Pembimbing :
dr. Adlin Herry Sp.PD-KGEH
FINASIM
Oleh :
Rio Mendung Sinaga S.Ked
Definisi
Salmonella typhi
Salmonella paratyphi
Penularan tipoid dapat terjadi melalui berbagai cara,
yang dikenal dengan 5 F yaitu :
Food (makananan)
Fingers (jari tangan atau kuku)
Fomitus (muntah)
Fly (lalat)
Feces ( kotoran )
Bakteriemi I (1-7 hari)
Masa inkubasi
7-14 hari (bervariasi antara 3-21 hari).
Variabilitas berkaitan dengan
jumlah inokulum bakteri awal yang tertelan
dan status imun dari pejamu (host).
Selama masa inkubasi asimtomatis
MANIFESTASI KLINIS (2)
Onset penyakit
Perlahan, tetapi bisa juga timbul secara tiba-
tiba
Demam suhu meningkat bertahap seperti
anak tangga (stepwise fashion) selama 2-7 hari.
Gejala prodromal tidak spesifik :
sakit kepala bagian frontal, malaise, menggigil,
anoreksia, batuk kering, pilek, nyeri menelan,
nyeri perut, nyeri otot, nyeri sendi.
MANIFESTASI KLINIS (3)
Akhir minggu pertama
Demam 38.8°C-40.5°C
Sakit kepala hebat, tampak apatis, bingung, dan lelah
Typhoid tongue : lidah tampak kotor dilapisi selaput putih/kecoklatan,
tepi hiperemis dan tremor
Roseola tifosa (rose spots) :
Makula/makulopapular kemerahan, Ø 2-4 mm, perut bagian atas dan
dada bagian bawah,
menghilang stl 2-5 hr
Hepar dan lien biasanya membesar.
Tiphoid Tongue
MANIFESTASI KLINIS (4)
Minggu kedua
Demam tinggi terus berlangsung, kontinu
Bradikardia relatif (nadi relatif lambat
dibandingkan dengan kenaikan suhu
tubuh) pada <50% penderita.
Keadaan fisik penderita makin menurun,
apatis, bingung, sulit istirahat atau tidur.
MANIFESTASI KLINIS (5)
Istirahat.
Pengaturan pola makan.
Menjaga kebersihan makanan.
Pemberian Antibiotik
Tirah Baring
Karena pasien dianjurkan untuk total bed rest, maka
posisi baring pasien harus sering diubah-ubah.
Umumnya lama tirah baring yang dianjurkan adalah
mulai dari timbulnya demam sampai dengan hari ke-5
setelah pasien bebas dari demam.
Setelah itu pasien dianjurkan untuk dilakukan mobilisasi
bertahap:
1. Hari pertama : duduk 2x15 menit
2. Hari kedua : duduk 2x30 menit dan berdiri
3. Hari ketiga : berjalan sedikit-sedikit
4. Hari keempat : pulang
Diet lunak
Keluhan Utama :
Demam terus menerus sejak 5 hari sebelum
masuk rumah sakit
Keluhan Tambahan :
Demam, mengigil, mual, muntah, sakit kepala,
dan badan lemas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Berat badan : 55 Kg
IMT : 55/1,752 = 17,97
Kulit
- Turgor : baik
- Lembab / kering : lembab
- Lapisan lemak : ada
Pemeriksaan Organ
Kepala Bentuk : normocephal
Ekspresi : biasa
Simetri : simetris
Mata Exopthalmus/enophtal : (-)
Kelopak : normal
Conjungtiva : anemis (-)
Sklera : ikterik (-)
Kornea : normal
Pupil : bulat, isokor,
reflex cahaya +/+
Lensa : normal, keruh (-)
Hidung : tak ada kelainan
Telinga : tak ada kelainan
Mulut
Bibir : lembab
Bau pernafasan : normal
Gigi gerigi : lengkap
Palatum : deviasi (-)
Gusi : warna merah muda,
perdarahan (-)
Selaput Lendir : normal
Lidah : putih kotor (+),
hiperemis pada
pinggirnya (+)
Leher KGB : tak ada
pembengkakan
Kel.tiroid : tak ada pembesaran
Thorax Bentuk : simetris
Pergerakan dinding dada : tidak ada yang
tertinggal
Pulmo
Pemeriksaan Kanan Kiri
Inspeksi
Simetris
Perkusi Timpani
Ekstremitas bawah
Akral dingin :(-)
Edem : (-) / (-)
Diagnosis Banding
Demam dengue
Malaria
Cikungunya
laptospirosis
isk
Diagnosis
Kerja
Demam Tifoid
Pemeriksaan anjuran
Darah rutin
Tubex thypoid
IgG
IgM
Hasil Laboratorium :
Pemeriksaan DR
WBC : 6.77 x 103/µL
RBC : 5.22 x 106/µL
HGB : 15.5 g/dL
HCT : 45.4 %
MCV : 86.9 fL
MCH : 29.6 pg
MCHC : 34.1 g/dL
PLT : 103 x 103/µL
Pemeriksaan tubex tf : hasil ≥ 6 positif kuat (+)
Dengue IgM : Negatif ( - )
IgG : Negatif ( - )
Tatalaksana pada pasien ini
Non Medikamentosa :
Tirah baring
Diet lunak
Banyak minum air putih
Medikamentosa :
IVFD RL 20 tts/m
Paracetamol 4 x 1 tab
Inj Ceftriaxone 1gr /12 jam
Inj Ondancetron 4mg 1 amp/12 jam
Sucralfat syr 3 x 1
FOLLOW UP
Tanggal 05/03/2017
S : demam (+), mual(-), muntah (-), nyeri perut (+),nafsu
makan turun (+),Perut kembung (+) susah BAB (+)
O : ku : tampak sakit sedang
TD : 114/71 mmHg,
Nadi : 77 x/ menit,
RR : 20 x/menit,
Suhu : 38,3°C,
konjungtiva anemis (-), lidah kotor (+), nyeri tekan
epigastrium (+),
A : Susp. Demam tifoid
P : - Diet lunak
Infus RL 20 tetes / menit
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam (H2)
Inj. Ondancetron 4 mg/12 jam
Paracetamol tab 3 x 1
Sucralfat tab 3 x 1
Laxadin syr 1 x 1c
Tanggal 06/03/2017
S : demam (+), lemas (+), pusing (+), nyeri perut
(+), mencret (-)suasah BAB (+)
O : ku : tampak sakit sedang
TD : 102/98 mmHg,
Nadi : 78 x/ menit,
RR : 20 x/menit,
Suhu : 37,5°C,
konjungtiva anemis (-), lidah kotor (+), nyeri
tekan epigastrium (-),
A : Demam tifoid
P : - Diet lunak
Infus RL 20 tetes / menit
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam (H3)
Paracetamol tab 3 x 500 mg
Sucralfat tab 3 x 1
Laxadin syr 1 x 2c
Tanggal 07/03/2017
S : demam (-), pusing (+) nyeri perut (↓)
O : ku : Sedang
TD : 112/60 mmHg,
Nadi : 86 / menit,
RR : 22 x/menit,
Suhu : 36,8°C,
konjungtiva anemis (-), lidah kotor (-), nyeri
tekan epigastrium (-),
A : Demam tifoid
P : - Diet lunak
Infus RL 20 tetes / menit
Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam (H4)
→ Cefixime 2 x 100 mg
Paracetamol 3 x 500 mg
Sucralfat tab 3 x 1
Laxadin syr 1 x 2c → off
PBJ
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
11
Aneosinofilia Negative (-)