KELOMPOK 10
OCTHAVYANI E.B (21706036)
FEBRIYAN MUCHSIN (21706332)
NOVITASARI (21706031)
KARMILASARI (21706023)
PROYEKSI PENDUDUK
salah satu karya demografi yang paling banyak
digunakan adalah proyeksi penduduk. Pemerintah
memerlukan hasil proyeksi penduduk untuk
merencanakan pembangunan manusia, khususnya
perencanaan dan pembangunan program-program
pada bidangnya, yaitu pada bidang :
1. Di bidang pendidikan
2. Di bidang kesehatan
3. Di bidang ketenaga kerjaan
4. Di bidang usaha
5. Di bidang pengendalian penduduk
Beberapa pengertian mengenai
perkiraan penduduk
sehubungan dengan kebutuhan terhadap
pembuatan perkiraan penduduk, dikenal
berbagai istilah dan metode perkiraan
penduduk yang perlu dibedakan menurut
Data Dasar dan Metode yang digunakan.
Istilah-istilah yang umum dipakai adalah :
Perkiraan Penduduk (population estimate).
Ramalan Penduduk (population forecast).
dan Proyeksi Penduduk (population
projection).
Perkiraan penduduk (population estimate)
• Menurut kamus Inggris-Indonesia(Echols dan
Shadily,1989) Estimasi (estimate) adalah perkiraan,
penaksiran atau kalkulasi.jadi Estimasi penduduk
adalah penaksiran atau perkiraan Penduduk, biasanya
tentang jumlahnya pada waktu tertentu.
• Menurut Shryock & Siegel (1971) menyebutkan jenis-
jenis estimasi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu
estimasi antarsensus(intercensal estimate), estimasi
pascasensus (post-censal estimate) dan proyeksi.
• Sementara menurut Multilingual Demographic
Dictionary mendefinisikan proyeksi penduduk sebagai
suatu perhitungan yang menunjukkan keadaan
penduduk dimasa yang akan datang . Dalam hal ini,
Kombinasi asumsi tren Fertilitas,Mortalitas , dan
Migrasi akan menghasilkan beberapa skenario proyeksi
penduduk.
Ramalan Penduduk
(population forecast)
pengertian ini lebih sering dikaitkan dengan pemilihan
hasil proyeksi penduduk yang diperkirakan hasilnya akan
mendekati kenyataan pada masa yang akan datang.
ramalan atau forecast ini selalu bersifat kedepan. Jadi,
ramalan penduduk adalah proyeksi penduduk juga, tetapi
tidak semua hasil proyeksi penduduk dapat dikatakan
sebagai ramalan penduduk(Preston dkk,2001). Menurut
Preston, tingkat kepercayaan(reliability) hasil proyeksi
penduduk ditentukan oleh validitas internal (internal
validity), yaitu dari cara pengerjaan proyeksi dan asumsi
yang diterapkan, sedangkan ramalan penduduk mempunyai
validitas Eksternal(external validity), yang dipengaruhi oleh
kejadian pada masa yang akan datang, terutama hal-hal
yang memengaruhi komponen pertumbuhan penduduk
seperti fertilias, mortalitas dan Migrasi.
Perkiraan penduduk
Perkiraan Antarsensus (intercensal estimate)
Rumus :
Atau
Di mana :
Pn : Jumlah penduduk pada tahun n
Po : Jumlah penduduk pada tahun awal
Pm : Jumlah penduduk pada tahun yang di estimasikan (Tahun n)
m : Selisih tahun yang dicari dengan tahun awal
n : Selisih Tahun dari dua sensus yang diketahui
Contoh :
Po = 147,49 juta (SP 1980)
Pn = 179,38 juta (SP 1990)
Berapa Pm atau P1986 ?
Jawaban :
P1986 =147,49 juta+[(1986-1980)/(1990-1980)]x(179,38 juta-147,49 juta)
=147,49 juta+(6/10)31,89juta
=166,624 juta.
Perkiraan pascasensus (Postcensal Estimate)
Rumus :
Atau
Di mana :
Po : Jumlah penduduk pada tahun awal (Penduduk Dasar )
Pn : Jumlah penduduk pada tahun n
Pm: Jumlah penduduk pada tahun yang di estimasikan (tahun m)
m : Selisih tahun yang dicari dengan tahun n
n : Selisih tahun dari dua sensus yang diketahui.
Contoh :
Jumlah penduduk Indonesia menurut SP 1980 adalah 147,49
juta jiwa dan 179,38 juta jiwa menurut SP 1990. berapakah
jumlah penduduk Indonesia pada tahun 1998 ?
Jawaban :
Atau
PROYEKSI PENDUDUK
Proyeksi penduduk dapat dibuat untuk
mengetahui keadaan penduduk pada masa depan
(forward projection) atau keadaan penduduk
pada masa lalu (backward projection).
Berdasarkan pertimbangan mengenai tingkat
kepercayaan, proyeksi penduduk dibuat dengan
menggunakan data dasar yang terkini, umumnya
sensus penduduk yang terakhir. Ada dua metode
proyeksi penduduk, yaitu metode matematik
(mathematical method) dan metode Komponen
(component method).
Metode Matematik(mathematical method)
digunakan kalau data tentang komponen
pertumbuhan penduduk,yaitu fertilitas,
mortalitas dan migrasi, tidak diketahui sehingga
yg digunakan sebagai data dasar membuat
proyeksi penduduk hanyalah jumlah penduduk
total. Ada tiga metode proyeksi penduduk
dengan menggunakan metode matematik,yaitu:
Metode aritmatik
Metode geometrik
Dan Metode eksponensial.
Metode Aritmatik
Perkiraan penduduk masa depan dgn metode
aritmatik (arithmetic rate of growth)
mengasumsikan bahwa jumlah penduduk
pada masa depan akan bertambah dengan
jumlah yg sama setiap tahun.
Rumus :
Di mana :
Pn : Jumlah penduduk pada Tahun n
P0 : Jumlah penduduk pada Tahun awal (dasar)
r : angka pertumbuhan penduduk
n : periode waktu antara tahun dasar dan tahun n (dalam Tahun)
Metode Geometrik
Perkiraan penduduk pada masa depan dengan metode
geometrik mengasumsikan bahwa jumlah penduduk akan
bertambah secara geometrik menggunakan dasar perhitungan
bunga-bunga(bunga majemuk). Dalam hal ini angka
pertumbuhan penduduk(rate of growth) dianggap sama untuk
setiap tahun.
Rumus :
Di mana :
Pn : jumlah penduduk pada tahun n
Po : jumlah penduduk pada tahun awal(dasar)
r : angka pertumbuhan penduduk
n : periode waktu antara tahun dasar dan tahun n (dalam tahun )
Metode Eksponensial
Pertumbuhan penduduk secara geometrik mengasumsikan bahwa
tambahan penduduk hanya terjadi pada saat selama satu kurun waktu
tertentu. Padahal kenyatannya, pertambahan penduduk dapat terjadi
kapan saja sepanjang tahun(Shryock & Siegel,1971). Dengan demikian,
diperlukan suatu rumus yang lebih menggambarkan pertumbuhan
penduduk yg terjadi secara sedikit-demi sedikit sepanjang tahun.
Rumus :
Di mana :
Pn : jumlah penduduk pada tahun n atau t
Po : jumlah penduduk pada tahun awal
r : angka pertumbuhan penduduk
n : periode waktu antara tahun dasar dan tahun n (dalam tahun )
e : bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya sama dengan 2,7182818
Dari rumus perkiraan penduduk dapat ditentukan rumus untuk
menghitung angka pertumbuhan penduduk dan waktu, n, yg
dibutuhkan suatu penduduk untuk menjadi dua kali lipat
(Pn=2Po).
Contoh: r ={(Pn/Po)-1}/n
Jumlah penduduk indonesia SP 1980 adalah 147,79 juta jiwa dan
menurut SP 1990 adalah 179,38 juta jiwa. Angka pertumbuhan penduduk
aritmatik indonesia pada periode 1980-1990 adalah
r=[(Pn/Po)-1]/n
=[(179,38juta/147,79 juta) - 1]/(1990-1980)= 0,0214
atau 2,14% per tahun
Penentuan Rumus Angka pertumbuhan Penduduk Geometrik
Pn=Po (1+r)n
(Pn/Po) = (1+r)n
(Pn/Po) 1/n=1+r
r=(Pn/Po)1/n-1
Contoh:
Jumlah penduduk indonesia menurut SP 1980 adalah
147,79 juta jiwa dan menurut SP 1990 adalah 179,38 juta
jiwa. Angka pertumbuhan penduduk geometrik indonesia
pada periode 1980—1990 adalah
r=(Pn/Po)1/n _1
={(179,38juta/147,79juta)}[1/1990—1980 ] -1 =0,0196 atau
1,96% per tahun
Penentuan Rumus Angka Pertumbuhan Penduduk Eksponensial
Pn= Poern
( Pn/Po)= ern
1n(Pn/Po)=1n(ern)=rn
r={1n(Pn/Po)}/n
Contoh:
Jumlah penduduk indonesia menurut SP 1980
adalah 147, 79 juta jiwa dan menurut SP 1990 adalah
179,38 juta jiwa. Angka pertumbuhan penduduk
eksponensial indonesia pada periode 1980-1990 adalah
r ={1n(Pn/P0)}/n
={1n(179,38 juta/147,79 juta)}/(1990-1980) =0,0194 atau
1,94% per tahun
Penentuan Rumus Perhitungan Waktu Penggandaan (n) Menggunakan Angka
pertumbuhan Penduduk Aritmatik
Pn = Pu( 1+ rn)
Pn = 2Pu
2Pu = Pu ( 1+ rn )
2 = 1+ rn
n=
Contoh :
Jumlah penduduk indonesia menurut SP 1980 adalah 147,79 juta
jiwa dan menurut SP 1990 adalah 179,38 juta jiwa. pada bagian
sebelumnya diperoleh angka pertumbuhan penduduk artimatik
indonesia pada periode 1980-1990 sebesar 0,0214. jadi.
n= = 47
Pn = P0 (1 + r )n
Pn = 2Po
2P0 = Pu ( 1+ r)n
2 = (1+ r )n
log2 = n log (1 + r)
=
Contoh :
Jumlah Penduduk Indonesia menurut SP 1980 adalah 147,79 juta
jiwa dan menurut SP 1990 adalah 179,38 juta jiwa. Pada bagian
sebelumnya diperolehan angka pertumbuhan penduduk Gemotrik
indonesia pada periode 1980 – 1990 sebesar 0,0196. jadi,
N =
=
= 36 tahun
Dengan demikian, jumlah penduduk indonesia diperkirakan akan
menjadi 2 x 147,79 juta = 295,58 juta pada tahun 1980 + 36 = 2016
Penentuan Rumus Perhitungan Waktu Penggandaan (n) Menggunakan
angka Pertumbuhan Penduduk Eksponensial
Pn = Po ern
Pn = 2Po
2Po = Poern
1n(2) = rn 1n (e)
n=
Contoh :
Jumlah penduduk indonesia menurut SP 1980 adalah 147,79
juta jiwa dan menurut SP 1990 adalah 179,38 juta jiwa. pada bagian
sebelumnya diperoleh angka pertumbuhan penduduk eksponensial
indonesia pada periode 1980-1990 sebesar 0,0194. jadi.
n=
Tabel 10.1
ASFR, TFR dan kontribusi (dalam %) Kelahiran kelompok umur tertentu terhadap
perhitungan TFR, Indonesia, SP 2000
Kelompok umur ASFR Kontribusi kelahiran (%)
TFR 2,20
Contoh:
P955-9 = 10.120.717 x 0,98514 = 9, 970.323
p900-4 = Penduduk perempan kelompok 0-4 pada tahun 1990 = 10.120.717
dan rasio masih hidup penduduk usia 0-4 tahun = 0,98514
p955-9 = penduduk perempuan kelompok umur 5-9 tahun pada tahuh
1995=9.970.323
P9575+ = p9070 14 x 4 p70 + p9575 x T90 per T95
= 1.103.035 x 0,71816 + 1.150.736 x 0,46443
= 1.326.592
Tabel 10.4
Proyeksi jumlah kelahiran Indonesia, tahun 1995
Kelahiran
Kelompok ASFR 1990-
1990 1995 1990-1995 tahun 1990-
umur 1995
1995
Total 0,01352
(1)
(2) (3) (4) (5)=(3)+(4) (6)= (7) (8)