Anda di halaman 1dari 12

TRAUMA EKSTERMITAS

KELOMPOK 9 :
DEVITA RUKMANA
FITRIANTI
HUNAIN SUCI KAMILA
TRAUMA EKSTERMITAS

Trauma yang mengakibatkan cedera pada ekstremitas. Trauma

pada satu bagian system musculoskeletal atau trauma ekstremitas dapat

menyebabkan disfungsi struktur di sekitarnya dan struktur yang

dilindungi atau disangganya serta kerusakan pada otot, pembuluh darah

dan saraf
MACAM-MACAM TRAUMA
EKSTERMITAS
FRAKTUR
1.
Cedera skelet yang paling signifikan dapat terjadi disebut fraktur.

Selain berakibat ke jaringan tulang, cedera dapat terjadi disekitar jaringan lunak,

pembuluh darah, dan saraf. fraktur dibagi menjadi 2 yaitu : fraktur terbuka dan

fraktur tertutup.
2. Sindrome Kompartemen
Sindrom kompartemen adalah kondisi kedaruratan yang terjadi
ketika tekanan didalam kompartemen otot meningkat sampai
tingkat yang mempengaruhi sirkulasi mikrovaskular dan merusak
integritas neurovascular.

3. Dislokasi
Dislokasi merupakan cedera sendi yang serius dan jarang terjadi.
Dislokasi terjadi bila sendi lepas dan terpisah, dengan ujung-
ujung tulang tidak lagi menyatu.
4. Sprain (Keseleo)
Sprain (keseleo) merupakan cedera pada sendi
yang sering terjadi.

5. Strain (Peregangan)

6. Vulnus (Luka)
Etiologi Trauma Ekstermitas
a. Cedera langsung berarti pukulan langsung terhadap tulang sehingga
tulang patah secara spontan. Pemukulan biasanya menyebabkan
fraktur melintang dan kerusakan pada kulit diatasnya.

b. Cedera tidak langsung berarti pukulan langsung berada jauh dari


lokasi benturan, misalnya jatuh dengan tangan berjulur dan
menyebabkan fraktur klavikula.
Penatalaksanaan
a. Recognition
Pada trauma ekstremitas perlu diketahui kelainan yang terjadi
sebagai akibat cedera tersebut, baik jaringan lunak atau tulangnya.
b. Reduction atau reposisi
Reposisi adalah tindakan untuk mengembalikan jaringan atau
fragmen tulang pada posisi semula.
c. Retaining
Retaining adalah tindakan imobilisasi atau fiksasi untuk
mempertahankan hasil reposisi.
d. Rehabilitasi
Rehabilitasi berarti mengembalikan kemampuan anggota gerak yang
cedera untuk dapat berfungsi kembali.
Mengevaluasi ekstermitas apakah ada 5P :

1) Pain (nyeri)

2) Pallor(pucat)

3) Pulse(nadi)

4) Parestesia

5) Paralisis
Tindakan Keperawatan Gawat Darurat

Perawatan untuk Cedera Tulang


1) Buka dan periksa area tempat cedera
2) Stabilkan bagian yang cedera untuk mencegah gerakan
3) Tutup luka dan tulang yang terpajan dengan kassa. Tempelkan
gulungan kassa disekitar tulang, dan perban cederatanpa menekan
tulang.
4) Kompres dengan es batu atau kantong dingin (cold pack)
5) Cari pertolongan medis.
Perawatan untuk cedera sendi

1. Jika dicurigai terjadi dislokasi, pasang bidai jika layanan medisdarurat


(EMS) terlambat datang. Berikan perawatan seperti pada fraktur.
2) Jika dicurigai terjadi sprain (keseleo) terapkan prosedur RICE.
a. Rest (istirahat)
b. Ice (es)
c. Compression (kompresi)
d. Elevation (elevasi)
3) Cari pertolongan medis.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih
melalui perdarahan masif
b.Nyeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan dan spasme ototsekunder
terhadap luka trauma mekanik (kecelakaaan)
c.Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Kehilangan integritasstruktur
tulang, tidak nyaman/nyeri, kerusakan muskuloskeletal danneuromuskulerd.
d.Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kehilangan
cairan berlebih melalui perdarahan massife.
e.Infeksi berhubungan dengan paparan lingkungan pada fraktur terbuka
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai