Anda di halaman 1dari 153

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Program Sertifikasi Keahlian Dan Sertifikasi Pendidik Bagi Guru


SMK/SMA (Keahlian Ganda)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2016

1
Bagian sosialisasi dalam ilmu kesehatan
yang bertujuan agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan yang
tinggi baik fisik mental maupun sosial
melalui usaha-usaha preventif dan
kuratif terhadap penyakit-penyakit
gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh faktor pekerjaan dan lingkungan 2
• Melindungi pekerja terhadap kesehatan
yang mungkin timbul dari pekerjaan dan
lingkungan kerja.
• Membantu pekerja menyesuaikan diri
dengan pekerjaan baik fisik maupun
mental serta menyadari kewajiban
terhadap pekerjaannya.
3
• Memperbaiki memelihara keadaan fisik
mental maupun sosial pekerja sebaik
Tujuan Utama Kesehatan Kerja
• Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan
kecelakaan akibat kerja.
• Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja.
• Perawatan dan efisiensi dan produktifitas tenaga kerja.
• Pemberantasan kelelahan tenaga kerja dan meningkatkan
kegairahan serta kenikmatan kerja.
• Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin
ditimbulkan oleh produk-produk kesehatan.

4
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA

2009
K3-diklat vokasi desain by masagus
5
Mencakup kedua istilah yaitu :
1. Resiko keselamatan
2. Resiko kesehatan

Resiko keselamatan kerja : aspek-aspek dari


lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
kerusakan fisik tempat kerja , alat dan manusia
yang dapat dirasakan dalam jangka pendek.

Resiko Kesehatan kerja : aspek-aspek dari


lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kondisi
tidak sehat pada pekerja yang dapat menimbulkan
6
kerusakan atau kerugian baik fisik maupun psikis
dalam jangka pendek dan waktu panjang.
Pengaruh K3
Terhadap pribadi / lingkungan pekerjaan.
• Motivasi.
• Produktifitas.
• Kenyamanan.

2009
K3-diklat vokasi desain by masagus
• Gairah.
• Menekan terjadinya Kecelakaan.
• Ergonomi
• Kesehatan
• Memelihara Alat/Peralatan
• Mencegah Kebakaran. 7
• Apa lagi yaa . . . ?
Dalam Buku Keselamatan kerja dan Tatalaksana Bengkel
1. Mencegah terjadinya kecelakaan di workshop
2. Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan
3. Mencegah/ mengurangi kematian
4. Mencegah/ mengurangi cacad tetap
5. Mengamankan Material, konstruksi, pemakaian,
pemeliharaan bangunan-bangunan, alat-alat kerja,
mesin-mesin, instalasi dan sebagainya.
6. Meningkatkan Produktiffitas kerja tanpa memeras
tenaga dan menjamin kehidupan produktifitasnya.
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat-alat dan
sumber-sumber produksi lainnya sewaktu kerja dsb.
8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan
aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan
semangatkerja 8
9. memperlancar, meningkatkan dan mengamankan
produksi, industri dan pembangunan.
Ruang Lingkup K3
1. Setiap pekerja ditempat kerja,
2. Dalam lingkungan keluarga /rumah tangga,
3. Dalam lingkungan masyarakat,
4. Pemberian ganti rugi, perawatan dan rehabilitasi dalam hal
kecelakaan akibat pekerjaan.

9
Syarat-Syarat K3

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.


2. Membuat jalan penyelamatan (emergency exit),
3. Memberi pertolongan pertama(first aids/PPPK),
4. Memberi peralatan pelindung pada pekerja dan
alat kerja,

10
5. mempertimbangkan faktor-faktor kenyamanan
kerja,
6. Mencegah dan mengendalikan timbulnya
penyakit fisik dan psychis karena pekerjaan
(ergonomy),
7. Memelihara ketertiban dan kebersihan kerja,
8. Mengusahakan keserasian antar pekerja,
perkakas,lingkungan serta cara dan proses
kerja,
9. Mengamankan daerah-daerah, bahan dan
sumber –sumber yang berbahaya dengan
pengaman yang sesuai dengan sempurna. 11
3 ASPEK KESELAMATAN KERJA
DI BENGKEL

1. Moral comitment dan tanggung


jawab.
2. Kemampuan manusia.
3. Tindakan pencegahan.

12
BEBERAPA KESALAHAN

• Pribadi yang tidak siap bekerja.


• Suasana tidak kondusif dan nyaman.
• Pekerja yang tidak kompeten.
• Alat/peralatan yang tidak sesuai peruntukannya.
• Kondisi alat/peralatan yang tidak aman.
• Lingkungan kerja tidak siap / berbahaya.
• Penerangan tidak cukup / berlebihan.

13
• Kotor dan tidak teratur.
• Perlengkapan keselamatan kerja yang kurang.
• Bekerja tidak sesuai SOP.
• Tak ada rambu-rambu / Tanda-tanda.
• Tak ada aturan.
• Tak ada alat keselamatan kerja.
• Pengawasan yang kurang.
• Kurangnya M & R terhadap Alat/peralatan.

14
CARA MENCEGAH

2009
K3-diklat vokasi desain by masagus
KECELAKAAN
DI TEMPAT KERJA

15
APA USAHA-USAHA YANG HARUS DILAKUKAN AGAR
PRAKTEK/BEKERJA NYAMAN, AMAN DAN SELAMAT ?

Perhatikan aspek dibawah ini :


 Manusia,
 Alat/peralatan,
 Gedung/bengkel,
 Peraturan/tata tertib,
 Perlengkapan keselamatan kerja,
 Administrasi bengkel,
 Rambu-rambu, 16
Tindakan Preventive
1. Lay out.
2. Alur kerja.
3. SOP.
4. Dokter kesehatan.
5. Pelatihan P3K dsb.
6. Pembentukan seksi dan pasukan khusus.
7. Perencanaan gedung, ruang, bengkel tempat kerja
sesuai standar.
8. Pemahaman terhadap UU K3.
9. Kedisiplinan, Ketaatan dan Kepatuhan.
17
10. Kontrol, Evaluasi dan Pengembangan.
11. Pre Placement.
12. Pemeriksaan priodic.
13. Perencanan jangka Pendek/Panjang.
14. Pendidikan dan pelatihan tentang potensi dan
bahaya akibat kerja.
15. Studi banding.
16. Mendatangkan ahli.
17. Epidemiology study.
18. Ergonomy.
19. Pencatatan dan pelaporan.
20. Immunisasi.
18
PERHATIKAN.

• Alat pelindung diri (APD) dipakai sesuai peraturan


dan peruntukkannya
• Pakaian, Rambut, Kuku dsb.
• Patuhi aturan perletakan alat kerja.
• Pembuangan bahan bekas, pakaian kerja.
• Membuat laporan kejadian.
• Melaksanakan dengan tertib aturan, peraturan,
tata tertib, Undang-undang tentang K3.

19
• Jangan gunakan peralatan tanpa hak.
• Sebelum menjalankan mesin pastikan semua
Clear/jelas.
• Saat akan menjalankan mesin pastikan semua
kencang, terikat, tak ada perlengkapan mengganggu.
• Jangan gunakan peralatan salah.
• Jangan gunakan peralatan rusak,
• Bersihkan mesin sesudah dipakai,
• Pastikan tak ada peralatan tertinggal,
• Listrik mati/off sebelum ditinggal.
• Semua peralatan telah dikembalikan ketempat
semula, 20
• Lantai bersih,
• Membuat laporan akhir,
• Mengisi log book pemakaian alat / mesin.
• Semua kotoran, tatal, barang bekas telah dibuang.
• Buat laporan kecelakaan/kerusakan.
• Pekerja paham K3
• Dapat menggunakan perlengkapan K3,
• Menggunakan pakain kerja standard.
• Memahami sistem Evakuasi.
21
Bekerja Dengan Selamat dan Sehat
• Yakinkan bahwa semua peralatan layak pakai.
• Tak ada hal yang mencurigakan menjadi penyebab keadaan
membuat tidak sehat dan berbahaya.
• Sistem alarm bekerja dengan baik.
• Sistem keselamatan kerja bekerja dengan baik.
• Perlu latihan / simulasi penanggulangan bahaya dan evakuasi.
• Inspeksi dan tindakan M & R periodik terhadap semua hal yang
berpotensi menjadi penyebab sakit / kecelakaan.
• APD masih layak pakai.
• Tak boleh menjalankan/menggunakan alat/mesin tanpa
memiliki kompetensi dan atau atas perintah serta tanpa
pengawasan.
22
Mengatasi kecelakaan & gangguan kesehatan kerja
1. Tempat kerja (Harus bersih dan sehat; Harus
terjamin keamanan serta keselamatannya,
Berpenerangan dan bertemperatur baik;
Pengaturan warna yang baik, dimana warna in
berpengaruh terhadapPerasaan, dorongan
bertindak(emosi) dan penerangan; Harus
memperkecil kebisingan; Mempunyai
penataan (layout) yang baik.
2. Ergonomy (adalah gabungan dari berbagai ilmu
seperti antropologi (budaya /adat),
biometrika,faal (urai tubuh), hygiene(gizi),
kesehatan kerja, perencanaan kerja. 23
PENANGGULANGAN KECELAKAAN KERJA
• Tindakan emergensi (Listrik, Api, Mesin dsb)
• Evakuasi
• P3K
• Pengamanan lingkungan.
• Observasi.
• Proses Verbal (Riwayat dan Sebab kecelakaan)
• Analisa.
• Usaha pencegahan.
• Perencanaan perbaikan dan pengembangan. 24
ANALISA KEJADIAN
• Sebab.
• Jenis.
• Lokasi.
• Waktu.
• Investigasi Manusia.
• Inventarisasi Peralatan.
• Indentifikasi Lingkungan.
25
USAHA PENCEGAHAN
• Menghilangkan penyebab.
• Memperkecil resiko.
• Koreksi (Re layout, re design, SOP, Requirement, Standard
kompetensi, Standard lingkungan/tempat kerja dsb).
• Peningkatan kemampuan dan pemahaman K3.
• Intensifikasi kontrol dan evaluasi.

26
• Alat deteksi (heat, smoke detector).
• Breakglass
• Alarm
• Camera.
• Alat / tabung pemadam kebakaran
• Sprinkler 68 oC,
• Hydrant,
• Alat Evakuasi (Tangga,Lift,Helipet dll.)

27
KEBAKARAN
• Fuel, Heat, Oxygen.

Penanggulangan :
Putus/hilangkan salah satu.

28
K3 di Bengkel
• Pengawasan
• Cara kerja Salah.
• Tanda / Rambu.
• Alat / mesin rusak jangan dioperasikan.
• Alat pelindung (Kacamata, penutup telinga, topi,
“Sarung tangan” dsb).
• Ventilasi,
• Penerangan, Pencahayaan,
• Blower / Vacum,
• Sekring, Kabel listrik,.
• Kebersihan 29
PERTOLONGAN
PERTAMA PADA
KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA
• Pengertian pertolongan pertama ialah pemberian pertolongan segera
kepada penderita sakit ataupun cedera (kecelakaan) yang
memerlukan penanganan medis Dasar.
• Sedangkan Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) merupakan
tindakan pertama terhadap seseorang yang mengalami penderitaan
atau kecelakaan sebelum orang tersebut di bawa ke dokter.
TUJUAN P3K
NO RINCIAN

1. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian


(Mempertahankan hidup korban)

2. Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah


kondisi korban memburuk)
3. Memberikan pertolongan pertama kepada korban
sebelum pertolongan medis.
4. Menunjang penyembuhan
PRINSIP PERTOLONGAN
PERTAMA
Bersikaplah tenang, jangan pernah panik. Anda
diharapkan menjadi penolong bukan pembunuh atau
menjadi korban selanjutnya (ditolong).
Gunakan mata dengan jeli, kuatkan hati Anda karena
anda harus tega melakukan tindakan yang membuat
korban menjerit kesakitan untuk keselamatannya,
lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa
menambah kerusakan.
Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan, cara
terjadinya kecelakaan, cuaca dan lain-lain.
Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada
perdarahan dan luka, patah tulang, merasa sangat
kesakitan dan lain-lain.
PRINSIP PERTOLONGAN PERTAMA
 Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan
jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing
management).
 Periksa nadi atau denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti,
lakukan pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan berat segera hentikan
(C = Circulatory management).
 Apakah penderita shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya.
 Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta.
Kalau ada patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah.
Jangan buru-buru memindahkan atau membawa ke klinik atau rumah
sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
PRIORITAS PERTOLONGAN

a. Henti napas
b. Henti jantung
c. Pendarahan berat
d. Shock
e. Ketidaksadaran
f. Pendarahan ringan
g. Patah tulang atau cedera lain
ISI STANDAR P3K
TUGAS

Tuliskan pengalaman Anda ketika berada dalam situasi darurat.


Berikan pendapat Anda tentang pertolongan yang diberikan pada
saat hal darurat tesebut terjadi, dan bagaimana Anda menanganinya
KESEHATAN KERJA DAN ERGONOMY

K3-diklat vokasi desain by masagus


42

2009
Ergonomi ini berkaitan dengan :
1. Penyelarasan pekerjaan dengan tenaga kerjanya
(the right man in the right place),
2. Perencanaan pekerjaan agar dapat menggunakan
kemampuan manusia tanpa melebihi batasnya,
3. Perencana sistem “man-machine” dengan tenaga
kerja, dimana manusia sebagai kerangka
referensinya,
4. Pertalian antara teknologi dengan ilmu biologi
manusia.

43
Mengangkat dan memindahkan Barang

44
Adapun berat badan yang layak untuk diangkat dan dipindahkan
dengan tangan disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin
pengangkatnya seperti diperhatikan dalam tabel-1.1. berikut.

Usia Berat Badan (kg)


(tahun) Frekuensi Pemindahan dan pengangkatan
Sekali-kali Sering-kali
Wanita Pria Wanita Pria
15-18 15 35 10 20
19-45 15 55 10 30
>45 15 45 10 25 45
Pemasangan rambu-rambu keselamatan
Sebagai upaya untuk mengatasi kecelakaan dan gangguan
kesehatan dapat diberi peringatan yang Berupa rambu
atau simbol, misalnya tanda larangan, peringatan,
perintah atau anjuran

Warna Merah Kuning Hijau Biru

Arti Larangan Hati-hati Aman Perintah


Berhenti Bahaya PPPK Anjuran
Kontras Putih Hitam Putih Putih

Gambar Hitam Hitam Putih Putih 46


BUDAYA KERJA
• Tidak tahu,
• Tidak peduli, masa bodoh.
• Cara kerja salah.
• Tidak sanggup.
• Budaya kebersihan.
• Budaya Disiplin SOP.
47
RAMBU-RAMBU

2009
K3-diklat vokasi desain by masagus
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

48
Apa yang dimaksud dengan
Rambu-rambu K3-L ?
• Bentuk-bentuk /simbol keselamatan kerja dengan
beraneka ragam warna yang ditetapkan secara

Bubut & Frais


Diklat Teknik Dasar Pemesinan
umum sebagai larangan, peringatan, darurat, dan
anjuran demi keselamatan diri dan lingkungan
L:
APA BENTUK DAN WARNA SIMBOL K3-

Diklat Teknik Dasar Pemesinan


Bubut & Frais
APA MANFAAT RAMBU K3-L :
● Mengingatkan adanya potensi bahaya yang mungkin
tidak terlihat● Menyediakan informasi umum dan
memberikan pengarahan.
● Mengingatkan para karyawan dan pengunjung untuk
menggunakan peralatan perlindungan diri.
● Mengindikasikan di mana peralatan darurat keselamatan
berada.
● Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa
tindakan atau perilaku yang tidak diperbolehkan.
Apa contoh rambu-rambu K3L:

Diklat Teknik Dasar Pemesinan


Bubut & Frais
Dimana Rambu-rambu K3-L di temukan?

Diklat Teknik Dasar Pemesinan Bubut & Frais


Bagaimana penempatan Rambu-
rambu K3-L yang benar:

1. Gampang dilihat
2. Jelas gambarnya.
3. Warnanya mencolok.
4. Tidak menimbulkan beda penafsiran.
TUGAS !!!!
Masing-masing Peserta Membuat: Rambu, Simbol, Plakat/ peringatan/
anjuran tentang Keselamatan/ Kesehatan Kerja (bengkel) sesuai dengan unit
kerja masing masing, ukuran minimal, Ukuran A4

Contoh :

Jangan Dihidupkan !!! 55


Sedang dalam Perbaikan
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

K3-diklat vokasi desain by masagus


56

2009
PENGGUNAAN ALAT DAN PERALATAN
• Pemeliharaan dan perbaikan alat rusak.
• Peletakan alat sewaktu kerja.
• Posisi badan/indera ; tangan, mata, telinga, kaki hidung dsb,
(bekerja, mengangkat).
• Penggunaan alat yang salah.
• Pakaian kerja.
• Rambut dll.
• Penutup mesin-mesin berputar.

57
APD Versi GHS Label / Penandaan Bahan
Kimia:
• : Gunakan Alas Kaki atau Sepatu Bot

• : Gunakan Pelindung Wajah / Face Shield


• : Gunakan Masker / Respirator
• : Gunakan Kacamata / googles
• : Gunakan Sarung Tangan

58
Alat Pelindung Diri (APD)
yaitu:
• Pelindung kepala
• Pelindung mata dan wajah
• Pelindung tangan
• Pelindung badan
• Pelindung telinga
• Alat bantu pernafasan
• Sabuk pengaman
• Pelindung kaki

59
Jenis-jenis APD
NO. ALAT/PERLENGKAPAN NAMA/PENGGUNAAN

SAFETY SHOES: Berfungsi sebagai alat pengaman


saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur.
1 Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi
kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan

2009
K3-diklat vokasi desain by masagus
kimia, dsb.

SAFETY HELMET : Berfungsi sebagai pelindung


2 kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara
langsung.

RESPIRATOR : Berfungsi sebagai penyaring udara


3 yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas
60
udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
Jenis-jenis APD
NO. ALAT/PERLENGKAPAN NAMA/PENGGUNAAN

SAFETY GLASSES : Berfungsi sebagai pelindung


1
mata ketika bekerja (misalnya mengelas).

2009
K3-diklat vokasi desain by masagus
SARUNG TANGAN :Berfungsi sebagai alat pelindung
2 tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang
dapat mengakibatkan cedera tangan. n

PELAMPUNG : Digunakan sebagai kelengkapan kapal


3 untuk membantu agar orang tidak temgelam saat
61
kecelakaan di air
Jenis-jenis APD
NO. ALAT/PERLENGKAPAN NAMA/PENGGUNAAN

EAR PLUG / EAR MUFF : Berfungsi sebagai pelindung


4
telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

2009
K3-diklat vokasi desain by masagus
FACE SHIELD : Berfungsi sebagai pelindung wajah
5 dari percikan benda asing saat bekerja (misal
pekerjaan menggerinda)

SAFETY HARNESS : Berfungsi sebagai pengaman


6 saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan
alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
62
Jenis-jenis APD
NO. ALAT/PERLENGKAPAN NAMA/PENGGUNAAN

JAKET PELAMPUNG : Digunakan bila akan


4 melakukan aktivitas atau kegiatan di lingkungan
dengan bahaya tenggelam

APRON : Digunakan oleh pekerja yang bekerja sat


5
mengelas, kerja tempa atau pengecoran

PAKAIAN KERJA : Digunakan sebagai pakaian kerja


6 pada bengkel umum untuk melindungi diri dari berbagai
kotoran dan bahaya kerja
63
AGENDA
• Pengelasan / Welding secara umum
• Safety Model
• Kenali dan pahami bahaya pengelasan
• Kendalikan bahaya pengelasan
• Incident Response
• Bagaimana memperoleh informasi
lebih lanjut
PENGELASAN SECARA UMUM

• Pengelasan adalah suatu proses


penyambungan logam dengan
menggunakan panas.
• Dalam dunia industri dikenal
berbagai jenis pengelasan
• Sebelum melakukan
pengelasan kenali lebih dahulu
jenis dan resikonya
• Resiko tertinggi bisa
ditimbulkan oleh pengelasan
Arc Welding/Las busur
Pengelasan Oxyacetylene

Jenis Pengelasan Oxyacetylene


- Brazing ( Las Kuningan & Perak )
- Brass Welding ( Tembaga/Besi Cor )
- Pengelasan Baja/Steel
Pengelasan Arc Welding/Las Busur

• Jenis Pengelasan Arc Welding


• SMAW/MMAW
• GTAW/TIG
• GMAW/MIG
• SAW
• FCAW
• PAW
Safety model

• Personal Protective
Equipment
- Safety shoes
- Helmet
- Eye Glass
Safety Model

• Welding Protective
Equipment
- Apron/Welding Jacket
- Goggle/Kap Las
- Hand Glove/Sarung
tangan
- Ear Plug
- Welding Screen

02 - 10 - 04 THIESS TRAINING CENTRE jsato


TIPE APAR / FIRE EXTINGUISER

Bubuk kering (Merah/strip Putih)


Busa (Biru)
Karbondioksida (Merah/strip hitam)
Air (Merah)
Bahaya yang bisa timbul dari pengelasan
# Bahaya kebakaran
# Ledakan silinder oksigen
# Electric shock/sengatan listrik
# Reduksi gas/asap pengelasan
# Radiasi UV/Infra Red sinar las
# Melakukan pengelasan diruang terbatas
Bahaya Kebakaran
Hal – hal yang dapat menyebabkan kebakaran
# Material mudah terbakar disekitar
Lokasi pengelasan
# Gas/minyak disekitar lokasi kerja
# Kabel power/las yang terkelupas
( Konsleting )
Ledakan silinder oxyacetylene
Hal – hal yang dapat menyebabkan ledakan silinder

# Silinder terjatuh/membentur benda dengan keras


# Silinder terlalu dekat dengan sumber panas/api
# Alat pencegah flashback ( flashback arrestor )
tidak terpasang
# Silinder valve/katup longgar
Bahaya sengatan listrik

# Kabel las/power terkelupas( terkoyak )


# Kabel las/power terendam air
# Memegang kabel electrode holder dan work lead secara bersamaan
# Kegiatan pengelasan/pemotongan saat hujan diruang terbuka
rawan terkena sengatan listrik/kesetrum
# Konektor/sambungan kabel longgar/kendor
# Reduksi gas/asap pengelasan dapat terlihat langsung
oleh mata tapi kadang tidak dapat terlihat.
# Jika terlalu banyak menghirup reduksi gas/asap dapat
Mengakibatkan sesak nafas/pingsan
# Bila reduksi gas/asap mengenai kulit/mata secara langsung
tanpa pelindung dapat berakibat iritasi kulit&mata
Sinar yang timbul dari pengelasan Arc Welding adalah
sinar UV (Ultra Violet)&sinar Infra Red(Infra Merah)

Sinar ini dapat merusak


mata dan iritasi pada
kulit

Jangan pernah melihat


sinar pengelasan dengan
Mata telanjang
PENGELASAN DIRUANG TERBATAS
BEBERAPA RUANGAN TERBATAS
- CONFINED SPACES
- BIN
- HOPPER
- CHUTE

RUANGAN – RUANGAN INI SANGAT RISKAN DAN


BERBAHAYA BILA KITA BEKERJA DIDALAMNYA
*** JANGAN MENCOBA BEKERJA DIRUANGAN TERBATAS
TANPA SAFETY YANG LENGKAP SERTA IJIN/PERMIT DARI
PENANGGUNG JAWAB AREA TERSEBUT

# GAS –GAS DAN PARTIKEL BERBAHAYA BANYAK TERDAPAT


DIRUANGAN TERBATAS
Tindakan Preventive
# Pindahkan material mudah terbakar
Ketempat yang aman
# Lakukan Gas test jika diperlukan
# Cek dan pastikan semua peralatan
dalam kondisi layak pakai

GAMBAR TEMPAT KERJA YANG TIDAK AMAN

# Sediakan APAR dilokasi


kerja
# Sediakan Fire Blankets
Tindakan yang harus dilakukan
# Tempatkan Silinder pada troli
# Silinder harus dalam posisi tegak baik saat
dipakai/ditempat penyimpanan
# Jarak silinder dengan sumber api/pengelasan
dalam radius aman (diatas 6 meter)
# Hindari silinder terbentur benda keras
# Hindari penggunaan grease/oli pada silinder
Kendalikan bahaya sengatan listrik
Tindakan yang disarankan
• Cek semua sumber power layak
pakai sebelum digunakan
• Hindari pengelasan/pemotongan
saat hujan diruangan terbuka
• Hindari memegang kabel holder
dan work lead bersamaan
• Gunakan sarung tangan untuk
memindah/menarik kabel
• Segera ganti kabel yang
terkelupas/terkoyak dengan yang
baru/layak pakai
Kendalikan reduksi gas/asap las
Tindakan yang disarankan
• Hindari menghirup gas/uap
dalam waktu lama
• Gunakan masker
• Pastikan tempat kerja
memiliki ventilasi yang bagus
• Jika ventilasi kurang bagus
gunakan respirator/blower
• Gunakan PPE yang disarankan
untuk
pengelasan/pemotongan
Kendalikan bahaya UV/Infra Red
Tindakan yang disarankan
• Gunakan welding protective
equipment standart
• Pasang welding screen agar
orang lain tidak terkena radiasi
langsung
KENDALIKAN BAHAYA PENGELASAN
DIRUANG TERBATAS
# Lakukan gas test bila diperlukan untuk
Memastikan ruangan bebas dari gas beracun
# Jika ventilasi kurang memadai gunakan
Blower/Extractor
# Jangan menggunakan compresor
udara sebagai alat bantu ventilasi

# Sebelum memasuki confined space pastikan


pakai dan tubuh welder dalam kondisi kering
# Berikan welder seorang helper untuk
memudahkan pekerjaannya
INCIDENT RESPONSE
Apa yang harus kita lakukan jika
Teman kita tersengat listrik ????

#Shut Off#
# Atau matikan aliran listrik
# Gunakan benda yang susah dialiri listrik
Untuk melepaskan korban (plastik,karet,fiber)

-
INCIDENT RESPONSE
Seseorang bisa pingsan bila menghirup
asap las/gas yang berlebihan diruang
Terbatas/CONFINED SPACE
Tindakan yang dilakukan
Jika anda belum training CPR atau First Aid,
Now is the time to get trained Before you
find yourself in this situation

Mintalah pada atasan anda


untuk mengikuti First Aid
training/CPR training
 KOROSIF & IRITASI
 RACUN
 MUDAH TERBAKAR
 DAPAT MELEDAK
 PENGOKSIDASI
Misal : H2SO4, HNO3, HCl, KOH,
NaOH, Senyawa Nitro,
Formaldehida, Fenol
Bila terkena : Encerkan dengan air
mengalir
Misal : TLV = nilai ambang batas

•Benzena (TLV 25 ppm)


•Besi karbonil (TLV 0,001 ppm)
•Klorin TLV 1 ppm)
•Asam sianida (TLV 10 ppm)
•Hg (TLV 0,1 mg/m3)
•NO2 (TLV 5 ppm)
(1)Flammable (titik nyala 22-26 oC)
• bensin
(2)Highly flammable (titik nyala
<22oC)
• Aseton, eter
(3)Reaksi eksoterm
(4)Reaksi hipergolik/roket
Reaksi
Eksoterm

 H2SO4 pekat diberi air


 Logam alkali dimasukkan
kedalam air
 Bahan organik [serbuk gergaji]
dengan asam perklorat (HClO4)
H2O2,
Hidrokarbon,
HClO4,
H2SO4,
Aseton,
Logam alkali
BATAS TERENDAH LEDAKAN
DARI BEBERAPA BAHAN KIMIA

ASAM ASETAT 4,0%


ASETON 2,2 %
ASETILENA 2,5 %
BENZENA 1,4 %
CS2 1,0 %
ETER 1,7 %
ETANOL 3,3 %
ETILENA 3,0 %
TOLUENA 1,3 %
KMnO4,
Klorat,
HNO3,
Bromin
BAHAN KIMIA INCOMPATIBLE
Bahan Kimia Simbol Bahaya Incompatible

Logam alkali Air, CO2, CCl4

Aseton Campuran HNO3 +


H2SO4 pekat

NH4OH pekat Hg, halogen, HF

Asam nitrat Asam organik, anilin

Asam perklorat Bahan organik, alkohol

KMnO4 Gliserin, H2SO4

H2SO4 Klorat, perklorat,


permanganat, air
(2)

 Gas untuk pembakaran


 Gas berasal dari bahan
kimia
 Gas beracun
PENANGANAN TABUNG GAS

 Hati-hati jangan sampai jatuh


 Beri label yang jelas
 Gunakan kereta dorong untuk
memindahkan
 Tempat harus terpisah cukup jauh
dari sumber panas
 Gunakan regulator
GAS BERACUN
TIDAK BERBAU

1. Karbon monoksida (CO)


2. Hidrogen fluorida (HF)
(3)
 Asam dan basa kuat …
korosif dan iritasi
 HCN, HF, H2S … dapat
meledak
 Reaksi eksoterm :
 Melarutkan NaOH padat
 Mengencerkan H2SO4 pekat
 Asam perklorat + serbuk gergaji
Sumber listrik
(4)
aktif (positif)
netral (negatif)
•Warna Kabel ke
dihubungkan Standar
bumi/tanah
Internasional
•Coklat = aktif
•Biru = netral
•Hijau ~ Kuning = earth
 Beri tanda yang jelas 110V atau
220V
 Periksa semua stopkontak
dengan multitester secara
teratur
 Jangan gunakan steker atau
stopkontak rusak
Bahaya Biologis
1. Virus berbahaya melalui udara, air,
kontak langsung, tidak langsung
2. Bakteri pathogen thd kulit,
pernapasan, pencernaan
3. Fungsi pathogen thd pernapasan,
kulit
4. Porotozoa pathogen thd
pencernaan, pernapasan
5. Cacing pathogen, nematoda, platy
Bahaya Elektric
1. Distribusi Sikring dan Beban
2. Distribusi Saklar & Steker
3. Penumpukan steker
4. Jenis kabel + isolasinya
5. Sambungan kabel
6. Pemasangan harus rapat/stabil
7. Media instalasi listrik (tembok, triplek,
kayu dll)
Bahaya mekanik
1. Pisau dan sejenisnya
2. Penjepit: tang, gegep dll
3. Gergaji
4. Mesin mesin produksi
5. Mesin kompresi
6. Alat kontrol analog &digital
7. Mesin rotary
8. Mesin konstruksi
Pembuangan Limbah Bahan
Kimia Berbahaya
* MASALAH BESAR
PADATAN
 Bahan gelas/kaca
 Bahan mudah terbakar
 Bahan sukar terbakar
GAS/partikel, spray air
CAIRAN
 Bahan kimia yang tidak bercampur dengan
air
 Bahan mudah terbakar
 Larutan mengandung sianida dan kromat
 Larutan garam organik
 Asam dan basa kuat
 Pelarut
PERALATAN KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM
• Jas Lab: bahan, warna
Alat ini untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau
menghindari bahaya yang terjadi akibat percikan zat-zat kimia
yang berbahaya
• Sarung tangan
• Daya tahan sarung tangan terhadap bahan kimia tergantung pada
bahan sarung tangan (misalnya: karet alam; karet neoprene; karet
nitrile; dll.), mutunya dan ketebalannya.
• Untuk melindungi tangan dari bahan-bahan yang sangat panas
dianjurkan memakai "insulated glove" (Gbr.2) yang dibuat dari bahan
sintetis
• Pelindung Mata dan Muka
• “Safety glases with side shield”
- “Face shield” = pelindung muka
• Kran pencuci mata = Eyewash fountain
• Safety shower
• Alat pernapasan = Respirator/Masker
Melindungi dari debu-debu, serat yang kecil yang berbahaya atau
dan uap atau gas yang beracun.
Pengelolaan
Limbah
Pengertian Limbah
Limbah adalah hasil samping dari proses produksi yang tidak
dapat langsung dimanfaatkan, bisa berbentuk padat, cair, gas,
getaran suara, dan lain-lain, yang dapat menimbulkan
pencemaran apabila tidak dikelola dengan benar
Jenis Limbah
• Limbah Padat : Plastik, logam, potongan kayu, botol bekas, sisa
buangan

• Limbah Cair : Berasal dari industri maupun rumah tangga

• Limbah Gas : dari cerobong asap industri, kendaraan,


pembakaran sampah, pembakaran hutan
Pengertian Sampah

Sampah adalah : Suatu bahan


yang terbuang atau di buang dari
sumber hasil aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomi
Jenis Sampah

• Sampah Organik
• Sampah Anorganik
• Sampah Khusus
Sampah Organik

Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun


tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau
ihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan
atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan
dalam proses alami.
Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan
bahan organik, seperti sampah dari dapur, sisa tepung,
sayuran, kulit buah, dan daun.
Sampah Anorganik

berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti


mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri.
Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam
seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat
anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan
oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga,
misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik,
dan kaleng.
Sampah Khusus
• Bola lampu bekas
• Pelarut dan cat
• Zat – zat kimia pembasmi hama dan penyakit
seperti, insektisida
• Sampah dari kegiatan pertambangan dan
eksploitasi minyak
• Sampah radioakif misal dari PLN
• Zat – zat yang mudah meledak dalam suhu tinggi
• Sampah dari rumah sakit
Mengurangi sampah
1. REUSE (menggunakan kembali)
2. REDUCE (mengurangi)
3. RECICLYNG (mendaur ulang)
SAMPAH DI ALAM DAN INDUSTRI

• Konsep Tidak Ada sampah di Alam

• Produksi di Industri dan Sampah

• Peredaran Produk dari Industri ke Konsumen

• Bentuk Pengemasan
PRINSIP 4 M
• Menghindari
Sebaiknya kita menghindari konsumsi barang yang berlebihan

• Mengurangi
Merawat dan memperbaiki barang yang masih bisa
dimanfaatkan

• Memakai Ulang
Barang bekas bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku lagi

• Mencegah Pencemaran
Pembuangan limbah harus di kelola dengan baik
SANITASI DAN HIGIENE
KONSEP SANITASI DAN HIGIENE

PENGERTIAN

RUANG LINGKUP SANITASI DAN HIGIENE

TUJUAN SANITASI DAN HIGIENE

OBYEK SANITASI DAN HIGIENE


usaha kesehatan masyarakat yang menintik beratkan
pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan
PENGERTIAN SANITASI

yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia.

suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan


pada kegiatan seseorang untuk berusaha memelihara
kesehatan lingkungan hidup manusia.

Makanan  penerapan atau pemeliharaan kondisi yang


mampu mencegah terjadinya pencemaran (kontaminasi)
makanan atau terjadinya penyakit yang disebabkan oleh
makanan (foodborne illness atau foodborne disease).
upaya kesehatan dengan cara memeriksa dan
PENGERTIAN HIGIENE

melindungi kebersihan subjeknya (Depkes RI, 2004).

Menurut UU No. 2 Tahun 1996 higiene dinyatakan


sebagai kesehatan masyarakat yang meliputi semua
usaha untuk merawat, melindungi dan mempertinggi
derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk umum
maupun perorangan yang bertujuan memberikan dasar-
dasar kelanjutan hidup yang sehat serta meningkatkan
kesehatan dalam masyarakat.
PERENCANAAN MENU

PEMBELIAN BAHAN
SANITASI DAN HIGIENE

PENERIMAAN BARANG
PENYIMPANAN
PENGELUARAN BARANG

PERSIAPAN PENGOLAHAN

PENGOLAHAN

KEGIATAN MENJAGA MAKANAN SEBELUM DISAJIKAN

KEGIATAN PENYAJIAN

PENCUCIAN DAN PERAWATAN


RUANG LINGKUP SANITASI

DALAM UNDANG-UNDANG KESEHATAN NO.23 TAHUN 1992


PASAL 22 DISEBUTKAN BAHWA KESEHATAN LINGKUNGAN
DISELENGGARAKAN UNTUK MEWUJUDKAN KUALITAS
LINGKUNGAN YANG SEHAT, YANG DAPAT DILAKUKAN DENGAN
MELALUI PENINGKATAN SANITASI LINGKUNGAN, BAIK YANG
MENYANGKUT TEMPAT MAUPUN TERHADAP BENTUK ATAU
WUJUD SUBSTANTIFNYA YANG BERUPA FISIK, KIMIA, ATAU
BIOLOGIS TERMASUK PERUBAHAN PERILAKU.
MASALAH HIGIENE TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DARI MASALAH
RUANG LINGKUP HIGIENE

SANITASI, DAN PADA KEGIATAN PENGOLAHAN MAKANAN


MASALAH SANITASI DAN HYGIENE DILAKSANAKAN BERSAMA-
SAMA.

KEBIASAAN HIDUP BERSIH, BEKERJA BERSIH SANGAT MEMBANTU


DALAM MENGOLAH MAKANAN YANG BERSIH PULA.

HIGIENE MELIPUTI:
1. HIGIENE PERORANGAN
2. HIGIENE MAKANAN DAN MINUMAN
TUJUAN SANITASI DAN HIGIENE

MENGUSAHAKAN CARA HIDUP SEHAT, SEHINGGA


TERHINDAR DARI PENYAKIT

DALAM PENERAPANNYA MEMILIKI ARTI YANG BERBEDA


DIMANA USAHA SANITASI LEBH MENITIK BERATKAN
PADA FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
SEDANGKAN HYGIENE LEBIH MENITIKBERATKAN USAHA-
USAHANYA KEPADA KEBERSIHAN INDIVIDU.
KEAMANAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG DISAJIKAN.
KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM

HYGIENE PERORANGAN DAN PENGAMANAN MAKANAN OLEH


KERYAWAN YANG BERSANGKUTAN
USAHA SANITASI

KEAMANAN TERHADAP PENYEDIAAN AIR

PENGOLAHAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DAN KOTORAN.

PERLINDUNGAN MAKANAN TERHADAP KONTAMINASI SELAMA


DALAM PROSES PENGOLAHAN,PENYAJIAN DAN PENYIMPANAN.

PENCUCIAN,KEBERSIHAN DAN PENYIMPANAN ALAT-ALAT


PERLENGKAPAN PENGOLAHAN MAKANAN
SANITASI BAHAN BAKU
OBYEK SANITASI
DAN HIGIENE SANITASI PERALATAN

SANITASI PEKERJA
SANITASI TEMPAT PENGOLAHAN.

SANITASI LINGKUNGAN
Terima Kasih Sampai
Berjumpa lagi !
INCIDENT RESPONSE
Bagaimana bila kita tidak dapat mengatasi Accident

#Call Emergency Medical Services (EMS)

Jangan tinggalkan korban sendirian kecuali


tidak ada pilihan
153

Anda mungkin juga menyukai