Anda di halaman 1dari 35

VALIDITAS ESTIMASI TINGGI BADAN BERDASARKAN RENTANG

LENGAN PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


GAMBIRSARI KECAMATAN GAMBIRSARI KOTA SURAKARTA
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Salah satu perubahan
Tinggi badan merupakan
fisik yang terjadi
salah satu indikator
akibat pertambahan
status gizi. Pengukuran
usia adalah terjadinya
tinggi badan secara
penurunan massa
akurat sangat penting
tulang yang dapat
dalam menentukan
merubah struktur
status gizi.
tulang.

Pada lansia terjadi


penurunan nilai rentang
Populasi lansia lengan yang lebih lambat
terbanyak berada di dibandingkan dengan
wilayah kerja penurunan tinggi badan
Puskesmas sehingga dapat
Gambirsari yaitu disimpulkan bahwa
sebanyak 31,8%. rentang lengan
cenderung tidak banyak
berubah sejalan
RUMUSAN MASALAH

• “Apakah Ada Hubungan Antara Rentang Lengan dengan


Tinggi Badan Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Gambirsari, Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta?”
• “Apakah Ada Perbedaan Antara Estimasi Tinggi Badan
Berdasarkan Rentang Lengan dengan Tinggi Badan
Aktual Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Gambirsari Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta?”
TUJUAN PENELTIAN
• Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara rentang lengan dengan tinggi
badan serta perbedaan antara estimasi tinggi badan berdasarkan
rentang lengan dengan tinggi badan aktual pada lansia di wilayah
kerja Puskesmas Gambirsari, Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.
• Tujuan Khusus
1. Mendeskripsikan rentang lengan lansia di wilayah Kerja
Puskesmas Gambirsari Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.
2. Mendeskripsikan tinggi badan lansia di wilayah Kerja Puskesmas
Gambirsari Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.
3. Menganalisis hubungan rentang lengan dengan tinggi badan pada
lansia di wilayah Kerja Puskesmas Gambirsari Kecamatan
Banjarsari Kota Surakarta.
4. Menganalisis perbedaan estimasi tinggi badan berdasarkan
rentang lengan dengan tinggi badan aktual pada lansia di wilayah
kerja Puskesmas Gambirsari Kecamatan Gambirsari Kota
Surakarta.
MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Puskesmas
Memberikan pengetahuan bahwa dalam mengukur tinggi
badan lansia selain bisa diukur secara langsung juga bisa
bisa menggunakan rentang lengan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Sebagai dasar bagi penelitian selanjutnya mengenai
alternatif pengukuran tinggi badan.
TINJAUAN PUSTAKA
KERANGKA TEORI
Usia

Asupan Gizi Berat Badan

Penilaian Status
Gizi
Tinggi Badan

Rentang Lengan
Massa Tulang

Tinggi Lutut Estimasi Tinggi Kebutuhan Gizi


Badan

Panjang Ulna

Rentang Demi
KERANGKA KONSEP

Estimasi Tinggi
Badan

Rentang Lengan Tinggi Badan


METODE PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan


pendekatan Cross Sectional, yaitu penelitian dimana
semua variabel diukur dalam waktu yang bersamaan.
POPULASI DAN SAMPEL
POPULASI
Populasi penelitian adalah semua lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Gambirsari Surakarta. Subjek penelitian adalah
populasi lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi
• Kriteria Inklusi
1.Lansia yang bersedia untuk menjadi responden.
2.Umur responden ≥ 60 tahun
3.Responden dapat berkomunikasi dengan baik
4.Responden sehat, berdiri tegak dan dapat diukur tinggi badan
5.Dapat merentangkan kedua tangan dan diukur rentang lengan
• Kriteria Eksklusi

1.Responden tidak mengikuti penelitian sampai selesai


2.Responden pindah tempat tinggal atau tidak menetap
Sampel
Jumlah Sampel
•Sampel laki-laki •Sampel perempuan
Cara Pengambilan Sampling
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara
cluster sampling.
DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi Skala
1 Rentang Lengan Rentang lengan merupakan jarak Rasio
antara ujung jari tengah pada lengan
kanan dengan ujung jari tengah pada
lengan kiri. Data rentang lengan
diperoleh melalui pengukuran secara
langsung dengan merentangkan kedua
tangan responden dengan
menggunakan metlin yang memiliki
ketelitian 0,1cm dan diukur sebanyak 2
kali ulangan.
2 Estimasi Tinggi Perhitungan hasil pengukuran rentang Rasio
Badan lengan menggunakan rumus Reeves
Berdasarkan (1996), Fatmah (2008) dan Shahar dan
Rentang Lengan Pooy (2003) untuk memperoleh tinggi
badan estimasi pada lansia.
2 Tinggi Badan Tinggi badan merupakan jarak antara Rasio
Aktual vertex sampai tumit yang diukur pada
individu dengan posisi tegak. Data
tinggi badan diperoleh melalui
pengukuran secara langsung dengan
LANGKAH PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN

1. Formulir data identitas


2. Formulir kesediaan menjadi responden
3. Formulir pengukuran
ALAT PENELITIAN

1. Microtoice
2. Metline
3. Microsoft Excel
4. SPSS for windows 21
TAHAPAN PENELITIAN
1. Tahap Persiapan
• Pembuatan Proposal
• Perijinan
• Survey Pendahuluan
2. Tahap Pelaksanaan
• Melakukan cluster sampling pada seluruh populasi yang ada.
• Bila sampel terpilih ada yang tidak termasuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi,
maka sampel tersebut diganti dengan sample cadangan yang telah di random
pada awal pelaksanaan untuk memperkecil bias penelitian.
• Pemberian formulir kesediaan menjadi responden.
• Pengambilan data identitas responden.
• Pengukuran tinggi badan dan rentang lengan responden.
3. Tahap penyelesaian meliputi pengolahan data, analisis data dan penulisan
laporan.
PENGOLAHAN DAN ANALISIS
TEKNIK PENYAJIAN DATA
DATA
Editing

Entry

Scoring

Koding

Tabulatin
g
ANALISIS DATA

Mendeskripsika
Univariat
n variabel

ANOVA

Bivariat Saphiro Will PPM LSD

Kruscall Wallis
HASIL DAN PEMBAHASAN
KARAKTERISTIK RESPONDEN
MENURUT USIA DAN JENIS KELAMIN

Usia (tahun) Jumlah (n) Persentase (%)


60-74 83 86,5
75-90 13 13,5
Jumlah 96 100
Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%)
Laki-laki 48 50
Perempuan 48 50
Jumlah 96 100
GAMBARAN UMUR LANSIA

Umur (tahun) N Min Max Mean±S


D
Laki-laki 48 60 85 68,3±5,9

Perempuan 48 60 90 66,9±6,9
GAMBARAN RENTANG LENGAN
Rentang lengan N Min Max Mean±SD
(cm)
Laki-laki 48 145,8 182 167,02±7,3

Perempuan 48 138,1 172 153,4±6,7


GAMBARAN TINGGI BADAN
LANSIA
Tinggi Badan (cm) N Min Max Mean±SD

Laki-laki 48 146,5 171 158,6±5,8

Perempuan 48 135,9 164 147,3±5,9


GAMBARAN TINGGI BADAN
ESTIMASI LANSIA
Variabel Responden N Min Max Mean±SD
Rumus Reeves Laki-laki 48 151,09 175,34 165,3±4,9
Perempuan 48 147,29 163,56 154,6±3,2
Rumus Fatmah Laki-laki 48 148,08 169,91 160,9±4,4
Perempuan 48 140,14 156,07 147,3±3,2
Rumus Shahar dan Pooy Laki-laki 48 146,85 171,50 161,3±4,9
Perempuan 48 136,30 165,15 149,3±5,7
HUBUNGAN ESTIMASI RENTANG LENGAN
DENGAN TINGGI BADAN LANSIA

Variabel Laki-laki Perempuan  


Min Max Mean±S P r Min Ma Mean±S p r
D x D  

Tinggi 146,5 171 158,6±5 0,00 0,80 135, 16 147,3±5 0,00 0,88
Badan ,8 0 1 9 4 ,9 0 6
 
Aktual

Rentang 145,8 182 167,02± 138, 17 153,4±6


Lengan 7,3 1 2 ,7
PERBEDAAN ESTIMASI RENTANG
LENGAN DENGAN TINGGI BADAN
LANSIA
Variabel Laki-laki Perempuan
Min Max Mean ±SD P Min Max Mean ±SD P

Tinggi badan 146,5 171 158,6±5,8 0,000 135,9 164 147,3±5,9 0,000
aktual
Persamaan 151,09 175,34 165,3±4,9 147,29 163,56 154,6±3,2
Reeves
Persamaan 148,08 169,91 160,9±4,4 140,14 156,07 147,3±3,2
Fatmah
Persamaan 146,85 171,50 161,3±4,9 136,30 165,15 149,3±5,7
Shahar dan
Pooy
PERBANDINGAN ANTARA TINGGI
BADAN AKTUAL DAN ESTIMASI
DENGAN BEBERAPA RUMUS
RENTANG LENGAN PADA LANSIA
Estimasi Tinggi Jenis Selisih
p
Badan Kelamin rata-rata
Tinggi badan aktual Laki-laki -6,71 0,000
Persamaan Reeves
Perempuan -7,38 0,000
Laki-laki -2,27 0,028
Persamaan Fatmah
Perempuan -0,05 0,954

Persamaan Shahar Laki-laki -2,71 0,009


dan Pooy Perempuan -2,07 0,032
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1. Rata-rata rentang lengan responden laki-laki adalah 167,02±7,3cm dan
responden perempuan adalah 153,4±6,7 cm.

2. Rata-rata tinggi badan responden laki-laki adalah 158,6±5,8 cm dan responden


perempuan adalah 147,3±5,9 cm.

3. Hasil analisa menggunakan Pearson Product Moment didapatkan nilai p = 0,000


(<0,05) yaitu Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara tinggi badan dengan
estimasi rentang lengan menggunakan rumus Reeves, rumus Fatmah dan rumus
Shahar.

4. Tinggi badan aktual pada kelompok laki-laki berbeda signifikan terhadap


Persamaan Reeves, Persamaan Fatmah dan Persamaan Shahar dan Pooy. Pada
kelompok perempuan tinggi badan aktual berbeda signifikan terhadap
Persamaan Reeves dan Persamaan Shahar dan Pooy.
SARAN

1. Bagi penelitian selanjutnya agar bisa melakukan


penelitian dengan jumlah sampel lebih besar,
umur lebih beragam dan etnik yang berbeda.
2. Bagi petugas kesehatan diharapkan bisa
mensosialisasikan metode pengukuran estimasi
tinggi badan agar mahir dalam menggunakan jika
menghadapi responden dengan kondisi khusus.
SEKIAN
TERIMA KASIH
• OUTPUT SPSS
• MASTER DATA
• INFORM CONSENT

Anda mungkin juga menyukai