Materi Gizi
Materi Gizi
1
PENILAIAN ANTROPOMETRI
2
CARA MENIMBANG BERAT BADAN
3
lanjutan…..
5
CARA MENGUKUR
TINGGI BADAN PADA ANAK
6
4. Posisikan anak tegak
bebas, bagian belakang
kepala, punggung,
pantat, betis dan tumit
menempel ke dinding.
9
Prosedur Penempatan Microtoise
71
Baca angka pada jendela baca
dan mata pembaca harus
72 Posisikan kedua sejajar dengan garis merah
lutut dan tumit rapat
Ditimbang 18 05 2015
Lahir 09 05 2003
Selisih 09 00 12
Ditimbang 18 05 2015
(18+30) (05-1)+12 (2015 -1)
48 16 2014
Lahir 27 10 2003
Selisih 21 06 11
Ditimbang 18 05 2015
Lahir 27 10 2003
Severe Stunted
PENENTUAN STATUS GIZI
KLINIS:
rambut, kulit, otot, keadaan iga, jar.lemak, mata, lidah,
bibir. Gizi buruk: Kurus, edema (+/-), otot atrofi,
jar.lemak <, pucat, bercak Bitot, dermatitis,dll
ANTROPOMETRI:
BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB,
IMT/U.
LiLA, Tebal lemak
LABORATORIUM:
Biokimia darah, urine
ANALISA DIET/MAKANAN:
food recall 24 hours, food record, dan food weighing
food frequency questionaire (FFQ)
21
CARA MENENTUKAN STATUS GIZI
MENGGUNAKAN INDEKS ANTROPOMETRI
BB/U:
Berat Badan menurut Umur, tidak dapat menggambarkan
ada atau tidak adanya kurang gizi (akut/ kronis)
PB/U atau TB/U:
Panjang atau Tinggi Badan menurut Umur, menggambarkan
ada atau tidak adanya kurang gizi kronik “stunted” atau
pendek
BB/PB atau BB/TB:
Berat Badan menurut Tinggi Badan, menggambarkan ada
atau tidak adanya kurang gizi akut “wasted” atau kurus
IMT/U:
Indeks massa tubuh menurut umur, merupakan indeks yang
paling baik untuk menilai ada tidaknya kelebihan gizi
(Baku rujukan : WHO-2005)
22
Penentuan status gizi berdasarkan antropometri
1.Siapkan tabel baku berat badan menurut
panjang atau tinggi badan (WHO-NCHS)
2.Lihat pada tabel, panjang atau tinggi badan
yang sesuai dengan hasil pengukuran
3.Pada kolom panjang badan yang sesuai, lihat
kolom Z-score, cocokkan dengan berat badan
hasil pengukuran yang menunjukkan status Z-
score
4.Catat status gizi pada kartu status
23
Antrophometri
Tabel Indikator Pertumbuhan
Menurut Z-score
Indikator Pertumbuhan
Z-Score
TB/U BB/U BB/TB IMT/U
Di atas 3 Sangat Sangat
gemuk gemuk
Di atas 2 Gemuk Gemuk
Di atas 1 Risiko gemuk Risiko gemuk
0 (angka
median)
Di bawah -1
Di bawah -2 Pendek BB Kurang Kurus Kurus
Di bawah -3 Sangat Pendek BB sangat Sangat kurus Sangat kurus
kurang
31
PENENTUAN KASUS DAN
TINDAK LANJUT
32
Penemuan Kasus berdasarkan
hasil penentuan status gizi
Penilaian Penentuan
Antropometri Status Gizi
33
Penemuan Kasus berdasarkan
hasil penentuan status gizi
34
Penemuan Kasus berdasarkan
hasil penentuan status gizi
Anak kurus dan sangat kurus dengan komplikasi (antara lain penyakit
penyerta), di rujuk puskesmas perawatan/rumah sakit
35
Penemuan Kasus berdasarkan
hasil penentuan status gizi
Anak Obes --- Rujuk ke Puskesmas
Intervensi: Edukasi, Konseling kepada anak dan keluarga dengan anjuran melaksanakan
pola hidup sehat selama 3 bulan, perhitungan kebutuhan gizi, penentuan jenis diet,
penyusunan menu
Monitoring dan Evaluasi setiap bulan, dilakukan oleh tenaga gizi berkolaborasi dengan
tim kesehatan dan dilaporkan ke sekolah melalui guru UKS
Anak gemuk dan obes dengan komplikasi (antara lain penyakit penyerta), di rujuk
puskesmas perawatan/rumah sakit
Rujuk ke Puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Diberikan pelayanan sesuai Tatalaksana Kasus Kegemukan dan Obesitas 36
ANEMIA GIZI BESI
• Anemia adalah suatu keadaan kadar
hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari
normal yang berbeda menurut kelompok
umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologis
• Sebagian besar penyebab anemia di
Indonesia adalah karena kekurangan zat
besi yang diperlukan untuk pembentukan
Hb, sehingga disebut “Anemia
Kekurangan Besi atau Anemia Gizi Besi”
Penyebab Kekurangan zat besi
dalam tubuh
• Konsumsi makanan sumber zat besi yang kurang
terutama yang berasal dari hewani
• Kebutuhan yang meningkat seperti pada remaja untuk
tumbuh kembang dan menstruasi
• Menderita penyakit infeksi yang dapat berakibat zat besi
yang diserap tubuh berkurang (kecacingan) atau
hemolisis sel darah merah (malaria)
• Kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan
termasuk menstruasi yang berlebihan
Tanda dan gejala Anemia
• Periksa tanda-tanda klinis pada kelopak mata
bawah dalam, bibir, lidah dan telapak tangan
tampak pucat.
• Perhatikan jika ada riwayat pingsan, sering
pusing, kurang konsentrasi,
• Perhatikan gejala 5 L:
Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lalai.