Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

P3A0 Partus Prematurus Spontan di


Rumah dengan Retensio Plasenta

Oleh :
Pembimbing :
Ririn Andriani Ibrahim
dr. Yusri Bija, Sp.OG., M.Kes
0130840206
LAPORAN KASUS
P3AO Partus Prematurus Spontan di Rumah dengan Retensio Plasenta
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. K.B.W
Umur : 30 Tahun
Alamat : Jalan Bhayangkara
Agama : Kristen Katolik
Suku/Bangsa : Papua
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Tanggal MRS : 24-06-2019, jam 20.00 WIT
No. RM : 25 61 54
Jaminan : KPS
Anamnesis Pasien P3 A0 datang ke IGD kebidanan RSUD
Jayapura datang dengan keluhan ari-ari belum lahir
sejak ±1 jam post partum spontan dirumah. Keluhan
disertai robekan dari jalan lahir dan perdarahan yang
banyak. Pasien juga mengaku nyeri pada bagian perut.
Bayi lahir dengan lilitan tali pusat 1x, air ketuban tidak
jelas, tali pusat digunting dengan silet.
Pasien datang dengan keluhan ari-ari HPHT : 10/10/2018 , Tafsiran persalinan : 17/07/2019 ,
belum lahir Usia Kehamilan : 33-34 Minggu

Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang

12
34
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat Hipertensi (-), DM (-), jantung (-), Ayah pasien riwayat Hipertensi (-), DM (-),
asma (-), alergi(-) kolesterol (-), jantung (-), asma (-), alergi (-).
Riwayat persalinan prematur (+)
Riwayat retensio plasenta (+)
Anamnesis
 Menarche umur 14 tahun
 Siklus haid teratur + 28 hari, lama haid
3-4 hari


Nyeri haid (-)
HPHT : 10/10/2018 5 6 Belum menikah sah selama ± 4 tahun

Riwayat Menstruasi Riwayat Perkawinan

Riwayat Obstetri Riwayat Sosio Ekonomi

Anak Jenin Dibantu Jenis


ke-
I
Persalinan
SPONTAN
BB

Lupa
oleh
Ibu
Di

Rumah
Kelamin
Perempuan
Umur

2 Tahun
7 8 

Suami : 24 Tahun/SMA/ Belum Bekerja
Istri : 30 tahun /SMA/ IRT

II SPONTAN Lupa Ibu Rumah Laki-laki Meninggal


III SPONTAN 1670gr Ibu Rumah Perempuan 1 Jam
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum
Tampak Sakit Sedang

Berat badan (BB) Kesadaran


47 Kg Compos Mentis
Tinggi badan (TB)
158 Cm Tanda – Tanda Vital

Status Generalis Tekanan Darah : 100/80


mmHg
 Conjungtiva anemis
Respirasi : 18 x/m
 Pada organ genitallia :
Nadi : 82 x/m
Inspeksi tampak robek dibagian perineum,
Spo2 : 98%
perdarahan aktif.
Suhu : 37° C
Palpasi : lunak, nyeri tekan (+) Status Obstetri
TFU : Setinggi Pusat
Diagnosa Awal

P3 A0 Partus Prematurus Spontan 1 Jam + Retensio Plasenta +


Ruptur Perineum Grade II + Anemia

Rencana Terapi

Lapor dr.Sp.OG, Advice :


 IVFD RL 500 cc + Injeksi Oxytosin 1 Amp
 Plasenta lahir (PTT), plasenta belum lengkap ? Tanggal 25 Mei 2019
 Ruptur Perineum Grade II (dilakukan perineoraphy)  Persiapan kuretase sisa plasenta
 Pro transfusi PRC  Informed Consent
 USG tanggal 25 Mei 2019
 Pindah alih ke Ruang Gynekologi
Laporan Kuretase
 Pasien dibaringkan di meja operasi dengan posisi litotomi dalam pengaruh anestesi TIVA
 Dilakukan tindakan septic dan anti-septik didaerah vulva vagina dan sekitarnya
 Kandung kemih dikosongkan
 Spekulum bawah dipasang dan dipegang oleh asisten
 Dengan bantuan speculum atas, portio diindentifikasi dan dijepit dengan tenakulum
 Uterus diregangkan, sonde dimasukkan sedalam ± 6 cm
 Dilakukan kuretase secara sistematis dan hati-hati menggunakan sendok kuret no.6
 Dikeluarkan sisa jaringan kehamilan ± 60 cc
 Kesan bersih
 Tenakulum dan spekulum dilepas
 Tindakan selesai
Diagnosa Pasca Bedah

Diagnosa Pasca Bedah Post Kuretase

Observasi KU dan TTV


IVFD Ringer Laktat
Post kuretase a/i Sisa Cefixime 2 x 200 mg tab p.o
plasenta + Anemia
Asam Mefenamat 3 x 500 mg tab p.o

Kalnex 3 x 500 mg tab p.o


PEMBAHASAN
Dalam laporan kasus ini terdapat beberapa
masalah yang akan dibahas oleh penulis,
yakni sebagai berikut :

Apakah faktor risiko terjadinya retensio


plasenta pada kasus ini ?
Jelaskan bagaimana faktor persalinan
premature dapat menyebabkan Retensio
Plasenta?
Bagaimanakah penatalaksaan yang benar pada
kasus Retensio Plasenta?
1. Apakah faktor risiko terjadinya retensio plasenta pada
kasus ini ?
 Menurut Sarwono (2010) kejadian terjadinya  Riwayat retensio plasenta pada persalinan
retensio plasenta sering terjadi pada ibu dengan sebelumnya memiliki hubungan dengan
multiparitas kejadian retensio plasenta
 Paritas mempunyai pengaruh terhadap kejadian
terjadi pengembangan desidua pada segmen
perdarahan postpartum yang diakibatkan retensio
bawah uterus relatif jelek, penipisan
plasenta karena pada setiap kehamilan dan
endometrium sehingga perlekatan plasenta
persalinan terjadi penurunan sel-sel desidua
menjadi abnormal
Riwayat kehamilan dan
Usia
Faktor persalinan
Retensio

Resiko Riwayat retensio


Plasenta

Paritas plasenta sebelumnya

< 20 tahun atau > 35 tahun  Riwayat kehamilan dan persalinan yang dialami oleh
Faktor resiko mengalami seorang ibu juga merupakan risiko tinggi dalam
perdarahan saat persalinan terjadinya perdarahan.
 Cidera dalam alat kandungan atau jalan lahir dapat
ditimbulkan oleh proses kehamilan terdahulu dan
berakibat buruk pada kehamilan yang sedang di alami.
Kasus

Usia Paritas
Umur 30 tahun. Pasien adalah multipara (P3 A0)
Bukan merupakan faktor resiko Merupakan Faktor resiko retensio plasenta

Kasus

Riwayat kehamilan dan Riwayat retensio


persalinan plasenta sebelumnya

Bekas persalinan berulang Anak 1 dengan retensio plasenta


dengan jarak pendek;
Jarang anak 1, 2 dan ke 3 hanya
berbeda 1 tahun.
2. Jelaskan bagaimana faktor persalinan premature dapat
menyebabkan Retensio Plasenta?
Adanya:  Infeksi saluran kemih
 Ketuban pecah dini (KPD)  Infeksi menular seksual infeksi vagina seperti vaginosis
 Perdarahan pervaginam (dapat disebabkan oleh bakterialis dan trikomoniasis
plasenta previa, hipertensi gestasional, riwayat  Abnormalitas dari fetus
persalinan preterm, riwayat abortus, kehamilan  Kehamilan sebagai hasil dari inseminasi buatan (in vitro
multifetal, dan preeklampsia) fertilization)

Faktor
Persalinan Retensio
Plasenta
Preterm (n
prematur Variabel
(%))
Aterm (n (%))

Usia maternal >35


19 (13,5) 2 (2,0)
tahun  Riwayat berat badan kurang atau
Adapun faktor risiko dari PPROM 53 (37,8) 3 (3,0) obesitas sebelum kehamilan
persalinan prematur adalah usia Perdarahan  Rentang waktu yang singkat antara
27 (19,3) 3 (3,0)
maternal >35 tahun. pervaginam kehamilan (kurang dari 6 bulan sejak
Hipertensi melahirkan sebelumnya)
24 (17,1) 5 (5,0)
gestasional  Gangguan pembekuan darah
Riwayat persalinan  Kurangnya perawatan antenatal
13 (9,3) 4 (4,0) (antenatal care/ANC),
prematur
Riwayat abortus 32 (22,8) 8 (8,0)
Kehamilan multifetal 10 (7,1) 2 (2,0)
Preeklampsia 8 (5,7) 1 (1,0)
Kasus
Riwayat kehamilan
Usia
 Tidak ditemukan adanya riwayat KPD,
Umur 30 tahun.
perdarahan pervaginam, hipertensi gestasional,
Bukan merupakan faktor resiko kehamilan multifetal, ataupun preeklampsia
persalinan prematur pada pasien ini.

Kasus
Riwayat persalinan
Riwayat persalinan
 Rentang waktu yang singkat antara
prematur sebelumnya
kehamilan (kurang dari 6 bulan sejak
melahirkan sebelumnya). Anak 1, 2 Riwayat persalinan prematur pada
dan ke 3 berjarak <6 bulan anak 1 dan ke 2.
 Kurangnya perawatan antenatal care
(ANC) , hanya 2x di Puskesmas
3. Bagaimanakah penatalaksaan yang benar pada kasus
Retensio Plasenta?

Coba 1 – 2 kali dengan Keluarkan plasenta dengan


perasat Crede’ tangan (manual plasenta)

1 2

Obat-obatan seperti
uterotonika dan
antibiotika Transfusi darah Kuretase
Terapi konservatif Tindakan bedah
Manual Plasenta

7 5 3
6 4
Kasus

 Tatalaksana pada pasien saat


masuk ke IGD kebidanan pasien  Plasenta yang dikeluarkan tidak
dilakukan pemasangan IVFD RL lengkap, curiga masih ada sisa Hasil dari kuretase terdapat
ditambah oxytosin 2 amp (20 IU) plasenta. ±60 cc sisa jaringan plasenta
 Dilakukan penarikan talipusat
terkendali (PTT).

Kasus

 Pada kasus ini juga dilakukan Pada tanggal 25 Mei 2019: Pada pasien ini juga dilakukan
perineoraphy karena ruptur  Dilakukan pemeriksaan USG, dari transfusi darah karena Hb pada
perineum grade II post partum hasil pemeriksaan USG terdapat sisa saat masuk Rumah Sakit (4.3
dirumah. plasenta. g/dL).
 Pro Kuretase
Kesimpulan

Faktor resiko retensio plasenta pada pasien ini adalah multiparitas (P3A0), bekas
1 persalinan berulang dengan jarak pendek (anak ke 1 ,2 dan 3 hanya berbeda 1
tahun) dan riwayat kehamilan dengan retensio sebelumnya (pada anak 1)

Faktor persalinan prematur pada pasien adalah riwayat persalinan prematur


pada anak 1 dan kedua dengan usia kehamilan 7 bulan dan 8 bulan, rentang
2 waktu yang singkat antara kehamilan (kurang dari 6 bulan sejak melahirkan
sebelumnya) yaitu jarak antara anak 1,2 dan ke 3 kurang dari 6 bulan dan
kurangnya perawatan antenatal care (hanya 2x di puskesmas).

Tatalaksana pada pasien ini telah dilakukan pemasangan IVFD RL ditambah


Oxytosin 2 Amp (20 IU) dan dilakukan penarikan talipusat terkendali (PTT),
dilakukan perineoraphy karena ruptur perineum grade II post partum dirumah,
3 dilakukan pemeriksaan USG, dari hasil pemeriksaan USG terdapat sisa plasenta,
kemudian dilakukan kuretase dan transfusi darah karena Hb pada saat masuk
Rumah Sakit (4.3 g/dL).
Thank You

Anda mungkin juga menyukai