Anda di halaman 1dari 58

Cerdas Menjaga Gizi

dalam 1000 Hari Pertama


Kehidupan (HPK)

Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia


(PDGMI)
Email: pp_pdgmi@yahoo.com | Website:
http://www.pdgmi.com
Jendela Kritis Pertumbuhan dan
Perkembangan Janin

1
1000 HPK adalah periode
pertama anak dari masa
kehamilan sampai usia 2
tahun :
• Masa janin 9 bulan dalam kandungan
(270 hari) ditambah
• 2 tahun pertama anak setelah
dilahirkan (730 hari) 2
Mengapa 1000 HPK merupakan
jendela kritis pertumbuhan dan
perkembangan?

Perkembangan penting
8 minggu pertama sejak sebagian organ berlanjut
pembuahan terjadi pembentukan sampai 2 tahun pertama
semua cikal bakal organ tubuh. kehidupan
Figure 4.2 Critical windows in embryo and fetal development. As can be seen, all bar one of the organs discussed in this chapter begin their development during
the Critical first B weeks of gestation .
Note: Horizontal bars indicate time periods of development of different organs. The vertical dotted lines indicate distinct stages of organ development.
Medical illustrations: James Dowdalls. Graph production. Jane Tels Graphic Services. From the UCLA, institute of the Environment and
Sustainability, Southem California Environmental Report Card. Air Pollution Impact on Intants and Children. Beate Ritz. Ph. D. and Michelle Wilhelm, Ph. D.

3
Otak Setelah Lahir:
Masih Mengalami Perkembangan
Fungsi, menurun setelah usia 2-3
tahun

Thompson, R. A., & Nelson, C. A. (2001). Developmental science and the media: Early brain
development. American Psychologist, 56(1), 5-15. 4
Apakah yang terjadi bila
terjadi gangguan gizi pada periode
kehamilan dan usia dini?

PBBH : Pertambahan Berat Badan selama Hamil ; IUGR : Intra Uterine Growth
Retardation PJK : Penyakit Jantung Koroner
Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003

5
Gambaran Otak Anak
BerGizi Baik dan yang mengalami
Kekurangan Gizi

Anak gizi baik dan Anak kurang gizi &


sehat :
infeksi: Otak kurang padat
Otak padat
Sumber: : UNICEF, 2002]

6
SYNAPSIS Otak Anak Bergizi Baik dan
yang mengalami Kekurangan Gizi
Anak Normal Anak Stunting

Sel Otak Normal Sel Otak Rusak:


Cabang Penghantar Cabang
Sinyal yang Utuh dan Terbatas/Terputus
Panjang Abnormal, Cabang
terlihat Pendek
Source: Cordero E et al, 1993

7
Mekanisme gangguan gizi
pada periode 1000 HPK

8
“Developmental plasticity” :
plastisitas pada periode
perkembangan
Esensi dari Developmental
plasticity adalah:
Suatu periode kritis saat suatu sistem bersifat
plastis & sensitif terhadap lingkungannya,
Diikuti dengan hilangnya plastisitas dan
kapasitas fungsional yang menetap,
Sebagian besar organ & sistem, masa kritisnya
adalah saat dalam kandungan.

Barker, DJP – Human Groth and Cardiovascular Disease. 2008 9


Respon janin terhadap perubahan gizi ibu,
melalui mekanisme developmental plasticity :

1 Menyebabkan bayi membutuhkan lingkungan yang


. sama dengan saat dalam kandungan
Apabila lingkungan pasca-salin berbeda : maka akan
2 menyebabkan situasi “Mismatch” atau tidak
. sesuai/cocok, antara apa yang sudah dipersiapkan
oleh janin dalam kandungan dengan apa yang dihadapi
pasca lahir
Cleal, et al. PNAS, May 29, 2007 vol. 104 no. 22 9529-9533
 Sehingga meningkatkan risiko terjadinya PTM 1
0
• Apabila janin mengalami kekurangan gizi, dengan
kemampuan plastisitasnya (kemampuan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya), janin akan
melakukan penyesuaian dengan berbagai cara antara
lain mengurangi jumlah sel, mengurangi cepatnya
pertumbuhan dan perkembangan, dan ukuran organ
tubuh menjadi lebih kecil
• Akibatnya fungsi organ mengalami penurunan, tidak
optimal  Keadaan ini bila tidak segera diperbaiki
akan bersifat permanen atau menetap : stunting;
kemampuan kognitif
• Saat lahir, bayi yang sudah terbiasa menghadapi
lingkungan gizi terbatas, bila pasca lahir menghadapi 1
1
lingkungan yang berbeda (kaya gizi)  Mismatch
Contoh :
Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR) :

Bayi mengalami kekurangan zat gizi sejak


dalam kandungan
Pertumbuhan fisik, perkembangan otak dan
perkembangan organ metabolik juga mengalami
gangguan
Organ pankreas memproduksi insulin yang terbiasa untuk
metabolisme zat gizi yang kurang (insulin tidak bekerja
optimal) 1
2
Bayi lahir dengan BB < 2500 gram , bila diberikan zat gizi
Akar Trans-generasi
Penyakit Kronis
NENEK: IBU: PLACENTA: JANIN:
BAYI/ANAK • Mentransportasikan • Mengambil zat gizi • Makan makanan;
• Mewariskan gen • Melepaskan sel
dalam telur (mewariskan zat gizi; melalui plasenta; • Bertumbuh dan
pembuatan sel gen); • Memproduksi • Terbentuk organ; berkembang.
telur/ovum • Menyediakan zat hormon; • Bertumbuh dan
gizi/makanan; • Mengeluarkan berkembang.
cucunya
• Mempengaruhi buangan
perkembangan
plasenta; Kerentanan
• Melahirkan bayi;
• Memberi makan
terhadap Penyakit
bayi; Tidak Menular &
• Menstimulasi bayi;
• Memberi makan Penyakit Infeksi
anak.

BAPAK:
• Mewariskan gen

Perkembangan 1000 hari


Barker, Public Health 2012
1
3
100 Tahun Alur Gizi
Nenek dari pihak ibu, mewariskan gen dalam pembuatan
ovum/sel telur cucu nya
Bapak mewariskan gen pada bayi yang dikandung
isterinya
Melepaskan telur dan mewariskan gen kepada bayinya;
menyediakan zat gizi untuk bayinya; mempengaruhi
Ibu:
perkembangan plasenta;
Pasca lahir asuhan gizi yang adekuat dan stimulasi bayi akan
mendukung bayi dan anak tumbuh dan berkembang optimal
Pemberian zat gizi yang cukup dimulai sejak pra
kehamilan agar memperbaiki status gizi ibu hamil,
sehingga janin berada dlm lingkungan gizi yg cukup,
sehingga tumbuh & berkembang optimal
Bila bayi tsb perempuan akan memutus rantai 100 1
tahun kurang gizi, dan menurunkan risiko PTM di usia 4
Kuatnya Bukti Epidemiologis:
Global

Pentingnya Faktor Ibu


Sebagai Penyebab

1
5
Akibat Anak Kurang Gizi 
Gangguan Pertumbuhan Fisik
BBLR (bayi
dengan berat
Anak lahir rendah)
kurang
gizi
(Kurus &
pendek)

Cenderung menjadi dewasa pendek


Bila ibu pendek dan kurus : cenderung melahirkan bayi BB
Ref: Chandrakant L. The Lancet Series and Indian Perspective. Indian Pediatrics, Volume 45, April 17, 2008.

1
6
Akibat Anak Kurang Gizi:
Gangguan Perkembangan Otak

BBLR

Risiko rendahnya kecerdasan  prestasi pendidikan yang


Risiko mempunyai prestasi pendidikan yang rendah  ting
rendah  gaji rendah  Status ekonomi rendah

Ref: Chandrakant L. The Lancet Series and Indian Perspective. Indian Pediatrics, Volume 45, April 17, 2008.

1
7
Akibat Anak Kurang Gizi :
Gangguan Perkembangan
Organ Tubuh
Risiko
tinggi
BBL PTM
R

Bayi dengan BBLR memiliki risiko tinggi menderita Penyakit


Tidak Menular (PTM), seperti Obesitas, Diabetes, Penyakit
Jantung Koroner, Hipertensi dan Stroke
Ref: Barker, DJP – Human Growth and Cardiovascular Disease. 2008

1
8
Bukti Epidemiologis :
Indonesia

Beban Ganda
Masalah Gizi
1
9
Masalah Kurang Gizi

Marasmus

Kwashiorkor

Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Balita


Tidak Mengalami Perbaikan dalam 6 tahun terakhir
Sumber: : RisKesDas 2007, 2010, 2013

20
Anak Pendek /“Stunting”

Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Balita Tidak Mengalami Perbaikan
dalam 6 tahun terakhir
Jumlah Balita Stunting di Indonesia no 5 terbanyak di dunia
(prevalensi thn 2013 37,2%)
Sumber: : RisKesDas 2007, 2010, 2013

21
Rata-rata Tinggi Badan Anak
Umur 5-18 Tahun dibandingkan
Rekomendasi/Rujukan (WHO 2007):
2007 – 2013

Akibat Stunting pada Usia Dini terhadap Tinggi Badan Anak


Indonesia pada Usia Dewasa: laki-laki lebih pendek 12.5 cm,
perempuan lebih pendek 9.8 cm dari standar WHO
Sumber: : RisKesDas 2007, 2010, 2013

22
Anak Gemuk / Obesitas

14
12.2 11.9

2007 2010 2013

Prevalensi Gizi Lebih dan Obesitas cenderung meningkat,


walaupun menurun dalam 3 tahun terakhir

Sumber: : RisKesDas 2007, 2010, 2013

23
Remaja KEK (Kurang Energi
Kronis) dan Ibu Hamil Pendek:
berisiko melahirkan BBLR

Sumber: RisKesDas 2007, 2010, 2013

24
Prevalensi Anemia pada Ibu Hamil,
Riskesdas 2013
Sepertiga ibu hamil berisiko melahirkan BBLR
karena
Ibu Hamil menderita Anemia
36.7 37.8 37.1
40

20

0
Urban Rural Total
Sumber: : RisKesDas RI,2013

25
Praktek Pemberian ASI Eksklusif
Hanya kurang dari Sepertiga bayi mendapat
ASI eksklusif saat Usia 0-6 bulan

Gambar 15.11
Pemberian ASI saja 24 jam terakhir menurut umur
Sumber: : RisKesDas RI,2013
26
Praktek Pemberian ASI,
SDKI 2007-2012

0-1 bulan: 31,5%


2-3 bulan: 18 %
4-5 bulan : 7,9%

ASI Pemberian Pemberian Praktik IMD Praktik


Eksklusif ASI lanjut Prelactal/ meningkat pemberian
usia 4-5 hingga 2 MPASI dini susu formula
bulan tahun menurun sebelum usia 6
meningkat meningkat bulan
Sumber : SDKI 2012

27
Praktek Pemberian MPASI
Hanya sekitar sepertiga bayi & anak mendapatkan MP-
ASI memenuhi Minimum Acceptable Diet (IYCF7)

28
Mengapa 1000 HPK?

Akibat pada periode ini Bersifat Permanen


Akibatnya berjangka panjang – Transgenerasi
Investasi pada kelompok ini Cost effective untuk
invesmen SDM
Sering dilupakan  konsentrasi program gizi
selama ini pada balita
Program efektif untuk kelompok ini tersedia
Kondisi kesehatan dan gizi ibu anak di Indonesia
yang masih belum baik  perlu upaya besar
untuk memperbaiki
29
Keseriusan Pemerintah
Merespons Situasi Gizi dan SDM
Indonesia
1. Peraturan Presiden Nomor : 42, Tahun 2013 tentang Gerakan
2. Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam rangka 1000 HPK
3. Kerangka Kebijakan Gerakan 1000 HPK
4. Pedoman Perencanaan Program Gerakan 1000 HPK

30
Kerangka konsep status gizi dan
faktor determinannya (UNICEF, 1990)

31
Kerangka Pikir Aksi untuk Mencapai
SDM Berkualitas, melalui pencapaian status dan
perkembangan gizi janin & anak yg optimal

Sumber: The Lancet, 2013: Executive Summary of The Lancet Maternal and Child Nutrition Series

32
Program Spesifik (Sektor Kesehatan)

 Penyuluhan gizi seimbang


 Promosi menyusui (IMD & ASI Eksklusif)
 Praktek pemberian ASI & MP- ASI
 Suplementasi makanan dan zat gizi mikro :
- TTD atau MMN untuk Ibu hamil & nifas,
- Vit. A utk Ibu nifas & balita 6-60 bulan
 Pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi :
- Imunisasi,
- Diare, ISPA, Malaria, Kecacingan, TBC,
HIV/AIDS

33
Program Sensitif (Lintas Sektor)
• Ketersediaan dan ketahanan pangan baik di
kabupaten/kota atau di tingkat keluarga,
• Pengentasan kemiskinan,
• Fortifikasi bahan pangan :
- Garam (Yodium), Minyak (Vit A)
• Keluarga Berencana,
• Pemberdayaan perempuan,
• Pola asuh Ibu dan anak,
• Penyediaan Air bersih dan sanitasi lingkungan
yg baik
• Jaminan Kesehatan Masyarakat atau asuransi
34
kesehatan.
Mengapa Bidan?

 Bidan merupakan ujung tombak dalam


memberikan pelayanan kesehatan dan gizi pada
ibu dan anak

 Bidan dapat berperan langsung dalam upaya


meningkatkan status kesehatan dan gizi anak
generasi mendatang melalui dukungan terhadap
Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi
dalam rangka 1000 HPK 35
Kecukupan gizi
Ibu hamil & Ibu Menyusui

Status Gizi ibu & anak


1. Memenuhi kebutuhan dirinya sendiri
2. Ibu hamil: juga untuk memenuhi kebutuhan gizi
janin yang sedang tumbuh, dan berkompetisi
dengan pertumbuhannya sendiri bila ibu masih
usia remaja
3. Ibu Menyusui: juga untuk memenuhi kebutuhan gizi
bayi & anak usia sampai 2 tahun
 Kebutuhan zat gizi meningkat !!!
36
PELAYANAN
KESEHATAN DAN GIZI
YANG HARUS
DILAKUKAN OLEH
BIDAN UNTUK IBU
HAMIL

37
Alur Pelayanan Gizi Awal &
Selama Kehamilan

38
Rekomendasi Kenaikan Berat
Badan Selama Kehamilan

Pada trimester 1 peningkatan berat badan berkisar 0,5 – 2


kg
Pada ibu kurang gizi (kurus) kenaikan BB diharapkan
peningkatan berat badan lebih dari ibu dengan status gizi baik
(normal)
Source: American Institute of Medicine, www.iom.edu/pregnancyweightgain

39
Mengukur Indeks
Massa Tubuh (IMT)

Status gizi IMT


Kurus < 18,5
BB (kg)
IMT = ------------------ Normal 18 – 24,9
TB x TB (m)2 Overweight 25 – 29,9

Obesitas > 30
Sumber: IOTF (Obesitas ): Internasional Obesity
Task Force, 2000

40
Terapkan Pola Hidup
BerGizi Seimbang
4 Pilar Gizi Seimbang
dalam TGS:
1. Makan makanan
beragam (dalam jumlah
yang cukup dan
2. proporsional)
Menerapkan Pola Hidup
3. Bersih
4. Melakukan aktivitas Fisik
Memantau Berat Badan
Ideal

41
Sajian Sekali Makan
BerGizi Seimbang
Untuk Ibu Hamil – tambahkan 1 piring
sajian/hari (300 Kkal)
1. Piring berisi sajian
makan terdiri dari:
makanan pokok,
sayuran, lauk pauk
dan buah-buahan
dengan proporsi
seimbang untuk
kebutuhan tubuh
Minum air putih
2. Batasi gula, garam
dan minyak / lemak
3. Cuci tangan dengan
sabun dan air bersih
mengalir sebelum
makan
Selalu menggunakan garam beryodium
42
Pemberian Tablet Tambah Darah
Berisi: 320 mg sulfas ferosus (setara dgn 60 mg besi elemental) & 400
mcg asam folat
• Calon Ibu/Remaja Puteri:
• TTD 1 tablet setiap minggu selama 3 bulan, tidak minum selama
3 bulan berikutnya, lanjut minum selama 3 bulan, dst

• Ibu Hamil
• TTD 1 tablet setiap hari, sesegera mungkin
selama kehamilan (180 tablet)

• Ibu Menyusui:
• TTD 1 tablet setiap hari selama nifas

Di area dengan asupan kalsium rendah, suplementasi kalsium 1,5 – 2 g /


hari dianjurkan untuk pencegahan eklampsi pada ibu hamil

43
PELAYANAN
KESEHATAN DAN
GIZI YANG
HARUS
DILAKUKAN OLEH
BIDAN UNTUK
IBU MENYUSUI

44
Konseling Gizi
1. Mempraktekkan Pola Gizi Seimbang
2. Minum TTD, 1 tablet setiap hari selama masa nifas,
3. Minum kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) 1 kapsul segera
setelah melahirkan dan pada hari kedua setelahnya
4. Makan beraneka ragam makanan terutama sayuran hijau
dan buah berwarna merah yang banyak mengandung zat
besi, asam folat dan kalsium,
5. Minum air putih lebih banyak agar produksi ASI lancar
6. Memberikan ASI Eksklusif pada bayinya selama 6 bulan,
dan meneruskan pemberian ASI sampai anak
usia 2 tahun

Selalu menggunakan garam beryodium

45
Suplementasi Mikronutrien
Maternal yang dianjurkan
selama Menyusui

Thiamin Selenium1
Riboflavin Folic acid
Vitamin B-6 Vitamin D
Vitamin B-12 Calcium
Vitamin A* Iron
Iodine1 Copper
Zinc

Dosis vitamin A < 8.000 IU

46
PELAYANAN
KESEHATAN DAN
GIZI YANG HARUS
DILAKUKAN OLEH
BIDAN UNTUK BAYI
DAN ANAK USIA 1-2
TAHUN

47
Promosi Menyusui
(IMD & ASI Eksklusif)

Bayi Baru Lahir:


IMD dlm 1 jam
Bayi 0-6 bulan:
ASI Eksklusif

Bayi/Anak 1-2 tahun:


MP-ASI yang memenuhi :
”Infant Young Child Feeding
/IYCF7”
(WHO, 2009)

48
MP-ASI (Makanan Pendamping ASI)
• Macam :
- Dari bahan makan lokal yang dibuat sendiri
- Dari Pabrikan (umumnya di fortifikasi)
• Bentuk :
- Makanan Lumat/lunak : bahan makanan di lumatkan/di
blender (Bubur ASI)  bayi 6 – 7 bulan
- Makanan Lembik : bahan makanan di lembekkan
agar mudah ditelan (Bubur nasi, nasi tim halus,
daging/sayuran cincang  bayi 8 – 9 bulan
- Makanan keluarga : nasi + lauk-pauk + sayur + buah
 anak > 1 tahun (mulai diperkenalkan pada bayi 10 – 12
bulan )

49
Prinsip Memberikan MP-ASI
• Tetap berikan ASI sebelum MP-ASI
• Bayi/anak secara bertahap diperkenalkan makanan
keluarga
• Upayakan memberikan aneka-ragam bahan pangan dari
sumber lokal
• Mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, serat dan air
• Konsistensi dari mulai cair  saring  lunak/lembik 
padat
• Hindari bumbu-bumbu merangsang (cabe, merica, gula,
garam, penyedap)

50
Makanan untuk Bayi dan Anak
1 – 2 Tahun

Makanan Utama : 2 – 3 x
Selingan : 1 – 2 x buah/biskuit
51
Manfaat MP ASI
Menurunkan risiko Pertumbuhan
kematian optimal
Menurunkan diare dan
ISPA
Mencegah anak
Memperbaiki kurus dan
perkembangan pendek
kognitif
Mencegah
kegemukan dan
Memperbaiki obesitas
perkembangan Menurunkan risiko
psikososial anemia
Meningkatkan Menurunkan risiko
produktivitas dan kurang zink dan kurang
status ekonomi zat gizi mikro lain
Sumber : Infant and Young Child Feeding, Unicef
2011
52
Evaluasi Pemberian MP-ASI
Memenuhi VARIASI MINIMUM MP-ASI harus minimal
terdiri atas 4 atau lebih dari kategori makanan sebagai
berikut:
1. Makanan pokok
2. Kacang-kacangan
3. Susu dan produk olahan
4. Daging, ikan, ayam, hati
5. Telur
6. Buah dan sayuran berwarna
7. Hijau atau kemerahan

53
Evaluasi Pemberian MP-ASI
Memenuhi “FREKUENSI MINIMUM MP-ASI “(IYCF6)
dalam sehari: Proporsi anak usia 6 – 24 bulan yang
menerima makanan padat, lembik & makanan
lumat/lunak
Anak yang mendapat ASI:
- Usia 6 - 8 bulan: 2 kali sehari
- Usia 9 - 23 bulan: 3 kali sehari

Anak yang tidak mendapat ASI:


4 kali sehari

54
Evaluasi Pemberian MP-ASI
Memenuhi “MINIMUM ASEPTABLITY MP-ASI “(IYCF7)
dalam sehari:
• Proporsi anak usia 6 – 24 bulan yang menerima makanan yang
minimal dapat diterima (disamping ASI).
• Dihitung memakai indikator konsumsi makan dengan aneka
ragam yang minimal (Minimum Dietary Diversity /IYCF5) dan
frekwensi makanan yang minimal (Minimum Meal Frequency
/IYCF6).

55
Peran Bidan

Menjadi duta atau fasilitator dalam mewujudkan Generasi Muda


Indonesia yang “Sehat, Bugar, Cerdas dan Berprestasi”
Menyebarluaskan informasi dan pengetahuan tentang gizi ibu
kepada masyarakat khususnya ibu hamil
Memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sampai 100
tahun yang akan datang

56
Terima kasih

57

Anda mungkin juga menyukai