Anda di halaman 1dari 25

DASAR-DASAR TRANSPORTASI

ERIZA ISLAKUL ULMI S.T., M.T.


NIDN 11 221092 01

ycmsdm
DASAR TRANSPORTASI dan PERKEMBANGANNYA

Transportasi adalah suatu cara untuk melakukan perpindahan atau


pergesaran orang atau benda dari suatu tempat (origin) ke tempat lain
(destination) dengan aman, nyaman, dan efesien
Sistem adalah aturan gabungan dari berbagai disiplin ilmu
Sistem transportasi adalah gabungan atau aturan untuk menghantar
pergerakan, perpindahan, pergerakan benda dari suatu titik ke titik
lainya
ASPEK YANG MEMPENGARUHI TRANSPORTASI
Budaya

Sosial dan Ekonomi

Politik dan Militer

Geografi dan Topografi

Persaingan tingkat teknologi


Transportrasi Transportrasi
Demand Supply

Lalu Lintas

Kelembagaan
Faktor yang mempengaruhi
mobilitas
Dalam sistem transportasi kita mengenal elemen :
- Pelaku transportasi
- Sarana transportasi atau Kendaraan
- Prasarana transportasi
- Regulasi transportasi
- Pengawas kegiatan transportasi
Untuk bagian ini kita akan fokus pada kendaraan yang dalam hal ini kita
sebut moda transportasi, sedangkan prasarana transportasi kita akan
bahas pada mata ajaran tersendiri.
Proses transportasi
Sebagai masukan ( input) terhadap sistem transportasi ada 3 faktor utama :
Lahan, Tenaga Kerja dan Modal, yang kemudian masuk dan berinteraksi
dalam 3 sub sistem, yaitu :
1. Subsistem fisik
2. Subsistem aktivitas
3. Subsistem manusia
Subsistem fisik terdiri dari : kendaraan, jalan, rel, terminal dan obyek2 alami
atau buatan manusia.
Subsistem aktivitas yaitu gerakan untuk naik kendaraan, mengendarai
kendaraan, pengendalian lalu-lintas dan lain2. Aktivitas ini berhubungan
dengan subsistem manusia , yaitu Individu / kelompok yang terlibat dalam
subsistem aktivitas dan subsistem fisik.
Sebagai keluaran ( output) dari sistem ini meliputi pergerakan manusia/
barang, peningkatan atau penurunan lingkungan fisik
Alasan Manusia dan Barang
melakukan Transportasi
1.Komplementaritas,
yaitu daya tarik relatif antara2 atau lebih tempat tujuan.
2.Transferabilitas,
yaitu keinginan untukmengatasi kendala jarak yang diukur dari
waktudan uang yang dibutuhkan serta pilihan teknologiapa yang tersedia
untuk mencapainya.
3.Rivalitas,
yaitu persaingan antara beberapalokasi untuk memenuhi permintaan
dan penawaranMobilitas orang dan barang
Mode Choice
Merupakan suatu pilihan bagaimana orang atau barang itu bergerak
dari origin menuju destinasinya, misalnya orang memilih naik busway
daripada naik mobil pribadi karena suatu pertimbangan pribadi.
Keputusan mau menggunakan moda apa itu dibuat dengan
mempertimbangkan beberapa faktor seperti faktor waktu, jarak,
efisiensi, biaya, keamanan dan kenyamanan.Dikatakan oleh Ahli
Geografi bahwa Perjalanan (Trip) sebagai suatu peristiwa, sedangkan
tindakan berjalan ( travel) sebagai suatu proses.
Tata Guna Lahan merupakan
salah satu penentu utama
pergerakan dan aktivitas.Aktivitas
ini disebut Bangkitan Perjalanan
(Trip generation), yang
menentukan fasilitas2 transportasi
apa saja , seperti jalan, bus, atau
lainnya , yang nantinya dibutuhkan
untuk melakukan pergerakan.
Ketika fasilitas tambahan dalam
sistem telah tersedia, maka tingkat
aksesibilitas akan meningkat.
Perubahan aksesibilitas akan menentukan suatu perubahan, misalnya nilai lahan,
dimana perubahan itu akan mempengaruhi penggunaan lahan tersebut, misalnya
tadinya lingkungan pemukiman menjadi lahan komersiel, maka tingkat bangkitan
perjalanan akan berubah dan akan menghasilkan perubahan pada seluruh
siklus.Siklus ini memberikan gambaran tentang hubungan fundamental antara
transportasi dan tata guna lahan.
Karakteristik Sistem
Transportasi
Bentuk fisik dari sistem transportasi pada umumnya terdiri atas 4 elemen
dasar, yaitu :
1. Sarana Perhubungan ( link), berupa jalan raya atau jaluryang
menghubungkan 2 titik atau lebih, pipa, jalur ban berjalanjalur laut dan
jalur penerbangan.
2. Kendaraan , yaitu alat yang memindahkan manusia danbarang dari satu
titik ke titik lain disepanjang saranaperhubungan.
3. Terminal, yaitu titik dimana perjalanan orang dan barangdimulai atau
berakhir.
4. Manajemen dan tenaga kerja, yaitu orang2 yang membuatatau
mengoperasikan, juga mengatur dan memelihara saranaperhubungan,
kendaraan dan terminal.
Keempat elemen ini berinteraksi dengan manusia sebagai pengguna
maupun non pengguna sistem, juga berinteraksi dengan lingkungan.
9 Kategori perilaku manusia
Dari interaksi semua elemen tadi, maka dapat diidentifikasi 9 kategori
perilaku manusia yang dipengaruhi oleh transportasi , yaitu :
1. Kemampuan berpindah tempat
2. Aktivitas
3. Perasaan
4. Pengaturan
5. Kesehatan
6. Interaksi social
7. Motivasi
8. Belajar
9.Persepsi
Dampak Faktor Lingkungan
Fisik
Faktor lingkungan fisik mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia, yaitu :
1. Pengorganisasian ruang
2. Sirkulasi dan pergerakan
3. Komunikasi
4. Lingkungan sekitar
5. Unsur2 visual
6. Sumber Daya
7. Unsur2 simbolik
8. Unsur2 arsitektur
9. Konsekuensi
10. Perlindungan
11. Pengaturan waktu
Atribut dasar sistem
transportasi
Sistem Transportasi dapat dievaluasi dalam 3 atribut dasar, yaitu
1. Ubiquity ( penyebaran) yaitu :dari jumlah aksesibilitas untuk menjangkau
sistem, arah jalurdiantara titik-titik akses, serta keluwesan sistem untuk
dapatmengatasi beraneka ragam kondisi lalu-lintas, mis. Jalan
rayadibanding jalan toll atau jalan kereta-api.
2. Mobility (pergerakan) yaitu :Kuantitas perjalanan yang dapat ditangani,
misalnya jalan tolllebih tinggi mobilitasnya dari pada jalan raya. Disamping
itukereta api dari segi jumlah penumpang yang diangkut lebih besardan
juga relatif lebih cepat darai jalan raya.
3. Effisiency ( penghematan) yaitu :Hubungan antara biaya transportasi dan
produktivitas dari suatusistem. Biaya langsung adalah biaya modal dan
operasional, biayatak langsung adalah biaya yang muncul untuk dampak
yangmerugikan atau biaya tak terduga (biaya keselamatan)Atribut dasar
sistem transportasi
Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pengambilan
kebijakan dalam transportasi :
1. Ketergantungan akan kendaraan bermotor yangmempengaruhi dalam
menentukan lokasi pemukimandan lokasi kerja
2. Transportasi umum harus dapat melayani seluruhwilayah secara
efektif
3. Penyediaan sistem transportasi yang dapat melayanisemua pihak
atau kelas masyarakat
4. Kombinasi untuk menerapkan teknologi baru dankelestarian
lingkungan.
5. Ketersediaan supply energi bagi sistem transportasi.
6. Implikasi penerapan transportasi dalam pemecahanmasalah tidak
hanya dalam segi politik dan keamanannamun lebih pada segi
pembiayaan terutama yangharus dibebankan pada masyarakat.
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGATASI MASALAH
TRANSPORTASI
Definisi masalah (alternatif yang dipakai)

Tinjauan / sarana yang akan dipakai

Alternatif

Pemilihan alternatif
Intelligent Transportation
System ( ITS)
Sejak abad ke XXI berbagai aspek kemajuan teknologi mulai dari kendaraan
bermotor sampai sistem manajemen lalu-lintas modern telah berkembang
ditunjang oleh ITS ( Intelligent Transportation System), meskipun masih ada
yang dalam taraf percobaan (pilot project) atau bahkan masih taraf
modelling.
Kebutuhan akan ITS ini untuk mengikuti kebutuhan mobilitas yang lebih
cepat dan lancar namun masih aman dan nyaman dan terutama masih
terjangkau.
Di USA disampaikan bahwa telah terjadi kehilangan 2 juta jam/tahun atau
setara dengan USD 20 juta/tahun akibat kemacetan.
Karena itu banyak usaha yang dilakukan untuk mengurangi dampak
kemacetan dengan menerapkan ITS ini , misalnya dalam sistem
pengendalian lalu-lintas dipersimpangan, sistem jalan toll agar tidak terjadi
antrian panjang dalam membayar toll, pengaturan sistem lalu-lintas
angkutan barang dan orang di perkotaan, sistem manajemen dalam
mendeteksi kecelakaan lalu-lintas, GPS (Global Positioning System), dll.
SISTEM MODA
Moda Transportasi adalah sarana dan prasarana dalam menunjang
transportasi namun dibatasi oleh alam

Macam-Macam Sistem Moda:


 Darat: jalan raya, jalan baja
 Air: laut, sungai dan danau
 Udara: penerbangan udara
 Sabuk/Rantai Gerak: conveyor, lift, eskalator
 Perpipaan: jaringan air, minyak
 Quasi transportasi: transportasi altenatif (internet, telepon)
MODA DARAT
 Jalan raya
 Jalan Rel

Jalan Raya
 Geometrik Jalan
 Perkerasan Jalan
 Lalu Lintas

 Jalan raya disebut sebagai suatu perkerasan jalan yang dihampar diatas
permukaan tanah
 Perkerasan berdiri diatas badan jalan atau seluruh tanah yang dimaksudkan
untuk jalan, yang terdiri dari DAMIJA (Daerah Milik Jalan) dan DAMAJA (Daerah
Manfaat Jalan)
Geometrik Jalan Membahas
Lebar badan jalan
Kelengkungan Memenuhi
Kenaikan dan kelandaian Standart
Damija

Damaja

Surface

Bahu Jalan Base


Drainase

Sub Base

Lapisan Tanah Dasar

Bagian yang termasuk dalam Damaja (Daerah manfaat jalan) adalah


perkerasan dan bahu jalan
TANAH DASAR
 Tanah dasar merupakan lapisan tanah dasar yang menjadi dasar
perkerasan jalan – timbunan – galian
 Tanah dimaksud dapat berupa tanah lempung sampai dengan brangkal
 Semua endapan alam, kecuali batuan tetap secara teknis dapat
digolongkan menjadi:
- Batuan kerikil dan pasir (gravel – sand), bahan berbutir
kasar dan tidak kohesif
- Lempung (clay), bahan berbutir halus dan kohesif
- Lanau (silt), bahan peralihan antara lempung dan pasir
halus, sifat kurang plastis dan mudah dilalui air daripada
lempung
KLASIFIKASI JALAN
Jalan Primer adalah jalan yang digunakan untuk lalu lintas jarak jauh
dan merupakan simpul jalan tingkat nasional yang menghubungkan
antar kota jenjang ke I, II dan III sampai ke persil

Jalan Sekunder merupakan jalan wilayah dalam kota dan untuk


memberikan pelayanan lalu lintas dalam kota
Jalan dapat berfungsi sebagai Arteri, Kolektor,
dan Lokal

Arteri Primer: menghubungkan kota jenjang ke I dengan I, atau I dengan II

Kolektor Primer: menghubungkan kota jenjang ke II dengan ke II, atau jenjang


II dengan III

Lokal Primer: menghubungkan jenjang ke I dengan Persil atau ke III dengan III
Dalam perencanaan geometrik jalan dibagi kedalam 2 (dua) tipe yang berbeda dan
beberapa kelas jalan sebagai berikut:

Type Kelas Jalan Kecepatan (V) Rencana


Type I Kelas 1 100, 80 km/jam
Kelas 2 80, 60 km/jam
Type II Kelas 1 60 km/jam
Kelas 2 60, 50 km/jam
Kelas 3 40, 30 km/jam
Kelas 4 30, 20 km/jam

Besar volume lalu lintas VJP (volume jam perencanaan) Kecepatan Rencana (Vr)
Alinemen Horizontal akan mendapatkan besarnya kelengkungan serta besarnya
super elevasi, pada alinemen vertikal akan didapatkan besarnya kelandaian
maupun panjang pantauan yang disyaratkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai