ADAPTASI ANATOMI &

FISIOLOGI SISTEM
REPRODUKSI

Oleh :
Novi Novianti, Skep., Ners
 SISTEM REPRODUKSI PRIA & WANITA
TERDIRI DARI 4 KOMPONEN UTAMA,
YAITU :
1. GENITALIA EKSTERNA
2. SEPASANG KELENJAR SEKS PRIMER
(GONAD)
3. SALURAN YANG MEMBENTANG DARI
GONAD KE BAGIAN TUBUH EKSTERIOR
4. KELENJAR SEKS SEKUNDER
 ANATOMI & FISIOLOGI
ST. REPRODUKSI PRIA
 SISTEM REPRODUKSI PRIA TERDIRI
DARI GENITALIA EKSTERNA & ORGAN
INTERNA YANG TERLETAK DI RONGGA
PELVIS
 PERTUMBUHAN & MATURASI
STRUKTUR REPRODUKSI &
KARAKTERISTIK SEKS SEKUNDER PRIA
DISTIMULASI OLEH HORMON
TESTOSTERON
GENITALIA EKSTERNA
1. MONS PUBIS
2. PENIS
3. SCROTUM
4. MEATUS URETRA
MONS PUBIS
 DAERAH DIATAS SIMFISIS PUBIS
 KARAKTERISTIK RAMBUT PUBIS SAAT
DEWASA : PANJANG, PADAT, KASAR &
IKAL, MEMBENTUK POLA SEPERTI
INTAN DARI UMBILICUS KE ANUS
PENIS (1)
 TERDIRI DARI BATANG (BADAN) &
GLAN
 BADAN, TERDIRI ATAS LAPISAN
SILINDER & JARINGAN EREKTIL
 GLAN ADL. UJUNG PENIS YANG
MEMBESAR & MENGANDUNG BYK
UJUNG SARAF SENSITIF, TERDAPAT
MEATUS URETRA DI UJUNGNYA
PENIS (2)
 KULIT & FASCIA DENGAN LONGGAR
MEMBUNGKUS PENIS & MEMBENTUK
SKROTUM
 ADANYA RANGSANGAN SEKSUAL
MENYEBABKAN PENINGKATAN ALIRAN
DARAH KE JARINGAN EREKTIL
KORPORA SEHINGGA TIMBUL
PEMBESARAN & EREKSI PENIS
URETRA
 JALAN YANG DILALUI OLEH URINE &
SEMEN
 MEMANJANG DARI VESIKA URINARIA
MENUJU UJUNG PENIS (GLAN)
SKROTUM (1)
 KANTUNG KULIT, OTOT & FASCIA
YANG BERKERIPUT
 PD BAGIAN DLM DIBAGI OLEH SEBUAH
SEPTUM YANG TIAP BAGIANNYA
BERISI SATU TESTIS, EPIDIDIMIS &
VAS DEFEREN (DUKTUS SEMINALIS)
SKROTUM (2)
 KONTRAKSI & RELAKSASI OTOT POLOS
DIBAWAH KULIT MENYEBABKAN
RETRAKSI TESTIS U/ MELINDUNGINYA
DARI TRAUMA EKSTERNA DAN
PERUBAHAN SUHU
 KULIT DISUPLAI OLEH BYK KELENJAR
SEBASEA & KERINGAT, JARANG
BERAMBUT
GENITALIA INTERNA
1. SEPASANG TESTIS
2. DUKTUS PADA TESTIS
3. KELENJAR SISTEM REPRODUKSI
AKSESORIUS
 TESTIS (1)
 DUA KELENJAR LONJONG KECIL
TERDAPAT DALAM KANTUNG SKROTUM
 WARNA KEPUTIHAN AGAK PIPIH PADA
SISI2NYA, PANJANG 4-5 CM
 BERTANGGUNG JAWAB UNTUK
SPERMATOGENESIS & PRODUKSI
HORMON
TESTIS (2)
 SPERMATOGENEIS, PROSES MATURASI
YANG MENGHASILKAN SPERMA SEJAK
PUBERTAS
 SEKRESI HORMON SEKS STEROID
TESTOSTERON DIBUTUHKAN UNTUK
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
FUNGSI PRIA NORMAL
DUKTUS TESTIS
 SPERMA KELUAR DARI TUBULUS
SEMINIFERUS MELALUI SALURAN
EPIDIDIMIS, VAS DEFERENS, DUKTUS
EJAKULATORIUS & URETHRA
KELENJAR SAL.
REP.AKSESORIS
 KELENJAR INI MENSEKRESI CAIRAN
YANG MENYOKONG KEHIDUPAN &
FUNGSI SPERMA
 TERDIRI DARI 2 KELENJAR VESIKULA
SEMINALIS, KELENJAR PROSTAT &
BULBOURETRALIS (COWPER)
SEMEN (1)
 CAIRAN YANG DIEJAKULASI PADA
SAAT ORGASME
 MENGANDUNG SPERMA & SEKRESI
DARI VESIKULA SEMINALIS, KELJ.
PROSTAT & COWPER
 VOLUME TIAP EJAKULASI NORMAL 2 –
5 ML SEMEN YG MENGANDUNG 20 –
100 JUTA SPERMATOZOA/ ML
SEMEN (2)
 SEMEN MENYEDIAKAN MAKANAN,
DUKUNGAN, MENINGKATKAN
MOTILITAS SPERMA SERTA
MENYANGGA (BUFER) LINGKUNGAN
ASAM CAIRAN SERVIKS & VAGINA
 WARNA PUTIH SAMPAI BENING
DENGAN BJ 1,028 & Ph 7,35 – 7,5
ORGAN SEKS SEKUNDER PRIA
Pada pria akan ditemukan testosteron,
yang membangun karakteristik seks
sekunder pria, yang mencakup:
 Peningkatan anabolisme protein
sehingga massa otot menjadi lebih
besar dan lebih kuat.
 Peningkatan pertumbuhan dan
kekuatan tulang
 Pola rambut, tumbuhnya penyebaran
rambut di wajah, pubis, ketiak dan
rambut kepala.
 Kebotakan berpola pria, biasanya
berawal dari kebotakan pada puncak
kepala.
 Peningkatan metabolisme, mungkin
akibat peningkatan anabolisme protein
dan pembentukan massa otot.
 Proliferasi dan pengaktivan kelenjar
sebasea di kulit yang menghasilkan
sebum, berdampak pada pembentukan
acne pada masa puber.
 Suara menjadi berat akibat hipertrofi
laring dan penebalan otot sekitar pita
suara karena anabolisme protein.
SISTEM REPRODUKSI
WANITA
 STRUKTUR REPRODUKSI WANITA
BERKEMBANG & MATUR DISTIMULASI
OLEH HORMON ESTROGEN &
PROGESTERON
 STRUKTUR INI MENGALAMI ATROFI
SEIRING PENINGKATAN USIA ATAU
PRODUKSI HORMON MENURUN
GENITALIA EKSTERNA
1. MONS PUBIS
2. LABIA
3. KLITORIS
4. VESTIBULUM (HYMEN,MEATUS
VAGINA & URETRA)
5. FOURCHETTE
6. PERINEUM
 MONS PUBIS (1)
 JARINGAN LEMAK SUBKUTAN
BERBENTUK BULAT YANG LUNAK &
PADAT SERTA MRPK JARINGAN IKAT
JARANG DIATAS SYMPISIS PUBIS
 MENGANDUNG BYK KELENJAR
SEBASEA & DITUMBUHI RAMBUT
BERWARNA HITAM, KASAR & IKAL
MONS PUBIS (2)
 BERPERAN DALAM SENSUALITAS &
MELINDUNGI SIMPISIS PUBIS SELAMA
KOITUS
 PENINGKATAN USIA MENGURANGI
JUMLAH JARINGAN LEMAK TUBUH &
RAMBUT PUBIS MENIPIS
LABIA MAYORA (1)
 DUA LIPATAN KULIT PANJANG
MELENGKUNG YANG MENUTUPI LEMAK
& JARINGAN IKAT YANG MENYATU
DENGAN MONS PUBIS, BERAKHIR DI
PERINEUM
 DI BAGIAN LATERAL KULIT LABIA
TEBAL & MEMILIKI PIGMEN LEBIH
GELAP, DITUMBUHI RAMBUT KASAR
LABIA MAYORA (2)
 BAGIAN MEDIAL LABIA LICIN & TIDAK
BERAMBUT, MENGANDUNG SUPLAI
KELENJAR SEBASEA & BYK KELJ.
KERINGAT SERTA PEMBULUH DARAH
 SENSITIVITAS TINGGI AKIBAT BYK
JARINGAN SARAF YANG MENYEBAR
LUAS
LABIA MINORA (1)
 TERLETAK DIANTARA DUA LABIA
MAYORA, MRPK LIPATAN KULIT
PANJANG, SEMPIT & TIDAK BERAMBUT
 BAGIAN LATERAL & ANTERIOR LABIA
MENGANDUNG PIGMEN, BAGIAN
MEDIAL MERAH MUDA & BASAH
LABIA MINORA (2)
 KELENJAR DI LABIA MELUMASI VULVA
 SUPLAI JARINGAN SARAF BYK
MEMBUAT LABIA SENSITIF
 MENGANDUNG BYK PEMBULUH DARAH
KLITORIS
 ORGAN PENDEK BERBENTUK SILINDER
& EREKTIL
 MENGANDUNG BYK KELENJAR
SEBASEA, PEMBULUH DARAH &
PERSARAFAN
 FUNGSI UTAMA MENSTIMULASI &
MENINGKATKAN KETEGANGAN
SEKSUAL
VESTIBULUM (1)
 RUANGAN DIANTARA LABIA MINORA,
KLITORIS & FOURCHETTE, BERBENTUK
SEPERTI PERAHU ATAU LONJONG
 PERMUKAAN TIPIS & AGAK BERLENDIR
MUDAH TERIRITASI
VESTIBULUM (2)
 HYMEN TERLETAK DI RUANGAN
VESTIBULUM, MRPK LIPATAN YANG
TERTUTUP MUKOSA SEBAGIAN,
ELASTIS TETAPI KUAT, DISEKITAR
INTROITUS VAGINA
 KELENJAR VESTIBULUM MENSEKRESI
SEJUMLAH KECIL LENDIR JERNIH &
LENGKET SELAMA KOITUS
FOURCHETTE
 LIPATAN JARINGAN TRANSVERSAL
YANG PIPIH & TIPIS, TERLETAK PADA
PERTEMUAN UJUNG BAWAH LABIA
MAYORA & MINORA DI GARIS TENGAH
DIBAWAH ORIFISIUM VAGINA
PERINEUM
 DAERAH MUSKULAR YANG DITUTUPI
KULIT ANTARA INTROITUS VAGINA &
ANUS
GENITALIA INTERNA
1. SEPASANG OVARIUM
2. TUBA FALOPII (TUBA UTERIN)
3. UTERUS
4. SERVIKS
5. DUKTUS (KANAL)
6. VAGINA
OVARIUM
 TERLETAK DISETIAP SISI UTERUS,
DIBELAKANG & DIBAWAH TUBA
FALOPII, UKURAN & BENTUK SPT
BUAH ALMOND, KONSISTENSI PADAT
& SEDIKIT KENYAL
 FUNGSI OVARIUM ADL. OVULASI &
MEMPRODUKSI HORMON SEKS
STEROID: ESTROGEN, PROGESTERON
& ANDROGEN
TUBA FALOPII (1)
 MELEKAT PADA FUNDUS UTERI,
MEMANJANG KE ARAH LATERAL,
BERLEKUK-LEKUK MENGELILINGI
SETIAP OVARIUM, PANJANG 10 CM,
DIAMETER 0,6 CM
 MUARANYA BERBENTUK SEPERTI
TEROMPET DIKELILINGI OLEH FIBRIA
TUBA FALOPII (2)
 TERDIRI DARI 4 SEGMEN, YAITU :
INFUNDIBULUM, AMPULA, ISTHMUS, &
INTERSTISIAL
 MERUPAKAN JALAN BAGI OVUM,
BERSATUNYA SPERMA & OVUM
(FERTILISASI) TERJADI DI AMPULA
UTERUS (1)
 ORGAN BERDINDING TEBAL,
MUSKULAR, PIPIH, CEKUNG YANG
TAMPAK MENYERUPAI BUAH PIR
TERBALIK
 NORMAL BERBENTUK SIMETRIS, NYERI
BILA DITEKAN, LICIN & TERABA PADAT
 TERDIRI DARI TIGA BAGIAN, YAITU :
FUNDUS, KORPUS & ISTHMUS
UTERUS (2)
 LETAK UTERUS DI GARIS TENGAH
PELVIS, POSTERIOR TERHADAP
SYMPISIS PUBIS & KANDUNG KEMIH,
ANTERIOR TERHADAP REKTUM
 FUNGSI UTERUS ADL. SIKLUS
MENSTRUASI, KEHAMILAN &
PERSALINAN
SERVIKS
 SERVIKS (LEHER) DISUSUN OLEH
JARINGAN IKAT FIBROSA, SERTA
SEDIKIT SERABUT OTOT & JARINGAN
IKAT ELASTIS, PANJANG 2,5 – 3 CM
 KARAKTERISTIKNYA MEMPUNYAI
KEMAMPUAN MEREGANG PD SAAT
MELAHIRKAN PER VAGINAN
VAGINA (1)
 STRUKTUR TUBULAR YANG TERLETAK
DI DEPAN REKTUM & DI BELAKANG
KANDUNG KEMIH & URETHRA
 TUBA BERDINDING TIPIS YG DAPAT
MELIPAT & MAMPU MEREGANG LUAS,
PANJANG DINDING POSTERIOR 9 CM,
ANTERIOR 7,5 CM
VAGINA (2)
 CAIRAN VAGINA SEDIKIT ASAM,
LAKTOBASILUS VAGINA & GLIKOGEN
MEMPERTAHANKAN
KEASAMANNYA,TERUS MENGALIR
UNTUK MEMPERTAHANKAN
KEBERSIHANNYA
 FUNGSI SEBAGAI ORGAN UNTUK
KOITUS & JALAN LAHIR UNTUK BAYI
SAAT LAHIR
PERINEUM & DASAR PELVIS
 PERINEUM TERLETAK DIBAWAH
DIAGFRAGMA PELVIS ATAS & BAWAH
 PERINEUM & DASAR PELVIS MEMILIKI
KEKUATAN & KEKENYALAN YANG
DAPAT MEMBANTU VAGINA UNTUK
BERDILATASI SAAT MELAHIRKAN &
MENUTUP KEMBALI SESUDAHNYA,
KONSTRIKSI URETHRA, VAGINA &
ANUS
PEMBULUH DARAH
 AORTA ABDOMEN BERCABANG MENJADI 2
ARTERI ILIAKA
 ARTERI ILIAKA BERCABANG MEMBENTUK 2
ARTERI HIPOGASTRIK, YANG MERUPAKAN
CABANG ARTERI-ARTERI UTERUS
 AORTA JG MENSUBSIDI LANGSUNG
OVARIUM MELALUI ARTERI OVARIUM, LALU
BERGABUNG DENGAN ARTERI UTERUS
TULANG PELVIS
 USIA, JENIS KELAMIN DAN RAS
MENIMBULKAN BERBAGAI VARIASI
BENTUK & UKURAN PELVIS
 LIHAT ALAT PERAGA TULANG PELVIS
PAYUDARA (1)
 SEPASANG KELENJAR MAMAE YANG
TERLETAK DIANTARA TULANG IGA KE-
2 & KE-6
 BENTUK & UKURAN BERVARIASI
TERGANTUNG PADA USIA, KETURUNAN
& GIZI, SERTA TIDAK SIMETRIS
SECARA ABSOLUT
 KONTUR HALUS, TANPA RETRAKSI,
LEKUKAN ATAU MASA
PAYUDARA (2)
 TERSUSUN OLEH JARINGAN
PENUNJANG, LEMAK & JARINGAN IKAT
FIBROSA (STROMA)
 TIAP KELENJAR MAMAE TERSUSUN
OLEH LOBULUS2 YG MRPK KLUSTER
ASINI. ASINI DILAPISI SEL2 EPITEL YG
MENSEKRESI KOLOSTRUM & SUSU
PAYUDARA (3)
 DUKTUS DARI TIAP LOBULUS BERSATU
MEMBENTUK PAPILA MAMAE YG
DIKELILINGI OLEH AREOLA, DGN
PIGMENTASI LEBIH GELAP DARI KULIT
PAYUDARA
 FUNGSI UNTUK LAKTASI & SBG ORGAN
PERANGSANG SEKSUAL
ORGAN SEKS SEKUNDER
WANITA
Pada perempuan akan ditemukan kontrol
esterogen dan dalam derajat yang rendah
adalah progesteron, efek-efek tersebut
mencakup:
 Pembentukan payudara

 Pola distribusi rambut pubis khas wanita,

walaupun tidak secara langsung
 Pertumbuhan tulang dan penutupan lempeng
epifisi
HORMON & RESPON FISIOLOGIS
SEKSUAL PRIA & WANITA
 HIPOTHALAMUS & KELENJAR
HIPOFISIS ANTERIOR MENGATUR
PRODUKSI FSH & LH
 Targetnya adalah gonad: ovarium &
testis
 Pada wanita ovarium memproduksi
ovum & menyekresi progesteron &
estrogen
 Pada pria testis memproduksi sperma &
menyekresi testosteron
 MEKANISME UMPAN BALIK antara
hormon yang disekresi oleh gonad,
hipothalamus & hipofisis anterior
membantu mengendalikan produksi sel-
sel kelamin & sekresi hormon seks
steroid
RESPON SEKSUAL
 RESPON FISIOLOGIS WANITA & PRIA
TERHADAP STIMULASI SEKSUAL TERDAPAT
BYK PERSAMAAN (VASOKONGESTI &
MIOTONIA)
 MIS : Pd stimulasi seksual menimbulkan
peningkatan suplai darah & dilatasi pd
pembuluh darah penis (ereksi pd pria) &
pembuluh darah sirkum vaginal (lubrikasi
vagina pd wanita)
RESPON SEKSUAL
 SIKLUS RESPON SEKSUAL DIBAGI
MENJADI 4 FASE :
1. FASE RANGSANGAN
2. FASE PLATEU
3. FASE ORGASMIK
4. FASE RESOLUSI
SIKLUS MENSTRUASI
 MENSTRUASI ADL. PENDARAHAN
PERIODIK PADA UTERUS YANG
DIMULAI SEKITAR 14 HARI SETELAH
OVULASI
 LAMANYA SEKITAR 5 HARI, VOLUME
DARAH 50 ML ATAU SANGAT
BERVARIASI, KANDUNGANNYA DARAH,
LENDIR & SEL EPITEL
SIKLUS MENSTRUASI
 SIKLUS MENSTRUASI DIPENGARUHI
OLEH USIA, STATUS FISIK & EMOSI
WANITA, SERTA LINGKUNGAN
 TERDIRI DARI 4 FASE
1. FASE MENSTRUASI (DESQUAMASI)
2. FASE PROLIFERASI
3. FASE SEKRESI
4. FASE ISKHEMI