Anda di halaman 1dari 14

Tuli Kongenital, Sensorineural dan Konduktif

Anatomi Telinga
TL TT TD

Telinga terdiri dari :

1. Telinga luar
2. Telinga tengah
3. Telinga dalam
Isthmus
Tulang Tulang
rawan
Fisiologi Pendengaran

Proses mendengar diawali Dalam bentuk Menggetarkan


dengan ditangkapnya gelombang yang membran timpani
energi bunyi oleh daun dialirkan melalui udara
telinga atau tulang ke koklea

Energi getar ini diteruskan ke


Diteruskan ke telinga tengah melalui
stapes yang menggerakkan
tulang-tulang pendengaran yang akan
tingkap lonjong sehingga
mengamplifikasi getaran melalui tulang
perilimfa pada skala vestibuli
pendengaran
bergerak
Fisiologi pendengaran

Menyebabkan terjadinya
Getaran diteruskan Timbul gerak relatif defleksi stereosilia sel-sel
melalui membrana antara membran rambut sehingga kanal ion
Reissner yang basilaris dan membran terbuka dan terjadi penglepasan
ion bermuatan listrik dari badan
mendorong endolimfa tektoria sel

Menimbulkan proses
Lalu dilanjutkan ke nukleus depolarisasi sel rambut
sehingga melepas
auditorius sampai ke korteks
neurotransmitter ke dalam
pendengaran di lobus sinapsis yang akan
temporalis (Area 39-40) menimbulkan potensial aksi
pada saraf auditorius
TULI
Gangguan pendengaran dimana terjadi ketidakmampuan
secara parsial atau total untuk mendengarkan suara pada
salah satu atau kedua telinga.
Pembagian gangguan pendengaran:
Klasifikasi Gangguan Pendengaran

Tuli Konduktif Tuli Tuli Campuran


• Gangguan telinga Sensorineural • Kombinasi dari
luar dan telinga • Gangguan pada tuli konduktif &
tengah telinga bagian dalam sensorineural
• atau pada fungsi
saraf pendengaran
PENYEBAB TULI KONDUKTIF
KELAINAN TELINGA LUAR KELAINAN TELINGA
TENGAH
 Atresia Liang Telinga
Sumbatan tuba eustachius
 Sumbatan Serumen
Otosklerosis
 Timpanisklerosis
 Dislokasi Tulang Pendengaran
PENYEBAB TULI SENSORINEURAL
TULI SENSORINEURAL KOKLEA
Disebabkan oleh aplasia yang biasanya kongenital, labirinitis yang dapat
disebabkan oleh bakteri maupun virus, intoksikasi obat-obatan seperti
streptomisin, kanamisin, garamisin, neomisin, kina.

TULI SENSORINEURAL NON-KOKLEA


neuroma akustik, tumor sudut pons serebelum, mieloma multipel, cedera
otak, perdarahan otak, serta kelainan pada otak lainnya
TULI KONGENITAL

Tuli Kongenital Tuli Kongenital


Berasal dari dengan Asal
Genetik Non Genetik
Ketulian Kongenital Berasal dari Genetik
Tanpa Kelainan Lainnya

TANPA KELAINAN LAINNYA DENGAN KELAINAN LAINNYA


Penyakit Waardenburg
 Ketulian Michel
Onikodistrofi
 Ketulian Mondini
Penyakit Pendret
 Ketulian Scheibe
Penyakit Jervell
Kelainan KroAmosom
Penyakit Usher
Trisomia 13-15
Ketulian Kongenital Berasal dari Non - Genetik
dengan Kelainan Lainnya

Rubela : jika seorang wanita hamil terkena Rubella pada


trimester I, kemungkinan bayinya akan mengalami ketulian
sensorineural dalam derajat tertentu. Terjadi aplasia organ
Corti dan sakulus (pars inferior).
Eritroblastosis fetalis: terjadi penimunan bilirubin pada
sistem saraf pusat
Ketulian Kongenital Berasal dari Non - Genetik
Tanpa Kelainan Lainnya
Kelahiran prematur
Hipoksia
Persalinan lama
Pemakaian obat ototoksik selama kehamilan

Anda mungkin juga menyukai