Anda di halaman 1dari 8

Kolom dan Batang Tekan

Sifat-sifat dari batang tekan adalah


sebagai berikut :
• keruntuhan yang diakibatkan tegangan
lelehnya dilampaui. Hal semacam ini terjadi
pada batang tekan yang pendek (stocky
column).

• Keruntuhan yang diakibatkan oleh terjadinya


tekuk. Hal semacam ini terjadi pada batang
tekan yang langsing (slender column).
Pada keruntuhan akibat tekuk ini,
asalkan tegangan pada seluruh
penampang masih dalam keadaan
elastis (belum mencapai s1), gaya tekuk
nya dihitung berdasarkan rumus Euler :
KOLOM
• Kolom merupakan batang tekan tegak yang bekerja untuk menahan balok-balok
loteng, rangka atap, lintasan crane dalam bangunan pabrik dan sebagainya yang
untuk seterusnya akan melimpahkan semua beban tersebut ke pondasi.

• Dengan berbagai macam sebutan, seperti kolom, tiang, tonggak, dan batang
desak, batang ini pada hakekatnya jarang sekali mengalami tekanan aksial saja.
Namun bila pembebanan ditata sedemikian rupa hingga pengekangan (restraint)
rotasi ujung dapat diabaikan atau beban dari batang-batang yang bertemu diujung
kolom bersifat simetris dan pengaruh lentur sangat sangat kecil dibandingkan
tekanan langsung, maka batang tekan dapat direncanakan dengan aman sebagai
kolom yang dibebani secara konsentris.

• Dari mekanika bahan diketahui bahwa hanya kolom yang sangat pendek dapat
dibebani hingga tegangan lelehnya, keadaan yang umum adalah tekuk (buckling),
atau lenturan mendadak akibat ketidakstabilan, terjadi sebelum kekuatan bahan
batang sepenuhnya tercapai.
TEKUK ELASTIS EULER DAN LATAR
BELAKANG SEJARAH
• Teori tekuk kolom pertama dikemukan oleh Leonhardt
Euler pada tahu 1759. batang dengan beban konsentris
yang semula lurus dan semua seratnya tetap elastis
hingga tekuk terjadi akan mengalami lengkung yang
kecil seperti pada gambar 6.2.1. walaupun Euler hanya
menyelidiki batang yang dijepit di salah satu ujung dan
bertumpuan sederhana (simply supported) di ujung
lainnya, logika yang sama dapat diterapkan pada kolom
berujung sendi, yang tidak memiliki pengekang rotasi
dan merupakan batang dengan kekuatan tekuk terkecil.
Berikut persamaan yang dihasilkan euler berupa beban
kritis euler untuk kolom yang bersendi dikedua
ujungnya :
• Pendekatan euler umumnya tidak digunakan untuk perencanaan karena
tidak sesuai dengan hasil percobaan, dalam praktek, kolom dengan
panjang yang umum tidak sekuat seperti yang dinyatakan oleh persamaan
di atas.

• Considere dan Engesser pada tahun 1889 secara terpisah menemukan


bahwa sesungguhnya kolom dengan panjang yang umumnya akan hancur
akibat tekuk inelastis dan bukan akibat tekuk elastis.

• Akan tetapi pengertian yang menyeluruh tentang kolom dengan beban


konsentris baru dicapai pada tahun 1946 ketika Shanley menjabarkan teori
yang sekarang ternyata benar. Ia mengemukakan bahwa hakekatnya kolom
masih mampu memikul beban aksial yang lebih besar walaupun telah
melentur, tetapi kolom mulai melentur pada saat mencapai beban yang
disebut beban tekuk, yang menyertakan pengaruh inelastisitas pada
sejumlah atau semua serat penampang lintang.
KEKUATAN KOLOM DASAR
• Untuk menentukan kekuatan kolom dasar,
kondisi kolom perlu didealisir dengan
beberapa anggapan. Mengenai bahan, kita
dapat menganggap :
• sifat tegangan-regangan tekan sama diseluruh titik pada
penampang
• tidak ada tegangan internal seperti akibat pendinginan
setelah penggilingan (rolling)
• kolom lurus sempurna dan prismatis
• resultante beban bekerja melalui sumbu pusat
batang sampai batang mulai melentur
• kondisi ujung harus statis tertentu sehingga
panjang antara sendi-sendi ekivalen dapat ditentukan.
• teori lendutan yang kecil seperti pada lenturan
yang umum berlaku dan gaya geser dapat diabaikan
• puntiran atau distorsi pada penampang lintang
tidak terjadi selama melentur

Anda mungkin juga menyukai