Wa0008

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

Di Susun Oleh Kelompok 7

IV A
K
e
p
Ema Permatasari e
r
Lutfy Nazilly Zidny a
Muhammad Suprianto w
a
Normasitah t
Sri Astuti a
n
A
N
a
k
Dosen Pengampu : IBU DEWI IRIANTI, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.An
A. PENGERTIAN AML

Acute myeloid leukimia (AML) atau leukimia


mieloid akut adalah jenis kanker saat bagian
dalam yang lembut dari tulang tertentu
menyebabkan myeloblast , sel darah merah,
atau platelet yang tidak normal.
B. Penyebab AML

Diduga karena virus (virus onkogenik).


Faktor lain yang turut berperan adalah :
1. Faktor endogen
2. Faktor eksogen
C. TANDA dan GEJALA AML

Nyeri Tulang

Kulit Pucat

Mudah Memar
Sesak Napas
Demam

Kelesuan dan Kelelahan


Sering Infeksi
Penurunan berat badan
Pendarahan dari gusi, sering mimisan, dan perdarahan yang tidak biasa lainnya
D. PATOFISIOLOGI

secara imunologik, Bila virus dianggap sebagai penyebabnya (virus onkogenik yang mempunyai
struktur antigen tertentu), maka virus tersebut dengan mudah akan masuk ke dalam tubuh
manusia dan merusak mekanisme proliferasi. Seandainya struktur antigennya sesuai dengan
struktur antigen manusia tersebut, maka virus mudah masuk. Bila struktur antigen individu
tidak sama dengan struktur antigen virus, maka virus tersebut akan ditolaknya. Struktur
antigen ini terbentuk dari struktur antigen dari berbagai alat tubuh, terutama kulit dan selaput
lendir yang terletak di permukaan tubuh atau HL-A (Human Leucocyte Locus A). Sistem HL-A
diturunkan menurut hukum genetik, sehingga etiologi leukemia sangat erat kaitannya dengan
faktor herediter. Akibat proliferasi mieloid yang neoplastik, maka produksi elemen darah yang
lain tertekan karena terjadi kompetisi nutrisi untuk proses metabolisme (terjadi
granulositopenia, trombositopenia).
ZAT KIMIA VIRUS NEOPLASMA RADIASI KETURUNAN
E. PATHWAY

Sel Neoplasma Berproliferasi di


Dalam Sum-Sum Tulang

Kerusakan Sum-Sum Tulang

Eritrosit Normal Leukosit Imatur


Hematopoiesis
Terhambat,
Trombosit, Leukosit

Mekanisme Imun
Infiltrasi
Terganggu

Tulang & Sendi

Resiko Infeksi
Peradangan

Kerusakan Tulang &


Sendi

Nyeri Kronis
F. Komplikasi AML

Gagal sumsum tulang

Infeksi
Splenomegali
Hepatomegali
G. Pemeriksaan Diagnostik AML

Hitung darah lengkap (CBC).

Fungsi lumbal
Foto thoraks

Pemindaian tulang atau survei kerangka

Pemindaian ginjal, hati, dan limpa,

Jumlah trombosit,
H. Penatalaksanaan

Fase Terapi Induksi


Fase Terapi Konsolidasi

Terapi Biologi Kemoterapi Transplantasi stem Terapi obat lain


cell sumsum tulang
I. Pengkajian Keperawatan AML

1. Kaji adanya manifestasi klinik AML (kelelahan, nyeri, pucat, anoreksi,


perdarahan, penurunan berat badan, letargi, hipertropi ginggiva, ulserosa perirektal,
dll)
2. Kaji reaksi anak terhadap kemoterapi : diare, anoreksia, mual, muntah, retensi cairan,
hiperuremia, demam, stomatitis, ulkus mulut, alopesia, nyeri, dll
3. Kaji adanya tanda dan gejala infeksi : peningkatan leukosit,demam, peningkatan LED
4. Kaji adanya tanda dan gejala hemoragi
5. Kaji adanya tanda dan gejala komplikasi : somnolens radiasi, gejala SSP, lisis sel
6. Kaji koping anak dan keluarga.
J. Diagnosa Keperawatan AML

1. Resiko Infeksi

2. Nyeri kronik
K. Intervensi Keperawatan AML

Resiko Infeksi
Definisi : Mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik
Kriteria Hasil:
1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
2. Mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan
serta penatalaksanannya
3. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
4. Jumlah leukosit dalam batas normal
5. Menunjukkan perilaku hidup sehat
Intervensi :
• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
• Batasi pengunjung bila perlu
• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
• Pertahankan teknik asepsis pada pasien yang beresiko
• Berikan perawatan kulit pada area epidema
• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep
Nyeri KRONIS
Definisi : pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul
akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal
kerusakan sedemikian rupa (International Assosiation for the study of pain)
Kriteria Hasil
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan
teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen
nyeri
3. Mampu mengenali nyeri (skala,intensitas,frekuensi dan tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
3. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter
personal)
4. Tingkatkan istirahat
5. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

Anda mungkin juga menyukai