Anda di halaman 1dari 12

Pencegahan Masalah

Gizi Pada Usia


Sekolah Dan Remaja

1. Kurang Energi Kronis (KEK)


2. Anemia
KARAKTERISTIK ANAK USIA SEKOLAH
dan REMAJA

Mempelajari
Aktivitas fisik & Mengidolakan tentang
olahraga tinggi teman dan guru makanan & gizi
di sekolah
Masalah Makan Anak Usia Sekolah

MENYUKAI SNACK MAKAN SAMBIL


DAN JAJAN BERAKTIVITAS
• PEMILIHAN • MAKAN SAMBIL
SNACK DAN NONTON, ATAU
MAKANAN BER MAIN
JAJANAN TIDAK GADGET 
BERGIZI MENGANGGU
SEIMBANG DAN ASUPAN
TIDAK AMAN
Masalah Makan Anak Usia Sekolah
TIDAK MENYUKAI SAYURAN MENYUKAI MAKANAN DAN
TIDAK SARAPAN & MAKANAN CAMPURAN MINUMAN YANG MANIS

• Manfaat sarapan :
Memberi gizi dan • Sayuran • Kontribusi
energi, Membantu
anak-anak lebih
dibutuhkan gula perhari
fokus pada untuk adalah 24-
pelajaran di sumber 25% dari
sekolah, dan
meningkatkan serat, energi total
semangat belajar,
mencegah sakit
vitamin & (+50 g/hr)
perut & pusing mineral • Contoh :
• 20%-25% kebutuhan
energi sehari bagi minuman
anak & remaja (300- manis, soft
500 Kalori).
drink, kue
1
KURANG ENERGI KRONIK
(KEK)
PADA REMATRI
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana
remaja putri/wanita mengalami kekurangan gizi (kalori
dan protein) yang berlangsung lama/kronik

Asupan zat gizi (makro/mikro) kurang


Infeksi
AKIBAT KEK
 Gangguan:
 Pertumbuhan dan perkembangan fisik (termasuk sistem reporoduksi)
 Sistem kekebalan tubuh
 Meningkatkan risiko kematian pada anak sekolah dan remaja.

 Kesempatan untuk berprestasi bagi anak sekolah dan remaja menjadi


menurun.
 Produktifitas kerja bagi remaja yang sudah bekerja menjadi menurun.

!
 Kehamilan remaja Kehamilan remaja KEK !!:
• Terjadi kompetisi kebutuhan zat gizi antara remaja dengan janin yang
dikandungnya.
• Saat melahirkan dapat menyebabkan terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR) (berisiko stunting dan PTM) dan cacat bawaan.
• KEK biasanya disertai anemia yang akan meningkatkan keguguran,
perdarahan saat melahirkan, bayi lahir mati, kematian neonatal
PENCEGAHAN KEK
Mengonsumsi makanan beraneka ragam dan cukup
mengandung kalori dan protein

Minyak dari kelapa atau mentega dapat ditambahkan pada makanan untuk
meningkatkan pasokan kalori, terutama pada anak-anak atau remaja yang
tidak terlalu suka makan.

Untuk mencegah terjadinya KEK dapat dilakukan beberapa


langkah sebagai berikut:

Deteksi dini
risiko KEK
dengan Memantau
Menerapkan
mengukur berat badan Konseling dan
perilaku hidup
lingkar lengan secara teratur edukasi gizi
bersih dan
atas setiap bulan seimbang
sehat (PHBS)
menggunakan sekali
pita LiLA atau
mengukur IMT
3
ANEMIA
Suatu keadaan dimana kadar haemoglobin (Hb) dalam
darah kurang dari normal. Anemia di masyarakat juga
dikenal sebagai kurang darah.

Rekomendasi WHO tentang


pengelompokkan Anemia (g/dL)
berdasarkan umur:
Populasi Tidak Anemia Anemia
Ringan Sedang Berat
Anak 5-11 tahun 11,5 11,0 – 11,4 8,0 – 10,9 < 8,0
Anak 12-14 tahun 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
WUS tidak hamil 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
 Tanda-tanda fisik jika anemia:
5 L  Letih, Lemah, Lesu, Lelah dan Lalai

Selain itu sering disertai dengan keluhan pusing dan


mata berkunang-kunang.

Sedangkan secara laboratorik didapatkan penurunan


kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah dari batas
normal.
PENYEBAB ANEMIA

(1) Pada umumnya masyarakat Indonesia termasuk remaja putri lebih banyak
mengonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit, dibandingkan
dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan tubuh akan zat besi tidak terpenuhi.

(2) Remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga membatasi asupan makanan.

(3) Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi, khususnya melalui feses.

(4) Remaja putri mengalami haid setiap bulan, dimana kehilangan zat besi ± 1,3 mg per
hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak dari pada laki-laki.
PENCEGAHAN ANEMIA
Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 1
tablet/minggu setiap bulannya
(SE Nomor HK.03.03/V/0595/2016 ditetapkan tanggal
20 Juni 2016)
Mengonsumsi bahan makanan sehari-hari yang mengandung tinggi zat besi
baik berasal dari hewani seperti hati sapi, hati ayam, daging, ikan, telur dan
lain lain. Sumber zat besi dari tumbuh-tumbuhan (nabati) adalah kacang
kedelai, kacang hijau, kacang merah kering, sayuran hijau. Namun karena
sukar diserap, diperlukan jumlah yang sangat banyak untuk memenuhi
sumber zat besi tersebut. Dianjurkan bila mengonsumsi makanan kaya zat
besi, makanlah bersama dengan bahan makanan kaya vitamin C atau buah-
buahan
BAHAYA ANEMIA
Menurunnya kemampuan tubuh

Menurunnya konsentrasi belajar

Menurunnya kebugaran tubuh

Menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit

Menghambat tumbuh kembang, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan
keadaan berisiko tinggi. Perempuan yang menderita anemia berpotensi melahirkan
bayi dengan berat badan rendah (kurang dari 2.5 kg).

Anemia dapat mengakibatkan kematian baik ibu maupun bayi pada waktu proses
persalinan.

Anda mungkin juga menyukai