Anda di halaman 1dari 32

Oleh: Rully Annisa, M.Kep.

,Ners
Pelayanan kesehatan
 Pelayanan kesehatan terdiri atas:
a. pelayanan kesehatan perseorangan; dan
b. pelayanan kesehatan masyarakat.
 Pelayanan kesehatan meliputi kegiatan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
 Pelayanan kesehatan perseorangan ditujukan untuk
menyembukan penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan dan keluarga.
 Pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat.
 Pelaksanaan pelayanan kesehatan harus
mendahulukan pertolongan keselamatan nyawa pasien
dibanding kepentingan lainnya.
 Penyelengggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan
secara bertanggung jawab, aman, bermutu, serta
merata dan non diskriminatif.
 Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab
atas penyelenggaraan pelayanan kesehatan .
 Pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat.
 Pemerintah wajib menetapkan standar mutu pelayanan
kesehatan.
 Standar mutu pelayanan kesehatan diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Kebijakan
1. Peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan
kebidanan, serta keteknisian medik dan
keterapian fisik.
2. Peningkatan kemampuan SDM keperawatan dan
kebidanan, serta keteknisian medik dan
keterapian fisik.
3. Peningkatan advokasi, kordinasi, pembinaan dan
pengawasan
4. Penguatan regulasi pelayanan keperawatan dan
kebidanan, serta keteknisian medik dan
keterapian fisik.
5. Peningkatan jejaring, kemitraan lintas program
dan sektor
5
KONSEP MUTU
 Perawat-perawat harus mampu
mendokumentasikan kontribusinya dalam sistem
pemberian pelayanan kesehatan melalui “Patient
out comes”
 Perawat mendokumentasikan “cost effectiveness”
dari pelayanan yang diberikan oleh “advance
practice nurses”, komunikasikan pada konsumen
dan payer (Brown & Grimes,1993)

Memperhatikan kemampuan meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan

6
Mutu atau Kualitas adalah:
1. Menurut Deming. Kualitas adalah kesesuaian
dengan kebutuhan pasar atau konsumen.
2. Feigenbaum, kualitas adalah kepuasan pelanggan
sepenuhnya. Suatu produk dapat dikatakan
bermutu apabila dapat memberikan kepuasan, yaitu
sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen
atas suatu produk
3. Menurut Crosby, kualitas adalah confronmance to
requirement, yaitu sesuai dengan yang diisyaratkan
atau distandarkan. Suatu produk memiliki suatu
kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas
yang telah ditentukan

7
Key Quality Principles
 Customer Focus
 Process Improvement
 Variation
 Leadership
 Employee Involvement
 Scientific Method
Penerapan mutu dalam keperawatan:
Quality is:
 Caring, which is the heart of nursing
 Relative, which is in the eye of the holder
 Dynamic and ever-changing, which is a sign of
our times
 Satisfaction, which is achievement of
professional standard
 Control, which is essential in a competitive
environment
 Elusive, which is difficult to measure
 Challenge, which is being accepted and
pursued by nursing

9
 Peduli, yang merupakan jantung dari keperawatan
 Relatif, yang ada di mata pemegang
 Dinamis dan selalu berubah, yang merupakan tanda zaman kita
 Kepuasan, yang merupakan pencapaian standar profesional
 Kontrol, yang penting dalam lingkungan yang kompetitif
 Sulit dipahami, yang sulit diukur
 Tantangan, yang diterima dan dikejar oleh keperawatan
Quality Responsilibity
 Patient Care Result
 Focusing attention in the right clinical and
satisfaction outcomes
 “Doing the right things”
 Practitioner Performance
 Completing work according to the agreed on,
correct process that will lead to desired outcomes
 “Doing things the right way”
 Profit Potential
 Achieving patient results through appropriate
practitioner performance and within predetermined
cost constraint

11
 Hasil Perawatan Pasien
 Memusatkan perhatian pada hasil klinis dan kepuasan yang tepat
 "Melakukan hal yang benar“

 Kinerja Praktisi
 Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang disepakati, proses yang
benar yang akan menghasilkan hasil yang diinginkan
 “Melakukan hal-hal dengan cara yang benar”

 Potensi Keuntungan
 Mencapai hasil pasien melalui kinerja praktisi yang tepat dan dalam
batasan biaya yang telah ditentukan
System Mutu dalam Pelayanan Keperawatan
Important Standards
aspect Knowledge, care, safety,
satisfaction, comfort, anxiety
Indicator
Major Service of patient result
Or Activity

Patient care management system


Important Standards
aspect Knowledge & Expertise
Major Service Indicator
Or Activity of Practitioner Performance

Performance management system

Important Standards
aspect Resources, revenue, & profit
Major Service Indicator
Or Activity of Profit Potential

Financial management system


13
Jasa adalah : aktivitas atau manfaat yang
ditawarkan oleh satu pihak yang lain yang
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
menghasilkan kepemilikan apapun.

14
Bagaimana gambaran mutu pada produk :
jasa pelayanan keperawatan, hasil asuhan
keperawatan.
 Apa yang disebut produk : jasa dalam bentuk
pelayanan keperawatan?
 Apa yang disebut hasil dari asuhan
keperawatan sebagai produk jasa?

15
Asuhan Keperawatan Bermutu
 Dilakukan oleh perawat profesional dan tenaga teknis
pelaksanaan asuhan keperawatan (auxillary)
 Pendekatan holistik bersifat “humane” mencakup : bio-psiko-
sosio/ kultural dan spiritual
 Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan &
tehnologikeperawatan, mengacu pada standar dan kode etik
keperawatan
 Penggunaan sumber daya secara optimal, efektif dan efisien,
sesuai pola pengelolaan keperawatan
 Memenuhi syarat : efficacy, appropriateness, accessbility,
accepbility, effectiveness, efficiency dan continuity.

16
Manfaat Manajemen Mutu (1) :

Bagi Karyawan :
a. Kejelasan tugas dan wewenang
b. Peningkatan prestasi kerja &
kepuasan kerja
c. Keyakinan akan kebenaran cara
penanganan pekerjaan
d. Peningkatan motivasi & prestasi
kerja

17
Manfaat Manajemen Mutu (2) :

Bagi Pelanggan :
 Menumbuhkan rasa keyakin
 Menumbuhkan kepuasan pelanggan

18
Tujuan Menjaga Mutu Keperawatan
 Meningkatkan Mutu Pelayanan & Askep
 Menurunkan biaya operasional
 Menjaga mutu pelayanan sesuai standar &
peraturan yang berlaku
 Meningkatkan pencatatan & dokumentasi
pelayanan & asuhan
 Membuat penilaian terhadap penampilan secara
rasional
 Meningkatkan tanggung gugat para profesional
praktisi
 Meningkatkan image yg positif thd Rumah Sakit

19
Indikator Mutu Asuhan

 Tujuan program manajemen mutu:


meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari
pelayanan/asuhan pasien dengan mempergunaka
data untuk membuat keputusan. Pasien mennjadi
pusat sehingga indikator utama mutu pelayanan
adalah efektifitas atau “outcomes”.
 Dimensi Indikator Klinik:

a. Lingkup pelayanan (klinikal, profesional,


administrative).

b. Aspek pelayanan (struktur, proses dan hasil)

c. Ketepatan pelayanan.

d. Tingkat serius kejadian.

e. Adverse event or desirable event.

f. Tresholds.
 Metode

a. Experience

b. Prescription

c. Audit Process

d. Activity mapping – memilih indikator prioritas.


INDIKATOR MUTU YANKEP
1. Patient safety
2. Kenyamanan
3. Pengetahuan
4. Kepuasan Pasien
5. Self Care
6. Kecemasan

23
1. Patient Safety
 Pasien jatuh
 Tanpa cidera
 Dengan cidera
 Kesalahan pemberian obat
 Perdarahan
 Injury integumen
 Dekubitus
 Infeksi luka

24
2. Kenyamanan
 Jumlah pasien nyeri akut
 Jumlah pasien nyeri kronis
 Nyeri kanker
 Nyeri non kanker

25
3. Pengetahuan
 Pendidikan kesehatan, antara lain
tentang:
 Mengatasi rasa nyeri
 Perawatan di rumah
 Perawatan diri
 dll

26
4. Kepuasan Pasien
 Komplain pasien/keluarga terhadap
pelayanan keperawatan
 Instrumen survey kepuasan pasien

27
5. Self Care
 Kemampuan kebersihan diri (mandi)
 Memakai pakaian

28
6. Kecemasan
 Penggunaan koping efektif
 Identifikasi kekuatan individu

29
30
Strategi
1. Mutu dikelola sebagai itu tersendiri dengan berbagai
jenis program mutu : TQM, nCQI, PSBHN, QA dll.
2. Mutu terintegrasi dalam setiap kegiatan/ program
keperawatan (cara berfikir, bertindak, sikap sampai
kegiatan) berorientasi pada mutu
3. Komponen penting, standar praktik yan keperawatan,
dokumentasi, monitoring evaluasi dan umpan balik
serta perbaikan/ pengembangan/ peningkatan
4. Best Practice melalui Evidence Based.
5. Yakinkan bahwa keperawatan mempunyai kontribusi
besar dalam pelayanan kesehatan, dapat dibuktikan
dan dapat diukur.

31

Anda mungkin juga menyukai