah dibuka dan letak dari penangkap dalam ruang
sedemikian rupa sehingga sampah dari penangkap mudah dibuang keluar ruang.Konstruksi penangkap harus mampu secara
efektif memisahkan minyak, lemak dan sebagainya dari air buangan.Konstruksi penangkap umumnya juga merupakan
‘perangkap’, karena itu bila telah dipasang penangkap dilarang memasang perangkap, sebab dapat terjadi ‘perangkap ganda’.
JENIS – JENIS PENANGKAP

1. Penangkap Lemak 2. Penangkap Bahan bakar Minyak


TANGKI SEPTIK DAN REMBESAN

Tangki septic sebenarnya serupa saja dengan bak penampungan air kotor, tetapi lebih ditujukan penggunannya untuk menampung air
kotor buangan dari bangunan ditempat yang tidak terjangkau oleh riol umum/kota. Prinsip kerja dari tangki septik adalah mengolah
dan memisahkan antara air dengan kotoran dengan cara pengendapan. Pengolahan dilakukan oleh bakteri anaerobic yang merubah
kotoran baku menjadi Lumpur. Air hasil pemisahan (70% lebih bersih) dialirkan keluar secara gravitasi dan diresapkan ketanah,
sedangkan hasil endapan (Lumpur) harus dibuang secara berkala dengan bantuan layanan mobil tangki air kotor pemerintah setempat.
Dengan demikian tangki septic biasanya terletak diluar bangungan (mudah dicapai mobil tangki) dan tidak ada peralatan pompa yang
dipasangkan.
SISTEM PEMBUANGAN DENGAN TANGKI SEPTIK
KOMPONEN SISTEM PEMBUANGAN
SYARAT JARAK KOMPONEN SISTEM TANGKI SEPTIK
kESIMPULAN

Pada sistem plambing pada bangunan gedung terdapat empat sistem penyediaan air bersih, yaitu sistem sambungan langsung, sistem tangki atap,
sistem tangki tekan, dan sistem tanpa tangki. Mekanisme dari sistem sambungan langsung yaitu air bersih dari PAM melalui pipa utama PAM masuk ke instalasi
meteran air dan air langsung didisribusikan ke seluruh gedung. Sistem ini diterapkan pada bangunan rumah.

Sistem pembuangan air kotor adalah sistem pembuangan untuk air buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang
mengandung kotoran manusia dari alat plambing lainnya (black water).

Sistem pembuangan air bekas adalah sistem pembuangan untuk air buangan yang berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya (grey water). Untuk suatu
daerah yang tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas, maka dapat di gabungkan ke instalasi air kotor terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai