KEHAMILAN: ABORTUS
DAN KET
KELOMPOK 1
AHMAD
AJENG
FAJAR
RISKA
LATAR BELAKANG
Perdarahan selama kehamilan dapat dianggap sebagai suatu
keadaan akut yang dapat membahayakan ibu dan anak, sampai
dapat menimbulkan kematian. (1,2) sebanyak 20% wanita hamil
pernah mengalami perdarahan pada awal kehamilan dan sebagian
mengalami abortus.(3) Hal ini tentu akan menimbulkan
ketidakberdayaan dari wanita sehingga ditinjau dari suatu
kesehatan akan sangat ditanggulangi untuk meningkatkan
keberdayaan seorang wanita.
Ada beberapa keadaan yang dapat menimbulkan perdarahan pada awal
kehamilan seperti imlantasi ovum, karsinoma servik, abortus, mola
hidatidosa, kehamilan ektopik, menstruasi, kehamilan normal, kelainan
lokal pada vagina/ servik seperti varises, perlukaan, erosi dan polip.(
1. ABORTUS
Abortus didefinisikan sebagai keluarnya
janin sebelum mencapai viabilitas. Karena
devinisi viabilitas berbeda-beda diberbagai
negara, WHO merekomendasikan bahwa
janin viabel apabila masa gestasi telah
mencapai 22 minggu atau lebih, atau
apabila berat janin 500 gr atau lebih.
JENIS -JENIS ABORTUS
1. Abortus spontan : apabila abortus terjadi tanpa tindakan
mekanis atau medis untuk mengosongkan uterus,
disebabkan oleh sebab- sebab alami.
A. Abortrus iminens(keguguran mengancam)
B.Abortus incipiens
C.Abortu inkompletus (keguguran tidak lengkap)
D.Abortus kompletus : keguguran lengkap
E.Missed abortus ( keguguran tertunda )
F. Aburtus Habitualis
G.Abortus infeksiosus dan abortus septik
2.Abortus provocatus (disengaja , digugurkan) :
1. Abortus komplet
a) Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang
b) Servik tertutupo atau terbuka.
c) Uterus lebih kecil dari ukuran normal
d) Gejala sedikit atau tanpa nyeri perut bawah.
2. Abortus inkompliet
a) Setelah terjadi abortus dengan pengeluaran jaringan,
perdarahan berlangsung terus
b) Sering servik tetap terbuka karena masih ada benda
didalam rahim yang dianggap korpus allenum, maka
utherus akan berusaha menelurkannya dengan kontraksi,
tetapi kalau keadaan ini dibiarkan lama, servik akan
menutup kembali.
c) Perdarahan sedang hingga masif
d) Gejala / tanda : kram/ nyeriakaut perut bawah, dan
ekspulsi sebagai hasil konsepsi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
abortus komplit
a) tidak perlu evaluasi lagi
b) Observasi untuk melihat perdarah banyak
c) Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan
d) Apabila terjadi anemia sedang, berikan tablet sulfas ferrosus 600
mg per hari selama 2 minggu.Jika anemia berat berikan transfusi
darah
e) Konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan lanjut.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Tuba Fallopii
2. Uterus
3. Ovarium
4. Intraligamenter
5. Abdominal
PATOFISIOLOGI
1.
Obat-obatan
2. oprasi
Laparotomi : eksisi tuba yang berisi kantung kehamilan
(salfingo-ovarektomi) atau insisi longitudinal pada tuba
dan dilanjutkan dengan pemencetan agar kantung
kehamilan keluar dari luka insisi dan kemudian luka insisi
dijahit kembali.
Laparoskopi : untuk mengamati tuba falopii dan bila
mungkin lakukan insisi pada tepi superior dan kantung
kehamilan dihisap keluar tuba.
DIAGNOSA KEPERAWATAN KET