Anda di halaman 1dari 12

oleh :

dr. Yenita Susanti


Puskesmas Kp. Baru Padusunan
Asma adalah penyakit heterogen, biasanya
ditandai dengan inflamasi kronis saluran
napas.

Asma memiliki dua fitur utama:

1. Riwayat gejala pernapasan seperti mengi, napas


pendek, dada sesak dan batuk, yang bervariasi
sepanjang waktu dan variasi dalam intensitas,
DAN
2. Expiratory airflow limitation yang bervariasi
Pola gejala yang merupakan ciri khas asma
Riwayat keluarga
Pemerikasaan fisik
Pengukuran fungsi paru
- Spirometri
- Peak expiratory flow / Arus Puncak Ekspirasi
Pengukuran respons saluran napas
Pengukuran status alergi untuk mengindentifikasi faktor
risiko
Langkah tambahan mungkin diperlukan untuk mendiagnosis
asma pada anak usia 5 tahun ke bawah dan orang tua
Faktor yang menyebabkan
eksaserbasi pada Asma

1. Alergen
2. Infeksi saluran pernapasan
3. Aktivitas dan hiperventilasi
4. Perubahan cuaca
5. Sulfur dioksida
6. Makanan, zat aditif, obat-obatan
Cara Mencegah Serangan
Asma
Asma tidak bisa disembuhkan, cuma bisa
dicegah kekambuhannya dengan cara :
1. Minum obat teratur
2. Olahraga
3. Menjauhi alergen
4. Jauhi stres
5. Latihan pernapasan
Beberapa latihan
pernapasan
1. Bernapas dengan perut
2. Pernapasan Diafragma
3. Teknik Pernapasan Buteyko
4. Yoga
5. Bernapas dengan mengerutkan bibir
1. Bernapas dengan perut
Banyak orang salah kaprah yang mengatakan nafas
yang baik itu dengan pernapasan dada, padahal
sebenarnya pernapasan perut akan lebih banyak
menghirup udara.
Caranya, tarik napas dalam, saat menarik napas perut
mengembung dan saat mengeluarkan napas perut
akan mengempis.
Jika latihan ini rutin dilakukan setiap hari akan
menggeser pernapasan dada yang yang dangkal
menuju pernapasan perut yang dalam.
2. Pernapasan Diafragma
Gunanya untuk memaksimalkan distribusi udara
dalam paru.
Caranya, sambil duduk ataupun berbaring ambil
napas pelan dan dalam lewat hidung, kemudian
hembuskan perlahan lewat mulut. Lakukan terus
menerus sampai lancar melakukannya dan
konsentrasi pada pernapasan.
3. Teknik Pernapasan
Buteyko
Jika teknik yang lain mengajarkan memperbanyak
bernafas, teknik ini sebaliknya, justru melibatkan
pernapasan yang sedikit dan lebih bnyak
berkonsentrasi pada pernapasan hidung.
Caranya, buka mata dan lihat ke atas, mulai bernapas
melalui hidung dengan lembut, perlahan dan
dangkal saja. Kemudian hembuskan perlahan
sampai terasa tidak ada udara yang tersisa di
paru. Lakukan cara ini berkali-kali.
4. Yoga
Menurut penelitian, rutin melakukan yoga dapat
mengurangi pemakaian inhaler sebanyak 43%.
efek dari yoga adalah pengaturan napas yang
baik yang membuat keadaan tubuh jadi rileks,
keadaan tubuh yang rileks mencegah kambuhnya
asma.
5. Bernapas dengan
mengerutkan bibir
Ini dapat dilakukan ketika terjadi serangan asma
karena cara ini dapat membantu udara lebih
banyak keluar dari paru-paru.
Caranya, hirup udara perlahan lewat hidung lalu
buang napas lewat bibir yang mengerucut secara
perlahan-lahan seolah-olah akan bersiul. Hal ini
harus dilakukan dengan menggunakan
pernapasan diafragma.
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai