Anda di halaman 1dari 31

IDENTIFIKASI DAN

PENGUKURAN RISIKO
Jika risiko tidak bisa diidentifikasi,
maka risiko tidak bisa diukur. Jika
risiko tidak bisa diukur, maka kita
tidak bisa mengelola risiko.
LANGKAH DALAM IDENTIFIKASI
DAN PENGUKURAN RISIKO
1. Mengidentifikasi risiko dan mempelajari
karakteristik risiko tersebut
2. Mengukur risiko tersebut, melihat
seberapa besar dampak risiko tersebut
terhadap kinerja perusahaan, dan
menentukan prioritas risiko tersebut.
Siklus Manajemen Risiko (Proses Mapping Risiko)

MEMAHAMI
 
IDENTIFIKASI
EVALUASI

REVISIT

PRIORITISASI

KELOLA
TEHNIK IDENTIFIKASI RISIKO

ANALISIS SEKUEN RISIKO


IDENTIFIKASI SUMBER-SUMBER RISIKO
MELIHAT LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS FLOW CHART KEGIATAN DAN
OPERASI PERUSAHAAN
ANALISIS KONTRAK
CATATAN STATISTIK KERUGIAN PERUSAHAAN
SURVEY/WAWANCARA TERHADAP MANAJER
PERUSAHAAN
IDENTIFIKASI
SUMBER-SUMBER RISIKO

LINGKUNGAN FISIK: bangunan yang dimakan usia sehingga


menjadi rapuh, sungai yang bisa menyebabkan banjir, gempa
bumi, badai, topan, vandalism (pengrusakan).
LINGKUNGAN SOSIAL: kerusuhan sosial, demonstrasi, konflik
dengan masyarakat local, pemogokan pegawai, pencurian,
perampokan.
LINGKUNGAN POLITIK: perubahan perundangan, perubahan
peraturan, konflik antar Negara yang mendorong boikot produk
perusahaan.
LINGKUNGAN LEGAL: gugatan karena gagal mematuhi peraturan
dan perundangan yang berlaku
LINGKUNGAN OPERASIONAL: kecelakaan kerja, kerusakan mesin,
kegagalan sistem computer, serangan virus terhadap komputer
LINGKUNGAN EKONOMI: kelesuan ekonomi (resesi), inflasi yang
tidak terkendali.
IDENTIFIKASI
SUMBER-SUMBER RISIKO
KONSUMEN : keluhan dari konsumen yang mengakibatkan
kekecewaan dan tidak mau lagi membeli produk
perusahaan, konsumen merasa dirugikan kemudian
menuntut perusahaan
SUPLIER : pasokan dari supplier tidak datang sesuai dengan
yang diharapkan (terlambat atau spesifikasinya berbeda)
PESAING : pesaing meluncurkan produk baru yang lebih
baik, pesaing menurunkan harga yang bisa mengakibatkan
persaingan harga yang menurunkan tingkat keuntungan
perusahaan
REGULATOR : perusahaan gagal mematuhi peraturan atau
perundangan yang berlaku, perubahan perundangan yang
berlaku yang mengakibatkan perusahaan merugi (misal
upah minimum naik, aturan pesangon, dsb).
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Melihat rekening-rekening dalam laporan


keuangan
Menganalisis risiko-risiko yang bisa
muncul dari rekening-rekening tersebut
Misal, kas. Risiko apa saja yang bisa
muncul dari kas tersebut??
Misal, hutang. Risiko apa saja yang bisa
muncul dari hutang??
ANALISIS FLOW CHART OPERASI
PERUSAHAAN
Metode ini berusaha melihat sumber-sumber risiko dari
flow-chart kegiatan dan operasi perusahaan. Metode ini
terutama sangat sesuai untuk risiko tertentu, seperti risiko
dari proses produksi. Proses produksi dimulai dari
masuknya input tertentu, pengerjaan input tersebut,
sampai menjadi output tertentu. Dalam rangkaian
kegiatan produksi tersebut, ada kemungkinan munculnya
kejadian yang tidak diinginkan, misal kecelakaan kerja,
kerusakaan mesin, dan sebagainya. Dengan mengamati
rangkaian prosesnya, kita akan bisa melihat atau
melokalisir terjadinya kejadian tersebut, kemudian bisa
mengidentifikasi sumber risiko yang menyebabkan
kejadian negatif tersebut.
ANALISIS KONTRAK

Analisis kontrak bertujuan melihat risiko yang bisa


muncul karena kontrak tertentu. Risiko ini lebih
berkaitan dengan risiko tuntutan hukum. Spesifikasi
kontrak yang tidak menyeluruh bisa menimbulkan
celah-celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab. Karena itu sedapat mungkin
kontrak dituliskan dengan bahasa yang jelas (hitam
putih), menyeluruh, untuk meminimalkan risiko seperti
risiko tuntuntan hukum atau ganti rugi. Salah satu cara
yang bisa dilakukan adalah dengan meminta
departemen hukum atau kepatuhan untuk memeriksa
poin-poin dalam kontrak, menganalisis kemungkinan-
kemungkinan konsekuensi hukum jika suatu kontrak
dituliskan dengan redaksi yang tertentu.
ANALISIS STATISTIK KERUGIAN
PERUSAHAAN
Jika perusahaan mempunyai database yang baik,
perusahaan bisa mencatat kerugian-kerugian yang dialami
oleh perusahaan. Perusahaan bisa menetapkan standar
ke-normal-an yang tertentu untuk setiap kejadian. Jika
suatu kejadian muncul dengan catatan yang tidak normal,
maka manajer risiko bisa memeriksa lebih lanjut
penyebabnya. Ketidaknormalan tersebut bisa terjadi
karena frekuensi yang terlalu sering (lebih sering
dibandingkan dengan frekuensi normal), atau nilai
kerugian yang terlalu tinggi (lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai kerugian yang normal). Analisis terhadap
penyimpangan bisa membantu mengidentifikasi sumber-
sumber risiko.
ILUSTRASI: SURVEY TERHADAP MANAJER MENGIDENTIFIKASI
RISIKO-RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERUSAHAAN UGG
PENGUKURAN RISIKO

Jika risiko bisa diukur, kita bisa melihat


tinggi rendahnya risiko yang dihadapi oleh
perusahaan
Kita juga bisa melihat dampak dari risiko
tersebut terhadap kinerja perusahaan,
sekaligus bisa melakukan prioritisasi risiko
(risiko mana yang paling relevan).
Pengukuran risiko biasanya dilakukan
melalui kuantifikasi risiko
BAGAIMANA MEMPERKIRAKAN
SEVERITY DAN PROBABILITY?
BISA DENGAN SURVEY TERHADAP MANAJER
MANAJER DIMINTA MERANKING RISIKO
YANG DIEVALUASI DENGAN DIMENSI
SEVERITY DAN PROBABILITY (FREQUENCY)
DENGAN SKALA MISAL 1 (RENDAH) SAMPAI
5 (TINGGI)
KEMUDIAN DIRATA-RATA, DAN DIHITUNG
RATA-RATA SEVERITY DAN PROBABILITY
UNTUK RISIKO YANG DIEVALUASI
KITA JUGA BISA MENGGUNAKAN METODE
YANG LEBIH OBYEKTIF
MISAL, TINGKAT PROBABILITY DIHITUNG
DENGAN MENGHITUNG FREKUENSI
RISIKO DI MASA LALU
MISAL, SEVERITY DIPERKIRAKAN
DENGAN MENGHITUNG KERUGIAN YANG
TIMBUL JIKA RISIKO TERSEBUT MUNCUL
ILUSTRASI: IDENTIFIKASI RISIKO
UNGGUL AIRLINES
Unggul Airlines adalah perusahaan penerbangan
yang berdiri sepuluh tahun yang lalu.
Perusahaan tersebut didirikan oleh dua orang
bersaudara, yang tertarik dengan bisnis
penerbangan. Mereka memperkirakan bahwa
suatu saat akan terjadi deregulasi di bidang
penerbangan. Deregulasi tersebut
memunculkan kesempatan bisnis, karena salah
satu komponen deregulasi adalah membolehkan
perusahaan penerbangan baru untuk terjun di
bisnis tersebut. Antisipasi mereka ternyata
benar, lalu PT Unggul Airlines akhirnya berdiri.
ILUSTRASI (CONT’D)
Joko Muryanto merupakan staf yang baru saja
masuk. Dia lulusan program Magister
Manajemen universitas ternama di negeri ini.
Atasannya meminta Joko untuk mengevaluasi
risiko yang dihadapi oleh perusahaan
penerbangan Unggul Airlines, dan
mengembangkan solusi untuk menghadapi
risiko tersebut. Secara spesifik, atasannya
meminta Joko untuk mengidentifikasi risiko
strategis (strategic risks), yaitu risiko yang
dianggap secara signifikan mempengaruhi
bisnis penerbangan PT Unggul Airlines.
HASIL ANALISIS
PT Unggul Airline menggunakan pesawat yang lebih tua
dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Pesawat tua
tersebut digunakan karena biaya sewa dan biaya
pembelian (sebagian dibeli oleh PT Unggul Airlines)
lebih murah. Sayangnya pesawat tua tersebut lebih
boros bahan bakar. Diperkirakan bahan bakar mencapai
sekitar 30% dari komponen, sementara persentase
untuk pesaing adalah sekitar 15-20%. Dengan struktur
biaya yang semacam itu, PT Unggul Airlines menjadi
lebih rentan terhadap kenaikan harga bahan bakar
pesawat. Untuk melihat seberap besar pengaruh bahan
bakar tersebut, Joko memplot pengaruh perubahan
harga bahan bakar terhadap EPS (Earning PerShare) PT
Unggul Airlines, seperti berikut ini.
Pengaruh Harga Bahan Bakar Terhadap EPS
EPS

11.00

8.45 Harga Bahan Bakar


(per gallon)

5.45

$0.40 $0.50 $0.60 $0.70 $0.80


2.45

-0.45

-3.45
Perbandingan Pengaruh Harga Bahan Bakar: Unggul Airlines
dan Penerbangan Lainnya
EPS

Unggul Airlines

Penerbangan Lain

Rata­Rata Harga 
16.47 20.00 23.53 Bahan Bakar

Confidence
Interval
HASIL ANALISIS (2)
PT Unggul Airlines mempunyai rute penerbangan luar
negeri (terutama ke Australia, Malaysia, Hongkong).
Selama ini PT Unggul Airlines lebih banyak
mengandalkan wisawatan domestic atau pebisnis
domestic yang akan bepergian ke luar negeri untuk
rute-rute tersebut. Yang menjadi masalah, jika
Rupiah melemah terhadap mata uang asing maka,
harga tiket yang biasanya ditetapkan dalam dolar
Amerika Serikat ($) menjadi lebih mahal. Penetapan
harga dalam $ dilakukan karena PT Unggul Airlines
harus membayar biaya dalam $ untuk operasi luar
negeri mereka.
Harga tiket ($) Kurs Harga tiket
(Rp)
Awal periode $100 Rp10.000/$ Rp1.000.000
Akhir periode $100 Rp20.000/$ Rp2.000.000

HARGA MENJADI LEBIH MAHAL


Biaya Kurs Biaya
Operasional Operasional
($) (Rp)
Awal periode $100 Rp10.000/$ Rp1.000.000
Akhir periode $100 Rp20.000/$ Rp2.000.000

BIAYA MEMBENGKAK
HASIL ANALISIS (3)

PT Unggul Airlines saat ini


menggunakan hutang yang cukup
signifikan. Hutang tersebut terdiri dari
dua tipe: (1) membayar bunga secara
tetap, dan (2) membayar bunga
mengambang. Joko Muryanto kemudian
mencoba menganalisis efek perubahan
tingkat bunga terhadap EPS PT Unggul
Airlines.
HUTANG BUNGA TETAP VERSUS
HUTANG BUNGA VARIABEL

MANA YANG LEBIH TINGGI RISIKONYA?


HUTANG DENGAN BUNGA TETAP ATAU
VARIABEL?
KENAPA DEMIKIAN?
KESIMPULAN
ANALISIS RISIKO STRATEGIS
PT UNGGUL AIRLINES
Pada akhirnya Joko Muryanto
menyimpulkan bahwa PT Unggul Airlines
menghadapi tiga jenis risiko strategis
yaitu: (1) risiko kenaikan harga bahan
bakar, (2) risiko perubahan kurs (Rupiah
melemah), dan (3) risiko perubahan
tingkat bunga. Joko kemudian membuat
laporan ke atasannya untuk
ditindaklanjuti.

Anda mungkin juga menyukai