Anda di halaman 1dari 36

HASIL TUTORIAL KELOMPOK 3

S1-ILMU KEPERAWATAN
SEMESTER VII
BLOK KOMUNITAS 3

Carlos Ges Munthe 131101145 Sri Suci Safitri 141101069


Afrina Adelia 141101018 Albertina Butu 141101070
Eka P B Tanjung 141101019 Desi Ansat Maniani 141101072
Sellyana 141101020 Fuji Setyani 141101100
Sofia Wulandari 141101042 Efa Rosari Sinurat 141101102
Lisa Sagita Z 141101049 Christie Yulansia 141101121
Fitriana Simamora 141101063 Nazihah Nazla 141101130
Pemicu

Seorang perawat PUSKESMAS sedang melakukan home


visit ke rumah keluarga Ny. F (68 tahun) yang mengalami
rheumatoid arthritis. Bersama Ny. F tinggal anak
perempuannya G (28 tahun) yang sudah menikah dan
memiliki 2 orang anak balita yang berusia 4 dan 2 tahun.
Ny. F akhir-akhir ini sering berobat ke PUSKESMAS
dengan keluhan yang berganti-ganti. Saat perawat
melakukan pengkajian, Ny. F mengeluhkan bahwa anaknya
tidak merawatnya dengan baik di rumah. Ny. F merasa
kesepian dan mengatakan sulit untuk beraktivitas karena
tidak ada yang membantunya.
Apa yang harus dilakukan perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan pada Ny. F?
Learning
Issue

Konsep Keluarga

Konsep Dukungan Keluarga

Konsep Lansia

Asuhan Keperawatan Keluarga Pada


Lansia
Konsep
Keluarga

Pengertian....

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang


dihubungkan oleh perkawinan, adopsi, dan
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental
emosional, dan sosial dari individu-individu
yang ada di dalamnya, terlihat dari pola
interaksi yang saling ketergantungan untuk
mencapai tujuan bersama (Friedman, 2010)
Tugas Keluarga dalam Bidang
Kesehatan

Mengenal masalah kesehatan


keluarga

Menentukan tindakan
pengobatan yang tepat

Merawat anggota keluarga


yang sakit

Memanfaatkan fasilitas pelayanan


kesehatan yang ada

Memodifikasi lingkungan untuk


mempertahankan dan meningkatkan
status kesehatan keluarga
Konsep
Dukungan
Keluarga

Pengertian....

Dukungan keluarga merupakan sikap,


tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap
anggota keluarganya. Anggota keluarga
dipandang sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dalam lingkungan keluarga.
Anggota keluarga memandang bahwa orang
yang bersifat mendukung selalu siap
memberikan pertolongan dan bantuan jika
diperlukan (Friedman, 2010)
Bentuk Dukungan Keluarga

Dukungan Informasional

Aspek dalam dukungan ini adalah nasihat,


usulan, saran, petunjuk, dan pemberian
informasi.

Dukungan Penilaian

Keluarga bertindak sebagai sebuah


bimbingan umpan balik, membimbing, dan
menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber
dan validator identitas anggota keluarga,
seperti memberikan support, penghargaan,
dan perhatian.
Continue....

Dukungan Instrumental

Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan


jasmaniah seperti pelayanan, bantuan finansial,
material, dan berupa bantuan nyata.

Dukungan Emosional

Dukungan emosional memberikan individu perasaan


nyaman dan merasa dicintai. Dukungan ini dalam
bentuk semangat, empati, rasa percaya, dan
perhatian, sehingga individu yang menerimanya
merasa berharga.
Konsep
Lansia

Pengertian....

Lansia adalah seseorang yang karena usianya


mengalami perubahan biologis, fisik, sosial,
dan psikologis, yang mana perubahan ini akan
memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan termasuk kesehatannya. Oleh
karena itu kesehatan lansia perlu mendapat
perhatian khusus dengan tetap dipelihara
dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat
hidup secara produktif sesuai dengan
kemampuannya sehingga dapat ikut serta
berperan aktif dalam pembangunan.
Perubahan Fisik
Perubahan
Sistem persarafan pada
Lansia
Lambat dalam respon dan waktu untuk
beraksi, kurang sensitif terhadap
sentuhan

Sel

Lebih sedikit jumlahnya, lebih besar ukurannya,


berkurangnya jumlah cairan tubuh,
berkurangnya cairan intraseluler, terganggunya
mekanisme perbaikan sel.
Continue....

Sistem Pendengaran

Hilangnya pendengaran pada telinga dalam, membran


timpani menjadi artrofi, pendengaran semakin
menurun.

Sistem Penglihatan

Lensa lebih suram, hilangnya daya akomodasi,


menurunnya lapang pandang
Continue....

Sistem kardiovaskuler

Elastisitas dinding aorta menurun, kemampuan


jantung memompa darah menurun

Sistem pengaturan
temperatur tubuh

Temperatur tubuh menurun, keterbatasan


refleks menggigil, tidak dapat memproduksi
panas yang banyak.
Continue....

Sistem Respirasi

Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan


menjadi kaku, paru-paru kehilangan elastisitas.

Sistem Gastrointestinal

Kehilangan gigi, indera pengecap menurun,


sensitifitas lapar menurun, dan lain-lain.
Continue....

Sistem Genitourinaria

Aliran darah ke ginjal menurun, otot-otot vesika


urinaria melemah, kapasitasnya menurn, frekuensi
meningkat, dan lain-lain.

Sistem endokrin

Produksi hormon menurun, aktivitas thyroid


menurun, sekresi hormon esterogen,
progesteron, dan testosteron menurun
Continue....

Kulit

Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan


jaringan lemak, elastisitas berkurang, rambut
menipis dan berwarna kelabu.

Sistem Muskuloskeletal

Tulang kehilangan densitas dan makin rapuh,


persendian membesar dan kaku, artrofi
serabut otot, tendon mengerut dan skeloris.
Perubahan dalam cara
P hidup
E
R
U Perubahan ekonomi
B
A
H Penyakit kronis dan
A ketidakmampuan
N

P Pensiun, kehilangan finansial, status, teman,


S pekerjaan
I
K Merasakan atau sadar akan
O kematian
S
O
Kehilangan teman, keluarga,
S
I dan relasi
A
L Kehilangan kekuatan dan
ketegapan fisik
Continue....

Perubahan Mental

Perubahan mental yang terjadi , yaitu kenangan


(memory), IQ. Informasi matematika dan
perkataan verbal tidak berubah, penampilan,
persepsi, dan keterampilanpsikomotor
berkurang.
Perkembangan Spiritual

Agama atau kepercayaan makin


terintegrasi dalam kehidupannya

Makin matur dalam kehidupan


beragama

Perkembangan spiritual menjadi


universalizing, perkembangan yang dicapai
pada tingkat ini adalah berpikir dan
bertindak dengan cara memberikan contih
cara mencintai dan
keadilan.
Permasalahan yang Dihadapi Lansia

Ancaman kesehatan

Resiko terjadinya cedera atau bahaya


fisik, risiko terjadinya kekurangan atau
kelebihan nutrisi

Krisis

Lansia yang memasuki masa pensiun atau


kehilangan pekerjaan, kesepian karna ditinggal
pasangan hidup ( suami atau istri ), dan kesepian
karena anak sudah berkeluarga.
Continue....

Keadaan kurang sehat/tidak sehat

Lansia dalam keluarga yang mengalami penyakit


diabetes melitus,hipertensi, arthritis, penyakit
jantung, kanker, penyakit ginjal, penyakit paru
obstruksi menahun, penyakit kulit, kasus fraktur
atau luka, lansia dengan menarik diriatau isolasi
sosial, kasus depresi, dan koping yang tidak
efektif.
Askep
keluarga
Pengkajian...
pada Lansia

• Data umum pasien


Nama : Ny.F
Umur : 68 tahun
Alamat : Jln. X
• Komposisi Keluarga
No Nama Jenis Hub. Umur
Kelamin Keluarga
1. Ny. F Pr Ibu 68 th
2. Ny. G Pr Anak 28 th
3. H Pr Cucu 4 th
4. J Pr Cucu 2 th
Continue...

• Tipe keluarga
Ny. F tinggal dirumah anaknya yaitu Ny. G, sekarang
Ny. G telah memiliki 2 orang balita. Ny. F mengalami
Rheumatoid Arthritis dan dia juga sering mengeluh
bahwa anaknya tidak merawatnya dengan baik sampai
Ny. F sering merasa kesepian dan mengatakan sulit
beraktifitas karena tidak ada yang membantunya.
• Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga Ny. F saat ini adalah
keluarga lanjut usia (elderly), anak Ny. F yaitu Ny. G
telah menikah dan memiliki 2 balita.
Continue...

• Riwayat kesehatan keluarga inti


 Ny. F mengalami Rheumatoid arthritis dia
mengatakan akhir-akhir ini sering berobat
kepuskesmas dengan keluhan yang berganti-ganti
 Ny. F mengeluh anaknya tidak merawatnya dengan
baik dan dia merasa sering kesepian.
 Ny. F mengatakan sulit beraktifitas karena tidak
ada yang membantunya
• Data lingkungan
Ny. F memiliki keluarga didalam rumahnya, biasanya
apabila sakit Ny. F berobat ke puskesmas
Continue...

• Struktur keluarga
Struktur peran (Formal dan Informal)
 Ny. F berperan sebagai ibu dari Ny. G dan nenek
dari balita H dan J
 Ny. G berperan sebagai anak dari Ny. F
 Balita H anak pertama Ny. G dan cucu Ny. F
 Balita J juga anak kedua Ny. G dan cucu Ny. F
kedua balita belum menyadari dan menjalankan
peran karena masih kecil.
• Pemeriksaan fisik
Analisa Data dan Skoring

Simptom

1. Umur 68 tahun
2. Mengalami rheumatoid arthritis
3. Tinggal bersama anak perempuannya
yang sudah menikah dan mempunyai
2 balita umur 2 dan 4 tahun
4. Berobat ke Puskesmas dengan
keluhan yang berbeda-beda
5. Mengeluhkan bahwa anaknya tidak
merawatnya dengan baik dirumah
6. Merasa kesepian
7. Sulit melakukan aktivitas karena
tidak ada yang membantu
Etiologi....
Rumusan Masalah

1. Resiko jatuh
2. Hambatan mobilitas fisik
3. Nyeri
Skoring....

No. Kriteria Skor Bobot Dx 1 Dx 2 Dx 3


1. Sifat Masalah
• tidak/kurang sehat 3 2/3 x 1 3/3 x 1 2/3 x 1
• ancaman kesehatan 2 1 = 2/3 =1 = 2/3
• krisis 1
2. Kemungkinan Masalah
dapat Diubah 1/2 x 2 1/2 x 2 2/2 x 2
• dengan mudah 2 2 =1 =1 =2
• hanya sebagian 1
• tidak dapat 0

3. Potensial Masaah untuk


Dicegah
• tinggi 3 1 2/3 x 1 2/3 x 1 3/3 x 1
• rendah 2 = 2/3 = 2/3 =1
• cukup 1
Skoring....

No. Kriteria Skor Bobot Dx 1 Dx 2 Dx 3


4. Menonjolnya
Masalah
• masalah berat 2
harus segera
ditangani
• masalah tidak 1 1 1/2 x 1 2/2 x 1 2/2 x 1
perlu segera = 1/2 =1 =1
ditangani
• masalah tidak 0
dirasakan

Total Skor 2 5/6 3 2/3 4 2/3


Diagnosa Prioritas....

Nyeri pada keluarga terutama Ny.F b/d


ketidakmampuan keluarga dalam menentukan
tindakan pengobatan yang tepat d/d Ny.F
mengalami rheumatoid arthritis.

Hambatan mobilitas fisik pada keluarga


khususnya Ny.F b/d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang sakit d/d Ny.F mengeluh sulit beraktivitas
karena tidak ada keluarga yang membantu.

Resiko jatuh pada keluarga khusunya Ny.F b/d


ketidakmampun keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit d/d
keluarga tidak merawatnya dengan baik
Intervensi Keperawatan....

1 Nyeri

Pencegahan Primer:
 Berikan penyuluhan tentang pencegahan nyeri
 Ajarkan cara untuk kompres hangat
 Identifikasi adanya faktor-faktor nyeri

Pencegahan Sekunder:
 Kaji karakteristik nyeri
 Beri kompres hangat dan dingin
 Beri obat anti imflamasi seperti aspirin

Pencegahan Tersier:
 Segera bawa ke pelayanan kesehatan bila
diketahui nyeri berkelanjutan
 Kolaborasi pemberian obat antianalgesik
Continue....

2 Hambatan Mobilitas Fisik

Pencegahan Primer:
 Berikan penyuluhan tentang proses penuaan
 Ajarkan cara untuk ROM pasif/aktif

Pencegahan Sekunder:
 Bantu klien dalam aktivitas sehari-hari
 Beri kesempatan klien untuk melakukan aktivitas
sehari-hari secara optimal sesuai kemampuan
 Libatkan keluarga dalam aktivitas sehari-hari
klien
 Berikan alat bantu gerak, seperti tongkat
Continue....

Pencegahan Primer:
 Segera bawa ke pelayanan kesehatan bila kondisi
pasien semakin memburuk
Continue....

3 Resiko Jatuh

Pencegahan Primer:
 Berikan penyuluhan tentang resiko jatuh
 Ajarkan cara untuk pencegahan jatuh
 Identifikasi adanya faktor-faktor resiko jatuh

Pencegahan Sekunder:
 Kaji resiko jatuh
 Beri pendidikan kesehatan kepada keluarga
tentang lingkungan yang aman bagi penderita
nyeri sendi
 Modifikasi lantai yang licin, pencahayaan yang
terang, dan penataan perabotan rumah tangga
yang aman bagi penderita nyeri sendi
Continue....

Pencegahan Primer:
 Segera bawa ke pelayanan kesehatan bila kondisi
pasien semakin memburuk
Kesimpulan....

Perawat melakukan asuhan keperawatan


keluarga dan lansia, dimana perawat
memberikan askep keluarga yaitu dukungan
keluarga dan askep lansia dengan masalah
Rheumatoid Arthtritis

Anda mungkin juga menyukai