Anda di halaman 1dari 24

FISTULA ANI

Pembimbing :
dr. Tarmizi, Sp. B
DEFINISI
 sebuah hubungan yang
abnormal antara epitel dari
kanalis anal dan epidermis dari
kulit perianal
 ETIOLOGI

Fistula ani hampir selalu disebabkan


oleh abses anorektal yang
mendahului.

Penyebab lainnya dapat berupa trauma,


penyakit Crohn, fisura anal, kanker, terapi
radiasi, infeksi actinomycoses, tuberkulosis,
dan chlamydial
Kanalis anal punya 6-
14 kelenjar kecil
PATOFISIOLOGI yang terproyeksi
melalui sfingter
internal

Abses lama kelamaan akan


menghasilkan jalan keluar Kelenjar
dengan meninggalkan terinfeksi dan
fistula menyumbat

terbentuk
abses di dalam
rongga
intersfingterik Feses dan
bakteri
terperangkap
Manifestasi Klinik

 Keluarnya pus seropuruluen menyebabkan


perasaan tidak enak.
 Abses perianal yang rekurens
 Nyeri , pus dapat keluar
 Gambaran elevasi kecil dengan jaringan
granulasi warna merah pada mulut lubang.
 Bila elevasi ditekan akan keluar pus
 Abses akan pecah lagi melalui lubang yang
sama atau lubang baru
Pemeriksaan Fisik

 Bukaan eksternal yang akan tampak


seperti sinus terbuka atau elevasi jaringan
granulasi.
 rectal touche ditemukan traktus fibrosa
atau uliran di bawah kulit.
 Pengeluaran pus secara spontan dapat
terlihat saat penekanan dengan jari
tangan
Diagnosis Banding
Hidradenitis supuratif
Infeksi sinus pilonidal dan kista
sebasea perianal
Kolitis ulseratif dan penyakit Crohn
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium : perioperative
Fistulogram
CT scan
USG Endonal
MRI
PENATALAKSANAAN

Prinsip umum dalam penanganan


bedah fistula ani adalah untuk
menghilangkan fistula, mencegah
rekurens, dan untuk memelihara
fungsi sfingter.
KOMPLIKASI
• Perdarahan
LANGSUNG • Impaksi fecal
• Hemoroid

• Inkontinensia
TERTUNDA • Rekurens
• Stenosis analis
 Prognosis

Dengan tindakan yang


tepat dan mengikuti
anjuran yang, maka
prognosis dari fistula ani
baik
Laporan Kasus
Fistula Ani
 IDENTITAS
 Nama : Tn. SV
 Umur : 58 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Status : Menikah
 Pendidikan Terakhir : SMA
 Agama : Islam
 Suku Bangsa : Batak
 Pekerjaan : Pegawai Swasta
 Alamat : Jln. Teratai no. 34
 No. RM : 22 89 87
 Tanggal Pemeriksaan : 2 Oktober 2015

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Benjolan pada kedua pantat.

Telaah
Pasien datang ke poli Bedah RS Haji Medan
dengan keluhan terdapat benjolan pada pantat
sebelah kiri di dekat anus sejak satu bulan yang
lalu. Kemudian benjolan tersebut pecah dan
mengeluarkan cairan berwarna putih seperti
nanah, tidak ada darah dan terasa nyeri. Satu
minggu kemudian muncul benjolan pada pantat
sebelah kanan di dekat anus. Benjolan terasa
nyeri dan keras, kemudian benjolan tersebutpun
pecah dan mengeluarkan cairan berwarna putih
seperti nanah tapi tidak ada darah. Demam dan
pusing dirasakan bersamaan dengan nyeri. Mual
dan muntah (-). BAB normal, BAK normal.
 Pasien pernah berobat ke klinik didekat
rumahnya dan hanya diberi obat,
kemudian merasa enakan. Setelah itu
nyeri terasa kembali dan pasien datang ke
poliklinik bedah.

Riwayat Penyakit Dahulu


 Diabetes melitus tidak ada, Hipertensi
tidak ada.
 Pasien tidak pernah mengalami hal seperti
ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
 Diabetes melitus dan Hipertensi dalam
keluarga tidak ada.
 Keluarga pasien tidak pernah mengalami
keluhan seperti ini sebelumnya.

Riwayat Pengobatan
 (-)

Riwayat Alergi
 (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos Mentis

 Vital Sign
◦ TD : 120/90 mmHg
◦ Nadi : 96 x/menit
◦ Respirasi : 20 x/menit
◦ Suhu : 36,6°C
Status Generalis
 Kepala : Dalam Batas Normal
 Leher : Dalam Batas Normal
 Thorax : Dalam Batas Normal
 Jantung : Dalam Batas Normal
 Abdomen
Inspeksi : Dalam Batas Normal
Palpasi : Hepar dan lien tidak
teraba membesar,
Ballotement -/-,nyeri ketok
CVA -/-
Perkusi : Timpani diseluruh lapang
abdomen
Auskultasi : BU (+) normal
 Ekstremitas
Atas : Edema (-/-), Sianosis (-/-), Akral
hangat
Bawah : Edema (-/-), Sianosis (-/-), Akral
hangat
Status Lokalis
 a/r perianal : ditemukan benjolan pada
regio perianal dextra arah jam 3 dan pada
regio perianal sinistra arah jam 9,
masing-masing berdiameter ±2cm,
berwarna kemerahan, massa (-),
permukaan licin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Fistulografi
 Endoanal/endorectal ultrasonografi
 X-Ray
 Pemeriksaan Laboratorium
 Leukosit 16,3 103/ul
 LED 29 mm

 DIAGNOSIS BANDING
 Fistula Ani
 Hidradenitis Supurativa
 Fistel Proktitis

DIAGNOSIS KERJA
 Fistula Ani

PENATALAKSANAAN
 Fistulotomi

TERAPI
 Ceftriaxon 3x1
 Metronidazole 3x1
 Asam Mefenamat 3x1
 Levofloxacin 3x1
 Neurodex 2x1
 Natrium Diklofenax 3x1
 Ketorolac 3x1

PROGNOSIS
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai