Anda di halaman 1dari 7

Laporan Kasus

(Psoriasis Vulgaris)
Arni Safri
10542063815
Nama : Ny. KR
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Petta Punggawa No. 91 A
Pekerjaan : IRT

Pasien kontrol, seorang perempuan berusia 29 tahun datang ke Poli Kulit Balai
Kesehatan Kulit,Kelamin dan Kosmetika dengan keluhan rasa gatal dan perubahan
warna kulit yang mulai menyebar ke bagian daerah lengan, siku dan perbatasan
antara rambut dengan wajah. Sebelumnya pasien mengalami keluhan ini mulai 3
tahun lalu pada saat hamil usia kandungan 3 bulan sampai melahirkan, kemuadian
mendapatkan terapi salep racikan, setelah itu keluhan hilang dan muncul lagi ketika
anaknya berusia 3 tahun. Pasien mengaku akhir-akhir ini keluhan memberat karena
kewalahan untuk mengurus anaknya yang masih kecil. Riwayat penyakit keluarga
dengan gejala yang sama adalah ibu pasien yang dialami ketika sedang hamil,
pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi.
STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi : Lengan (bilateral), siku dan bagian
perbatasan wajah dengan rambut
Effloresensi : Makula, skuama halus berwarna perak,
plak eritematosa
Diagnosis : Psoriasis Vulgaris
Differential diagnosis:
1. Dermatitis Numularis
2. Tinea Corporis
3. parapsoriasis
TATALAKSANA
Neurobion
As. Salisilat 2% + Desoksimetason 1 gr
As. Salisilat 2% + Hidrokortison 1 gr
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan pada pasien dan juga kajian dari daftar pustaka
pasien di diagnosis dengan Psoriasis Vulgaris, dimana:
• Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar genetic
yang kuat dengan karakteristik perubahan pertumbuhan dan diferensiasi sel
epidermis disertai manifestasi vaskuler, juga diduga adanya pengaruh
system saraf.
• Psoriasis vulgaris biasanya disebut juga dengan psoriasis plakat. Pada
umumnya dijumpai di bagian scalp, siku, lutut, punggung, lumbal dan
retroaurikuler.
• Lesi ini biasanya dimulai dengan macula eritematosa berukuran kurang dari
1cm atau papul yang melebar kearah pinggir dan bergabung menjadi satu,
berdiameter satu sampai beberapa centimeter. Lingkaran putih pucat
mengelilingi lesi psoriasis plakat yang dikenal dengan Woronoff’s ring.
• Dermatitis Numularis dijadikan sebagai differential diagnosis karena
efloresensi keduanya hampir sama, namun pada dermatitis numularis
terlihat gambaran khas berupa pinpoint .
• Tinea corporis dijadikan sebagai differential diagnosis karena
efloresensi keduanya hampir mirip, namun pada tinea corporis
terdapat central healing.
• Parapsoriasis dijadikan sebagai differential diagnosis karena
efloresensinya hampir sama namum bedanya skuama pada psoriasis
lebih tebal, kasar dan berlapis-lapis serta terdapat fenomena Auspitz .

Penunjang : Histopatologik

• Tatalaksana :
Topikal kortikosteroid
Sistemik
Fototerapi
• Edukasi
Jangan menggaruk daerah lesi dan pengaturan tingkat stres yang baik.
Daftar Pustaka

1. Djuanda Adhi dkk. 2018. Ilmu Penyakit Kulit dan


Kelamin Edisi ketujuh. Jakarta: FKUI
2. Widaty S, Seobono H, Nilasari H, dkk. Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin Di
Indonesia. 2017. Jakarta Pusat: PP Perdoski.

Anda mungkin juga menyukai