Anda di halaman 1dari 24

PROSEDUR ESOFAGOSKOPI UNTUK

TATALAKSANA BENDA ASING PADA ESOFAGUS


DR SYARAH
DR RIAN
lanjutan dari faring, yaitu batas bawah kartilago krikoidea
(sfingter esofagus) dan berakhir sebagai kardia dari lambung
Mukosa: terbentuk dari epitel berlapis gepeng bertingkat
Submukosa: mengandung sel-sel sekretoris yang menghasilkan
mukus
Muskularis
Lapisan bagian luar (serosa): terdiri dari jaringan ikat
Penyempitan:
 muskulus krikofaringeal
 persilangan cabang utama bronkus kiri dan arkus aorta
 sfingter gastroesofageal
CORPUS ALINEUM DI ESOFAGUS
FAKTOR PREDISPOSISI

Belum tumbuhnya gigi molar untuk dapat menelan dengan baik


Koordinasi proses menelan dan sfingter laring yang belum sempurna pada kelompok
usia 6 bulan sampai 1 tahun.
Retardasi mental
Gangguan pertumbuhan dan penyakit-penyakit neurologik lain yang mendasarinya.
Pada orang dewasa tertelan benda asing sering dialami oleh pemabuk atau
pemakai gigi palsu yang kehilangan sensasi rasa (taktil sensation) dari palatum,
pada pasien gangguan mental dan psikosis.
EPIDEMIOLOGI
Mati lemas karena sumbatan jalan nafas (suffocation) akibat tertelan atau
teraspirasi benda asing  penyebab ketiga kematian mendadak pada anak (<1
thn), keempat pada anak usia 1-6 tahun
70% dari 2394 kasus benda asing esophagus ditemukan di daerah servikal,
dibawah sfingter kriko faring
12 % didaerah hipofaring
7,7% didaerah esophagus torakal
makanan atau bahan yang tidak dapat dicerna seperti biji buah-buahan, gigi palsu,
tulang ikan, atau potongan daging yang melekat pada tulang
PATOGENESIS DAN KOMPLIKASI
Benda asing masuk esophagus  peradangan / trauma  edema (nyeri) 
penumpukan makanan, leher penuh  system pernapasan terganggu
granulasi yang menutupi benda asing
baterai alkali mempunyai toksisitas intrinsik lokal dan sistemik dengan reaksi edema
dan inflamasi lokal
Laserasi mukosa perdarahan, perforasi lokal  selulitis lokal  fistel esofagus
MANIFESTASI KLINIS
tergantung pada ukuran, bentuk, jenis benda asing, lokasi
rasa tercekik, choking, rasa tersumbat di tenggorok, batuk, muntah, disfagia,
gangguan pernafasan
timbul nyeri didaerah leher. Terdapat rasa tercekik, gejala permulaan benda asing
esophagus adalah rasa nyeri di daerah leher bila benda asing tersangkut di
servikal.
esophagus distal, timbul rasa tidak enak di substernal atau nyeri di punggung
PEMERIKSAAN FISIK
Edema, kekakuan pada leher
ronkhi, wheezing
servikal esophagus dan bagian distal krikofaring, dapat menimbulkan obstruksi
saluran napas dengan stridor karena menekan dinding trakea
PEMERIKSAAN PENUNJANG
foto polos esofagus servikal dan torakal anteroposterior dan lateral
Esofagogram pakai barium enema dilakukan untuk benda asing radiolusen (filling
defect persistent).
CT Scan dapat menunjukkan gambaran inflamasi dan jaringan lunak
MRI dapat memperlihatkan semua gambaran semua keadaan patologik esophagus
PENATALAKSANAAN
Esofagoskopi
Perforasi kecil  pipa nasogaster
 antibiotik dan analgetik berspektrum luar selama 7-10 hari agar tidak terjadi sepsis
ESAFAGOSKOPI
Memuktikan diagnosis
lumen esofagus, keadaan dinding atau mukosa esofagus serta bentuk lumen esofagus
dinding esofagus tipis dan licin sehingga mudah terjadi perforasi
daerah anterior esofagus berbatasan dengan trakea (trachea-esofageal party wall )
Penyempitan esofagus
INDIKASI DIAGNOSTIK DILAKUKANNYA
ESOFAGOSKOPI
Menyelediki penyebab terjadinya disfagia atau odinofagi ketika gambaran dari barium yang
tertelan tidak menunjukkan kelainan.
Pemeriksaan pada faring dan sfingter atas esofagus
Pemeriksaan pada esofagus torakal Pemeriksaan pada esofagus bagian distal
INDIKASI ESOFAGOSKOPI SEBAGAI SALAH SATU
ALAT TERAPI
Pengambilan benda asing
Dilatasi akibat striktur benigna atau maligna
Injeksi dengan menggunakan larutan sklerosing pada varises esofagus
Pemasangan pipa pada karsinoma esofagus.
Penggunaan obat-obatan atau agen fisik untuk lesi tertentu (laser atau krikoterapi)
KONTRAINDIKASI ESOFAGOSKOPI
Perforasi esofagus
Varises esofagus
Sindroma Mallory-Weiss (robekan mucus)
Ankilosis atau trauma servikal
 Ankilosis merupakan kontraindikasi pada penggunaan esofagoskop kaku.

Trismus
Aneurisma aorta
Kantong faring
ESOFAGOSKOP
esofagoskop kaku atau esofagoskop serat optic (lentur)
Esofagoskop lentur
 100-110 cm dan diameter 7,8 - 12 mm
 suction, air insufflation, dan forsep biopsy

Esofagoskop kaku
 Ukuran 50 cm untuk memeriksa esofagus torakal dan sfingter bagian bawah
 ukuran 20-30 cm untuk memeriksa faring dan esofagus servikal
ESOFAGOSKOPI KAKU
Pemeriksaan faring bagian bawah, sfingter bagian atas dan esofagus servikal
Lebih mungkin untuk mendapatkan specimen biopsy yang lebih besar, dalam dan lebih
informatif.
Memungkinkan untuk melihat gambaran dilatasi striktur esofagus dengan lebih baik
Pengambilan benda asing lebih mudah dilakukan karena ukuran forsep yang lebih besar.
ESOFAGOSKOP LENTUR
Pemeriksaan yang lebih akurat terhadap lesi di mukosa
Pengambilan gambaran secara endoskopik dapat dilakukan secara rutin sebagai
tambahan informasi pada catatan medis perjalanan penyakit.
eyepiece yang dapat disambungkan ke video.
Prosedur hampir selalu dapat dilakukan tanpa anestesi umum.
PERSIAPAN ESOFAGOSKOPI
Pasien dipuasakan 4-6 jam sebelum esofagoskopi
pasien dengan riwayat sumbatan esofagus, maka 5 hari sebelum tindakan, pasien
hanya diberikan makanan cair.
faktor pembekuan dan perdarahan
ANESTESI
Anestesi topical
Orofaring disemprot dengan Benzocain 20% atau cetacain 20%. Pasien diminta untuk
berkumur-kumur dengan menggunakan 10 ml lidokain 2%
Anestesi local
1 ml lidokain 1% yang disuntikkan ke dinding orofaring lateral pada titik dibelakang
pertengahan pillar tonsil posterior
Pasien gelisah  5 mg diazepam dan 50 mg meperidine IV
Indikasi penggunaan anestesi umum adalah:
 Untuk bayi dan anak-anak atau untuk orang dewasa yang gelisah dan tidak kooperatif setelah pemberian
premedikasi dan sedasi.
 Penggunaan esofagus kaku pada keadaan striktur esofagus.
TEKNIK ESOFAGOSKOPI
Pasien terlentang dengan leher fleksi ke arah dada dan kepala ekstensi terhadap
leher
Ujung dan badan esofagus dilumasi dengan minyak mineral steril sebelum digunakan
Bibir atas diangkat dengan jari ketiga dan keempat tangan kiri operator
Esofagoskop ditahan dengan jari telunjuk dan telunjuk tangan kiri
Ujung proksimal esofagoskop dipegang seperti memegang pensil dengan jari-jari
tangan kanan.
sampai pada batas hipofaring dan esofagus, dapat dilakukan tekanan ringan ke
sisi posterior dari bagian cincin kartilago krikoid
saat otot krikofaring relaksasi, lumen esofagus dapat terlihat. Esofagoskop didorong
masuk
Pada sepertiga bawah esofagus, esofagoskop mulai mengenai dinding posterior
esofagus, kepala harus diturunkan sehingga esofagoskop dapat dimasukkan
Jalannya esofagus sampai melalui diaphragma dan pertemuan esofagos-gaster
harus dilalui dengan perlahan-lahan dan hanya diteruskan bila terlihat lumen di
muka esofagoskop
KOMPLIKASI ESOFAGOSKOPI
Dispnu pada anak terjadi karena penggunaan tube yang terlalu besar yang akan
menekan lumen trakea
cedera pada persendian krikoaritenoid yang akan menstimulasi paralisis karena
penekanan nervus rekuren atau nervus vagus dikarenakan esofagoskop yang salah
arah
Perforasi dinding esofagus dapat menyebabkan kematian karena sepsis mediastinitis
 (nyeri pada bagian tulang belakang, bagian kepala belakang, dan di balik sternum, demam sedang)
KESIMPULAN
lokasi penyempitan di esofagus yang sering menyebabkan benda asing seringkali
tersangkut, yaitu muskulus krikofaringeal, cabang utama bronkus kiri dan arkus aorta,
dan sfingter gastroesofageal. Gejala sumbatan tergantung pada ukuran, bentuk,
jenis benda asing, lokasi tersangkutnya komplikasi yang timbul dan lama tertelan.
Pada saat terdapat benda asing di esofagus, pasien seringkali merasa tercekik
(choking), rasa tersumbat di tenggorok (gangging), nyeri, batuk, muntah. Gejala ini
diikuti dengan disfagia, gangguan pernafasan, dan lain- lain.
Untuk penatalaksanaan dilakukan esofagoskopi, bila dicurigai perforasi kecil maka
dapat diberikan antibiotik dan analgetik berspektrum luar selama 7-10 hari agar
tidak terjadi sepsis. Sebelum menggunakan esofagoskopi maka perlu ditentukan
penggunaan esofagoskop yang akan digunakan adalah lentur atau kaku, serta
dilakukan penetuan anestesi yang akan digunakan serta persiapan pasien sebelum
esofagoskopi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai