Anda di halaman 1dari 38

Bambang Sugeng

Bag Bedah FK Unissula


SEMARANG
• Digital rectal examination
• Rectal examination
• Rectal exam
• Colok dubur
• Rectal toucher

• Memeriksa anus (dan sekitarnya) serta


rektum
• Batas anus dan rektum : linea dentata
• Rektum : lower, middle and upper thirds
Anatomi Anorektal
• Semua penderita dengan penyakit / keluhan
pada traktus gastro-intestinalis

• “If you don’t put your finger in, you might put
your foot in it”

• Penderita dengan kelainan traktus urogenital


• Informed consent
• Left lateral (Sims) : baring miring kiri, tungkai
kanan dilipat sampai lutut menyentuh perut
• Knee-elbow : siku dan lutut sebagai tumpuan,
pantat ditinggikan
• Lithotomy : telentang, tungkai mengangkang
POSISI SIMS
1. Anus dan daerah perianal
2. Sphincter ani
3. Mukosa : benjolan / tumor
4. Ampulla recti
5. Prostat pada laki-laki, uterus / cavum
Douglas pada wanita
6. Nyeri ?
7. Sarung tangan
• Pemeriksaan anus dan sekitarnya
• Glutea dibuka / dilebarkan untuk melakukan
inspeksi
• Perhatikan : inflamasi kulit, adakah hemoroid,
prolaps, fisura, fistula dan tumor
• Kemudian minta penderita mengejan untuk
melihat adakah hemoroid / prolaps
Fissura ani

Skin tag
Sentinel pile
• Fisura ani = fissure in ano adalah robekan kulit
anus, 90% pada jam 6 (axis) dan jam 12.
• Penyembuhan akan menimbulkan sikatriks 
“sentinel pile” = skin tag
• Fistula ani = fistula in ano: disebabkan oleh
abses anorektal / ischiorektal yang mencari
jalan keluar  membentuk fistula
• Fistula : dari rektum ke sekitar anus 
perianal fistula
• Fistula bercabang bila lubang fistula disebelah
posterior (Goodsall’s rule)
Perianal fistula/ Perianal abses
muara luar
Rectum

Linea dentata

Hemorrhoid / piles
Grade 1 Grade 2 Grade 3 Grade 4

Bab keluar darah Bab keluar darah Bab berdarah Prolaps


(anoskopi) Keluar benjolan Keluar benjolan Tidak dpt masuk
Masuk spontan Dimasukkan dg
jari
Prolaps rekti

Haemorrhoid
Condyloma acuminata
Pruritus ani

Papillomatosis

Squamous cell Ca
Pilonidal cyst / sinus
• Lubrikasi
• Jari telunjuk dimasukkan, berhenti sebentar
bila otot sphincter kontraksi
• Rasakan apakah kuat atau lemah
• Penderita diminta bernapas panjang 
masukkan jari kearah rektum
1. Palpasi, meraba anus dan mukosa rektum
2. Feses
3. Apakah ada benjolan / tumor intraluminal:
besar, jarak dari garis anokutan,
konsistensi, nyeri, mudah berdarah,
berbenjol, bertangkai (polyp)
Polip bertangkai
• Ampulla rekti : normal, melebar atau kolaps?
• Melebar : pada peradangan (peritonitis)
• Kolaps : obstruksi
• Pada obstruksi strangulasi  bisa melebar
• Besar prostat : penonjolan ke arah rektum
(sentimeter)
• Lobus kiri-kanan dan sulkus medianus
• Konsistensi : kenyal atau keras. Kenyal
menandakan BPH, keras keganasan (Ca
prostat)
• Nyeri menandakan prostatitis
• Mobilitas dari mukosa rektum, bila Ca prostat
menginfiltrasi rektum  fixed
• Nyeri pada rektum / cavum Douglas 
peritonitis, adnexitis
• Nyeri pada jam 9 : appendisitis . Tetapi kalau
sudah perforasi  nyeri seluruhnya
• Perianal abses  nyeri lateral
• Nyeri pada prostat  prostatitis
• Darah : hitam atau segar. Hitam menandakan
perdarahan traktus GI atas, segar menandakan
traktus GI bawah
• Feses : warna ?
• Lendir : colitis

Anda mungkin juga menyukai