Anda di halaman 1dari 9

UTILITAS

OBJEK :
M RIZKY SYAM | M ULIN NUHA | FUAD ABDUL SALAM | NILA ROHMATUS | FADIYAH RAFIDA BALQIS
BAB I
L A T A R BELAKANG
Tujuan bangunan di bangun adalah untuk di gunakan sebagai wadah yang menaungi kegiatan
manusia. bangunan tersebut yang dibangun diharapkan mampu untuk mewadahi seluruh kegiatan yang
dimaksudkan. Bangunan tersebut haruslah kokoh dan awet karena kegiatan tersebut mustahil dilakukan
hanya dalam sementara waktu. Bangunan tersebut haruslah bertahan hingga 7 (tujuh) generasi mendatang
atau selebihnya. Dan bangunan tersebut mampu mengatasi “ancaman” dan kendala yang terjadi
sepanjang bertambahnya usia bangunan. Bahkan bangunan tersebut harusnya mengalami “pertumbuhan”
layaknya manusia dimana ia mengalami perubahan bentuk dan ukuran, tampilan dan bukaan, seiring
dengan bertambahnya kebutuhan manusia dalam kegiatannya. Sehingga bangunan itu seolah-olah
membawa cerita dan kenangan tersendiri bagi manusia yang “tumbuh kembang” bersamanya.
Dibalik itu, disamping tampilan luarnya, ada beberapa “pembantu-pembantu” sang bangunan
yang tidak terlihat. Ada beberapa fasilitas yang memanjakan sang pengguna ketika berada di dalam
bangunan tersebut. Terkadang beberapa tampak menyepelekannya dan berbuat sewenang-wenang
kepadanya. Terkadang beberapa orang bahkan membiarkan dan mengotori fasilitas-fasilitas pemanja
ini. tetapi jasanya sangat besar terhadap keberlangsungan hidup di dalam bangunan. Dialah system
Utilitas. System yang membuat kehidupan di sebuah bangunan.
L A T A R BELAKANG
Pernahkah terbayang oleh kita bagaimana nasib seseorang jika tidak memiliki sebuah jiwa, begitulah
dengan bangunan. Pada bangunan, semua perkerasan yang ada itu adalah jasadnya, dan utilitas yang tersedia
dan tersebar di seluruh system bangunan itulah “Jiwanya”. Jiwa ini mampu memberi kehidupan bagi para
“penikmat” bangunannya. Ia mampu mencukupi kebutuhan para penggunanya, meliputi kebutuhan fisik seperti
penglihatan, pernafasan, kebutuhan buang air, dan juga kebutuhan sekunder seperti kebersihan, kerapihan,
keamanan, kenyamanan, dan beberapa fasilitas pendukung lain yang tak mungkin semuanya dapat di jabarkan.
Maka wajiblah kita sekiranya menjaga kebersihan, keutuhan, dan kesinambungan dari apa-apa saja yang
tersediakan di dalam sebuah bangunan.
Sebelum kita mengenal lebih jauh ke dalam tentang utilitas ada baiknya kita mengetahui segenap
teori-teorinya, system-sistem yang berlaku, persyaratan-persyaratan yang disepakati, dan ketentuan-ketentuan
yang harus di patuhi dalam merancang sebuah system utilitas pada bangunan. Karena apabila si “Jiwa” pada
sebuah bangunan ini rusak, maka pasti rusak secara meratalah sebuah bangunan, dan pasti akan ditinggalkan
oleh sang pengguna. Di karenakan tiada kehidupan dan suasana yang menghidupi disana. Maka manusia mana
yang betah tinggal dalam sebuah bangunan yang hampa, kosong, dan memiliki kesan sepi di dalamnya, pasti
semua manusia akan menghindarinya (kecuali jika di pakai dengan maksud/tujuan yang lain). Maka pastilah
kita mendapati bangunan yang hampa itu dalam keadaan yang gelap, sesak, kotor dan berdebu, karena
hilangnya sebuah komponen yang membuat hidup sebuah bangunan.
L A T A R BELAKANG
Namun memelajari teorinya saja tidaklah cukup dalam mengilmui sebuah pembelajaran, haruslah
disertai dengan penerapan yang nyata dan menyaksikan langsung bagaimana system ini bekerja. Maka
dilaksanakanlah sebuah survei yang merupakan sarana untuk mengumpulkan data-data informasi yang
diwakilkan oleh sejumlah kelompok (dalam perihal ini kelompok penulis) dari sebuah narasumber yang berada
pada objek yang akan dituju. Dan juga di lakukan system identifikasi yaitu mencari, menemukan, mengumpulkan,
meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari “kebutuhan” objek (dalam perkara ini system utilitas)
dengan perwujudan agar teori dapat diterapkan dengan baik dalam sebuah perancangan.
Maka dalam laporan ini tertata dengan rapi laporan tentang proses Survei dan Identifikasi kelompok
penulis atas sebuah objek utilitas bangunan yaitu system utilitas pada gedung
T U J U A N DAN SASARAN
Dalam survey yang kami lakukan ini kami bertujuan untuk dapat melakukan
pengamatan langsung pengaplikasian ilmu utilitas yang telah kami terima dengan
meninjau langsung dalam penerapannya di lapangan. Selanjutnya kami akan
melakukan koreksi dan evaluasi mengenai hasil dari pengamatan kami untuk
menjadi pelajaran bagi rancangan kami kedepannya
PERMASALAHAN
Bangunan yang akan kami amati dalam hal utilitas yaitu gedung Rumah
Sakit UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) ini merupakan bangunan yang
memiliki kompleksitas tinggi. Dikarenakan rumah sakit merupakan bangunan yang
memiliki aturan atau standar tertentu dalam sistem utilitasnya, utamanya dalam hal
pengolahan limbah.
BATASAN
Mengingat keterbatasan waktu dalam penyusunan tugas akhir ini, maka ada
batasan-batasan masalah antara lain :
1. Tidak merencanakan metode pelaksanaan.
2. Tidak memperhitungkan kesulitan pengadaan material serta pengaruh dan
dampaknya terhadap lingkungan selama pelaksanaan.
3. Tidak menghitung aspek ekonomis dari biaya konstruksi.
4. Memperhitungkan sistem utilitas bangunan, instalasi air bersih dan air kotor,
instalasi Electrical, IPAL, sistem persampahan, Fire system,
5. Tidak menganalisa struktur
6. Tidak memperhitungkan luasan ruang
• 7. Tidak mempedulikan tampilan atau fasad bangunan
B A B II

Anda mungkin juga menyukai