Anda di halaman 1dari 16

PERLAKUAN PANAS

OLEH:

TITO ENDRAMAWAN
Proses perlakuan panas spesimen

 Hardenability adalah sifat yang menentukan dalamnya daerah


logam yang dapat dikeraskan.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kekerasan dalam perlakuan
panas antara lain:
• Komposisi kimia
• Langkah perlakuan anas
• Airan pendinginan
• Temperatur pemanasan dan lain-lain
 Alat-alat permesinan atau komponen mesin banyak yang harus
dikeraskan supaya tahan terhadap tusukan atau tekanan dan
gesekan dari logam lain, misalnya roda gigi, poros dan lain-lain
yang banyak dipakai pada benda bergerak.
 Hardening dilakukan untuk memperoleh sifat tahan aus yang
tinggi, kekuatan dan fatigue yang lebih baik.
 Kekerasan yang dapat dicapai tergantung pada kadar
karbon dalam baja dan kekerasan yang terjadi akan
tergantung pada temperatur pemanasan (temperatur
autenitising), holding time dan laju pendinginan yang
dilakukan serta seberapa tebal bagian penampang yang
menjadi keras banyak tergantung pada hardenability.
Langkah-langkah proses hardening adalah sebagai
berikut :

1. Melakukan pemanasan (heating) untuk baja karbon tinggi pada


fasa austenite misalnya pemanasan sampai suhu 8500C, tujuanya
adalah untuk mendapatkan struktur Austenite, yang salah sifat
Austenite adalah tidak stabil, sehingga dapat ditentukan struktur
yang diinginkan.
2. Penahanan suhu (holding), holding time dilakukan untuk
mendapatkan kekerasan maksimum dari suatu bahan pada proses
hardening dengan menahan pada temperatur pengerasan untuk
memperoleh pemanasan yang homogen sehingga struktur
austenitnya homogen.
3. Pendinginan, untuk proses hardening biasanya melakukan
pendinginan secara cepat dengan menggunakan media air.
Tujuanya adalah untuk mendapatkan struktur martensite, semakin
banyak unsur karbon,maka struktur martensite yang terbentuk juga
akan semakin banyak.
Metode pendinginan sebagai berikut :

1. Quenching merupakan suatu proses pendinginan yang


termasuk pendinginan langsung. Pada proses ini benda uji
dipanaskan sampai suhu austenite dan dipertahankan
beberapa lama sehingga strukturnya seragam, setelah itu
didinginkan dengan mengatur laju pendinginannya untuk
mendapatkan sifat mekanis yang dikehendaki
• menghasilkan produk yang keras tetapi getas

• Menghasilkan tegangan sisa

• Keuletan dan ketangguhan turun


Metode pendinginan (lanjutan)

2. Tempering dimaksudkan untuk membuat baja yang telah


dikeraskan agar lebih menjadi liat, yaitu dengan cara
memanaskan kembali baja yang telah diquench pada
temperature antara 3000F sampai dengan 12000F selama
30 sampai 60 menit, kemudian didinginkan dengan
temperature kamar. Proses ini dapat menyebabkan
kekerasan menjadi sedikit menurun tetapi kekuatan logam
akan menjadi lebih kuat.
3. Annealing dilakukan dengan memanaskan spesimen sampai
di atas suhu transformasi, dimana keseluruhannya menjadi
fasa austenite lalu didinginkan perlahan-lahan di dalam
tungku. Pada proses annealing ini proses pendinginan secara
perlahan-lahan sehingga tidak terdapat martensit
Metode pendinginan (lanjutan)

4. Proses memanaskan baja sehingga seluruh fasa menjadi


austenite dan didinginkan pada temperature suhu kamar,
sehingga dihasilkan struktur normal dari perlit dan ferit.

Dapat disimpulkan bahwa dengan proses hardening pada baja


karbon tinggi akan meningkatkan kekerasanya. Dengan
meningkatnya kekerasan, maka efeknya terhadap kekuatan
adalah sebagai berikut :
o Kekuatan impact (impact strength) akan turun karena

dengan meningkatnya kekerasan, maka tegangan dalamnya


akan meningkat
o Kekuatan tarik (tensile sterngth) akan meningkat.
Pelunakan (Annealing)

 Selain untuk tujuan pengerasan perlakuan panas dapat


dilakukan untuk tujuan pelunakan.
 Hal ini diperlukan untuk perlakuan baja-baja yang keras,
sehingga dapat dikerjakan dengan mesin.
 Disamping itu juga pelunakan di lakukan untuk tujuan
meningkatkan keuletan dan mengurangi tegangan dalam yang
menyebabkan material berperilaku getas.
 Secara umum proses pelunakan dapat berupa proses
normalizing, full annealing dan spheroidizing.
Normalizing

 Normalizing merupakan proses perlakuan panas yang


bertujuan untuk memperhalus dan, menyeragamkan ukuran
serta distribusi ukuran butir logam.
 Proses ini diperlukan untuk komponen atau material yang
mengalami proses pembentukan seperti pengerolan dingin,
tempa dingin dan pengelasan.
 Proses normalizing yaitu dengan cara memanaskan material
pada temperatur 55 sampai 85 0C diatas temperatur kritis.
Kemudian ditahan untuk beberapa lama hingga fasa secara
penuh bertransformasi ke fasa austenit. Selanjutnya material
didinginkan pada udara terbuka hingga mencapai suhu
kamar.
Full annealing

 Full annealing merupakan proses perlakuan panas yang


bertujuan untuk melunakkan logam yang keras sehingga
mampu dikerjakan dengan mesin. Proses ini banyak dilakukan
pada baja medium.
 Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan material baja
pada temperatur 15 hingga 40 0C di atas temparatur A3
atau A1 tergantung kadar karbonnya.
 Pada temperatur tersebut pemanasan ditahan untuk beberapa
lama hingga mencapai kesetimbangan.
 Selanjutnya material didinginkan dalam dapur pemanas
secara perlahan-lahan hingga mencapai temperatur kamar.
 Struktur mikro hasil full annealing berupa pearlit kasar yang
relatif lunak dan ulet
Spheroidizing

 Baja karbon medium dan tinggi memiliki kekerasan yang


tinggi dan sulit untuk dikerjakan dengan mesin dan
dideformasi. Untuk melunakkan baja ini dilakukan proses
spheroidizing.
 Proses spheroidizing dilakukan dengan cara memanaskan baja
pada temperatur sedikit dibawah temperatur eutectoid, yaitu
sekitar 700 0C.
 Pada temperatur tersebut ditahan selama 15 hingga 25 jam.
Kemudian didinginkan secara perlahan-lahan di dalam tungku
pemanas hingga mencapai temperatur kamar.
KARBURISING

 Perlakuan panas kimiawi merupakan proses yang digunakan


untuk memperoleh sifat yang berbeda pada permukaan dan
bagian tengah komponen (Rajan, dkk., 1997).
 Kondisi demikian kadang diperlukan pada komponen yang
harus keras permukaannya dan tahan aus, tetapi bagian
tengahnya lebih liat dan tangguh.
 Kombinasi sifat ini menjamin komponen memiliki ketahanan aus
yang cukup untuk memberi umur pakai lebih lama di samping
cukup tangguh terhadap kejutan
 Terdapat tiga metode karburising, yaitu gas, liquid dan pack
karburising.
 Pada sistem pack karburising, baja (benda karja) dimasukkan
disekitar serbuk arang kayu yang saat pemanasan
mengeluarkan gas CO2 dan CO.
 Pada permukaan baja karbon rendah, gas CO terurai
membentuk atom karbon yang kemudian terdifusi masuk ke
dalam baja.
 Dengan demikian kadar karbon pada permukaan baja akan
meningkat sehingga meningkatkan kekerasan permukaan

Anda mungkin juga menyukai