SILABUS
Tujuan instruksi umum:
mampu menambah pemahaman tentang isi materi kuliah Pusat
listrik tenaga Gas dan PLTGU.
Topik:
- Penegtahuan instalasi pembangkit: instalasi bahan bakar, instalasi
air pendingin, instalasi udara pengabut, instalasi pelumas, instalasi
udara + udara pendingin, instalasi warning dan proteksi.
- Pengetahuan operasi: start PLTG, parallel generator, pemebebanan
generator, pengawasan waktu operasi.
- Pengetahuan pemeliharaan: pemeliharaan waktu operasi,
pemeliharaan waktu berhenti, combustion inspection, turbin
inspection, major inspection.
Metode Pengajaran : Kuliah, tanya jawab, Tugas.
TURBIN GAS
PRINSIP DASAR
The CH-47 Chinook Engine
TURBIN GAS
• Termasuk kedalam golongan mesin penggerak dengan pembakaran
didalam ( Internal Combustion Engine ).
• Mempunyai bagian bagian utama: Kompressor, Ruang Bakar dan
Turbin
CARA KERJA TURBIN GAS
• Udara atmosfir dihisap masuk dan dikompressi didalam kompressor
sampai tekanan tertentu, kemudian dialirkan masuk kedalam ruang
bakar.
• Didalam ruang bakar, bahan bakar dibakar sehingga udara tadi
memuai dan keluar ruang bakar dengan kecepatan yang tinggi.
• Udara / gas panas dengan kecepatan tinggi masuk kedalam turbin,
sehingga mampu mendorong sudu sudu turbin untuk berputar.
• Gas panas keluar turbin dibuang ke udara atau dimanfaatkan untuk
diambil energinya guna membangkitkan uap atau lainnya.
• Tenaga yang diperoleh didalam turbine sebagian besar digunakan
untuk memutar kompressor dan sisanya untuk memutar generator
listrik atau peralatan lainnya.
KEUNTUNGAN
• Ringan
• Waktu start yang relatif singkat.
• Tidak memerlukan air pendingin.
• Masa Pembangunan yang pendek.
• Murah
• Dapat ditempatkan disegala lokasi.
KELEMAHAN
• Effisiensi rendah.
• Umurnya pendek.
• Daya mampunya sangat dipengaruhi oleh
kondisi udara atmosfir.
• Biaya pemeliharaan/Harga sparepartnya
mahal.
TEORI DASAR
• Turbine gas sederhana mengikuti siklus Brayton
sbb:
• kompressi udara secara adiabatic / isentropis
( kalor tetap ) terjadi didalam kopressor.
• pemberian kalor pada tekanan tetap ( isobaris )
didalam ruang bakar.
• expansi adiabatis / isentropis terjadi didalam
turbin.
• pembuangan kalor pada tekanan tetap ( isobaris )
terjadi dialam terbuka ( atmosfir).
DIAGRAM PV DAN TS
EFFISIENSI TURBIN GAS.
k 1
T1 p1 k
η 1 1
T2 p2
SIKLUS REGENERASI
Siklus ini diartikan sebagai usaha memanfaatkan gas panas keluar turbin yang
suhunya masih tinggi untuk digunakan sebagai pemanas udara keluar compressor
sebelum masuk ruang bakar. Dengan demikian jumlah bahan bakar yang diberikan
menjadi lebih sedikit untuk daya mampu yang sama, atau dengan kata lain effisiensi
turbin gas tersebut menjadi lebih baik. Proses penyerahan kalor dari gas panas keluar
turbin ke udara keluar compressor dapat dilihat pada digram TS dimana besarnya nilai
kalor yang diserahkan merupakan luas bagian yang diarsir 03-03X- 07-07X.
SIKLUS INTERCOOLER
Didalam siklus ini turbinnya terdiri dari dua tingkat, yaitu tekanan tinggi dan
tekanan rendah. Gas panas keluar turbin tekanan tinggi yang mengandung
udara dalam jumlah besar diberi bahan bakar kembali sehingga menambah
besarnya intalpi gas panas tersebut dan dengan demikian akan mampu
memberikan daya yang lebih besar pada turbin tekanan rendahnya. Proses
expansi gas panas didalam turbin dan pemberian bahan bakar kembali dapat
dilihat pada digram TS yaitu berupa garis 04-05-05R-06-0e
SKLUS PRECOOLING
Siklus ini didasari atas sifat udara
yang akan mempunyai kerapatan
lebih tinggi pada suhu yang rendah
dibanding pada suhu yang tinggi.
Dengan demikian akan menambah
jumlah udara yang masuk kedalam
compressor dan dengan sendirinya
akan menambah besarnya daya
mampu turbin gas tersebut. Pada
lokasi dengan kelembaban yang
rendah proses pendinginan
semacam ini dapat dilakukan
dengan menginjeksikan kabut air ke
sisi masuk compressor, namun
teknik ini akan terbatas pada
besarnya selisih suhu “ dry bulb
dan wet bulb” udaranya.
Pendinginan dengan menggunakan teknik pendinginan ( chiller ) juga dapat
dilakukan, namun secara keseluruhan hanya akan menjadi effisien apabila
energi yang digunakan untuk mendinginkan menggunakan kalor yang keluar
dari gas panas keluar turbin.
SKLUS GABUNGAN
Dari beberapa modifikasi siklus Brayton yang telah dikemukakan diatas apa
yang telah dikemukakan diatas tanpa melibatkan jenis siklus yang lain
secara skematis dapat dilihat dalam gb 2.12 dan proses yang terjadi dapat
dilihat didalam diagram TS gb 2.12b. Dengan siklus ini diharapkan effisiensi
yang rendah yang dimiliki turbin gas dapat diperbaiki.
COMBINED CYCLE
Siklus gabungan antara siklus turbin gas atau siklus Brayton dengan siklus
turbin uap atau siklus Rankine dikenal dengan siklus kombinasi
Didalam siklus ini gas bekas keluar turbin gas yang suhunya masih tinggi
dimanfaatkan lagi untuk membangkitkan uap didalam pembangkit uap yang
dikenal dengan nama “Heat Recovery Steam Generator” yang disingkat HRSG.
Uap yang diperoleh digunakan untuk menggerakkan turbin guna
menghasilkan tenaga untuk menggerakkan generator listrik atau peralatan
lainnya. Selanjutnya uap bekas keluar turbin diembunkan didalam kondensor
dan dipompakan kembali kedalam HRSG. Untuk menambah effektivitas
penyerapan kalor didalam HRSG tekanan uap dibuat bertingkat
BAGIAN UTAMA TURBIN GAS
• Kompressor
• Ruang bakar ( combustion Chamber )
• Turbin
KOMPRESSOR
Pada sisi masuk kompressor, udara mempunyai tekanan dan kecepatan yang
rendah dan volume yang besar, sedang pada sisi keluar kompressor, udara
mempunyai tekanan dan kecepatan yang tinggi dengan volume yang kecil.
INLET GUIDE VANE & STATOR VANE
Inlet Guide Vane berfungsi untuk
mengatur jumlah udara yang ma
suk kedalam kompressor. Pada
waktu start dimana kecepatan ro
tor masih rendah, posisi IGV menu
tup untuk memperkecil kerja kom
pressor, sedang pada waktu opera
si normal posisi IGV menyesua
ikan dengan besarnya beban TG.
Stator Vane umumnya terpasang
tetap ( fixed ). Namun untuk mesin
pesawat oleh karena putarannya
berubah ubah, dibuat variable
dapat bergerak seirama dengan
gerakan IGV
STALL & SURGE
KARAKTERISTIK KOMPRESSOR
Kecepatan gas panas keluar nozzle Kecepatan relatif gas panas membentur
C1= 196,2m/det, maka besarnya sudu. Oleh karena sudu bergerak maka
gaya dorong w1=C1-U, dan jika U=98,1m/det maka
P1=m(C1- C2)= 1/9,81(196,20)=20kg. gaya dorong
P2= 1/9,81(196,2+196,2)=40kg P1’= 1/9,81(196,2-98,1)=10kg
P3=1/9,81(196,2cos300+196,2 P2’= 2/9,81(196,2-98,1)=20kg)
P3’= 2/9,81(196,2cos300 - 98,1cos300)
cos300)=34,7kg.
=17,35kg.
35
IMPULSE & REAKSI
Impulse Reaksi
36
BENTUK SUDU TURBIN