Anda di halaman 1dari 72

HISTOLOGI SISTEM

PENCERNAAN

Anggota Kelompok 9 :
Aini Sahira
Melania Monica
Olga
Resti Amiyanti
Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah tabung hampa
yg panjang atau saluran yang dimulai
pada rongga mulut dan berakhir pada
anus. Sistem ini terdiri dari rongga,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar, rektum, dan anus. Terkait dengan
saluran pencernaan terdiri atas organ
pencernaan aksesori, kelenjar ludah, hati,
dan pankreas.
RONGGA MULUT
 Dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapis tanduk
 Sel-sel permukaan mempunyai inti dengan sedikit granul keratin
didalamnya
 Pada bagian bibir dapat diamati peralihan antara epitel tanpa
lapisan tanduk menjadi epitel berlapis tanduk
 Lamina propianya berpapil dan menyatu dengan submukosa yang
mengandung kelenjar-kelenjar liur kecil secara difus
 Atap rongga mulut terdiri atas palatum durum dan palatum mole,
dilapisi oleh epitel berlapis gepeng sejenis
 Pada palatum durum, membran mukosa melekat pada jaringan
tulang
 Bagian pusat palatum mole adalah otot rangka dengan banyak
kelenjar mukosa dalam submukosanya. Uvula palatina adalah
sebuah tonjolan berbentuk kerucut kecil yang menjulur ke bawah
dari bagian tengah batas bawah palatum mole.
Sumber: Atlas Histologi
Bagian Bibir
1. LIDAH

 Lidah adalah massa otot rangka yang ditutupi membran mukosa

yang strukturnya bervariasi menurut daerah yang diamati

 Serat-serat otot saling menyilang dalam 3 bidang yang biasanya

dipisahkan oleh jaringan ikat. Membran mukosa melekat dengan

erat pada otot

 Pada permukaan bawah lidah, mukosanya licin. Permukaan dorsal

lidah tidak teratur, di anterior ditutupi banyak sekali tonjolan kecil

yang disebut papilla


 Sepertiga bagian posterior permukaan dorsal lidah
dipisahkan dari dua per tiga bagian anteriornya oleh batas
bentuk V

 Dibelakang batas bentuk V, permukaan lidah bertonjolan


kecil-kecil terutama terdiri atas 2 jenis kelompok limfosit
kecil: kelompok kecil limfonoduli dan tonsila lingualis dengan
limfonoduli berkumpul mengelilingi invaginasi dari membran.
Bagian Belakang Lidah

Sumber: Atlas Histologi


Bagian Posterior Lidah Sumber: Atlas Histologi
Sumber: Atlas Histologi
Ujung Lidah
Papila
 Papila adalah penonjolan epitel mulut serta lamina
propria yang mengambil bentuk-bentuk dan fungsi
berlainan
 Ada 4 jenis papila:
1. Papila Filiformis
Ciri-ciri :
- Berbentuk kerucut memanjang
- Jumlahnya banyak dan tersebar di seluruh permukaan
lidah
- Epitel tidak mengandung kuncup kecap, namun
seringkali sebagian berlapis tanduk
2. Papila Fungiformis
Ciri-ciri :
- Mirip jamur karena memiliki tangkai sempit
dan bagian atas melebar dengan
permukaan yang licin
- Mengandung kuncup kecap pada
permukaan atasnya, tersebar secara tidak
teratur di antara papila filiformis
3. Papila Foliata
Ciri-ciri :
Kurang berkembang pada manusia
Terdiri atas 2 atau lebih rabung (ridge) dan
alur (furrow) paralel pada permukaan
dorsolateral lidah
Duktus dari kelenjar serosa bermuara
pada dasar alur
4. Papila Sirkumvalata
Ciri-ciri :
 Gambar 7-12 papila sirkular yang sangat besar
 Permukaan datarnya menonjol di atas papila lain
 Tersebar di sepanjang daerah V pada bagian
posterior lidah
 Banyak kelenjar serosa
 Alur mirip parit ini mengalirkan cairan di atas
sejumlah besar kuncup kecap yang terdapat
sepanjang sisi papila sirkumvalata
 Kelenjar ini mensekresikan lipase
 Terdapat juga kelenjar mukosa dan serosa kecil
tersebar pada pelapis rongga mulut
Papila

Sumber: Atlas Histologi


2. FARING

 Faring merupakan rongga peralihan antara rongga mulut dan sistem


pernapasan dan sistem pencernaan

 Faring membentuk hubungan antara nasal dan laring

 Dilapisi oleh epitel berlapis gepeng jenis mukosa, kecuali pada daerah
bagian bagian respirasi yang tidak mengalami gesekan

 Daerah terakhir dilapisi oleh epitel bertingkat silindris bersilia bersel goblet

 Faring mengandung tonsila

 Mukosa faring memiliki banyak kelenjar mukosa kecil dalam lapisan


jaringan ikat padat

 Muscular konstriktor dan longitudinalis faring terletak diluar lapisan


3. GIGI DAN STRUKTUR TERKAIT
 Pada orang dewasa normal terdapat 32 gigi tetap
(permanen) tersebar dalam 2 lengkung simetris
bilateral dalam tulang maksila dan mandibula
 8 gigi dengan setiap kuadrannya : 2 insisivus, 1
kaninus, 2 premolar, 3 molar
 Gigi tetap didahului oleh 20 gigi susu (desidua)
 Ke-12 gigi molar tetap tidak memiliki pendahulu
gigi desiduanya
 Tiap gigi terdiri atas bagian yang menonjol di atas
gingival (gusi), bagian mahkota (korona), satu
atau lebih radiks di bawah gingival yang menahan
gigi dalam soket tulang yang disebut alveolus,
masing-masing gigi satu (gambar 15-4)
Sumber: Atlas Histologi
 Korona ditutupi oleh email yang sangat keras
 Radiks ditutupi oleh sementum
 Kedua pelapis ini bertemu pada bagian leher (serviks
gigi)
 Bagian dalam gigi mengandung materi berkapur
disebut dentin , mengelilingi rongga berisi jaringan
dikenal sebagai rongga pulpa (gambar 15-4)
 Rongga pulpa meluas ke apeks radiks
 Tempat sebuah muara (foramen apikal)
memungkinkan masuk dan keluarnya pembuluh
darah, pembuluh limfe, dan saraf dari rongga pulpa
 Ligamen atau membran periodontal adalah struktur
fibrosa berkolagen yang tertanam dalam sementum
yang berfungsi menanam gigi dengan erat pada soket
tulangnya (alveolus)
Dentin
 Adalah jaringan yang mengapur mirip tulang tetapi lebih keras
 Kandungan garam kalsiumnya lebih tinggi (70 % dari berat kering)
 Tersusun atas serat kolagen tipe I, glikosaminoglikan, garam
kalsium dalam bentuk kristal hidroksiapatit
 Matriks organik dentin dihasilkan oleh odontoblas
 Odontoblas adalah sel langsing terpolarisasi hanya menghasilkan
matrik organik pada permukaan dentin
 Sel-sel ini memiliki struktur sel penghasil secret terpolarisasi dengan
granual sekresi yang mengandung sebuah inti pada basisnya
 Odontoblas mempunyai cabang sitoplasma halus yang menerobos
secara tegak lurus terhadap lebar dentin yaitu juluran odontoblas
 Juluran halus ini berjalan dalam saluran halus disebut tubul dentin
yang bercabang-cabang dekat batas dentin dan email (gambar 15-
6)
 Matriks yang dihasilkan odontoblas pada mulanya belum
mengandung mineral yang disebut predentin (gambar 15-5)
Email
 Adalah unsur paling keras pada tubuh manusia dan paling banyak
mengandung kalsium
 Terdiri atas ± 95% garam kalsium (terutama hidroksiapatin, 0,5 %
materi organik), dan air
 Dibentuk oleh sel-sel ektodermal
 Matriks organik terdiri atas sekurang-kurangnya 2 golongan protein
heterogen disebut amelogenin dan enamelin
 Email terdiri atas batang atau kolom kristal hidroksiapatit
memanjang
 Batang (prisma) email dihubung menjadi satu oleh email antar
batang
 Matriks email dihasilkan oleh sel-sel disebut ameloblas merupakan
sel silindris
 REK dan kompleks golgi yang berkembangbiak terdapat di atas inti
 Setiap ameloblas memiliki juluran apikal dikenal sebagai prosesus
Tomes yg mengandung banyak granul sekresi
Pulpa
Pulpa gigi terdiri atas jaringan ikat longgar
Unsur utamanya adalah odontoblas,
fibroblast, serabut kolagen halus,
substansi dasar dengan
glikosaminoglikans (Gambar 15-7)
Pulpa adalah jaringan dgn banyak saraf
dan pembuluh darah
Pembuluh darah dan serat saraf bermielin
memasuki foramen apikal dan bercabang-
cabang banyak
Struktur Terkait
Struktur yang berfungsi mempertahankan
gigi dalam tulang maksila dan mandibula
terdiri atas sementum, ligament
periodontal, tulang alveolus, dan gingival
A. Sementum
Jaringan yg ditutupi dentin radiks dan
komposisinya serupa tulang dan tidak ada
sistem Harvers serta pembuluh darah
Pada bagian apikal radiks lebih tebal dan
terdapat sel-sel yg tampak mirip osteosit
yaitu sementosit
Sementosit terkurung dalam lakuna yg
saling berhubungan melalui kanalikuli
B. Ligamen Periodontal
 Terdiri atas sejenis khusus jaringan ikat padat
yg serat-seratnya masuk ke dalam sementum
gigi dan menambatnya pada dinding tulang
sakunya dan memungkinkan gigi sedikit
digerakkan
 Berfungsi sebagai periosteum bagi tulang
alveolus
 Kolagen dari ligament periodontal memiliki
ciri yg mirip jaringan belum dewasa
 Celah-celah diantara serat-seratnya terisi
dengan glikosaminoglikans
C. Tulang Alveolus
 Berkontak langsung dgn ligamen periodontal
dan merupakan jenis tulang belum dewasa
 Mempunyai serat-serat kolagen yg tidak
disusun menurut pola berlamel khas pada
tulang dewasa
 Tulang yg paling dekat pada akar gigi
membentuk soket gigi
 Pembuluh darah dan saraf melintasi tulang
alveolus ini menuju foramen apikal dari radiks
untuk measuki pulpa
D. Gingiva
 Adalah membran mukosa yg secara erat melekat
pada periosteum tulang maksila/ mandibula
 Terdiri atas epitel berlapis gepeng dan banyak
papil jaringan ikat
 Epitel ini melekat pada email gigi oleh kutikula yg
mempunyai lamina basal tebal dan membentuk
perlekatan epitel Got-tlieb
 Sel-sel epitel melekat pada kutikula oleh
hemidesmosom
 Di antara email dan epitel terdapat celah gingival ,
merupakan lekukan sempit disekeliling korona
ESOFAGUS
 Saluran cerna yg merupakan tabung berotot berfungsi
memindahkan makanan dari mulut ke dalam lambung
 dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk (Gambar
15-9)
 Umumnya memiliki lapisan sama dgn yang ada pada bagian lain
saluran cerna
 Dalam submukosa terdapat kelompokan kelenjar penghasil mukus
kecil yaitu kelenjar esophageal
 Pada lamina propria dekat lambung, terdapat kelompok kelenjar
disebut kelenjar kardia esophagus yg juga menghasilkan mukus
 Pada ujung distal esophagus, lapisan otot terdiri atas serat otot
polos, pada bagian tengah terdapat campuran serat otot bergaris
(rangka) dan serat otot polos, pada ujung proksimal hanya dijumpai
serat otot rangka
 Hanya bagian esophagus dalam rongga periotoneum ditutupi oleh
serosa, sisanya ditutupi lapisan jaringan ikat longgar disebut
adventisia
Sumber: Atlas Histologi
LAMBUNG
 Adalah organ endokrin-eksokrin campuran yg mencerna makanan
dan mensekresikan hormon
 Bagian saluran cerna yg melebar dengan fungsi utama
menambahkan cairan asam pada makanan yg masuk,
mengubahnya melalui aktivitas otot menjadi masa kental (khimus),
melanjutkan proses pencernaan yg telah dimulai dalam rongga
mulut dgn menghasilkan enzim proteolitik pepsin, membentuk lipase
lambung yg menguraikan trigliserida dengan bantuan lipase lingual
 Lambung dibedakan atas 4 daerah berdasarkan pengamatan
makroskopis (Gambar 15-10) yaitu kardia, fundus, korpus dan
pilorus
 Bagian fundus dan korpus memiliki struktur mikroskopis identik,
sehingga secara histologi hanya ada 3 daerah
 Mukosa dan submukosa lambung yg tidak di regangkan tampak
berlipat-lipat memanjang disebut rugae
 Bila lambung sedang terisi makanan, maka lipatan ini akan merata
Sumber: Atlas Histologi
Sumber: Atlas Histologi
Mukosa
 Mukosa lambung terdiri atas epitel permukaan yg
menekuk dengan kedalaman bervariasi ke dalam
lamina propria membentuk foveola gastrika (sumur
lambung/gastric pit)
 Ke dalam sumur-sumur ini bermuara kelenjar-kelenjar
tubular bercabang (kardia, fundus, dan pilorus)
 Lamina propria lambung terdiri atas jaringan ikat
longgar berbaur dengan otot polos dan sel limfosit
 Selapis otot polos yaitu muskularis mukosa yg
memisahkan mukosa dari submukosa di bawahnya
 Lapis ini terdiri atas kelompok serat-serat longitudinal
luar dan serat-serat sirkular dekat ke lumen
 Bila permukaan lambung di amati dgn
perbesaran lemah, tampak banyak takikan
melingkar atau lonjong pada epitel pelapis,
yg merupakan muara sumur lambung atau
foveola gastrika (Gambar 15-10 dan 15-11)
 Epitel pelapis permukaan dan sumur
lambung adalah epitel selapis silindris
 Bila dilepaskan dari sel-sel ini mucus
membentuk lapisan tebal yg melindungi sel-
sel ini terhadap pengaruh asam kuat yg
dihasilkan lambung
Daerah Kardia
 Kardia adl sabuk melingkar sempit selebar
1,5-3 cm pada peralihan antara esophagus
dan lambung (Gambar 15-10)
 Lamina proprianya mengandung kelenjar
kardia tubular simpleks atau bercabang
 Bagian terminal kelenjar banyak sekali
bergelung dan sering dgn lumen lebar
 Hampir semua sel sekresi menghasilkan
mucus dan lisozim , tetapi terlihat beberapa
sel parietal (yg menghasilkan HCL)
 Struktur kelenjar ini serupa dgn kelenjar
kardia bagian akhir esophagus
Fundus dan Korpus
Lamina propria terisi kelenjar lambung
(fundus) tubular bercabang , 3-7 di
antaranya bermuara pada dasar sumur
lambung
Bagian leher terdiri atas sel-sel epitel pra-
kembang dan sel mukosa leher,
sedangkan bagian dasar (atau badan)
kelenjar mengandung sel parietal
(oksintik) , sel zimogen dan sel
enteroendokrin
Filorus

 Pilorus merupakan bagian bawah lambung dan menjadi tempat keluarnya


makanan dari lambung yang berhubungan secara langsung dengan usus 12
jari pada usus halus.

 Pilorus sendiri biasanya bekerja dipengaruhi oleh ph dari suatu makanan.


Misalnya jika ph suatu makanan adalah asam, maka otot-otot pilorus
mengendur dan membuat pintu-pintu pilorus terbuka. Sedangkan jika ph
suatu makanan adalah basa, maka otot-otot pilorus akan berkontraksi yang
mengakibatkan pintu-pintu pilorus akan tertutup sehingga makanan tidak
bisa keluar.
Usus Halus
Usus kecil adalah tempat pencernaan
makanan terakhir, absorbsi bahan makanan,
dan sekresi endokrin.

 Dalam usus kecil, proses pencernaan


dirampungkan dan produk pencernaan diserap
 Usus kecil relatif panjang lebih kurang 5 m,
memungkin kan kontak lama dengan makanan
dan enzim pencernaan
 Terdiri dari 3 segmen, yaitu duodenum,
jejenum dan ileum ketiganya memiliki
kesamaan sifat.
 Usus Kosong (Jejunum)
Panjang jejunum 1,5-1,75m. Di dalam jejunum, makanan
menjadi bentuk bubur yang lumat dan encer karena
mengalami pencernaan secara kimiawi oleh secara
sempurna.

 Usus Penyerapan (Ileum)


Panjang ileum 0,75-3,5m. Di dalam ileum, terjadi
penyerapan (absorbsi) sari-sari makanan. Permukaan
dinding ileum dipenuhi dengan bagian-bagian yang
disebut jonjot-jonjot usus (vili) sehingga permukaan usus
menjadi semakin luas dan penyerapan dapat berjalan
baik.
Sumber:
https://arifwr.files.wordpress.com
Sumber:
https://arifwr.files.wordpress.com
Sumber: Atlas Histologi
Sumber: Atlas Histologi

Sumber: Atlas Histologi


Sumber: Atlas Histologi
Membran Mukosa

 Dilihat dengan mata, pelapis usus kecil


tampak melipat-lipat tetap,yaitu Plika
sirkularis (Katup Kerckring).
 Terdiri atas mukosa dan submukosa
 Berbentuk semilunar, sirkular, atau spiral
 Plika ini paling berkembang pada dan
merupakan ciri dari jejenum
 Struktur panjangnya 0,5-1,5 mm yang
merupakan penjuluran mukosa.
 Diantara vili terdapat muara-muara kecil dari
kelenjar tubular yang disebut intestinal.
Pada kelenjar usus kecil terdapat sel prakembang (stem
cells) yaitu diantaranya:

1. sel absorbsi 2. Sel Goblet

• Adalah sel silindris, masing-


masing dengan inti lonjong  Tersebar diantara sel-sel
pada setengah bagian basal absorbsi , tidak terlalu
sel. banyak dalam duodenum
• Terdapat mikrovili yang dan makin banyak kearah
berhimpit padat. ileum.
• mikrovili mempunyai fungsi  Sel-sel ini menghasilkan
fisiologis penting karena sangat glikoprotein asam yng
memperluas permukan kontak berfungsi melindungi dan
antara permukaan usus dan melumasi pelapis usus.
makanan.
3. Sel Paneth

4. sel M (lipatan
mikro)
 Terdapatnya Lisozim,
yang merupakakan
sebuah enzim yang
mencerna dinding sel
beberapa bakteri  Dapat memasukkan antigen
melalui endositosis dan, tempat
dimulai respons imun terhadap
antigen asing
Sumber: Atlas Histologi
Hormon yang dihasilkan oleh sel saluran
cerna
Hormon Letak Kerjanya
Kolesistokinin Usus halus Kontraksi kandung empedu, pelepasan
enzim pankreas

Peptida Usus halus Menghambat sekresi HCL


penghambat
gaster

Gastrin Gaster dan duodenum Merangsang sekresi HCL dan enzim gaster
Glicentin Gester, sus halus & usus Merangsang glikogenolisis oleh hepatosit
besar

Glukagon Gaster dan duodenum Merangsang glikogenolisis oleh hepatosit


Motilin Usus halus Meningkatkan peristaltik usus
Lanjutan...
Neurotensin Usus halus Menurunkan peristaltik usus, menurunkan darah
ke ileum

Sekretin Usus halus Merangsang sekresi bikarbonat melalui pankreas

Serotonin Gester, sus halus & usus Meningkatkan peristaltik usus


besar

Somatostatin Gaster dan duodenum Menghambat sel-sel enteroendoktrin


Substansi P Gester, sus halus & usus Meningkatkan peristaltik usus
besar

Urogastrone Kelenjar duodenalis Menghambat sekresi HCL, meningkatkan mitosis


sel epitel

Peptida vasoaktif Gester, sus halus & usus Meningkatkan peristaltik usus, merangsang sekresi
usus besar ion, dan air melalui saluran cerna.
Usus Besar
Usus Besar
 Terdiri atas membran mukosa tanpa lipatan kecuali
pada bagian distalnya (rektum).
 Pada bagian usus ini tidak ada vili
 Kelenjar usus panjang-panjang dan ditandai
banyaknya sel goblet.
 Sel-sel absorbsi dan sedikit sel enteroendokrin
 Epitel pelapisny adalah silindris dan sel-selnya
memiliki mikrovili pendek dan tidak teratur , yang
memberikan fungsi absorbtif sel-sel ini
 Fungsi utamanya penyerapan air dan pembentuk
massa fekal, dengan produksi mukus.
 Penyerapan air terjadi secara pasif , setelah
transfor aktif dari natrium keluar dari permukan
basal sel-sel epitel ini.
Sumber:
https://arifwr.files.wordpress
Sumber: Atlas Histologi
Sumber: Atlas Histologi
Apendiks
 Apendiks adlah penonjolan keluar (evaginasi) dari
dinding sekum: ditandai dengan lumen tidak teratur
yang relatif kecil dan sempit, disebabkan banyaknya
folikel limfoid dalam dindingnya .

 struktur umumnya sama dengan usus besar, memiliki


kelenjar usus yang lebih sedikit dan tidak mempunyai
tenia koli.

 Ujung apendiks adalah buntu, isisnya segera diganti


baru dan seringkali menjadi tempat terjadinya proses
peradangan (apendisitis).
Sumber: Atlas Histologi
Kelenjar –kelenjar yang berhubungan dengan saluran
cerna
Beberapa kelenjar yang berhubungan
dengan saluran cerna

Kelenjar air liur

Pankreas

Hati
Kelenjar air liur
Kelenjar eksokrin dalam mulut menghasilkan air liur yang
memiliki fungsi digesti, pelumas dan imunologis. Selain kelenjar
kecil-kecil yang tersebar di seluruh rongga mulut.
Terdapat tiga pasang kelenjar liur besar :

1. kelenjar parotis
2. kelenjar submandibular
3. kelenjar sublingual.
Sel-sel ini terdiri atas 2 jenis umum sel sekresi yaitu serosa dan
mukosa
Bagian-bagian dari kelenjar air liur

1. Kelenjar parotis
Kelenjar parotis merupakan kelenjar asinar bercabang. Bagain
sekresi adalah sel serosa.
Pada manusia kelnjar parotis memiliki ciri khas sel serosa. Granul
sekresi ini memberi reaksi PAS (periodic acid schiff) menandakan
adanya polisakarida.
2. Kelenjar submandibular
(submaksilar)
Kelenjar submaksilara adalah
tubulo asinar bercabang. Bagian
sekresinya mengandung sel-sel
mukosa dan merosa. Sel serosa
mengandung granul sekresi protein
yang PAS positif karena adanya
unsue karbohidrat. Sel serosa adalah
unsur utama yang dapat dibedakan
dari sel mukosa murni oleh inti dan
sitoplasma yang basofilik.
Gambar submandibular manusia

Sumber: Histologi Dasar


3 . Sublingual
Kelenjar ini sama dengan kelenjar
submandibular tetapi kelenjar sublingual tidak
mengandung asini yang terdiri atas sel serosa
saja. Sel utama yang dijumpai dalam kelenjar
sublingual adalah sel mukosa dan sel serosa
hanya menyusun demilun pada asinus mukosa.
Pangkreas

Pankreas adalah campuran kelenjar eksokrin dan


endokrin yang menperoduksi enzim dan hormon
pencernaan. Enzim yang di produksi di simpan dan
dilepaskan oleh sel dari bagain eksokrin. Hormonnya
disintesis dengan kelompok sel-sel dari jaringan endokrin
yang dikenal sebagai pulau-pulau Langerhans.
Sumber: Atlas Histologi

Sumber: Histologi Dasar


Selain air dan ion pankreas eksokrin manusia
mengeluarkan enzim dan proenzim :
a. Tripsinogen
b. Kimotripsinogen
c. Karboksipeptides
d. Ribonuklease
e. Deoksiribonuklease
f. Triasilgliserol lipase
g. Fosfolipase A2
h. Elastase
i. Amilase
Hati
Hati adalah tempat
nutrien yang diserap oleh Ciri-ciri hati
saluran cerna diolah dan a. Oran tubuh terbesar
disimpan untuk dipakai dan kelenjar terbesar
b. Berat kurang lebih
oleh bagian tubuh lain. 1,5kg
Hati menjadi pelantara c. Terletak di rongga
antara sistem pencernaan perut dibawah
dan darah. fragma
d. Sebagain kecil
dipasok oleh arteri
hepatika
Struktur hati
a. Stroma
Hati dibungkus oleh simpai tipis jaringan
ikat (kasula glisson) yang menebal dan hilum,
tempat vena porta dan arteri hepatika
memasuki hati dan duktus hepatikus kiri dan
kanan serta tempat keluarnya pembuluh limfe.
b. Lobulus hati
Komponen strukturial utama dari hati
adalah sel hati atau hepatosit yang membentuk
lempeng-lempeng yang saling berhubugan.
Lobulus hati dibentuk oleh massa jaringan
berbentuk poligonal berukuran 0,7 x 2 mm.
Gambar Lobulus Hati Sumber: Atlas Histologi

Sumber: Histologi Dasar


Daftar Pustaka
Eroschenko, Victor P. 2008. Atlas Of Histology
With Functional Correlation. USA:
Library Of Congress Cataloging- in
Publication Data.
Jungneira, Carlos I., dkk. 1998. Histologi Dasar
Edisi 8. Jakarta: Buku Kedokteran ECG.

Anda mungkin juga menyukai