Anda di halaman 1dari 27

MODEL-MODEL ANALISIS TEKS MEDIA

SEMANTIC ANALYSIS (1-2)


TM 11-12
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Fakultas Dakwah UNHASY
Tebuireng Jombang
Dosen:
Sokhi Huda
Kamis, 04 Juli 2019 1
Konsep Dasar
1. Semiotic analysis adalah analisis tentang
tanda. Semiologi: ilmu tentang tanda.
2. Semiotic berusaha mengungkap dan
menyadari kekuatan ‘bahasa’ sebagai ‘wadah’
isi pikiran manusia.
3. Pendekatan dan metode semiotic berfokus
pada pencarian jejak-jejak makna,
menemukan kode-kode dan sistem-sistem
yang mengkonstruksi makna.

Kamis, 04 Juli 2019 2


Bahasa sebagai Sistem Tanda
1. Bahasa merupakan medium utama dari karya
sastra, seni, dan sebagainya.
2. Bahasa sebagai ujaran yang dihasilkan dari
alat ucap dan ekspresi budaya manusia
mengandung kekuatan tanda di dalamnya.
3. Kekuatan tanda itu muncul dari hubungan
tanda dengan tanda (sintaksis), hubungan
tanda dengan maknanya (semantik), dan
hubungan tanda dengan pengguna
(pragmatik).

Kamis, 04 Juli 2019 3


4. Model-model semanic anslysis (SA) adalah:
a. SA model Charles Sanders Peirce (1839-1914):
analisis karya seni (umumnya lukisan dan
sastra),
b. SA model Ferdinand de Saussure (1857-1913):
analisis karya seni (umumnya sastra),
c. SA model Roland Barthes (1915-1950): analsis
kebudayaan (khususnya mitos), mempraktikkan
model linguistik dan semiologi Saussure,
d. SA model Michel Camille Riffaterre (1924-2006):
analisis karya seni (umumnya sastra; puisi).

Kamis, 04 Juli 2019 4


1. Semantic Analysis
Model Charles Sanders
Peirce (1839-1914)

Kamis, 04 Juli 2019 5


a. Konsep dasar: analisis karya seni (umumnya lukisan
dan sastra)
b. Pierce merupakan seorang ahli filsafat dan logika.
Istilah semiotika dimunculkan oleh Pierce sebagai
padanan kata logika. Menurut Peirce, logika
mempelajari cara bernalar dan sesuai dengan
hipotesisnya. Penalaran dilakukan melalui tanda-
tanda. Menurut Peirce, ”kehidupan manusia
dipenuhi dengan tanda, dengan perantaraan
tanda-tanda, proses kehidupan menjadi lebih
efisien, dengan perantaraan tanda-tanda pula
manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya
sekaligus mengadakan pemahaman yang lebih baik
terhadap dunia. Dengan demikian manusia adalah
homo semioticus” (Ratna, 2004:97).

Kamis, 04 Juli 2019 6


Teori Meaning Triangle Charles Sander Pierce

Representament

Interpretant Object

Kamis, 04 Juli 2019 7


Sistem Analisis SA Model C.S. Pierce
Meaning Triangle C.S . Pierce

Representament

Interpretant Object

Hubungan Triadik

Representament: Object: Interpretant:


• Qualisign • Iconic sinsign • Rhematic sinsign
• Sinsign • Index • Dicent sinsign
• Legisign • Symbol • Argument

Objek Penelitian
Kamis, 04 Juli 2019 8
1) Qualisign: kualitas terjauh yang dimiliki tanda.
2) Iconic sinsign: tanda yang memperlihatkan kemiripan.
3) Rhematic indexical sinsign: tanda berdasarkan pengalaman.
langsung, yang secara langsung menarik perhatian karena
kehadirannya.
4) Dicent sinsign: tanda memberikan informasi tentang sesuatu.
5) Iconic legisign: tanda yang menginformasikan norma atau
hukum.
6) Rhematic indexical legisign: tanda yang mengacu kepada objek
tertentu.
7) Dicent indexial legisign: tanda yang bermakna informasi dan
menunjuk subjek informasi.
8) Rhematic symbol atau symbolic tanda yang dihubungkan dengan
objek melalui asosiasi ide umum.
9) Dicent symbol atau symbolic: tanda yang langsung
menghubungkan dengan objek melalui asosiasi dalam otak.
10) Argument: tanda yang merupakan inferensi seseorang terhadap
sesuatu berdasarkan alasan tertentu.

Kamis, 04 Juli 2019 9


Object
Sign
Icon Index Symbol

Hubungan Tanda dirancang untuk Tanda dirancang Tanda dirancang


tanda mempresentasikan untuk mengindi- untuk menyandikan
dengan sumber acuan melalui kasikan sumber sumber acuan
sumber simulasi atau persamaan acuan atau saling melalui kesepakatan
acuannya (sumber acuan dapat menghubungkan atau persetujuan
dilihat, didengar, dsb) sumber acuan

Ditandai Persamaan (Kesamaan) Hubungan Sebab Konversi


dengan Akibat

Contoh Gambar-gambar, Asap/api; gejala/ Kata-kata isyarat,


patung-patung, tokoh penyakit; bercak simbol matematika,
besar, foto Ronald merah/campak; jari simbol sosial
Reagen, onomatopoeia, yang menunjuk
dst. kata keterangan di
sini, di sana; kata

Kamis, 04 Juli 2019 10


Contoh Operasional Semantic Analysis Model C.S. Pierce
Arief Budhiman (Skripsi Fisipol UKI Bandung, 2013)
ANALISIS SEMIOTIK CHARLES SANDER PIERCE MENGENAI LUKISAN ABSTRAK
IBU DAN ANAK KARYA AGUNG WIWEKAPUTRA
Objek Penelitian:
Lukisan Abstrak Ibu dan Anak Karya Agung Wiwekaputra

Kamis, 04 Juli 2019


Hasil Penelitian dan Pembahasan
Representament
Qualisigns Sinsigns Legisigns
Terdapat 2 unsur Hubungan antara Kedekatan seorang
yang memiliki gambar dengan arti ibu dengan anaknya
filosofi, yaitu objeknya. Kasih sayang dan selalu menjaga
gambar seorang dan perhatian anaknya dari kecil
ibu dan anaknya. merupakan ciri hingga dewasa. Inti
Dari kedua unsur tersendiri dari seorang makna dari lukisan
tersebut ibu. Pada dasarnya Ibu dan Anak ini
mempunyai kesan wanita mempunyai sifat adalah ikatan batin
pertalian kasih kelembutan, dan yang sangat kuat
sayang dan kelembutan tersebut antara ibu dan
perhatian ibu menjadikan identitas anaknya.
terhadap anaknya. pada lukisan abstrak
Ibu dan Anak ini.

Kamis, 04 Juli 2019


Object
Icon Index Symbol
Dalam lukisan Dalam lukisan Menyimbolkan kasih
abstrak ini terdapat abstrak Ibu dan sayang, kedekatan
sosok Ibu yang Anak ini pelukis dan perhatian ibu
sedang memasukkan terhadap anaknya
menggendong gambar seorang dengan
anaknya yang dalam anak yang sedang menggambarkan ibu
keseharian digendong agar sedang
pemaknaan gambar karakter seorang menggendong
dalam lukisan ibu yang penuh anaknya, serta
abstraknya ini eksis kelembutan tidak menempatkan warna
atau memang sering hilang. merah dan kuning.
terjadi.

Kamis, 04 Juli 2019


Interpretant
Rhematic Sinsign Dicent Sinsign Argument
Dalam lukisan Adanya tulisan Argument dalam
abstrak Ibu dan “Agung W, 2003”. lukisan abstrak
Anak yaitu terdapat “Agung W” Ibu dan Anak
garis-garis yang menginformasikan adalah sebuah
membentuk dengan pelukis dari lukisan
lukisan abstrak
kelengkungan abstrak tersebut,
dengan objek
bidang garis dan “2003” adalah
tersebut dan tahun dimana wujud manusia
divisualisasikan pelukis membuat didalamnya.
seperti wujud lukisan tersebut.
manusia.

Kamis, 04 Juli 2019


KESIMPULAN
1. Representasi pada lukisan abstrak Ibu dan Anak adalah 2 elemen penting,
yaitu objek gambar seorang ibu dan anaknya yang masing-masing elemen
tersebut mempunyai arti kedekatan, kasih sayang dan ikatan batin yang
sangat kuat di antara keduanya yang divisualisasikan oleh pelukis.
2. Object pada lukisan abstrak Ibu dan Anak adalah digambarkan sosok
seorang wanita berambut panjang dalam keadaan melingkarkan
tangannya seolah sedang memegang atau menggendong sesuatu, oleh
pelukisnya ini diartikan sebagai seorang ibu yang sedang menggendong
anaknya.
3. Interpretant pada lukisan abstrak Ibu dan Anak adalah bentuk dasar
bidang lingkaran, lonjong atau oval, juga setengah lingkaran. Dasar
bentuk ini menginterpretasikan sebagai wujud manusia. Terdapat tulisan
“Agung W, 2003” yang mengartikan pelukis dari lukisan abstrak Ibu dan
Anak serta tahun dibuatnya lukisan tersebut. Warna kuning dan merah,
kuning mengartikan kelembutan dan merah mengartikan power atau
kekuatan kasih sayang ibu dalam menjaga anaknya.
Kamis, 04 Juli 2019 15
2. Semantic Analysis
Model Ferdinand de
Saussure (1857-1913)

Kamis, 04 Juli 2019 16


a. Konsep dasar SA model Saussure: analisis karya
seni (umumnya sastra).
b. Saussure merupakan ahli linguistik. Menurut
Saussure, bahasa dipelajari sebagai sistem tanda.
Peirce menyebut teori tanda sebagai semiotika,
Saussure menyebut teori tanda sebagai semiologi.
Menurut Saussure, tanda merupakan gabungan
antara penanda dan petanda. Penanda (signifiant)
merupakan citra akustis, sedang petanda (signified)
merupakan konsep.
c. Saussure menggunakan pendekatan anti-historis
yang melihat bahasa sebagai sistem yang utuh dan
harmonis secara internal (language). Ia
mengusulkan teori bahasa yang disebut
“strukturalisme”; bahasa adalah sistem makna.
Kamis, 04 Juli 2019 17
d. Makna tidak saja muncul dari intensi pemberi
pesan atau hal yang ditunjuknya tetapi dari lokasi
kata tersebut dalam sistem tanda; dari relasi-relasi
dalam sistem tanda.
e. Makna muncul dari rangkain pemaknaan yang
dapat terjadi akibat kompleksitas sistem tanda.
f. Sistem tanda yang berbeda memberi makna yang
berbeda terhadap ‘tanda’ yang sama.
g. Analisis teks: melihat keadaan makna berubah
sepanjang waktu, memeriksa perkembangan
elemen-elemen dalam sistem tanda.
h. Asumsi: tidak ada realitas dan kebenaran makna
yang tetap.

Kamis, 04 Juli 2019 18


i. Komponen sistem tanda:
(1) penanda (signifier), contoh: ‘madu’.
(2) petanda atau sesuatu yang ditandai
(signified) selalu bergulir maknanya
secara dinamis; wujud fisik sesuatu yang
ditandai, yaitu ‘madu’.
j. Contoh perguliran makna:
(1) Banyak perempuan yang suka ‘madu’.
(2) Tidak banyak perempuan yang suka
‘madunya’.
(3) Semua perempuan suka berbulan ‘madu’.

Kamis, 04 Juli 2019 19


3. Semantic Analysis
Model Roland Barthes
(1857-1913)

Kamis, 04 Juli 2019 20


a. Konsep dasar SA model Barthes: analsis
kebudayaan (khususnya mitos), mempraktikkan
model linguistik dan semiologi Saussure.
b. Barthes menggunakan teorinya untuk mengkaji
kebudayaan dalam karyanya Mythologies (1957).
Dia mengkaji mitos, tetapi bukan mitos yang
dikenal sehari-hari. Mitos menurut Barthes
adalah sistem komunikasi; suatu pesan; Mitos
tidak berupa objek, konsep, atau gagasan tetapi
berupa model penandaan (signification); suatu
bentuk. Dalam dunia modern, mitos dikenal
dengan bentuk feminisme, maskulinitas, ilmu
pengetahuan, dan kesuksesan.

Kamis, 04 Juli 2019 21


Sistem SA Barthes (Tingkatan Makna):
a. Denotatif: makna literer, tingkat perseptual,
tingkat pertama (first order): “Alhamdulillah,
rasanya maknyus meskipun agak masam”.
b. Konotatif: makna dalam tingkatan citra dan
nuansa yang terlekat: “Astaghfirullah,
wajahnya kok masam banget”.
c. Mitologis/alegoris: lebih mendalam
subjektivitasnya, terdapat konotasi ideologis:
“Masya Allah, mendapat rejeki tidak
bersyukur, tapi malah bermuka masam”.

Kamis, 04 Juli 2019 22


4. Semantic Analysis
Model Michel Camille
Riffaterre (1857-1913)

Kamis, 04 Juli 2019 23


a. Konsep dasar SA model Riffaterre: analisis
karya seni (umumnya sastra; puisi).
b. Sistem SA Model Riffaterre:
1) Pembacaan heuristik, pengubahan bahasa
sastra menjadi bahasa biasa agar lebih
mudah dipahami untuk mempermudah
analisis tahap selanjutnya.
2) Pembacaan ketidaklangsungan ekspresi:
pernyataan suatu hal dengan arti yang lain
yang disebabkan oleh tiga hal; (a)
penggantian arti, (b) penyimpangan arti,
dan (c) penciptaan arti.
Kamis, 04 Juli 2019 24
(a) Penggantian arti dari kata atau kalimat yang
digantikan dengan arti lain melalui bahasa kiasan:
simile, metafora, metonimie, perumpamaan
epos, personifikasi, dan pars pra toto.
(b) Penyimpangan arti yang disebabkan oleh tiga
hal: (1) ambiguitas, (2) kontradiksi yang
disebabkan ironi dan paradoks, dan (3) nonsense.
(c) Penciptaan arti baru yang disebabkan oleh bentuk
visual puisi: secara linguistik tidak memiliki arti,
namun secara semiotik, unsur-unsur tersebut
merupakan tanda yang dapat menciptakan
makna baru dalam puisi. Penciptaan arti baru
disebabkan oleh adanya bentuk visual puisi:
rima, enjambemen, dan tipografi.

Kamis, 04 Juli 2019 25


(1) Rima: perulangan bunyi yang sama dan
teratur dalam puisi.
(2) Enjambemen: pemenggalan kata ke
dalam baris berikutnya sebagai
penekanan atau penegasan pada baris
tersebut.
3) Pembacaan hermeneutik, yaitu pembacaan yang
didasarkan pada konvensi sastra (penafsiran)
4) Penentuan hipogram: memahami ruang kosong
yang tidak dijabarkan dalam teks secara
eksplisit berupa hipogram potensial
(terkandung dalam bahasa sehari-hari) dan
hipogram aktual (teks-teks sastra sebelumnya).

Kamis, 04 Juli 2019 26


5) Penentuan matriks, model, dan varian
makna: matriks puisi ditransformasikan oleh
sesuatu yang disebut model berupa kiasan
atau metafora. Matriks tidak tertulis dalam
puisi, yang tertulis hanyalah varian-varian
yang mengkongkretkan matriks.

Kamis, 04 Juli 2019 27

Anda mungkin juga menyukai