Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PRESERVASI JALAN

Definisi Preservasi Jalan

• preservasi/pemeliharaan jalan adalah kegiatan penanganan jalan, berupa


pencegahan, perawatan, dan perbaikan yang diperlukan untuk
mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara optimal melayani
lalu lintas sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai.
• Kegiatan preservasi jalan terdiri dari pemeliharaan rutin, pemeliharaan
berkala, rehabilitasi, dan rekonstruksi jalan dan bangunan pelengkap jalan.
Tujuan Preservasi Jalan

• Mempertahankan Kondisi Jalan


Hal ini dilakukan agar jalan dapat digunakan selama umur rencana untuk melayani kebutuhan
sosial ekonomi. Apabila jalan tertutup atau putus, maka akan terjadi penundaan yang
mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat setempat, bahkan berdampak kepada
masalah sosial ekonomi.
• Mengurangi Tingkat Kerusakan Jalan
Jalan yang digunakan untuk melayani lalu lintas akan mengalami penurunan kondisi dan
berlanjut sampai kondisi jalan tersebut rusak, bahkan rusak berat. Melalui pemeliharaan, laju
kerusakan jalan dapat dikurangi sehingga jalan mampu melayani lalu lintas sesuai umur
rencananya .
• Memperkecil Biaya Operasi Kendaraan (BOK)
Besarnya biaya operasi kendaraan ditentukan oleh : jenis kendaraan, geometri dari jalan, dan
kondisi dari jalan. Jalan yang semakin rusak akan menyebabkan ketidakrataan tinggi dan
memberikan konsekuensi keausan kendaraan dan konsumsi bahan bakar semakin tinggi
Konsep Penurunan Kinerja Jalan

• Kondisi dan kinerja perkerasan merupakan dua hal yang menjadi perhatian
khusus dalam manajemen perkerasan, yang dipengaruhi oleh akumulasi
beban lalu lintas selama periode tertentu dan juga cuaca atau iklim daerah
setempat.
• Kemampuan perkerasan dalam menerima akumulasi beban kendaraan selama
periode desain disebut kapasitas struktural.
Konsep Penurunan Kinerja Jalan
• Gambar disamping merupakan hubungan antara tingkat
pelayanan (serviceability) dan kapasitas struktural terhadap
akumulasi beban lalu lintas selama periode tertentu
• Ketika jalan siap digunakan untuk melayani beban lalu lintas,
kapasitas struktural perkerasan awal (initial) dilambangkan
dengan Sco
• Seiring berjalannya waktu dengan jumlah beban lalu lintas
yang melewati di atasnya (Np), maka kinerja perkerasan akan
mengalami penurunan serviceability pada batas minimum yang
diizinkan dan structural capacity menjadi SCeff.
• agar dapat menahan beban lalu lintas dimasa depan selama
umur rencana perkerasan, harus dilakukan tindakan
pemeliharaan atau penanganan jalan (dalam contoh ini
dilakukan overlay) dengan kapasitas struktural overlay, SCol
(pengurangan SCf dengan SCeff).
Konsep Penurunan Kinerja Jalan
Konsep Penurunan Kinerja Jalan

Kasus 1. Tanpa Pemeliharaan Rutin dan Berkala


Tanpa adanya pemeliharaan rutin dan berkala pada jalan yang telah dibangun
Maka umur rencana jalan tidak akan tercapai ditandai dengan penurunan indeks kondisi jalan yang
lebih cepat jika dilakukan pemeliharaan.
Kasus 2. Tanpa Pemeliharaan Berkala
Tanpa adanya pemeliharaan berkala pada jalan yang telah dibangun
Maka umur rencana jalan juga tidak akan tercapai. Namun masih lebih baik dibandingkan kasus
pertama. Perbedaannya bisa dilihat adanya perbedaan
Kasus 3. Dengan Pemeliharaan Rutin dan Berkala
Dengan adanya pemeliharaan rutin dan berkala pada jalan maka umur rencana pada jalan dapat
terpenuhi.
Kebutuhan Data

• Data Jaringan Jalan


Data jaringan jalan terdiri dari: nomor dan nama ruas, titik pangkal dan ujung ruas, panjang ruas,
Lebar Perkerasan
• Data Riwayat Pekerjaan
Catatan mengenai pekerjaan yang telah dilakukan pada setiap ruas jaringan jalan disetiap tahunnya.
Hal ini dengan tujuan untuk membantu dalam menilai efektif atau tidaknya program pekerjaan
serta untuk menentukan prioritas usulan penanganan jalan pada tahun rencana.
• Data Kondisi Jalan
Data kondisi jalan yang ditinjau merupakan data kerusakan jalan yang akan digunakan untuk
menentukan lokasi efektif usulan penanganan pemeliharaan. Ada tiga metode yang digunakan
untuk menentukan kondisi jalan yaitu IRI,SDI dan PCI.
Metode IRI

• Ketidakrataan merupakan gambaran profil memanjang dari perkerasan yangmerupakan


gambaran dari kenyamanan berkendara pada jalan raya. Nilai kuantitatif ketidakrataan ini
dinyatakan dalam IRI
• Saat ini ada beberapa alat yang digunakan untuk mendapatkan nilai IRI, yaitu :
NAASRA, Dipstick, Merlin,PARVID, Roughmeter, Roadroid.

Nilai IRI Kondisi Jalan Penanganan


<4 Baik Pemeliharaan Rutin
4-8 Sedang Rehab Minor
8-12 Rusak Ringan Rehap Mayor
>12 Rusak Berat Rekonstruksi
Metode SDI

• SDI dikembangkan dengan prinsip pembobotan untuk setiap jenis


kerusakan, agar selanjutnya dapat dilakukan perbandingan atas tingkat
kerusakan dari lebih satu ruas dalam jaringan, yang memiliki jenis kerusakan
yang berbeda
• Tiga jenis kerusakan yang ditinjau yaitu
Usulan Penanganan Berdasarkan
Masing-Masing Metode

Nilai IRI Kondisi Jalan Penanganan Nilai SDI Kondisi Jalan Penanganan
<4 Baik Pemeliharaan Rutin <4 Baik Pemeliharaan Rutin
4-8 Sedang Rehab Minor 4-8 Sedang Rehab Minor
8-12 Rusak Ringan Rehap Mayor 8-12 Rusak Ringan Rehap Mayor
>12 Rusak Berat Rekonstruksi >12 Rusak Berat Rekonstruksi
Usulan Penanganan Berdasarkan
Masing-Masing Metode
Nilai PCI Keterangan
86 - 100 Good
71 - 85 Satisfactory
56 - 70 Fair
41 - 55 Poor
26 - 40 Very Poor
11-25 Serious
0 -10 Failed

Nilai PCI Kondisi Jalan Program Penanganan


70-100 Baik Pemeliharaan Rutin
45-70 Sedang Rehab Minor
25-45 Rusak Ringan Rehab Mayor
0-25 Rusak Berat Rekonstruksi
Deskripsi Penanganan Jalan
Prioritas Penanganan Jalan

1. Tingkat Kerusakan Segmen


Segmen jalan yang diprioritaskan untuk dilakukan pemeliharaan adalah segmen jalan yang memiliki
tingkat kerusakan yang lebih luas dan memiliki tingkat keparahan yang lebih besar dibandingkan
segmen lain.
2. History Penanganan
Jika ditemukan dua segmen jalan yang memiliki tingkat kerusakan yang sama namun memiliki data
historical penanganan yang berbeda maka di prioritaskan yang memiliki historical penanganan yang
lebih lama.
Data-Data Pendukung
Survei Lalu Lintas
• Survei Lalu lintas dibutuhkan untuk menghitung seberapa banyak beban lalu Lintas yang ditanggung
oleh jalan
• Data lalu lintas tersebut kemudian di konversiuntuk mendapatkan desain ESAL pada jalan tersebut
selama umur rencana
Survei Perkerasan Jalan
• Survei terdiri dari survei Falling Weight Deflectometer (FWD) dan Survei DCP
• Survei FWD sendiri dibutuhan untuk mendapatkan nilai lendutan pada perkerasan jalan.
• Data lendutan tersebut digunakan untuk menghitung desain rencana overlay yang akan dilkakukan
• Survei DCP dilakukan untuk mengetahui daya dukung tanah. Hasil dari survey tersebut dikonversi ke nilai CBR.
Survei Topografi
• Survei topografi digunakan untuk melakukan perencanaan geomaterik. Dimana output dari survey ini
digunakan untuk menggambarkan Alinyemen Vertikal dan Horizontal
Survei Hidrologi
• Survei ini dilakukan untuk mengetahui debit air pada wilayah pada jalan yang direncanakan. Selanjutnya
dilkakukan perencanaan penampang saluran pada jalan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai