K3-LISTRIK
Sujana.k3l@gmail.com
7/21/2019 081347489696 1
LOGO RUANG LINGKUP
KEMNAKER
Pembinaan dan
Pengawasan Norma K3
Listrik
1.Pengawasan K3 Listrik
2.Pengawasan K3 sistem Proteksi Petir
3.Pengawasan K3 Pesawat Lift
sujana.k3l@gmail.com/
0813 4748 9696
1. Peraturan K3 listrik di tempat Kerja.
2. Pola Binawas Norma K3 Listrik.
3. Sejarah peraturan perundangan K3 listrik
dari AVE 1938 s/d PUIL 2011.
4. Pemeriksaan persyaratan K3 listrik.
5. Sumber Bahaya Listrik.
6. Sistem pengamanan terhadap bahaya listrik.
7. Prosedur Keselamatan Kerja listrik.
8. Bahaya dan pengendalian Kebakaran dan
Peledakan akibat listrik.
9. pemeriksaan keselamatan Kerja listrik.
10.Penerapan SMK3 terkait K3 Listrik.
Pengawasan K3 Listrik di Tempat Kerja
Penggunaan
Pemeliharaaan
Pola Pengawasan K3
Pengesahan Pengesahan
Gambar rencana Pemakaian
Mekanisme pelaksanaan evaluasi
Dokumen perencanaan instalasi
gambar rencana seperti chart berikut
listrik meliputi:
Pasang
Rancang Operasional Pemeliharaan
/Perubahan
Pemeriksaan : Pemeriksaan : Pemeriksaan :
1. Legalitas 1. Legalitas 1. Dokumen serah terima dari
Perancang Pemasang/ instalatur (Telah disyahkan)
2. Dokumen Instalatir 2. Manajemen operasional (harus ada
Perencanaa 2. Pengesyahan ahli K3 spesialis Listrik jika lebih
n Gambar dari 200 Kva)
rencana 3. Pemeliharaan yang dilakukan oleh
3. Laporan hasil Teknisi
Riksa Uji 4. Dokumen hasil Riksa Uji Berkala
4. As Buit
Drawing
5. Petunjuk
Operasional
Memeriksa pemenuhan persyaratan administras K3
berkaitan dengan pengesahan / perijinan,
pemasangan atau perakitan, pemakaian,pemeliharaan
instalasi listrik, petir dan lift.
Peraturan
KHUSUS B
Peraturan
Khusus B
Peraturan
04/78
Peraturan
04/88
Elimination of hazard
Hazard Individual
Remove of the
Hazard Individual individual from
exposure
2 SUBSTITUSI
3 REKAYASA/
ENGINEERING
4
PENGENDALIAN
ADMINISTRATIF
5 APD
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
☻ Substitusi
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
Proses menyapu diganti dengan vakum
Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
Pemasangan alat pelindung mesin (mechine guarding)
Pemasangan general dan local ventilation
Pemasangan alat sensor otomatis
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3
☻ Pengendalian Administratif
Pemisahan lokasi
Pergantian shift kerja
Pembentukan sistem kerja
Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
Helmet
Safety Shoes
Ear plug/muff
Safety goggles
dll
Penerapan 5S
Bukan hanya semata-mata
2. Kepuasan Pemasok :
Kecepatan dan Ketepatan.
3. Kepuasan Pendana :
Keyakinan Usaha / Kepercayaan.
Percontoh an Usaha.
4. Pekerja :
Aman, Nyaman, Sehat, Tidak cepat Jenuh / Semangat.
5. Perusahaan :
Citra / Bonafiditas, Peningkatan Kecepatan Bisnis.
5K 5P 5R
Tujuan
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat kerja
Ringkas
Rapi Manfaat
Resik 1. Meningkatkan produktivitas karena pengaturan
tempat kerja yang lebih efisien.
Rawat 2. Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja
Rajin selalu bersih dan luas.
3. Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas
tempat kerja yang bagus/baik.
4. Menambah penghematan karena menghilangkan
pemborosan-pemborosan di tempat kerja.
Ringkas
1.Memilah barang yang diperlukan & yang tidak
diperlukan
2.Memilah barang yang sudah rusak dan barang
yang masih dapat digunakan
3.Memilah barang yang harus dibuang atau tidak
4.Memilah barang yang sering digunakan atau
jarang penggunaannya
Rapi
1.Menata/mengurutkan peralatan/barang
berdasarkan alur proses kerja
2.Menata/mengurutkan peralatan/barang
berdasarkan keseringan penggunaannya,
keseragaman, fungsi dan batas waktu
3.Pengaturan tanda visual supaya
Penerapan Budaya 5R Di peralatan/barang mudah ditemukan
Tempat Kerja
Resik
1.Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran,
debu dan sampah
2.Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan
di tempat kerja
3.Meminimalisir sumber-sumber sampah dan
kotoran
4.Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang
sudah usang/rusak (peremajaan)
Rawat
Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke
waktu
Rajin
Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas
Penerapan Budaya 5R Di
Tempat Kerja
Penerangan lampu
Panas setrika listrik
DAYA
HAMBATAN
KUAT ARUS
TEGANGAN
DAYA HAMBATAN
KUAT ARUS
TEGANGAN
TEGANGAN
Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta
Italy (18 February 1745 – 5 March 1827 )
F N
1,5 V
E = W/Q
André-Marie Ampère
French physicist ( Jan. 20, 1775 - June 10, 1836 )
I = Q/t
Diagram Rangkaian
R Besarnya Hambatan Beban disebut
1). Beban Resitif Impedansi ( Z ),
Dimana :
2). Beban Induktif L Z = R2+ ( L – C )2
3). Beban Capasitif C
I
E
HUKUM OHM :
Besarnya Kuat Arus ( I ) berbanding lurus dengan Tegangannya ( E )
dan berbanding terbalik dengan Hambatannya ( R ).
Rumus Ohm :
I = E/R
DAYA
James Watt
Scotlad ( 19 Jan 1736 – 25 Aug 1819 )
P = W/t
P = E x I = I 2 x R = E2 / R
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970
Mencegah terkena
Aliran Listrik Berbahaya
=> Memperhatikan pasal 3 ayat (1)
huruf p UU 1/70;
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat
syarat K3 mencegah terkena aliran Listrik
berbaya
=> Menurut ketentuan PUIL 2011 listrik yang
berbahaya adalah yang melebihi dari 25 Volts
ditempat yang lembab atau 50 Volts ditempat
yang normal
1. KECELAKAAN PADA MANUSIA
Arus listrik 15 – 30 mA sudah dapat
mengakibatkan kematian. Pengaruh pengaruh
lain dari arus listrik yang mengalir melalui
tubuh ialalah panas yang ditimbulkan dalam
tubuh dan pengaruh elektrokimia.
Juga luas permukaan kulit yang tersentuh
ikut mempengaruhi. Kalau benda bertegangan
dipegang penuh dengan tangan pada arus
kurang lebih 10 mA saja, sudah akan sulit
untuk dilepaskan.
Tegangan yang dianggap aman juga ada
kaitannya dengan tahanan kulit manusia.
Untuk kulit kering, tahanan ini berkisar
antara 100 – 500 Kohm. Tetapi kulit basah
misalnya kena keringat dapat memiliki
tahanan sampai serendah 1 Kohm.
Besaran Kering Basah Di dalam air
Tahanan (Ω) 5000 2500 1200
Batas arus aman (mA) 10 10 10
Batas tegangan AC aman (V) 50 25 12
53
PENGERTIAN
previous next
Jaringan tersusun terkoordinasi mulai dari pembangkit atau titik suplai
sampai ketitik beban/ daya sesuai tujuan secara permanent
∞
PEMBANGKIT TRANSMISI TRANSMISI
TET TT
12 KV – 24 KV 150 KV DISTRIBUSI
∞
500 KV
TM
20 KV
∞
PELANGGAN 220 V / 380 V DISTRIBUSI
TR
220 V
Sistem Klasifikasi Tegangan :
•Tegangan Ekstra Tinggi < 745 KV
•Tegangan Tinggi < 275 KV
•Tegangan Menengah < 35 KV
•Tegangan Rendah < 1000 Volt
•Tegangan Ekstra Rendah < 50 Volt
57
SKEMA JARINGAN INSTALASI PELANGGAN
R Merah
S Kuning
T Hitam
N Biru
R – S = 380 Volts
A
S – T = 380 Volts
R – T = 380 Volts M
S – N = 220 Volts 1
R – N = 220 Volts 2
T – N = 220 Volts
M B
3
Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin pemasangan instalasi listrik
sesuai standard keselamatan.
2. Menjamin kehandalan instalasi listrik
sesuai tujuan penggunaannya.
3. Mencegah timbulnya:
N bahaya sentuhan langsung
N bahaya sentuhan tidak langsung
N bahaya kebakaran
dengan menerapkan pengendalian (kontrol)
yang tepat terhadap resiko
Bahaya sentuh langsung :
adalah menyentuh pada bagian konduktif yang
normalnya bertegangan.
PROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNG
Metoda :
1. Isolasi bagian aktif
2. Penghalang atau Selungkup
3. Rintangan
4. Jarak aman atau diluar jangkauan
5. Gawai proteksi arus sisa
6. Isolasi lantai kerja.
Sistem pengamanan
1. ISOLASI LANTAI KERJA Rd 3000 Ω
V
Kain basah V2
75 kg
27 x 27 Cm
V1
Kayu
66
Proteksi bahaya
N Sentuhan tidak langsung
1. Sistem TT atau
Pembumian Pengaman (PP)
2. Sistem IT atau
Hantaran pengaman (HP)
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)
1. Sistem pembumian pengaman (PP) atau sistem TT
Tujuan pembumian:
Bila terjadi arus bocor atau hubungan singkat, arus akan
tersalur kebumi yang akan menyebabkan meningkatnya
arus sehingga pengaman (Sekering/ fuse) akan
terputus secara otomatik.
Kawat Aktif
Kawat Nol
Sekering
Dialog box
Kawat Aktif
Kawat Nol
2. Sistem hantaran pengaman (HP)
Sekering
Kawat Aktif
Kawat Nol
Hantaran Pengaman
Dialog box : Pada gambar, Steker dua soket diganti dengan yang tiga
soket.
Apa fungsinyanya?
Sekering Kawat Aktif
Kawat Nol
Hantaran Pengaman
3. Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)
Nol &
Ground
dihubungkan
73
75
MAJOR CAUSE OF HOME FIRE
MCB
PEMBEBANAN LEBIH
Combustible Material
DINDING PANAS MENINGKAT PEMBAKARAN SPONTAN
Combustible Material
0.5 amp
0.5 amp
Earth
Combination & Switches 0.5 amp
8.0 amp 7.0 amp-Electric Cable
Fuse
Combustible Material
0.5 amp
0.5 amp
• SECARA BERKALA
HARUS DILAKUKAN
PENGUKURAN
RESISTAN ISOLASI
82
83
PENGUKURAN
RESISTAN ISOLASI
PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S- N S-G T-N T-G
P1- P1.1
p1-P1.2
P1.P1.5
P1-P1.6
84
Tujuan Pemasangan pembatas
arus, untuk memutuskan aliran
listrik secara otomatik apabila
NH Fuse
terjadi kondisi berbahaya,
MCCB
3 phase CB
85
PENYEBAB KECELAKAAN
Umumnya penyebab kecelakaan listrik adalah:
• Kesalahan dalam menangani kabel berarus
listrik
• Bersentuhan dengan kabel (arus listrik)
yang berada di atas kepala
• Bekerja pada peralatan yang masih
berarus listrik
• Menggunakan “tools” yang salah
• Lingkungan kerja basah
Terjadi karena:
Merasa sudah aman saat menggunakan peralatan
listrik
Adanya bahaya yang mungkin terjadi
Tidak mempunyai pengetahuan yang cukup
Berani menggunakan peralatan listrik tanpa dilatih
PENCEGAHAN KECELAKAAN LISTRIK
INGAT !
Jangan pernah membantu menarik korban dari sumber
listrik dengan tangan kosong !
Jika korban telah terbebas dari sumber listrik :
• Segera panggil / cari pertolongan tenaga medis
• Saat menunggu, berilah pertolongan RJP yang
diperlukan (dengan prinsip Danger-Response-Airway-
Breathing-Circulation)
PENGAWASAN NORMA
K3-LISTRIK
LIFT
92
PEMBATASAN PENUMPANG
Larangan tidak
memakai Lift bila
kebakaran
93
15 ORANG MENINGGAL
TERJEBAK DALAM LIFT
94
Sertifikasi Peralatan LIFT
Lift : sarana transportasi vertikal mengangkut
orang atau barang dengan tenaga penggerak
motor listrik secara kontrol otomatik
Counter weight
Sangkar
Lift
96
LIFT
97
Sangkar Lift dan counter weight bergerak naik turun
mengikuti rel dg kontrol otomatis dan safety device
Counter
weight
Sangkar
Lift
98
Pintu hanya membuka dan menutup otomatis
saat Lift berhenti dengan sempurna
pada lantai yang di-ingini.
Kecepatan dan pengereman teratur secara otomatis.
Counter weight
Sangkar
Lift
99
Bahaya yang mungkin terjadi :
(1) Suplai Listrik terhenti
(2) Terjadi kegagalan pada sistem kontrol
(3) Tali baja putus atau rem tidak berfungsi
(Resiko orang terkurung menunggu bantuan dari luar).
Counter weight
Sangkar
Lift
100
LIFT
101
K3 LIFT
102
GAMBAR
RENCANA
MEKANISME PENGAWASAN K3
EVALUASI
OK
IJIN RIKSA UJI
PEMASANGAN BERKALA
OK
IJIN PEMAKAIAN
PEMAKAIAN
103
IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT
Pasal 24
Ayat (1)
Pembuatan dan atau pemasangan
lift harus sesuai dengan gambar DESAIN PEMBUATAN
rencana yang disahkan oleh Menteri
atau pejabat yang ditunjuk
Engineering design :
• Konsep desain
Ayat 2 • Standar desain
Dokumen perencanaan • Checking perhitungan konstruksi
-Gambar konstruksi lengkap
-Perhitungan konstruksi
-Spesifikasi dan sertifikasi material Memenuhi syarat
Ayat 3
Proses pembuatannya harus
memenuhi SNI atau Standar
IJIN K3
internasional yang diakui
PABRIKASI LIFT
104
IJIN PEMASANGAN LIFT
Pasal 24 Ayat (4)
Gambar rencana pemasangan lift
terdiri : Perencanaan pemasangan lift
-Denah ruang mesin dan
peralatannya
-Konstruksi mesin dan
penguatannya Doc.Lengka
-Diagram instalasi listrik p
-Diagram pengendali Analisis :
-Rem pengaman Evaluasi gambar dan sertifikat
-Bangunan ruang luncur dan Checking perhitungan kekuatan konstruksi
pintu-pintunya
-Rel pemandu dan penguatannya
-Konstruksi kereta Memenuhi syarat
-Governor dan peralatannya
-Kapasitas angkut, kecepatan,
tinggi vertikal IJIN K3
-Perhitungan tali baja
LAIK
KONSTRUKSI LIFT
105
KLASIFIKASI & KOMPETENSI TEKNISI LIFT
KEPUTUSAN MENTERI
No KEP-407/M/BW/99
PENYELIA PEMASANGAN
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan
TEKNISI (Adjustment)
Melaksanakan Comissioning,
TEKNISI PEMELIHARAAN
Merawat dan memperbaiki lift
• Persyaratan
utama
terjadinya
locatan muatan
elektron di
awan dimulai
dari pergerakan
angin ke atas
didalam awan
Cumulus yang
kuat.
Petir
terkadang hadir ketika langit mulai gelap atau mendung, angin
kencang, pohon bergoyang-goyang, dan akhirnya hujanpun datang.
Di saat itulah guruh mulai terdengar, disambut sambaran kilat.
Tipe
Para ilmuwan telah banyak mengategorikan tipe petir.
Berikut ini tipe petir yang paling umum terjadi di alam :
HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)
Resistan pembumian
mak 5 ohm
SISTEM PROTEKSI BAHAYA PETIR
Sistem proteksi external adalah sistem proteksi terhadap sam
baran langsung dengan cara memasang konduktor dibagian
atas obyek yang dilindungi dengan instalasi penyalur petir.
INSTALASI PENYALUR PETIR
PERMENAKER - 02 MEN/1989
(SISTEM FRANKLIN)
1 PENERIMA AIR
TERMINAL
HANTARAN TURUN
2 2 (DOWN CONDUCTOR)
3 3
HANTARAN PEMBUMIAN HANTARAN PEMBUMIAN
GROUNDING R <5 Ohm GROUNDING R <5 Ohm
119
Bahaya Sambaran Petir; adalah sangat fatal
terhadap apa saja yang disambarnya
3 Elektris
Mekanis Sasaran obyek tertinggi
120
BAHAYA SAMBARAN PETIR
• SAMBARAN LANGSUNG
• SAMBARAN TIDAK
LANGSUNG
KERUSAKAN
PADA ALAT ELEKTRONIK
Pengawasan K3 Instalasi +++++++
+++++++++
Penyalur Petir +++++++
-------
PERMENAKER ------
-----
No. PER 31/MEN/2015
Tentang
Instalasi Penyalur Petir
Ruang lingkup :
Sistem eksternal
Jenis :
konvensional &
elektrostatik
PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik
125
Instalasi penyalur petir
yang tidak
memenuhi syarat dapat
mengundang bahaya
Berbahaya
sebagai ruang berongga yang tertutup - mobil menjadi salah satu wujud sempurna
dari teori Faraday’s Cage atau yang biasa disebut sebagai Sangkar Faraday.
Meski penuh dengan bahan-bahan yang mampu menghantarkan listrik, namun
listrik hanya berjalan mengelilingi permukaan panel dan langsung menuju tanah
Tameng Faraday adalah sebuah ruang tertutup yang terbuat dari bahan-
bahan penghantar listrik. Ruangan itu mampu merintangi medan listrik
statik eksternal.
Kekuatan kilat akan menyebar ke permukaan, sementara bagian dalam
terlindungi. Pesawat modern dibuat dengan kekuatan mengatasi kuat
arus sebesar 250.000 ampere, sementara rata-rata sambaran petir
memiliki kekuatan 32.000 ampere
RSTN RSTN
ARRESTER
GROUNDING
R S T N R S T N
ARRESTER
GROUNDING
26
Untuk mengukur tahanan pembumian
(grounding)
Elektrode batang pembumian digunakan
untuk membuat kontak dengan masa bumi
dengan baik. Karena itu keadaan kontak
harus diuji.
Tahanan kontak elektrode dengan bumi
harus cukup rendah sehingga jika timbul
arus bocor listrik ke bumi tegangan sentuh
pada BKT yang disebabkannya tidak
melampaui nilai 50 V.
Nilai tahanan pembumian maksimum 5 Ohm
141