SWASTYASTU
Syndrome Nefritis
Acute
Definisi Sindrom Nefritik Akut (SNA)
1. Infeksi streptokok
Riwayat klasik didahului faringitis/tonsillitis (10-14 hari) atau impetigo (21 hari).
2. Keluhan saluran kemih
Oliguria dan hematuria tanpa sakit merupakan gejala patognomonik untuk
SNA.
3. Hipertensi
Hipertensi ringan, sedang dan berat dengan komplikasi ensefalopati hipertensif
akut terutama pada pasien anak.
4. Sembab dan bendungan sirkulasi
5. Bradikardia
Brakikardia merupakan salah satu tanda penting untuk diagnosis banding
dengan gagal jantung kongestif.
Pemeriksaan Penunjang Syndrome
Nefritis Akut
1. Diagnosis Klinis
a) Foto Dada
3. Diagnosis Etiologi SNA Pasca
b) Elektrokardiogram
Infeksi Streptokokus
c) Kelainan Urinalisis a) Pemeriksaan Serologi untuk
2. Diagnosis perjalanan mendeteksi
penyakit
a) Faal Ginjal GFR (LFG)
b) Pemerksaan histopatologi renal
b) Serum Elektrolit
c) Serum Protein dan Profil
Lipid
d) Faktor Pembekuan
Penatalaksanaan Sindrom nefritik akut
A. Program pengobatan darurat medis SNA
1. Bendungan sirkulasi dan paru
2. Ensefalopati hipertensif akut
B. Program pengobatan suportif
1. Diet
2. Kebutuhan jumlah cairan
Komplikasi Sindrom nefritik akut
1. Hipertensi
2. Disfungsi renal akut.
3. Gagal jantung
4. Hiperkalemia
5. Hiperfsfatemia
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. indentitas klien
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan sekarang
4. Riwayat kesehatan dahulu
5. Pengkajian Psikossial kultural
6. Pemeriksaan fisik
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan pola eliminasi urine berhubungan dengan penurunan fungsi
ginjal.
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ekspansi otot
pernapasan tidak optimal.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari keburuhan tubuh berhubungan
dengan hilangnya nafsu makan.
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipoksia
jaringan.
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan distribusi oksigen
ke seluruh tubuh.
6. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan edema.
7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan.
8. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan TIK
9. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan transport nutrisi ke
tubuh menurun.
Intervensi Keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
No. Diagnose Tujuan
Intervensi Rasional
1. Kelebihan volume cairan b.d akumulasi Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1. Kaji intake dan output cairan. 1. Perlu untuk menentukan fungsi
cairan pada jaringan tubuh. ….x24 jam, diharapkan gejala akumulasi cairan ginjal, kebutuhan penggantian
tidak terjadi, dengan kriteria hasil : cairan dan penurunan resiko
1. Tidak ada edema. kelebihan cairan.
2. Timbang berat badan setiap hari. 2. Untuk mengkaji adanya retensi.
3. Kaji perubahan edema : 3. Untuk mengkaji adanya asites.
a) Ukur lingkar lingkar abdomen;
b) Monitor edema di sekitar mata dan daerah
edema lainnya;
c) Catat adanya pitting jika ada;
d) Catat warna dan texture dari kulit;
1. Pantau infus intra vena. 1. Untuk mempertahankan masukan
yang diresepkan.
2. Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan. 2. Untuk mengurangi ekskresi protein
dalam urine.
3. Kolaborasi pemberian diuretik jika
diinstruksikan.