Anda di halaman 1dari 18

Selasa, 25 Juni 2015

Kepaniteraan Klinik Madya Laboratorium Klinik Gigi &


Mulut RSUD Kanjuruhan Kab. Malang

JURNAL READING
Oleh : Makmun Nawil LS, S.Ked
MANAGEMENT OF ORAL LEOKOPLAKIA – Pembimbing :
ANALYSIS OF LITERATURE drg. Anny Rufaidah, Sp.KG
TINJAUAN PUSTAKA
Leukoplakia merupakan lesi putih keratosis berupa bercak atau plak pada mukosa
mulut yang tidak dapat diangkat dari mukosa mulut secara usapan atau kikisan dan
secara klinis maupun histopatologis berbeda dengan penyakit lain di dalam mulut
serta tidak dapat dihubungkan dengan sebab fisik atau kimia kecuali penggunaan
tembakau
ETIOLOGI PATOFISIOLOGI
 Faktor Lokal  Belum diketahui dengan jelas
 Faktor Chemical & Thermal  Transformasi diplastik
 Faktor Sistemik  Diferensiasi epitel  mukosa yang putih
 Faktor Malnutrisi Vitamin

lesi jinak meningkat pada sel yang telah mengalami cacat


pada gen p53 dan pada antigen proliferation marker
proliferating cell nuclear.
DIAGNOSA
 Masih sering mengalami kendala  etiologi leukoplakia Lokasi
yang belum jelas  daerah alveolar
 WHO : Suatu penebalan putih yang tidak dapat digosok  mukosa lidah
sampai hilang dan tidak dapat digolongkan secara klinis
atau histologi sebagai penyakit-penyakit spesifik lainnya  Bibir
 palatum lunak dan keras
 Tidak mengeluhkan rasa nyeri  sensitif terhadap
rangsangan sentuh, makanan panas dan makanan yang  daerah dasar mulut
pedas
 gingival
 mukosa lipatan bukal
 mandibular alveolar ridge.
TIPE LEUKOPLAKIA
 Homogen
 Non Homogen
 Verroucous
TATALAKSANA
Non Bedah Bedah
 Untuk mendeteksi dan mencegah  harus diperiksa secara berkala
perubahan leukoplakia menjadi sel ganas
 kira-kira setiap 2-3 bulan sekali
agen antiinflamasi, vitamin, agen sitotoksik,
 Tindakan Operatif : Electrocautery,
vitamin B kompleks dan vitamin C
cryosurgery
 Menghindari faktor-faktor yang
menyebabkan leukoplakia seperti rokok dan
alkohol
JURNAL READING
Judul
Management of Oral Leokoplakia – Analysis of Literature
Peneliti
Elitsa G. Deliverska & Milena Petkova
Penerbit
Journal of IMAB - Annual Proceeding (Scientific Papers)
Tahun Penerbitan
Jan-Mar 2017
ABSTRAK PENDAHULUAN
 OL : Gangguan yang sering terjadi di mulut dan  WHO : "lesi putih yang dominan pada
berpotensi untuk menjadi seuah keganasan mukosa mulut yang tidak dapat
dikarakteristikkan sebagai lesi lain yang dapat
 Tidak ada konsensus universal pada yang paling didefinisikan“
tepat dan pada durasi atau interval tindak lanjut
pasien dengan kondisi OL  Van der Wal (2012) : “Lesi putih yang
dominan atau plak yang dapat diketahui dari
 Penatalaksanaan OL  mengeliminasi faktor- kebiasaan penderita, klinis dan
faktor risiko histopatologisnya, dan terkecuali penyakit atau
 Tujuan utama penatalaksanaan OL  untuk definisi penyakit putih lain yang dapat
menghindari transformasi lesi yang ganas/ jika ini didiagnosis".
terjadi untuk mendeteksi hal ini pada tahap awal.
TUJUAN
“ Untuk menyajikan ulasan tentang penatalaksanaan
leukoplakia oral sesuai dengan standar yang ada saat
ini ”
HASIL & DISKUSI Etiologi
 Belum Pasti
Epidemiologi  Multifaktorial  Merokok, penyalahgunaan
alkohol, cedera mekanis yang bertahan lama,
 Prevalensi OL di seluruh dunia adalah sekitar infeksi Candida albicans dan perbedaan trauma
1% -2% untuk semua usia lokal
 Pada umur 40 tahun - 60 tahun dan di  muncul bersamaan : gangguan sistemi : refluks
kalangan perokok gastroaesofagal, sekresi saliva yang berkurang,
 Erythroplakia jauh lebih jarang daripada atau anemia defisiensi besi
leukoplakia  pevalensi pasti ?  EBV, HPV, virus HSV dan HIV  carcinogenic
TAMPAKAN MAKROSKOPIS
Homogen Non Homogen
 tampakan permukan yang berwarna  Berbintik-bitnik
putih dan seragam
 Verrucous
 sedikit keratin yang terkelupas dangkal
 Leukoplakia verukosa proliferatif
 permukaan yang halus
 risiko transformasi maligna yang lebih
risiko transformasi keganasan relatif tinggi
rendah - sekitar 5%
PEMERIKSAAN PATOHISTOLOGI
“ Berdasarkan pemeriksaan histologis, keberadaan
 hyperkeratosis displasia telah dikaitkan dengan risiko transformasi
kanker ganas menjadi kanker mulut.”
 atrofi
acanthosis
displasia epithelial
FAKTOR RESIKO KEGANASAN
Area berisiko tinggi untuk transformasi ganas Jenis kelamin wanita
floor of the mouth Durasi panjang leukoplakia
 lateral borders of the tongue, Leukoplakia pada orang yang tidak merokok
Ukuran> 200 mm2
 soft palate and retromolar areas
Jenis yang tidak homogen
Kehadiran C. albicans
Adanya displasia epitel
DNA aneuploidy
Riwayat karsinoma kepala dan leher
DIAGNOSIS BANDING
 Leukoedema Candidosis
 Lichen planus  Psoriasis
 Chemical burn  Lupus erythematosus
 Morsicatio buccarum  White sponge nevus
MANAJEMEN
 Pemeriksaan klinis sebaiknya diulangi setelah 2-3 minggu
 Setelah 2-3 minggu penghentian kebiasaan  perbaikan ? : setiap tiga bulan
 Setelah 3 bulan  perbaikan ? : 6-12 bulan
 Lesi risiko rendah yang tidak menurun  biopsy
 Tidak ada tanda-tanda dysplasia  pengobatan konservatif disarankan
 kasus displasia ringan, sedang atau berat  pengobatan konservatif dan bedah
Pada OL dysplasia epitel sedang atau berat  perawatan bedah direkomendasikan
TERAPI
Konservatif Bedah
 pemberian agen carotenoid  Conventional surgery- excision,
 agen anti neo-plastic  electrocoagulation,
 kurkimin dan  cryosurgery,
 teh hijau polifenol  laser surgery
 photodinamic therapy
 Vitamin C dan E
KEISIMPULAN
 Tingkat displasia epitel wajib untuk pilihan perawatan yang tepat
 Pada displasia epitelial, perawatan bedah direkomendasikan.
 Semua individu dengan leukoplakia, dan mereka yang dirawat
karenanya, harus ditindaklanjuti secara teratur
“ Dalam kasus tidak adanya lesi displasia harus dipertimbangkan dahulu mengenai
faktor-faktor klinis seperti lokasi, ukuran dan keterlibatan pasien dalam penghentian
merokok dan kerjasama pasien.”

TERIMAKASIH BANYAK

Anda mungkin juga menyukai