Fisiologi Ginjal New
Fisiologi Ginjal New
Tekanan
LFG = Kf x filtrasi (TF)
Pengaturan LFG
• Jumlah darah yang mengalir ke dalam sebuah glomerulus
per menit ditentukan terutama oleh besar tekanan darah
arteri sistemik rata-rata dan resistensi arteriol aferen.
Mekanisme Mekanisme
Miogenik (otot Umpan Balik
polos) Tubuloglomerulus
LFG = Kf x Tekanan
filtrasi (TF)
1. Paraselular
2. Transelular
Silverthorn_Human Physiology Integrated Approach 5th ed pg.155
• Dinding tubulus terdiri dari satu lapis sel epitel dan terletak berdekatan
dengan kapiler peritubulus.
• Sel – sel epitel tubulus yang bersebelahan hampir tidak bersentuhan
satu dengan yang lain kecuali pada bagian hubungan ketatnya (tight
junction) di tepi lateral dekat membran luminal.
1. Paraselular : difusi melalui celah antar sel, yaitu melalui tight junction
antar sel. Terjadi bila ada perbedaan elektrokimia dan tight junction
permeabel untuk zat yang direabsorpsi.
Sherwood 7th ed pg.525
Mekanisme dasar untuk transport aktif natrium melalui sel epitel tubulus.
• Pompa natrium-kalium mengangkut natrium dari bagian dalam sel melewati
membran basolateral, menimbulkan konsentrasi natrium intrasel yang
rendah dan potensial listrik intrasel yang negatif.
• Konsentrasi natrium intrasel yang rendah dan potensial listrik yang negatif
menyebabkan ion natrium berdifusi dari lumen tubulus ke dalam sel melalui
brush border.
Kesimpulan
SGLT
Countercurrent Countercurrent
multiplier exchanger
Duktus koligentes bekerja sbg sarana pengimbang osmotik , pada bagian inilah urin
akan dipekatkan. Bergantung kadar hormon antidiuretik (ADH) dlm plasma,
osmolaritas filtrat di dlm duktus koligentes akan diseimbangkan dgn cairan
interstisial sekitarnya.
Countercurrent multiplier
Pars Desendens
1. Sangat permeabel
terhadap H2O
2. tidak secara aktif
mengeluarkan Na+
Pars Asendens
756 – (491+204)+31=92
100-(65+27)+4=12
• Gambar di atas menunjukan tempat – tempat reabsorpsi dan sekresi kalium di tubulus ginjal,
serta persentase beban tersaring yang direabsorpsi atau disekresi di tiap segmen tubulus.
• Kalium direabsorpsi di tubulus proksimal dan di bagian asenden ansa Henle, sehingga hanya
sekitar 8% dari beban yang disaring akan diangkut ke tubulus distal.
• Sekresi kalium ke dalam lumen tubulus distal dan duktus koligentes menambah jumlah
kalium yang diangkut, sehingga ekskresi sehari sekitar 12% dari kalium yang difiltrasi di
glomerulus.
• Aldosteron merangsang
reabsorbsi aktif ion-ion
natrium oleh sel-sel prinsipal
pada tubulus distal bagian
akhir dan duktus koligentes →
pengaruh ini diperantarai
pompa natrium-kalium ATPase
yang mentransport natrium
keluar melalui membran
basolateral dan masuk ke
dalam darah pada saat pompa
memompa kalium ke dalam sel
• Pengaruh kedua adalah
meningkatkan permeabilitas
membran luminal untuk
kalium
Mekanisme umpan balik pengaturan konsentrasi
kalium cairan ekstraselular oleh aldosteron
• Hubungan antara dua regulator utama sekresi aldosteron, angiotensin II dan kalium, sangat kompleks(Gambar
1).
• Ion kalium langsung merangsang sekresi aldosteron.
• Sel glomerulosa sangat sensitif terhadap kalium. Peningkatan akut kalium serum 0,1 mEq / l dapat
menghasilkan sebanyak kenaikan 25% kadar aldosteron serum
• Dengan demikian, kalium terlibat dalam umpan balik negatif dengan aldosteron.
• Peningkatan kadar kalium merangsang aldosteron yang kemudian meningkatkan kehilangan kalium ginjal dan
sebaliknya.
• Aldosteron juga memodifikasi distribusi kalium antara kompartemen intra dan ekstra seluler walaupun kurang
dramatis daripada insulin tidak, sebagaimana dibuktikan oleh penurunan kadar kalium serum dengan tidak
adanya perubahan dalam ekskresi kalium dengan infus aldosteron.
1.c Peningkatan laju aliran tubulus
• Pengaruh peningkatan laju aliran tubulus terutama penting
dalam membantu mempertahankan ekskresi kalium normal
selama terjadi perubahan asupan natrium.
Guyton and Hall 11th ed pg.371
2.a Peningkatan ion hidrogen
- [H+] +
↑Aktivitas pompa natrium-kalium ↓Aktivitas pompa natrium-kalium
+ Sekresi K + -
bagaimana [H+] kaitan dgn aktivitas pompa
natrium-kalium menurunkan sekresi kalium
• Sel epitel tubulus proksimal, segmen tebal
pars asenden ansa Henle, dan bagian awal
tubulus distal → semua menyekresikan H+
ke dalam cairan tubulus → mll konter-
transpor natrium-hidrogen
• Sekresi aktif sekunder dan H+ ini
berpasangan dengan transpor Na+ ke
dalam sel pada membran luminal oleh
protein penukar (exchanger) natrium-
hidrogen
• Energi untuk sekresi H+ melawan gradien
konsentrasi berasal dari gradien natrium
1. Sekresi aktif H+ ke dalam tubulus ginjal yang membantu pergerakan Na+ ke dalam
2. Reabsorpsi HCO3- oleh tubulus mll sel.
penggabungan dgn H+ membentuk H2CO3
(asam karbonat), yg akan terurai mjd CO2 • Gradien ini dihasilkan oleh pompa natrium-
dan H2O kalium ATPase di membran basolateral.
3. Reabsorpsi Na+ sbg pertukaran dgn H+ yg
disekresi.
• Di dalam SDM ada enzim karbonic anhidrase yang mengkatalisis reaksi yang
menambah CO2 menjadi ion bikarbonat (HCO3-), yaitu bentuk utama CO2 yang
diangkut dalam darah.
• Jadi SDM berperan mengangkut CO2 dalam darah melalui 2 cara :
1. Mengangkut dengan Hb
2. Merubah menjadi HCO3- yang disintesis oleh enzim karbonic anhidrase
MIKSI (BERKEMIH)
Menyebutkan
Komponen-Komponen
Refleks Berkemih
Grafik antara tekanan intravesika dengan volume
vesika urinaria disebut sistometrogram.
Refleks Kontrol
berkemih Volunter