NAMA
A L I A L M A D A I DY 2 5 - 2 0 1 2 - 0 3 9
RURALE
Pertanian Padi
Tebu
Apel
Perkebunan
Kapas
RURAL
Gandum
Sapi
Peternakan
Ayam
Perhutanan Pinus
Modifikasi Proses dan
subtitusi bahan
1. Penggemburan tanah
2. Penambahan pupuk 2
Pengolahan Tanah
(2.678 Ha)
Padi
liter/Ha (5.356 L)
PADI
Buruh
Subtitusi bahan
dan juga bisa menghemat air sampai
47%. (47000 L) per masa panen.
Ekonomi
Ekonomi
Penggunaan teknologi pada proses pertanian apabila Dengan pemupukan yang tepat hal ini bisa
melihat sisi ekonomi sangat efektif karena dapat memaksimalkan pupuk yang diberikan sehingga bisa
menghemat sampai 91% yang biaya terbesar adalah menghemat sekitar 20% pupuk atau biaya sebesar
dari penggajian karyawan untuk pekerja perkebunan Rp.10.712.000 setiap pemupukan
yang mencapai 32136 orang untuk 2678 Ha, apabila .
menggunakan teknologi pekerja hanya 46 orang.
Lingkungan Sosial
Ekonomi
Ekonomi
Dengan adanya penggantian pupuk NPK dengan Dengan penggunaan biomasa dari hasil panen yang
pupuk bokashi bisa menghemat biaya sampai 76 % mencapai 6.287 ton untuk digunakan kembali oleh
atau Rp 249,054,000.00 hal ini karena untuk 1 Ha petani bisa menghemat keuangan mencapai 76% dan
diperlukan membeli NPK dengan harga pasar Rp juga dari penjualan jerami bisa menghasilkan ±1 M
93.000 sedangkan untuk membuat pupuk bokashi dan dari penjualan dedak ± 2M setiap kali panen
hanya perlu membeli EM-4 seharga Rp 20.000/Ha
Pengembang
Anak Sapi
biakan Modifikasi teknologi
recycle
Ekonomi
Ekonomi
Dengan penerapan teknologi kandang, dan alat Pemanfaatan kotoran sapi untuk biogass sehingga ada
pemotong, bisa meningkatkan daya saing produk di kemandirian secara ekonomi, dengan adanya biiogass
pasaran karena daging yang di suplai dalam kondisi ini peternakan bisa menghemat Rp1.046.250 per hari.
sangat steril. Atau ± Rp 30.000.000 per bulan untuk kebutuhan
Payback perodnya 1,5 panen dengan asumsi dalam listrik.
1 tahun 3 kali panen
Dengan memodifikasi bentuk kandang Karena kandang miring maka tidak Dengan pemanfaatan kembali kotoran Dengan adanya retrieve to energy
yang miring dan dengan penggunaan ada genangan air, sehingga daging yang sapi bisa mencegah pencemaran air kotoran yang dihasilkan tidak
teknologi rotating ritual trap (RRT) di yang dihasilkan aman dan terhindar dengan asumsi setiap 5 ton sapi mencemari udara karena kotoran
(alat pemotong hewan) bisa dari penyakit kuku dan mulut dan juga mencemari 9,08 x 107 𝑚3 maka langsung dimasukan ke unit biogass
menghemat air sampai 7.050 L air saat packing menggunakan plastic dengan peternakan menghasilkan sehingga masyarakat sekitar tidak
dibanding tidak menggunakan RRT vacuum dan pemotongan RRT, jadi 308,8 ton sapi bisa mencegah terganggu oleh bau peternakan.
dan plastic vacuum yang daging yang dikonsumsi dalam pencemaran 5,8 x 911 𝑚3 air.
membutuhkan air sebanyak 11.500 L. keadaan bersih dan bebas penyakit.
ACTION PLAN (SAPI)
Recycle
Ekonomi
Lingkungan
Pengembang
Anak Sapi
biakan
Modifikasi teknologi
a) Susu Murni 60000
Air 45º 15.000
Pemerahan l/hari
Liter b) Air 13.000 liter
PETERNAKAN SAPI PERAH
Menggunakan kotoran sapi, limbah
cair pencucian, untuk biogas sebesar
525.000 liter biogas/ hari atau
menghasilkan 58,5 kW per hari
Retrieve to
energy
Ekonomi
Ekonomi
Dengan penerapan pipe line system untuk Pemanfaatan kotoran sapi untuk biogass sehingga ada
pemerahan bertujuan untuk meningkatkan produksi kemandirian secara ekonomi, dengan adanya biiogass
dan juga meningkatkan kualitas susu. Dengan nilai ini peternakan bisa menghemat ±Rp 22,6 Juta per
investasi 1,6 M dan laba perbulan 27 juta maka bulan.untuk kebutuhan listrik.
payback periodnya adalah 4,9 tahun
Dengan memodifikasi bentuk kandang Karena pemerosesan susu yang sudah Dengan pemanfaatan kembali Dengan adanya retrieve to energy
yang miring dan dengan penggunaan pipe line system maka susu yang kotoran sapi bisa mencegah kotoran yang dihasilkan tidak
pipe line system bisa menghemat air dihasilkan sangat steril dan aman bagi mencemari udara karena kotoran
sampai 14.500 L air dibanding tidak
pencemaran air dengan asumsi
konsumen. Dan bagi pekerja di langsung dimasukan ke unit biogass
menggunakan pipe line system yang setiap 5 ton sapi mencemari sehingga masyarakat sekitar tidak
peternakan bisa lebih menghemat
membutuhkan air sebanyak 20.000 L. aman dalam melaksanakan pemerahan
9,08 x 107 𝑚3 maka dengan terganggu.
karena saat memerah tidak perlu lagi peternakan menghasilkan 15
menggunakan air panas. ton/hari sapi bisa mencegah
pencemaran 2,7 x 108 𝑚3 air.
Ayam Pedaging
1. Pembuatan Kandang 1,4 Ha Persiapan
2. Pembibitan Ayam 92.802 Ekor Peternakan
Recycle
GHK
1. Pemberian Vaksin
2. Pembersihan Kandang
3. Pemberian Pakan (3,12 Kg/ekor) 289,5 ton Perawatan Kotoran ayam untuk
Kotoran ayam 13.9 ton
a) Dedak ( 65% ) dan Sisa pakan 101,3 ton
pupuk kandang sebanyak
b) Onggok (10 %) 15,6 ton
c) Pollard (25%) Pemeliharaan
d) Air (4,2 Liter/ekor)
Pengembang
Anak Ayam
biakan
recycle
a) Daging Ayam
Pemanenan 46.400 Kg/Panen PAKAN IKAN/AYAM
Air 1000 liter b) Bulu ayam 9.943 Kg a) Bulu ayam 9.943 Kg
Ayam Daging
c) Darah 5.303 liter b) Darah 5.303 liter
d) Usus 3.314 kg c) Usus 3.314 kg
e) Air 1000 liter
Ayam Petelur
1. Pembuatan Kandang 1,7 Ha Persiapan
2. Pembibitan Ayam 58.929 Ekor Peternakan Recycle
GHK
1. Pemberian Vaksin
2. Pembersihan Kandang
3. Pemberian Pakan (3,12 Kg/ekor/hari) (183,8 ton) Perawatan
Kotoran ayam
Kotoran ayam 8.8 ton Kotoran ayam untuk
a) Dedak ( 65% ) dan Sisa pakan
b) Onggok (10 %) Air 64,3 ton pupuk kandang 10 ton
c) Pollard (25%) Pemeliharaan
d) Air (6,24 Liter/ekor)
Pengembang
Anak Ayam
biakan
Peternakan Ayam
Kotoran ayam yang dihasilan sebanyak 22,7 ton
dijadikan pupuk organic untuk pertanian, Lalu
usus dan darah yang dihasilkan dijadikan
campuran pakan untuk sapi dan ikan sebanyak 10
ton, sedangkn bulu ayam dijadikan campuran
Recycle pakan ayam sebanyak 9,9 ton
ACTION PLAN (AYAM)
Good House Keeping
Recycle
Ekonomi
Ekonomi
Dengan penjadwalan pemberian pakan dan juga Dengan recycle dari kotoran ayam menjadi pupuk
memperbaiki tempat pemberian pakan hal ini dapat sebanyak 22,7 ton bisa menghasilkan keuntungan Rp
menghemat pakan sampai dengan 35% atau bisa 11.350.000 per hari dan dari pemanfaatan bulu ayam
menghemat biaya sampai Rp 194 juta rupiah perhari sebanyak 6,6 ton bisa menghemat biaya pakan
sebesar Rp 11.632.500
Dengan memperbaiki tempat pakan Kotoran ayam yang di recycle Dengan recycle ini masyarakat sekitar
dan penjadwalan hal ini sangat baik dapat mencegah terjadinya peternakan tidak terganggu dengan
karena dapat menghemat air sampai bau kotoran ayam yang dalam waktu
pencemaran udara dari
35% atau 265.119,4 L perhari yang lama bisa menyebabkan brokhitis
ammonia dan H2S yang dari ammonia yang terkandung dalam
terkandung dalam kotoran ayam kotoran ayam.
yang menyebabkan bau yang
tidak enak diudara.
IKAN PATIN
1. Luas Kolam 1 Ha
2. Jumlah pembibitan Persiapan
301.500 ekor
1. Pemberian Obat
2. Pembersihan Kolam
a) Air Kolam 150.000/bulan (5000 L/hari) Perawatan
3. Pemberian Pakan (4,43 ton/hari) dan Air 150.000 l/bulan
a) Dedak (40% )
b) Tepung Bekatul (40%) Pemeliharaan
c) Usus ikan 20%
Pengembangbi
Bibit Ikan
akan
Modifikasi teknologi
Modifikasi
teknologi
Ikan Patin
ACTION PLAN (IKAN)
Modifikasi Teknologi
Ekonomi
Dengan penggunaan reefer container truck bisa
menghemat pembelian es balok dan penyewaan
kendaraan dengan biaya yang dihemat sebesar Rp
1,5 Miliar setiap kali pengiriman.
Lingkungan Sosial
Pemanenan
Persiapan lahan
Setelah 10 Pemeliharaan Menanam benih
101,1 Ha
Bulan
Ekonomi
Ekonomi
Dengan pemupukan yang tepat hal ini bisa Dengan penggantian pupuk ZA (Rp3.400/kg) dan
memaksimalkan pupuk yang diberikan sehingga bisa phonska (Rp 4.500/kg) dengan menggunakan pupuk
menghemat sekitar 20% pupuk atau biaya sebesar bokashi dan pupuk kandang yang didapat dari
Rp.3.110.000 setiap pemupukan pertanian dan peternakan bisa menghemat biaya
sampai dengan 65% atau Rp. 29.516.000
Lingkungan Sosial
Lingkungan
Perkebunan Apel
ACTION PLAN (APEL)
Recycle
Ekonomi
Dari hasil daun yang jatuh sebanyak 75 ton bisa
menghasilkan 37 juta setiap bulan dari penjualan
daun pohon apel kepada pengusaha pupuk bokashi
dengan asumsi 1kg dihargai Rp 500
Lingkungan
Ekonomi
Ekonomi
Dengan tidak adanya proses penjemuran maka Dengan mengganti pupuk urea dan pupuk KCL SP36
waktu kerja karyawan bisa lebih cepat sehingga dengan pupuk bokashi dan Pupuk kandang bisa
untuk gaji karyawan harian bisa lebih sedikit menghemat pengeluaran sebesar Rp 18.254.000
sehingga bisa menghemat 23% pengeluaran buruh
atau sebanyak Rp. 35.000.000 setiap panen
Dengan mengganti urea dan sp36 bisa Masyarakat sekitar terhindar dari
Karyawan lebih mudah saat panen mencegah matinya unsur hara dalam maslah pencemaran air yang
karena proses penjemuran jadi tidak tanah dan juga mencegah erosi pada dakibatkan oleh kandungan insektisida
diperlukan lagi lapisan atas tanah yang disebabkan maupun pestisida yang tidak
oeh urea dan sp36 jika digunakan terreduksi yang masuk ke air tanah.
dalam waktu yang lama dan dosisi
yang besar
GANDUM Subtitusi bahan
Penyemaian Pemanenan
Pemeliharaan Menanam benih Persiapan lahan
bibit Setelah 90 Hari
Recycle
Modifikasi teknologi
Ekonomi
Ekonomi
Penggunaan teknologi pada proses pertanian apabila Penggantian pupuk P2O5 yang harga pasaran untuk 1
melihat sisi ekonomi sangat efektif karena dapat kg adalah Rp 35.000 dan kebutuhannya sebanyak 12
menghemat sampai 91% yang biaya terbesar adalah ton maka dibutuhkan biaya Rp 42.000.000 dan
dari penggajian karyawan dan juga teaktor hybrid setelah digunakan pupuk bokashi hanya
yang digunakan merupakan teknologi yang sama membutuhkan biaya Rp 1.200.000
dengan pertanian padi jadi tidak mengeluarkan
invenstasi tanmbahan.
Ekonomi
Lingkungan Sosial
Pemanenan
Penyemaian Persiapan lahan
Setelah 10 Pemeliharaan Menanam benih
bibit (618 Ha)
Tahun
Recycle
Subtitusi bahan
Ekonomi
Ekonomi
Dari pemanfaatan getah pinus ini bisa menghasilkan Dengan
. mengganti penggunaan plastic polybag
keuntungan sampai 8,9 Miliar pertahunnya, hal ini untuk penyemaian berarti menghemat biaya
bisa jadi komoditi yang menggiurkan karena sebanyak Rp 31.250.000 untuk 62.500 pcs pastik
keuntungannya besar (Rp500/pcs), karena penggantinya adalah daun
pinus sebanyak 280 ton didapatkan gratis dari daun
yang gugur
Sosial Lingkungan