Wa0008
Wa0008
Wa0008
IV A
K
e
p
Ema Permatasari e
r
Lutfy Nazilly Zidny a
Muhammad Suprianto w
a
Normasitah t
Sri Astuti a
n
A
N
a
k
Dosen Pengampu : IBU DEWI IRIANTI, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.An
A. PENGERTIAN AML
Nyeri Tulang
Kulit Pucat
Mudah Memar
Sesak Napas
Demam
secara imunologik, Bila virus dianggap sebagai penyebabnya (virus onkogenik yang mempunyai
struktur antigen tertentu), maka virus tersebut dengan mudah akan masuk ke dalam tubuh
manusia dan merusak mekanisme proliferasi. Seandainya struktur antigennya sesuai dengan
struktur antigen manusia tersebut, maka virus mudah masuk. Bila struktur antigen individu
tidak sama dengan struktur antigen virus, maka virus tersebut akan ditolaknya. Struktur
antigen ini terbentuk dari struktur antigen dari berbagai alat tubuh, terutama kulit dan selaput
lendir yang terletak di permukaan tubuh atau HL-A (Human Leucocyte Locus A). Sistem HL-A
diturunkan menurut hukum genetik, sehingga etiologi leukemia sangat erat kaitannya dengan
faktor herediter. Akibat proliferasi mieloid yang neoplastik, maka produksi elemen darah yang
lain tertekan karena terjadi kompetisi nutrisi untuk proses metabolisme (terjadi
granulositopenia, trombositopenia).
ZAT KIMIA VIRUS NEOPLASMA RADIASI KETURUNAN
E. PATHWAY
Mekanisme Imun
Infiltrasi
Terganggu
Resiko Infeksi
Peradangan
Nyeri Kronis
F. Komplikasi AML
Infeksi
Splenomegali
Hepatomegali
G. Pemeriksaan Diagnostik AML
Fungsi lumbal
Foto thoraks
Jumlah trombosit,
H. Penatalaksanaan
1. Resiko Infeksi
2. Nyeri kronik
K. Intervensi Keperawatan AML
Resiko Infeksi
Definisi : Mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik
Kriteria Hasil:
1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
2. Mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan
serta penatalaksanannya
3. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
4. Jumlah leukosit dalam batas normal
5. Menunjukkan perilaku hidup sehat
Intervensi :
• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
• Batasi pengunjung bila perlu
• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
• Pertahankan teknik asepsis pada pasien yang beresiko
• Berikan perawatan kulit pada area epidema
• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep
Nyeri KRONIS
Definisi : pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul
akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal
kerusakan sedemikian rupa (International Assosiation for the study of pain)
Kriteria Hasil
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan
teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen
nyeri
3. Mampu mengenali nyeri (skala,intensitas,frekuensi dan tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
3. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter
personal)
4. Tingkatkan istirahat
5. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali