Anda di halaman 1dari 25

Novia Yosephin Nirigi

102011332
 Seorang laki-laki berumur 30 tahun datang ke
Puskesmas denga keluhan sering pusing sejak
1 bula terakhir. Selain itu pasie sulit kosetrasi
saat bekerja dan sulit untuk tidur.
 Diagonosis (dokter perusahaan) berdasarkan:
1. Klinis
2. Laboratorium dan pemeriksaan penunjang
3. Data lingkungan kerja dan analisis riwayat
pekerjaan
 7 langkah diagnosis PAK:
1. Tentukan diagnosis klinis
2. Tentukan pajanan yang dialami
3. Apakah pajanan dapat menyebabkan penyakit
tersebut?
4. Apakah jumlah pajanan cukup besar?
5. Apakah ada faktor individu yang berpengaruh
6. Kemungkinan lain di luar pekerjaan
7. Tentukan apakah itu PAK atau penyakit bukan
akibat kerja
 Langkah-langkah medis:
1. Anamnesis riwayat penyakit dan riwayat
pekerjaan
2. Pemeriksaan klinis
3. Pemeriksaan lab
4. Pemeriksaan tempat kerja
5. Diagnosis kerja dan diagnosis diferensial
6. Diagnosis okupasi
 Idetitas
 Keluhan utama
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat peyakit keluarga
 Riwayat obat
 Riwayat sosial
 Pemeriksaan fisik
- Kesadaran, keadaan umum
- Konjungtiva
- TTV
- Kepala dan leher, termasuk pemeriksaan saraf
kranialis
- Telinga, hidung, tenggorokan
 Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan darah rutin
 Uji Dix
Hallpike
 Tes kalori
 Vertigo adalah suatu kondisi medis yang
ditandai dengan sensasi seseorang bahwa
lingkungan di sekitar dirinya bergerak atau
berputar.
 Etiologi: Vertigo dapat timbul pada lesi atau
gangguan fungsi labirin, nervus vestibularis,
batang otak atau lobus temporalis
 Klasisikasi vertigo: perifer dan sentral
GEJALA VERTIGO VERTIGO VESTIBULER
VESTIBULER TIPE SENTRAL
TIPE PERIFER

1. Bangkitan vertigo. Lebih mendadak. Lebih lambat.


GEJALA VERTIGO VERTIGO VESTIBULER
VESTIBULER TIPE SENTRAL
TIPE PERIFER

2. Derajat vertigo. 1. Bangkitan vertigo. Berat.


Lebih mendadak. Ringan.
Lebih lambat.

3. Pengaruh gerakan2. kepala.


Derajat vertigo. +
Berat. Ringan. -
3. Pengaruh gerakan kepala. + -

4. Gejala autonom (mual-


4. Gejala autonom (mual- ++
++ + +
muntah, keringat dingin).
muntah, keringat dingin).
5 . Gangguan pendengaran tinitus, tuli. + -

6. Tanda fokal otak. - +


5 . Gangguan pendengaran tinitus, tuli. + -

6. Tanda fokal otak. - +


 Rasa pusing atau vertigo disebabkan oleh
gangguan alat keseimbangan tubuh yang
mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi
tubuh yang sebenarnya dengan apa yang
dipersepsi oleh susunan saraf pusat.
 Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya.
Beberapa pajanan -> 1 penyakit atau lebih.
Lakukan anamnesis (lebih bernilai bila
ditunjang data obyektif): deskripsi pekerjaan
secara kronologis, periode waktu kerja
masing-masing, apa yang diproduksi, bahan
yang digunakan dan cara bekerja.
 Solven adalah zat kimia yang berguna untuk
melarutkan atau mengencerkan zat kimia yang
lain.
 Cara solven masuk ke tubuh melauli: inhalasi,
kulit, digestive.
 Efek khusus:
- Hati : etanol  perlemakan hati, sirosis
- Ginjal: karbon tetraklorida hepatotoksik
- Susunan saraf perifer  rasa baal dan
parestesia
- Sistem hematopoetik benzene leukemia
- Karsinogenesis: hidrokarbon berklorin
tumor hati
 Lakukan identifikasi pajanan
 Evidence based: pajanan-penyakit
 Pendapat pekerjaan: apakah keluhan/gejala
ada hubungan dengan pekerjaan
Efek solven terhadap kesehatan
 Solven terhirup, kulit, ataupun lewat makanan.

 Gejala-gejala bila terpapar jangka pendek:

- Iritasi mata, paru-paru, dan kulit


- Sakit kepala, mual, pusing, kepala rasa melayang
- Depresi SSP
 Bila terkena paparan uap solven dengan
konsentrasi sangat tinggi, bisa menyebabkan
hilang kesadarann dan bahkan kematian.
 Efek khusus:
- Hati : etanol  perlemakan hati, sirosis
- Ginjal: karbon tetraklorida hepatotoksik
- Susunan saraf perifer  rasa baal dan
parestesia
- Sistem hematopoetik benzene leukemia
- Karsinogenesis: hidrokarbon berklorin
tumor hati
 Perlu mengetahui patifisiologi penyakit &
bukti epidemiologis.
 Dapat dengan pengamatan kualitatif -> cara
kerja, proses kerja, bagaimana lingkungan
kerja.
 Masa kerja.
 Pemakaian alat pelindung sesuai/tepat?
 Status kesehatan fisik: atopi/alergi, riwayat
penyakit dalam keluarga, kebiasaan
berolahraga
 Status kesehatan mental
 Higiene perorangan
 Hobi
 Kebiasaan: merokok
 Pajanan dirumah
 Pekerjaan sambilan
 Pasien ke puskesmas dengan keluhan sering pusing
sejak 1 bulan terakhir dan sulit konsentrasi saat
bekerja dan sulit untuk tidur itu merupakan penyakit
akibat kerja karena intoksikasi solven. Hal ini dapat
dibuktikan karena pasien bekerja di pabrik sepatu
bagian produksi sebagai perekat bagian bawah
sepatu dengan lem dan tidak menggunakan alat
pelindung diri, pasien bekerja 8 jam perhari.
 Primer
penyuluhan, olahraga, perubahan perilaku
 Sekunder
melalui peraturan dan adminnistrasi,
melalui teknis  APD
 Tersier
MCU
 Training dan penyuluhan tentang bahaya solven terhadap tenaga kerja
harus diberikan secara teratur dan di refresh setiap tahun

 Pastikan bahwa tenaga kerja paham tentang bahaya solven dan tindakan
pencegahan supaya tidak terpapar solven, serta mengetahui prosedur
bila terjadi emergency

 Data MSDS harus dimiliki dan dipahami oleh tenaga kerja, begitu pula
lavel yang tertempel di wadah solven.

 Jika perluh ganti dengan bahan yang bukan solven atau solven yang lebih
aman

 Konntrol uap solven dengan cara: gunakan peralatan ventilasi yang ada
dengan optimum, pakailah respiratoryang sesuai dengan solven tersebut.

 Cuci tangan yang bersih setelah bekerja dengan solven, sebelum makan
dan minum.
 Pasien ke puskesmas dengan keluhan sering pusing
sejak 1 bulan terakhir dan sulit konsentrasi saat
bekerja dan sulit untuk tidur itu merupakan penyakit
akibat kerja karena intoksikasi solvent. Hal ini dapat
dibuktikan karena pasien bekerja di pabrik sepatu
bagian produksi sebagai perekat bagian bawah
sepatu dengan lem dan tidak menggunakan alat
pelindung diri, pasien bekerja 8 jam perhari dan
bekerja sudah 10 tahun lamanya.

Anda mungkin juga menyukai