DISUSUN OLEH: RIZKY PUTRA (18811500 KRISTANTY NADAPDAP (188115007)
PROGRAM STUDI DOKTOR (S3) ILMU MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 Definisi Pemberdayaan Karyawan • Menurut Noe et.al (1994) pemberdayaan adalah merupakan pemberian tanggung jawab dan wewenang terhadap pekerjaan untuk mengambil keputusan menyangkut semua pengembangan produk dan pengambilan keputusan. • Menurut Khan (1997) pemberdayaan merupakan hubungan antar personal yang berkelanjutan untuk membangun kepecayaan antar karyawan dan manajemen • Byars dan Rue (1997) memberi pengertian empowerment merupakan bentuk desentralisasi yang melibatkan pada bawahan dalam membuat keputusan. Model pemberdayaan karyawan • Desire, keinginan dari manajemen untuk mendelegasikan dan melibatkan pekerja • Pekerja diberi kesempatan untuk mengidentifikasi permasalahan yang sedang berkembang. • Memperkecil directivepersonality dan memperluas keterlibatan pekerja. • Mendorong terciptanya perspektif baru dan memikirkan kembali strategi kerja. • Menggambarkan keahlian team dan melatih karyawan untuk menguasai sendiri (self – control) • Trust, Setelah adanya keinginan dari manajemen untuk melakukan pemberdayaan, langkah selanjutnya adalah membangun kepercayaan antar manajemen dan karyawan. Adanya saling percaya antara anggota organisasi akan tercipta kondisi yang baik untuk pertukaran informasi dan saran tanpa adanya rasa takut • Memberi kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan. • Menyediakan waktu dan sumber daya yang mencukupi bagi karyawan dalam menyelesaikan kerja. • Menyediakan pelatihan yang mencukupi bagi kebutuhan kerja. • Menghargai perbedaan pandangan dan menghargai kesuksesan yang diraih oleh karyawan. • Menyediakan akses informasi yang cukup. • Confident. Langkah selanjutnya setelah adanya saling percaya adalah menimbulkan rasa percaya diri karyawan dengan menghargai terhadap kemampuan yang dimiliki oleh karyawan. Hal – hal yang termasuk tindakan yang dapat menimbulkan confident antara lain : • Mendelegasikan tugas yang penting terhadap karyawan. • Menggali ide dan saran dari karyawan. • Memperluas tugas dan membangun jaringan antar departemen. • Menyediakan jadwal job instruction dan mendorong penyelesaian yang baik. • Credibility. Langkah keempat menjaga kredibilitas dengan penghargaan dan mengembangkan lingkungan kerja yang mendorong kompetisi yang sehat sehingga tercipta organisasi yang memiliki performance yang tinggi. Hal yang termasuk credibility antara lain : • Memandang karyawan sebagai partner strategis • Peningkatan target di semua bagian pekerjaan • Memperkenalkan inisiatif individu untuk melakukan perubahan melalui partisipasi • Membantu menyelesaikan perbedaan dalam penentuan tujuan dan priorotas • Accountibility Tahap dalam proses pemberdayaan selanjutnya adalah pertanggung jawaban karyawan pada wewenang yang diberikan. Dengan menetapkan secara konsisten dan jelas tentang peran, standar dan tujuan tentang penilaian terhadap kinerja karyawan, tahap ini sebagai sarana evaluasi terhadap kinerja karyawan dalam penyelesaian dan tanggung jawab terhadap wewenang yang diberikan. • Hal yang termasuk accountability antara lain : • Menggunakan jalur training dalam mengevaluasi kinerja karyawan • Memberikan tugas yang jelas dan ukuran yang jelas • Melibatkan karyawan dalam penentuan standar dan ukuran • Memberikan saran dan bantuan kepada karyawan dalam menyelesaikan beban kerjanya • Menyediakan periode dan waktu pemberian feedback • Communication. Langkah terakhir adalah adanya komunikasi yang terbuka untuk menciptakan saling memahami antar karyawan dan manajemen. Keterbukaan ini dapat diwujudkan dengan adanya kritik dan saran terhadap hasil dan prestasi yang dilakukan pekerja • Menetapkan kebijakan open door communication • Menyediakan waktu untuk mendapatkan informasi dan mendistribusikan permasalahan secara terbuka • Menciptakan kesempatan untuk cross – training Manfaat pemberdayaan, yaitu :
• Pemberian tanggung jawab dan wewenang kepada
karyawan. • Menciptakan kondisi saling percaya antar manajemen dan karyawan. • Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan. • Karthi (2012) Menurut karthi, pengertian retensi karyawan adalah suatu proses dimana karyawan didorong untuk tetap berada dalam suatu organisasi sampai proyeknya selesai atau dalam periode maksimum. • Ragupathi (2013) Menurut Ragupathi, pengertian retensi karyawan adalah salah satu teknik yang digunakan oleh pihak manajemen untuk membuat karyawan tetap berada dalam suatu organisasi dalam jangka waktu yang cukup lama. • Mathis & Jackson (2006) Menurut Mathis & Jackson, pengertian retensi karyawan adalah suatu upaya perusahaan untuk mempertahankan karyawannya agar tetap berda di dalam organisasi yang bertujuan untuk membantu mencapai target organisasi secara maksimal. • Tujuan Retensi Karyawan Retensi karyawan ditujukan agar karyawan bertahan lama untuk bekerja di perusahaan ataur organisasi. Hal tersebut karena perusahaan sudah melakukan investasi uang juga waktu dalam proses perekrutan atau recruitment karyawan. Faktor Yang Mempengaruhi Retensi Karyawan Menurut Mathis & Jackson, faktor yang mempengaruhi retensi karyawan diantaranya yaitu:
• Faktor Organisasional. Jika perusahaan
memiliki perilaku budaya yang baik bernilai positif serta pengolaan organisasi perusahaan juga dilakukan dengan baik, maka hal tersebut akan sangat mempengaruhi retensi karyawan. • Peluang Karir Organisasional. Faktor yang mendasari hal ini yaitu pelatihan secara berkesinambungan yang dilaksanakan oleh perusahaan, bimbingan dan pengembangan karir hingga perencanaan karir karyawan dalam perusahaan tersebut. • Penghargaan dan Retensi Karyawan. Penghargaan yang kompetitif baik berupa gaji, tunjangan, penghargaan kinerja maupun bonus spesial dan lain sebagainya. • Rancangan Tugas dan Pekerjaan. Dalam perancangan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan, hal tersebut tentu harus memperhatikan beberapa unsur individu dari karyawan perusahaannya. Proses penyaringan dan seleksi karyawan, sehingga karyawan akan ditempatkan pada posisi atau bagian yang sesuai dengan kondisi mereka. • Hubungan Karyawan. Perlakuan yang diperoleh dari rekan kerja di kantor akan sangat mempengaruhi retensi karyawan di sebuah perusahaan. Cara Mengelola Retensi Karyawan • Bagaimana cara mengelola retensi karyawan diantaranya yaitu: • Mencari karyawan dengan cara yang efektif. • Saat menawarkan kompensasi, tawarkan nilai yang kompetitif. • Tunjukanlah apresiasi perusahaan pada karyawan. • Jelaskan mengenai bagaimana jenjang karirnya. Contoh Kasus