Anda di halaman 1dari 27

Jurusan Teknik Lingkungan

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Analisa EPANET

Rachmanu Eko Handriyono

1
Langkah-langkah penggunaan EPANET

1. Buka program Epanet 2.0


2. Setelah muncul tampilan utama Epanet,
yang pertama kali dilakukan adalah
mengatur dimension dan options sesuai
satuan dan persamaan yang kita gunakan
3. Untuk membuka dimension, klik view pada
toolbar, pilih dimension, kemudian pada
map units klik Meters, lalu klik OK

2
Tampilan menu Dimension

3
Tampilan menu Dimension

4
Langkah-langkah penggunaan EPANET

4. Pada menu browser (kotak kecil di kanan


atas) pilih Data, cari Options, klik 2 kali
Hydraulics. Kemudian ubah satuan flow
units ke dalam bentuk LPS (Liter Per
Second) dan ganti Status Report menjadi
Yes.

5
6
Tampilan Menu Hydraulics

7
Langkah-langkah penggunaan EPANET

5. Masukkan peta wilayah perencanaan


melalui perintah view – backdrop – Load,
kemudian pilih peta yang akan
dimasukkan. File peta harus dalam bentuk
bitmap (.bmp)

8
Memasukkan peta ke dalam Epanet

9
Langkah-langkah penggunaan EPANET

6. Membuat jaringan sistem distribusi air


minum menggunakan toolbar yang tersedia
dalam Epanet.
– Klik Toolbar add Reservoir dan letakkan pada
peta rencana
– Klik Toolbar add Node/junction dan letakkan
pada peta rencana
– Klik Toolbar add Pipe dan hubungkan antar
node/junction

10
Langkah-langkah penggunaan EPANET

7. Mengisi data junctions.


– Nama junction (Junction ID)
– Elevasi  dalam meter
– Untuk tapping, isi debit blok (base demand)  dalam L/s

8. Mengisi data pipa.


– Nama pipa (Pipe ID)
– Panjang pipa (Length)  dalam meter
– Diameter pipa  dalam mm
– Koefisien kekasaran pipa (roughness)  120 untuk pipa
PVC
11
Langkah-langkah penggunaan EPANET

9. Mengisi data reservoirs.


– Nama reservoir (Reservoirs ID)
– Head Total (Total Head)  dalam meter (elevasi muka
tanah + ketinggian reservoir

12
Contoh jaringan SDAM

13
Memasukkan data junction

14
Memasukkan data pipa

15
Memasukkan data reservoir

16
Langkah-langkah penggunaan EPANET

10. Setelah selesai mengisi semua data, tekan


RUN (gambar kilat).
Untuk menampilkan warna pressure
(tekanan) pada node/junction dan velocity
(kecepatan), pada kotak browser cari Map
lalu untuk node diganti pressure
sedangkan untuk links diganti velocity

17
Contoh tampilan hasil running

18
Menampilkan warna untuk Pressure dan Velocity

19
Langkah-langkah penggunaan EPANET

11. Apabila menunjukkan hasil Run Was


Succesfull maka dilanjutkan dengan
menampilkan hasil RUN dan pengecekan
data.
Jika belum succes maka yang perlu diganti
pertama kali yaitu total head pada
reservoir harus ditinggikan

20
Langkah-langkah penggunaan EPANET

12. Untuk menampilkan hasil RUN dalam


bentuk tabel, klik Report – Table – Type
(network node dan network links), klik
Columns (pilih data yang akan
ditampilkan), klik OK

21
Contoh tampilan hasil RUN untuk Node

22
Contoh tampilan hasil RUN untuk Links (Pipa)

23
Langkah-langkah penggunaan EPANET

12. Data yang harus dicek yaitu, pressure tiap


node, kecepatan aliran dan headloss pada
pipa. Data tersebut disesuaikan dengan
dengan standar regulasi Permen PUPR No 27
Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan SPAM
Catatan:
apabila pressure tidak sesuai maka yang
perlu diganti yaitu head pada reservoir,
apabila velocity tidak sesuai maka yang perlu
diganti yaitu diameter pada pipa
24
Kriteria pipa distribusi (Permen PUPR No 27 Th 2016)

Tambahan:
Untuk headloss maksimum pada pipa yang diijinkan adalah 10 m/km
25
Ukuran Diameter Pipa

26
TERIMA KASIH

27

Anda mungkin juga menyukai