Anda di halaman 1dari 28

DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI

Wini Hadiyani
PENGERTIAN

Epidemiologi bagian dari pengetahuan Ilmu


Kesehatan Masyarakat (Public Health)
fokus keberadaan penyakit dan masalah kesehatan
lainnya dalam masyarakat.
Pendekatan epidemiologi secara kuantitatif.
dalam menjelaskan masalah kesehatan
etimologis, :
• epidemiologi berarti ilmu mengenai
kejadian yang menimpa penduduk.
• Epidemiologi berasal dari perkataan
Yunani : epi = upon, pada atau tentang,
demos = people, penduduk, logia =
knowledge, ilmu.
• Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang distribusi, frekuensi, dan determinan
penyakit pada populasi.
 Distribusi : Orang, tempat, waktu
 Frekuensi, ukuran frekuensi : Insiden dan atau
prevalen
 Determinan faktor risiko : faktor yang
mempengaruhi atau faktor yang memberi
risiko atas terjadinya penyakit atau masalah
kesehatan
Definisi Epidemiologi

1. Orang: Siapa yang terserang penyakit,


berapa banyak, apakah yang terserang
kebanyakan anak-anak, orang dewasa,
orang tua, pria-wanita
2. Tempat: Pedesaan, perkotaan,
pegunungan, pesisir, daerah kumuh,
padat
3. Waktu: hujan, kemarau, sepanjang
tahun, bulan tertentu

5
PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI

1. Wade Hampton Frost (1972), Guru Besar


Epidemiologi di School of Hygiene, Universitas John
Hopkins
epidemiologi : pengetahuan tentang fenomena
massal (mass phenomen) penyakit infeksi atau
sebagai riwayat alamiah (natural history) penyakit
menular.
penekanan perhatian epidemiologi hanya ditujukan
kepada masalah penyakit infeksi yang mengenai
massa (masyarakat).
2.Greenwood (1934), Profesor di School of
Hygiene and Tropical Medicine, London,
epidemiologi mempelajari tentang penyakit
dan segala macam kejadian yang mengenai
kelompok penduduk.
penekanan pada kelompok penduduk yang
memberikan arahan distribusi dan
metodologi terkait.
3. Brian Mac Mahon (1970), pakar epidemiologi di Amerika
Serikat yang bersama dengan Thomas F. Pugh menulis
buku “Epidemiologi: Pricipals and Methods”
epidemiology is the study of the distribution and
determinants of disease frequency in man”.
studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit
pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.
Penekanan epidemiologi sebagai suatu pendekatan
metodologi dalam menentukan distribusi penyakit dan
mencari penyebab mengapa terjadi distribusi sedemikian dari
suatu penyakit.
4. Gary D. Friedman (1974) dalam bukunya “Primer
of Epidemiology”
, Epidemiology is the study of disease occurance in
human populations.
“=“
5. Anders Ahlbom dan Staffan Norel (1989) dalam
bukunya Introduction of Modern Epidemiology.
Epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai
terjadinya penyakit pada populasi manusia.
epidemiologi berkembang sebagai pendekatan
metodologi
TOKOH-TOKOH EPIDEMIOLOGI

1. John Graunt, 1662


- Menganalisa kelahiran dan kematian di London, dalam bukunya “The
Nature and Political Observations Made Upon the Bills of Mortality”.
- pertama kalinya pola penyakit penduduk diukur.
- mencatat besarnya perbedaan kelahiran dan kematian antara laki-laki dan
perempuan, besarnya kematian bayi menurut musim, menekankan
pentingnya pengumpulan data penyakit secara rutin, yang menjadi dasar
bentuk epidemiologi modern.
- pencipta dua prosedur dasar biostatistik, yaitu estimasi populasi dan
konstruksi tabel kehidupan.
- John Graunt merupakan orang yang pertama melakukan kuantifikasi atas
kejadian kematian dan kesakitan.
2. Antonio van Leeuwenhoek (1632-1723)
ilmuwan amatir belanda yang menemukan
mikroskop, penemu bakteri dan parasit
(1674), penemu spermatozoa (1677).
Penemuan bakteri telah membuka tabir
suatu penyakit yang akan sangat berguna
untuk analisis epidemiologi selanjutnya.
3. Robert Koch
- tuberkulin pada tahun 1890 yang dianggapnya
sebagai suatu cara pengobatan TBC.
- Konsep tes tuberkulin selanjutnya
dikembangkan oleh Von Pirquet di tahun 1906
dan PPD diperkenalkan oleh siebart pada tahun
1931.
- Selain itu Koch juga terkenal dengan Postulat
Koch, yang mengemukakan konsep tentang
cara menentukan kapan mikroorganisme dapat
dianggap sebagai penyebab suatu penyakit.
4. Max van Patternkofer (jerman)
upaya mengidentifikasikan penyebab suatu
penyakit. Untuk membuktikan jalan
pikirannya dia tidak segan-segan memakai
dirinya sebagai kelinci percobaan..
5. William Fair, 1839
Mengembangkan pengumpulan data rutin kematian dan penyebabnya.
Merupakan orang pertama menganalisis statistik kematian untuk mengevaluasi
masalah kesehatan

6. John Snow, 1854


sukses mengatasi kolera yang melanda London.
Epidemik wabah cholera di London, akibat pembagian air minum yg
tercemar. Membuat pola penyebaran penyakit
analisis masalah penyakit kolera, mempergunakan pendekatan epidemiologi
dengan menganalisis faktor tempat, orang, dan waktu.
Dia dianggap The Father of Epidemiology.
7. Pervical Pott
ahli bedah yang melakukan pendekatan epidemiologis 
menganalisis meningginya kejadian kanker skrotum di kalangan
pekerja pembersih cerobong asap. ada suatu faktor tertentu
yang berkaitan dengan kejadian kanker skrotum di kalangan
pembersih cerobong asap.  analisis epidemiologinya,
menemukan bahwa tar yang terdapat pada cerobong asap itulah
yang menjadi penyebabnya. Dia dianggap sebagai Bapak
Epidemiologi Modern.
8. James Lind, 1747
• hubungan kekurangan vitamin C dengan scurvy (kekurangan vitamin C).
 penemuannya sederhana, dimana dia mengamati bahwa ada kelompok
tertentu di kapal yang mereka tumpangi yang mengalami scurvy. 
menderita kekurangan vitamin C karena mereka semuanya memakan
makanan kaleng.
• Dia dikenal sebagai bapak Trial Klinik.
Dool dan Hill, 1950
9.

• berhubungan dengan merokok dan


kanker paru.
• peneliti pertama yang mendesain
penelitian yang melahirkan bukti adanya
hubungan antara rokok dan kanker paru.
• pelopor penelitian di bidang
Epidemiologi Klinik.
LATAR BELAKANG
PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI

1. Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah


dan perubahan pola penyakit.
• John Snow  epidemiologi mengarahkan dirinya
untuk masalah penyakit infeksi dan wabah.
• Saat ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah
penyakit tidak menular, dan epidemiologi tidak hanya
dihadapkan dengan masalah penyakit tetapi hal-hal
baik yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung
dengan penyakit, serta masalah kesehatan secara
umum.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya.
Pengetahuan kedokteran klinik berkembang
pesat disamping perkembangan ilmu-ilmu
lainnya seperti biostatistik, administrasi dan
ilmu perilaku ilmu epidemiologi semakin
berkembang.
TUJUAN EPIDEMIOLOGI

• Menggambarkan status kesehatan populasi


• Menentukan “sebab” masalah kesehatan
• Menentukan riwayat alamiah suatu penyakit
• Mengevaluasi suatu tindakan intervensi kesehatan
• Meramalkan terjadinya masalah kesehatan di populasi
• Menggambarkan upaya tindakan pencegahan dan pengobatan yang dilakukan
• Penelitian sejarah
• Diagnosis komunitas
• Kinerja pelayanan kesehatan
• Risiko individu dan peluang
• Melengkapi gambaran klinik dan pola penyebaran penyakit
• Identifikasi sindrom
• Mencari penyebab
• Mengevaluasi gejala dan tanda-tanda
• Analisa keputusan klinis
MANFAAT EPIDEMIOLOGI

1. Membantu pekerjaan Administrasi Kesehatan


2. Dapat menerangkan penyebab masalah kesehatan
3. Dapat menerangkan perkembangan alamiah penyakit
4. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan
Epidemi (singkat dan tinggi) ex : Filariasis
Pandemi ( peningkatan yang sangat tinggi dan telah amat luas) ex : Flu Babi
Endemi ( frekuansi tetap dalam waktu yang lama) ex :DBD
Sporadik (berubah-ubah menurut perubahan waktu) ex : poliomyelitis
RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI

a. Epidemiologi penyakit menular


b. Epidemiologi penyakit tidak menular
c. Epidemiologi klinik
d. Epidemiologi reproduksi dan kependudukan
e. Epidemiologi pengelolaan pelayanan kesehatan
f. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
g. Epidemiologi kesehatan jiwa
h. Epidemiologi gizi
i. Epidemiologi prilaku
1. Epidemiologi penyakit menular
Epidemiologi penyakit menular telah banyak memberikan peluang pencegahan
& penanggulangan penyakit menular
2. Epidemiologi penyakit tidak menular
Pada saat ini sedang berkembang pesat dalam usaha mencari berbagai faktor
yang memegang peranan dalam timbulnya berbagai masalah penyakit tidak
menular seperti kanker, penyakit sistemik serta berbagai penyakit menahun
lainnya, termasuk masalah meningkatnya kecelakaan lalulintas &
penyalahgunaan obat-obatan berbahaya
3. Epidemiologi klinik
Bentuk ini merupakan salah satu bidang
epidemiologi yang sedang dikembangkan oleh
para klinis /dokter yang bertujuan membekali
para klinis/dokter tentang cara pendekatan
masalah dengan disiplin ilmu epidemiologi
.
4. Epidemiologi kependudukan
Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiologi yang
menggunakan sistem pendekatan epidemiologi dalam
menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan bidang demografi & faktor-faktor yang
mempengaruhi berbagai perubahan demografi yang
terjadi dalam masyarakat
5. Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan
Bentuk ini merupakan salah satu sistem pendekatan manajemen dalam
menganalisis masalah,mencari faktor penyebab timbulnya suatu masalah serta
penyusunan rencana pemecahan masalah secara menyeluruh & terpadu.
6. Epidemiologi lingkungan & kesehatan kerja
Bentuk ini merupakan salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta
menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan
pada lingkungan kerja, baik yang bersifat fisik, kimiawi, biologis maupun sosial
budaya serta kebiasaan hidup para pekerja. Bentuk ini sangat berguna dalam
analisis tingkat kesehatan pekerjaan serta untuk menilai keadaan lingkungan
kerja serta penyakit akibat kerja
7. Epidemiologi kesehatan jiwa
Merupakan salah satu dasar pendekatan & analisis masalah gangguan jiwa
dalam masyarakat baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk
tertentu maupun analisis berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya
gangguan jiwa dalam masyarakat
8. Epidemiologi gizi
Bentuk ini digunakan dalam menganalisis masalah gizi masyarakat dimana
masalah ini erat hubungannya dengan berbagai faktor yang menyangkut pola
hidup masyarakat
28

Anda mungkin juga menyukai