Pertemuan Ke 1 ITI 10 OKT 2015
Pertemuan Ke 1 ITI 10 OKT 2015
BAB I
MATERI DAN STOIKHIOMETRI
a). Klasifikasi wujud, sifat dan perubahan materi
b) Perkembangan teori atom
c) Hukum Dasar Ilmu Kimia
d) Konsep Mol dan Persamaan Reaksi Kimia
3
BEBERAPA SATUAN BESARAN YANG PENTING DALAM KIMIA
+E CAIR E
Perubahan materi
Perubahan fisika Perubahan kimia
Es Air Uap air kayu/kertas dibakar berubah menjadi abu
Lilin meleleh pada wadah yang Besi berkarat
dipanaskan
Pelarutan garam Beras menjadi nasi
Dua orang filsuf Yunani kuno pada sekitar 300 – 400 tahun sebelum
Masehi, Aristoteles (384 – 322 SM) dan Democritos (460 – 370 SM),
mengemukakan teori tentang materi :
MATERI
• Aristoteles menyatakan bahwa
materi dapat dibelah atau dibagi
secara terus menerus sampai tidak
terhingga.
MATERI
12
Kelemahan Teori atom Rutherford
13
Teori Atom Bohr (1913)
Niels Bohr (Denmark, 1885 – 1962)
14
Perpindahan elektron dengan demikian melibatkan perubahan tingkat energi
yang besarnya memenuhi persamaan Planck :
E = En – En-1 = h. C/
Elektron berada di dalam orbitnya yang merupakan kulit atom di luar inti
dengan tingkat energi yang tertentu. Karena E untuk setiap atom telah
tertentu, sedangkan h dan C juga telah tertentu (karena merupakan
bilangan tetapan), maka juga mempunyai harga yang tertentu.
15
Model Atom Mekanika Gelombang (1926)
Berbagai hasil penelitian dalam bidang fisika dan kimia ternyata tidak dapat dijelaskan
dengan teori atom Bohr, khususnya yang berkaitan dengan sifat-sifat atom yang besar.
Pada tahun 1926 dikembangkan model atom baru yang dikenal dengan nama model
atom Mekanika Gelombang (Mekanika Kuantum).
Model atom ini menyempurnakan teori atom Bohr dengan menambahkan 3 azas
a. Azas Ketidakpastian Heisenberg posisi dan kecepatan elektron tidak dapat
ditentukan secara serentak,
b. Azas De Broglie lintasan gerak suatu partikel pada dasarnya berupa suatu
gelombang,
c. Azas Schrodinger elektron terdistribusi di luar inti atom di dalam ruang tiga
dimensi dengan karakter pergerakan yang dapat dinyatakan secara matematik
dalam bentuk fungsi gelombang.
Inti
atom
16
Partikel pembentuk inti atom (Nukleon)
1. Proton (Eugen Goldstein, Jerman/Polandia, 1850 - 1930)
Sebelum penemuan elektron oleh Thomson, Goldstein pada 1886 menemukan
bahwa sinar anoda (= sinar kanal = sinar terusan) dibelokkan oleh medan listrik
menuju arah kutub negatif
Tegangan tinggi yang diberikan pada keadaan tekanan gas H2 dalam tabung
sangat rendah (sekitar 0,001 atm) menyebabkan terlepasnya elektron dari katoda
dan tertarik ke arah anoda, sedangkan molekul gas H2 terurai menjadi atom-atom
hidrogen.
Atom-atom hidrogen bertumbukan dengan elektron sehingga terjadi pelepasan
elektron dari atom hidrogen dan menghasilkan partikel bermuatan positif yang
dinyatakan sebagai H+
Partikel H+ kemudian dibuktikan ada di dalam semua inti atom dan disebut
sebagai proton 17
2. Neutron (James Chadwick, Inggris, 1891 – 1974),)
Massa atom yang terpusat pada inti ternyata tidak ekivalen dengan massa sejumlah
proton yang ada dalam inti atom tersebut. Bagaimana hal ini dapat dijelaskan?
James Chadwick, yang pernah bekerja di bawah bimbingan Rutherford, pada tahun
1932 menemukan jawaban melalui percobaan sebagai berikut :
Berilium
parafin
Ada partikel netral yang dipelantingkan dari Be yang ditembaki dengan partikel .
Partikel netral ini mempunyai energi tinggi dan ketika mengenai lapisan parafin akan
melepaskan proton atau dari inti atom parafin yang dapat dideteksi oleh detektor
2 + 10n tak terukur pada detektor
9 4 12
4Be + 6C
1
0n + 126C 135B + 1 p
1 terukur pada detektor
Selanjutnya diketahui bahwa neutron ada di dalam semua inti atom (kecuali atom
1H) dan massa neutron kira-kira sama dengan massa proton. 18
Struktur atom pasca penemuan neutron
19
STOIKIOMETRI
MASSA ATOM DAN MASSA MOLEKUL RELATIF ([Ar] DAN [Mr])
Massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa merupakan penjumlahan aljabar dari massa
atom relatif atom-atom penyusunnya Untuk setiap molekul X berlaku :
Contoh:
Jika Ar untuk X = 10 dan Y = 50 berapakah Mr senyawa X2Y4 ?
Jawab: Mr X2Y4 = 2 x Ar . X + 4 x Ar . Y = (2 x 10) + (4 x 50) = 220
20
HUKUM DASAR ILMU KIMIA
1. HUKUM KEKEKALAN MASSA 2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP (HUKUM
(HUKUM LAVOISIER) PROUST)
Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi Perbandingan massa unsur dalam tiap-tiap
adalah tetap. senyawa adalah tetap
Contoh: Contoh:
hidrogen + oksigen air a. Pada senyawa NH3,
(4g) (32g) (36g) massa N : massa H = 1 Ar . N : 3 Ar . H
6g 32 g 36 g + 2 g sisa hidrogen = 1. 14 : 3. 1 = 14 : 3
4g 38 g 36 g + 6 g sisa oksigen b. Pada senyawa SO3,
massa S : massa O = 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1. 32 : 3. 16 = 32 : 48 = 2 : 3
3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA
(HUKUM DALTON) 4. HUKUM PERBANDINGAN VOLUME GAS
(HUKUM GAY LUSSAC)
Bila dua buah unsur dapat membentuk dua macam
senyawa, maka dalam dua senyawa tersebut untuk Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-
massa salah satu unsur yang sama banyaknya , gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan
perbandingan massa unsur kedua berbanding tekanan yang sama, akan berbanding sebagai
sebagai bilangan bulat dan sederhana. bilangan bulat dan sederhana (sesuai dengan
Contoh: Bila unsur N dan O disenyawakan dapat koefisien reaksi dalam persamaan reaksi
terbentuk NO dan NO2. kimianya)
Dalam NO, massa N : 0 = 14 : 16 = 7 : 8 H2(g) + O2(g) → H2O(g) (reaksi belum setara)
Dalam NO2, massa N : 0 = 14 : 32 = 7 : 16 2 H2 + O2 → 2 H2O (reaksi sudah setara)
Untuk massa N yang sama banyaknya (= 7)
volume gas hidrogen yang bereaksi dengan 16
maka perbandingan massa O pada senyawa
liter gas oksigen adalah 2 x 16 liter = 32 liter
NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2
5. HUKUM AVOGADRO
Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang
sama, sebaliknya gas-gas yang mengandung jumlah mol sama akan menempati volume yang
sama pula bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama.
Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP , standar temperatur dan tekanan, (0oC,
1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22,4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.
Dengan menganggap gas adalah gas ideal, maka
PV = n.R.T dengan jumlah mol n = 1 maka V = 273 x 0,082 liter = 22, 386 liter
Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27oC dan tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)
Jawab:
8,5 g amoniak = (8,5/17) mol = 0.5 mol
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter
22
KONSEP MOL
Besaran mol adalah besaran jumlah zat yang ekivalen dengan jumlah partikel zat tersebut.
1 mol = satuan jumlah sembarang zat yang setara dengan 6,02 x 1023 partikel za tersebut .
Bilangan sebesar 6,02 x 1023 ini disebut bilangan Avogadro.
Besaran mol juga menunjukkan sejumlah zat dalam gram yang setara dengan harga [Ar]
atau harga [Mr] zat tersebut.
1 mol NaCl = 6,02 x 1023 molekul NaCl = 58,5 g NaCl ([Mr] NaCl = 23 + 35,5 = 58,5)
0,5 mol H2 = 3,01 x 1023 molekul H2 = 1 g H2 ([Mr] H2 = 2 x 1 = 2)
Untuk sembarang gas pada keadaan STP : 1 mol sembarang gas (STP) = 22,4 liter
x 6,02 x 1023
Jumlah mol Jumlah partikel
: 6,02 x 1023
x [Ar] atau [Mr]
24
PERSAMAAN REAKSI KIMIA
Bentuk umum penulisan persamaan reaksi kimia (atau persamaan reaksi) :
p A + q B r C + s D
Ruas kiri, sebelum reaksi Ruas kanan, sesudah reaksi
Arah reaksi
p, q, r dan s Koefisien reaksi, bilangan bulat yang menunjukkan perbandingan
jumlah mol yang paling sederhana
A dan B reaktan, zat yang bereaksi
C dan D produk, zat yang dihasilkan
Apabila arah reaksi dituliskan dengan tanda panah dua arah ( atau ) reaksi
disebut dengan reaksi kesetimbangan
25
CARA MENYETARAKAN PERSAMAAN REAKSI
1. Cara sederhana (cara kira-kira) C6H12O6 + O2 CO2 + O2
Mulailah dari senyawa yang paling komplek, berikan koefisien reaksi 1 untuk senyawa
tersebut (koefisien reaksi 1 tidak perlu dituliskan) dan berikan koefisien reaksi a, b, c
…… dst untuk senyawa lainnya.
C6H12O6 + a O2 b CO2 + c H2O
Berikan koefisien reaksipada senyawa-senyawa berikutnya secara berturutan untuk
mendapatkan kesetaraan atom-atom di ruas kiri dan ruas kanan.
Di ruas kiri jumlah atom C = 6 , jumlah H =12 agar setara maka b = 6 dan c = 6
C6H12O6 + a O2 6 CO2 + 6 H2O
Di ruas kiri jumlah atom O = 6 + 2.a, di ruas kanan jumlah O = 12 + 6 = 18 6 + 2.a =
18 a =6
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O
Periksa kembali, jumlah masing-masing atom di ruas kiri dan di ruas kanan harus
sama.
Atom C Ruas kiri = 6, Ruas kanan = 6
Atom H Ruas kiri = 12, Ruas kanan = 6 x 2 = 12
Atom O Ruas kiri = 18, Ruas kanan = 12 + 6 = 18
Persamaan reaksi sudah setara.
26
2. Cara aljabar HNO3 (aq) + H2S (g) NO (g) + S (s) + H2O (l)
Berikan koefisien reaksi masing-masing senyawa berturutan dengan a, b, c ….dst.
a HNO3 (aq) + b H2S (g) c NO (g) + d S (s) + e H2O (l)
Tentukan kesetaraan masing-masing atom
atom N : a = c
atom O : 3a = c + e 3a = a + e e = 2a
atom H : a + 2b = 2e = 2 2a = 4a b = 3/2 a
atom S : b = d = 3/2 a
Berikan harga salah satu koefisien reaksi dengan 1 misalnya a = 1 ,
maka b = d = 1,5 e=2 dan c=1
HNO3 (aq) + 1,5 H2S (g) NO (g) + 1,5 S (s) + 2 H2O (l)
Bulatkan semua koefisien reaksi dengan faktor pengali yang sama
2 HNO3 (aq) + 3 H2S (g) 2 NO (g) + 3 S (s) + 4 H2O (l)
Periksa kembali, jumlah masing-masing atom di ruas kiri dan di ruas kanan harus sama.
Atom H Ruas kiri = 8, Ruas kanan = 8
Atom N Ruas kiri = 2, Ruas kanan = 2
Atom O Ruas kiri = 6, Ruas kanan = 6
Atom S Ruas kiri = 3, Ruas kanan = 3
Persamaan reaksi sudah setara.
27
HITUNGAN KIMIA
Hitungan kimia adalah cara-cara perhitungan yang berorientasi pada hukum-
hukum dasar ilmu kimia dan persamaan reaksi kimia.
Beberapa Contoh soal :
1. Berapa % kadar kalsium (Ca) dalam kalsium karbonat (CaCO3,) ? (Ar: C = 12 ; O= 16 ;
Ca=40)
Jawab : 1 mol CaCO3, mengandung 1 mol Ca + 1 mol C + 3 mol O
Mr CaCO3 = 40 + 12 + 48 = 100
Jadi kadar kalsium dalam CaCO3 = 40/100 x 100% = 40%
2. Sebanyak 5.4 gram logam alumunium (Ar = 27) direaksikan dengan asam klorida
encer berlebih sesuai reaksi :
Al (s) + HCl (aq) AlCl3 (aq) + H2 (g)
Berapa gram aluminium klorida dan berapa liter gas hidrogen yang dihasilkan pada
kondisi standar ?
Jawab: Persamaan rfeaksi harus disetarakan dulu
2 Al (s) + 6 HCl (aq) 2 AlCl3 (aq) + 3 H2 (g)
4. Untuk menentukan air kristal tembaga sulfat 24,95 gram garam tersebut dipanaskan
sampai semua air kristalnya menguap. Setelah pemanasan massa garam tersebut
menjadi 15.95 gram. Berapa mol air terkandung dalam 1 mol garam kristal tersebut ?
(Ar Cu = 63,5; S = 32; O = 16; H = 1)
Jawab : Massa air kristal = (24,95 – 15,95) g = 9 g = 0,5 mol.
Jumlah mol tembaga sulfat (CuSO4) = 15,95 g = [(15,95)/(63,5 + 32 + 64)] = 0,1 mol
0,1 mol CuSO4 0,5 mol air
1 mol CuSO4 5 mol air Rumus : CuSO4.5H2O
Dalam 1 mol garam kristal terikat 5 mol air.
5. Untuk mengoksidasi 20 ml hidrokarbon (CxHy) dalam keadaan gas diperlukan 100 ml
oksigen dan dihasilkan CO2 sebanyak 60 ml. Tentukan rumus molekul hidrokarbon tsb.
Jawab : CxHy (g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (l)
Reaksi harus disetarakan dulu : CxHy (g) + (x + y/4) O2 (g) x CO2 (g) + (y/2) H2O (l)
20 ml 100 ml 60 ml
1 : x = 20 : 60 x = 3 (x + y/4) : x = 100 : 60 (3 + y/4) : 3 = 100 : 60
300 = 180 + 15 y y = 8 RM = C3H8 29