Anda di halaman 1dari 25

Rani my

1813101020012
Pembimbing: drg.Rachmi Fanani Hakim, M.Si
Definisi
Suatu penyakit metabolik heterogen yang dikarakteristikkan dengan
peningkatan glukosa darah (hiperglikemia) yang abnormal dan
disregulasi metabolisme dari karbohidrat, protein, dan lemak.

(Burket’s Oral Medicine, p. 509)


Klasifikasi DM

(Burket’s Oral Medicine, p. 510)


Pathofisiologi
DM tipe 1
• Ditandai hancurnya sel β disebabkan sel-sel autoimun di pankreas
• Faktor risiko: genetik (HLA), imun.
• Prevalensi 5-10% dari kasus DM, 95% terjadi di bawah umur 25
tahun,tapi dapat terjadi di umur yg lain
DM tipe 2
 Dikarakteristikkan dgn resisten insulin pd jaringan perifer dan
sekresi insulin yg tidak sempurna oleh sel β pankreas
 Prevalensi 90-95% dari kasus diabetes
 Biasanya terjadi pada usia dewasa
 Tidak diikuti dengan kerusakan sel β pankreas
 Terdapatnya resisten perifer terhadap insulin terutama pada sel
otot
 Peningakatan produksi glukosa oleh liver

(Burket’s Oral Medicine, p. 511)


Faktor Risiko
•Riwayat Keluarga
• Usia
• Berat badan lebih (Obesitas)
• Kurangnya aktivitas fisik
• Diet tidak sehat
• Merokok
Diabetes Melitus Gestasional
 Termasuk ke perkembangan DM tipe 1 atau tidak terdiagnosa DM tipe 2 yang
asimtomatik selama kehamilan
 Tidak termasuk wanita yang didiganosa DM sebelum kehamilan
 Insidensi meningkat pada wanita obesitas dan wanita yg lebih tua.
 Sekitar 2-5% wanita hamil di USA terjadi peningkatan hiperglikemi ringan atau glukosa
intoleransi pada trismester terakhir yg dpt meningkatkan morbiditas/mortalitas.
 Kebanyakan kadar glukosa pasien DM gestasional akan kembali normal setelah
melahirkan.
Gambaran klinis diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2
Tipe 1 Tipe 2

Frekuensi terjadinya DM 5-10 % 90-95 %

Usia 15 tahun 40 tahun atau lebih

Kondisi badan Normal atau kurus obesitas

Keparahan Tinggi Ringan

Insulin Hampir semua 25 % - 30%

Oral hypoglicemic agents Sedikit 50 %

Ketoacidosis Biasa Sering terjadi

Komplikasi 90% pada umur 20 tahun jarang terjadi

Perkembangan Cepat Lambat

Human leukocyte antigen (HLA) dan reaksi terdapat Tidak terdapat


autoimun abnormal genetik locus

(Burket’s Oral Medicine. 11ed)


Management Perawatan DM

DM tipe II
• Oral Medication
+ Insulin
DM tipe I
• Diet
•Pemberian
• Olahraga
insulin
• Kontrol berat
badan
Manifestasi oral DM

Gingivitis & periodontitis

Newman’s Caranza Clinical periodontology, p. 30, 77


Manajemen perawatan
 Perawatan primer penyakit periodontal pada pasien DM adalah perawatan non-
bedah. Kombinasi debridemen non-bedah dan antibiotik sistemik untuk pasien
DM menunjukkan hasil perawatan dan kontrol glikemik yang lebih baik.
Kombinasi tetracycline dan doxycycline dengan perawatan scalling dan root
planning menunjukkan hasil yang baik.

 Jika perawatan bedah periodontal dibutuhkan, beberapa hal harus


dipertimbangkan berdasarkan luas jangkauan bedah, antisipasi level rasa sakit dan
stres pasca bedah, dan juga level kontrol glikemik. Hal ini termasuk penggunaan
antibiotik, konsultasi nutrisi, dan perubahan medikasi DM. Terapi supportive
periodontal juga harus dilakukan dalam interval waktu yang dekat yaitu 2-3 bulan.

Burket’s Oral medicine, p. 518


Xerostomia
Pasien xerostomia biasanya
menunjukkan adanya
akumulasi plak yang
banyak pada gigi dan
tongue coating yang luas.
Penyebab xerostomia
adalah seperti obat-obatan,
alkoholik, dan diabetes.

Newman’s Caranza Clinical periodontology, p. 333


Management perawatan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merawat kondisi xerostomia selain kontrol
glikemik untuk pasien diabetes adalah dengan sering berkumur, mengunyah permen
karet bebas gula, dan juga dapat menggunakan zat perangsang dan pengganti saliva
untuk kasus yang parah.

Burket’s Oral medicine, p. 518


Lichen planus

Penyakit mukokutan kronis


yang penyebabnya belum
diketahui pasti, namun
sering dikaitkan dengan
proses mediasi imunologi
oleh sel T.

Burket’s Oral Medicine, p. 89-91


Management perawatan
Terapi kortikosteroid dengan kondisi oral vesikulobulous dapat
menyebabkan peningkatan level glukosa. Kortikosteroid harus digunakan
dengan hati-hati dan berdasarkan konsultasi dengan dokter. Jika
kortikosteroid sistemik dibutuhkan, maka dapat disertakan dengan obat DM.
Pemeriksaan rutin level gula darah penting dilakukan untuk menjaga kontrol
glikemik yang baik.

Burket’s Oral medicine, p. 518


Burning mouth syndrome

Burning Mouth Syndrome (disebut


juga burning tongue syndrome) ditandai
dengan sensasi terbakar yang
mempengaruhi mukosa oral. BMS
dapat disebabkan oleh kondisi lokal
maupun sistemik, seperti xerostomia,,
stres, hingga diabetes melitus.

Scully, C. Oral and Maxillofacial Medicine. p. 224-229.


Management perawatan

Pada diabetes melitus yang tidak terkontrol, kandidiasis dan xerostomia


merupakan gejala yang berkaitan dengan burning mouth’s syndrome. Untuk
merawat kondisi yang berkaitan ini, memperbaiki kontrol gula darah sangat
membantu dalam mengurangi sensasi terbakar pada pasien. Amitriptyline
merupakan obat yang biasa digunakan untuk burning mouth’s syndrome, dan
juga digunakan untuk merawat autonom neuropathy pada DM.

Burket’s Oral medicine, p. 518


Candidiasis Oral
Infeksi mikotik oportunistik oral
yang paling sering terjadi yang
disebabkan oleh bakteri C.
Albicans dan berkembang dari
satu atau beberapa kondisi
predisposisi seperti
imunodefisiensi, terapi
kortikosteroid, diabetes melitus,
dan masih banyak faktor lainnya.

Burket’s Oral Medicine, p. 79-80


Management Perawatan

Infeksi oral fungal menandakan DM yang tidak terkontrol pada pasien dan
manifestasinya dapat dilihat dari hipofungsi saliva. Perawatan yang diberikan
sama dengan yang umum dilakukan namun dengan obat topikal antifungal bebas
gula. Jika 7-10 hari perawatan tidak berhasil, sistemik antifungal dapat digunakan.

Burket’s Oral medicine, p. 518


Peran dokter gigi
• Beberapa pertanyaan yang harus ditanyakan pada pasien diabetes sebelum melakukan perawatan
gigi:
1. Apakah anda memantau level gula darah anda? Jika ya, berapa sering?
2. Berapa nilai gula darah anda yang paling sering?
3. Bagaimana perasaan anda?
4. Apakah anda meminum obat untuk diabete anda? Jika ya, apakah anda sudah meminumnya hari ini?
5. Apakah anda sudah makan hari ini? Jika ya, kapan?
6. Apakah anda memiliki masalah pada mata, kaki, atau keduanya?
7. Apakah anda menjumpai dokter anda secara teratur?
8. Apakah anda mengunjungi dokter mata tiap tahun?
9. Apakah anda tahu nilai rata-rata hemoglobin anda?
• Strategi lain yang dapat dilakukan terhadap pasien diabetes di dental office :
1. Menjadwalkan kunjungan dengan pasien di jam awal hingga pertengahan pagi
2. Menjaga waktu kunjungan singkat
3. Instruksikan pasien untuk tetap menjalani diet makan normalnya sebelum kunjungan
4. Periksa gula darah pasien sebelumnya untuk tindakan infasif yang akan dilakukan, atau jika
pasien merasa kurang fit
5. Jadwalkan pemeriksaan rutin dan propilaksis
6. Gunakan floride topikal jika pasien memilki resiko karies
7. Rekomendasikan penggunaan saliva pengganti untuk kondisi xerostomia
Medical emergencies in dental office

Hyperosmolar hyperglycemic/ hyperosmolar nonketotic syndrome

Pada kondisi ini pasien mengalami hiperglikemia dan dehidrasi. Kondisi ini biasa
terjadi pada orangtua, lemah, pasien diabetes yang secara mental tidak dapat
mengenali rasa hausnya atau kebutuhan nya terhadap air. Namun, kondisi ini
tidak umum, namun mungkin terjadi di dental office.
Hypoglycemia
Tanda dan gejala perawatan
 Kebingungan  Berikan pasien 15-20 gr pembentuk gula
seperti soda, madu, permen, jus jeruk, atau
 Pusing tablet gula (2-6 tablet/pasta)
 Lemah  Saluran pernafasan harus dijaga
 Vital sign harus diperhatikan
 Sakit kepala  Setela glukosa didistribusikan, respon
 Kedinginan positif seharusnya diperoleh 10-15 menit
kemudian
 Berkeringat banyak  Untuk pasien yang tidak bisa memperoleh
oral karbohidrat, dapat diberikan glukagon
 Mudah marah dan agresif (1 mg diberikan secara subkutan) yang
mana efektif untuk menstimulasi
glikogenolisis.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai