Anda di halaman 1dari 34

Case Report

Sindroma Nefrotik

Rahmi Mulyani Hasibuan


1808436256

Pembimbing
dr. Rayendra, Sp.PD-KGH, FINASIM
Pendahuluan

Penyakit glomerular yang ditandai dengan edema anasarka,


proteinuria masif, hipoalbuminemia, hiperkolestrolemia, dan
lipiduria

Angka kejadian SN pada anak 15 kali lebih banyak dari


dewasa. Angka kejadian SN primer 3/1.000.000. per tahun

Etiologi SN terbagi 2 yaitu primer/idiopatik dan sekunder.


Pengobatan SN terdiri dari pengobatan spesifik dan non-
spesifik
Tinjauan Pustaka

• Definisi

Proteinuria masif Hipoalbuminemia


Edema anasarka
>3,5g/hari <3,5 g/dl

Hiperkolestrolemia Lipiduria
Tinjauan Pustaka
Etiologi

Primer Sekunder

• GN lesi minimal • Infeksi


• HIV, hepatitis virus B dan C
• Glomerulosklerosis fokal • Sifilis, malaria, skistosoma
segemental • Tuberkulosis, lepra
• GN membranosa • Keganasan
• Adenokarsinoma paru, payudara, kolon, limfoma
• GN membranoproliperatif hodgkin, mieloma multipel, dan karsinoma ginjal
• GN proliferatif lain • Penyakit jaringan penghubung
• Lupus erimatosus sistemik, artritis reumatoid, mixed
connective tissue disease (MCTD)
• Efek obat dan toksin
• Obat anti inflamasi nonsteroid, preparat penisilamin,
probenesid, air raksa, kaptopril, heroin
• Lain-lain
• Diabetes melitus, amiloidosis, pre-eklampsia, refluks
vesikoureter, atau sengatan lebah
Tinjauan Pustaka
Diagnosis
Anamnesis
Sembab biasanya berawal pada area dengan tekanan hidrostatik intravaskular yang
tinggi seperti kedua kaki dan ankle, tetapi dapat juga terjadi pada area dengan tekanan
hidrostatik intravaskular yang rendah seperti periorbita dan skrotum. Bila bengkak
hebat dan generalisata dapat bermanifestasi sebagai anasarka

Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan edema pretibial, edema periorbita, edema
skortum, edema anasarka,asites, dan xanthelasmas bisa ditemukan akibat hiperlipidemia

Pemeriksaan Penunjang
-Urinalisis dan bila perlu biakan urin.
-Protein urin kuantitatif, dapat berupa urin 24 jam atau rasio protein / keriatinin pada urin
pertama pagi hari.
-Pemeriksaan darah antara lain :Darah tepi lengkap, Kadar albumin dan kolesterol plasma,
Kadar ureum, kreatinin,Kadar komplemen C3 bila dicurigai Lupus Eritematosus sistemik,
pemeriksaan ditambah dengan komplemen C4, ANA (Anti nuclear antibody) dan anti ds-DNA
-Biopsi ginjal
Tinjauan Pustaka

Non-Farmakologi Farmakologi

• Istirahat • Pengobatan spesifik dapat


diberikan steroid sebagai
• Restriksi protein dengan diet protein imunosupresif
0,8 gram/kgbbideal/hari + eksresi
protein dalam urin/24 jam, bila fungsi
• Pengobatan edema dapat
diberikan diuretik loop.
ginjal sudah menurun diet protein Furosemid oral dapat diberikan
disesuaikan hingga 0,6 gram/kgBB dan bila resisten dapat
ideal/hari + eksresi protein dalam dikombinasi dengan tiazid,
urin/24 jam. metalazon, dan/atau
asetozolamid.
• Diet rendah kolestrol <600 mg/hari
• Pengobatan proteinuria dapat
• Diet rendah garam (sekitar 2 gram diberikan penghambat ACE dan
natrium/hari) antagonis reseptor angiotensin II.
• Restriksi cairan pada edema • Pengobatan dislipidemia dapat
diberikan golongan statin.
• Pengobatan hipertensi dapat
diberikan penghambat ACE dan
antagonis reseptor angiotensin II.
Tinjauan Pustaka

Komplikasi

• Keseimbangan nitrogen negatif


• Hiperkoagulasi
• Hiperlipidemia dan lipiduria
• Metabolisme kalsium dan tulang
• Efek metabolik lain dari sindroma nefrotik
• Infeksi
• Gangguan fungsi ginjal pada sindroma nefrotik
Laporan Kasus

Identitas Pasien
Nama : ny. D
JK : Perempuan
Umur : 43 tahun
MR : 00985186
Tgl MRS : 04 Februari 2019
Anamnesis

• Keluhan utama
Perut yang semakin membesar sejak 3 hari SMSR
Anamnesis
• Riwayat penyakit sekarang

1 tahun SMRS, pasien mengeluhkan bengkak. Awalnya bengkak dirasakan


pada wajah lalu bengkak juga timbul pada kedua kaki dan kedua tangan.
Bengkak dirasakan terutama pada pagi hari. Bengkak cekung bila ditekan.
Bengkak tidak disertai rasa gatal. Pasien mengeluhkan jika menggunakan
sepatu pada pagi hari terasa sangat sempit, bengkak seperti ini baru
dirasakan baru pertama kali dikeluhkan oleh pasien.

Pasien juga mengeluhkan BAK berbusa, BAB berdarah disangkal. Riwayat


BAK berpasir (-), BAK keruh (-), nyerI saat BAK (-), sesak nafas (-), batuk (-),
nyeri tenggorokan (-), nyeri menelan (-),demam (-)
Mual dan muntah (-). Pasien sempat dibawa berobat dan bengkak yang
dirasakan sempat menghilang, namun saat obat yang pasien konsumsi
habis bengkak kembali timbul.
Anamnesis
• Riwayat penyakit sekarang

10 hari SMRS, pasien mengeluhkan wajah mendadak sembab diketahui


pada saat pasien bangun tidur. Sembab diwajah tidak disertai rasa gatal,
pasien juga mengeluhkan kaki dan tangan mulai membengkak diikuti
dengan perut yang mulai membuncit. Nyeri dada (-), demam (-),
kemerahan diwajah (-). Pasien juga mengeluhkan BAK yang sangat sedikit,
yaitu satu kali sehari sebanyak satu gelas air mineral berawarna teh dan
berbusa. BAK nyeri (-), BAK berdarah berdarah (-), pasien juga
mengeluhkan adanya penurunan nafsu makan.

3 hari SMRS, pasien mengeluhkan perut yang semakin membesar akan


tetapi tidak disertai rasa nyeri pada perut. pasien juga mengeluhkan sesak
nafas, sesak nafas dirasakan terus-menerus sepanjang hari. Sesak tidak
dipengaruhi aktivitas, makanan, cuaca dan debu. Batuk (+), batuk berdahak
(-), demam (-), nyeri dada (-). Pasien lalu berobat ke RS ujung batu dan
dilakukan perujukan ke RSUD AA untuk dilakukan penanganan
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat SLE (+) dari 1 tahun SMRS


• Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol
• Riwayat menggunakan obat-obatan anti nyeri setiap menstruasi (+)
• Riwayat penyakit jantung (+)
• Riwayat diabetes melitus (-)
• Riwayat sakit kuning (-)
• Riwayat penyakit ginjal (-)
Anamnesis

Riwayat Penyakit keluarga


• Tidak ada keluarga yang mengeluhkan keluhan yang sama.
• Riwayat hipertensi (+)
• Riwayat diabetes melitus (-)
• Riwayat penyakit ginjal (-)
• Riwayat sakit kuning (-)
Anamnesis

Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi dan Kebiasaan :


• Pasien sering mengkonsumsi makanan berminyak, berlemak dan
bersantan
• Riwayat merokok (-)
• Riwayat alkohol (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Umum
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Komposmentis
• TD : 167/125 mmHg
• Nadi : 76 x/menit
• Suhu : 36,4°C
• Pernafasan : 20 x/menit
• Keadaan gizi
• BB : 85 kg
• TB : 166 cm
• IMT : 26,07 (obess 1)
• BB koreksi : 71 kg
Pemeriksaan Fisik
Kepala dan Leher Thoraks Paru Depan
• Mata: konjungtiva anemis (+/+) • Inspeksi: bentuk dinding dada
sklera ikterik (-/-), edema
palpebra (-/-) pasien normochest,
pergerakan dada simetris kiri
• Hidung: keluar cairan (-) dan kanan, penggunaan otot
epistaksis (-) bantu pernapasan (-).
• Telinga: keluar cairan (-), darah (-)
• Palpasi : vocal fremitus
• Mulut: pucat (-) sianosis (-) lidah seimbang dan normal kiri dan
kotor (-) gusi berdarah (-) karies (- kanan.
)
• Leher: pembesaran KGB (-) • Perkusi: sonor pada kedua
pembesaran tiroid (-) lapangan paru
peningkatan JVP (-) 5-2 cmH2O, • Auskultasi: vesikuler (+/+),
reflek hepatojugular (-) ronkhi (+/+), wheezing (+/+).
Pemeriksaan Fisik
Thoraks Paru Belakang Jantung

• Inspeksi: penggunaan otot • Inspeksi: ictus cordis tidak


bantu pernapasan (-) terlihat
• Palpasi : vocal fremitus • Palpasi : ictus cordis
seimbang dan normal kiri dan teraba di SIK V linea
kanan. midclavicula sinistra.
• Perkusi: sonor pada kedua • Perkusi: batas kanan jantung
lapangan paru. linea parasternal dextra SIK
• Auskultasi: vesikuler (+/+), IV, batas kiri jantung di linea
ronkhi (+/+), wheezing (+/+) midclavicula sinistra SIK V.
• Auskultasi: SI dan S2 normal,
murmur (-), gallop s3 (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen Ekstremitas

• Inspeksi: perut tampak • Atas : Kulit pucat (-) CRT <2


cembung dan tegang, detik, pitting udem (+/+),
venektasi (-), distensi (-), vena sianosis (-), akral hangat.
kolateral (-), caput medusae (-) • Bawah : Kulit pucat (-) CRT
• Auskultasi : BU (+) 7x/menit <2 detik, pitting udem (+/+),
• Perkusi: Shifting dullness (+) sianosis (-), akral hangat.
• Palpasi: nyeri tekan (-),
pemeriksaan hepar dan lien
tidak dapat dinilai.
Pemeriksaan Penunjang

Darah Rutin Urinalisis

• Hb 7,6 g/dL • Warna : kuning


(kuning muda)
• Ht 23,5 % • Kejernihan :agak keruh
(jernih)
• Eritrosit 2,79 u/l • Protein : +3
• Leukosit 7,76 103/mm (negatif)
• pH : 5,0 (4,5-
8)
• BJ : 1,020 (1,002-
1,030)
• Darah :-
(negatif)
• Keton :-
(negatif)
Pemeriksaan Penunjang

Faal Ginjal Faal Hati


• Ureum 139 mg/dL (15-41) • AST 13 U/L (15-37)
• Creatinin 1,85 mg/dL (0,55- • ALT 9 U/L (12-78)
1,30) • Kolesterol total 362 mg/dl
Kimia klinik • Kolesterol HDL 31 mg/dl
• Albumin : 0,7 g/dL (3,4-5,0) • Kolesterol LDL 276,0 mg/dl
• Trigliserida 274 mg/dl
Resume
• Anamnesis
• Perut membuncit
• Bengkak diseluruh tubuh
• Bagian yang bengkak apabila ditekan kembali lambat
• BAK berbusa

• Pemeriksaan fisik
• Asites, shifting dullness (+)
• Edema pada seluruh anggota tubuh, pitting edema (+)

• Pemeriksaan penunjang
• Proteinuria
• Hipoalbumin
• Hiperkolestrolemia
• Hiperlipidemia
• Daftar Masalah
• Sindroma nefrotik
• Anemia Normositik Normokrom
• Hipertensi stage II

• Sindroma nefrotik
• Anamnesis: perut membuncit
• PF :asites, edema ekstremitas dengan pitting edema.

• PP :
• Protein urin : +++
• Albumin : 2,9 g/dl
• Cholesterol :362 mg/dl
• LDL-Cholesterol :276 mg/dl
• Triglycerida :274 mg/dl
• DD :
• -Nefritis Lupus
• Terapi :
• IVFD RL, Inj. Furosemid 2x1 amp Metylprednisolone 2x62,5 mg, Inj.
Ceftriakson 2x1 gr, inj. Omeprazole 2x40 mg, albumin 25% 1X1, VIT albumin,
Follow Up
17-Februari-2019

Follow Up S : udem pada seluruh badan (+),


16-02-2019 sesak nafas (+)
S : udem pada seluruh anggota tubuh O : TD : 170/120 mmHg, RR :
(+) 28x/menit, HR : 92X/menit.
O : TD : 210/120 mmHg, RR :
28x/menit, HR : 113x/menit Shifting dullness (+),
Edema anasarka (+), shifting dullness (+),
edema anasarka (+), wheezing (+), ronkhi (+), konjungtiva anemis (+), wheezing (+),
konjungtiva anemis (+) ronkhi (+).
. A : Sindroma nefrotik
A : sindroma nefrotik Anemia normositik normokrom
anemia normositik normokrom Hipertensi stage II
hipertensi stage II
P : - IVFD RL
- Inj.Furosemid 2x1 amp
P : - IVFD RL
- Metylprednisolone 2x62,5 mg -Inj.Furosemid 2x1 amp
- inj. Omeprazole 2x40 mg - Metylprednisolone 2x62,5 mg
- Vit Albumin 3xII -inj. Omeprazole 2x40 mg
- albumin 25% -Vit Albumin 3xII
-albumin 25%
Follow Up
18-Februari-2019
S : pasien mengeluhkan batuk berdahak, perut terasa
menyesak, dan nyeri
O : TD : 186/119 mmHg, RR 24x/menit, HR : 86x/menit
Konjungtiva anemis (+), Ronkhi basah (+), wheezing (+)

A : Sindroma nefrotik
Anemia normositik normokrom
Hipertensi stage II

P : - NACL 0,9%
- Inj.Furosemid 2x1 amp
- Metylprednisolone 2x62,5 mg
- inj. Omeprazole 2x40 mg
- Vit Albumin 3xII
- albumin 25%
Urin output : 3000 cc/24 jam
IWL : 15 x 85: 1275 cc/24 jam
3000 cc/24 jam + 1275 cc/24
jam : 4275 cc/24 jam
Intake cairan : 600 cc/24 jam
4275 cc – 600 cc : 3675 cc/24 jam
Follow up
19-Februari-2019
S : pasien mengeluhkan batuk berdahak, perut terasa menyesak, dan
nyeri
O : TD : 196/100 mmHg, RR 24x/menit, HR : 100x/menit
Konjungtiva anemis (+), Ronkhi basah dibasal paru (+), wheezing (+), edema
anasarka (+)
A : Sindroma nefrotik
Anemia normositik normokrom
Hipertensi stage II

P : - NACL 0,9%
- Inj.Furosemid 2x1 amp
- Metylprednisolone 2x62,5 mg
- inj. Omeprazole 2x40 mg
- Vit Albumin 3xII
- albumin 25%
- candesartan 2x16 mg
- boragmol syr 2x1
- spironolacton 1x25 mg
Urin output : 2500 cc/24 jam
IWL : 15 x 85 : 1275 cc/24 jam
2500 cc/24 jam + 1275 cc/24
jam : 3775 cc/24 jam
Intake cairan : 600 cc/24 jam
3775 cc – 600 cc : 3175 cc/24 jam
20-Februari-2019
S : batuk berdahak sudah 21-Februari-2019
berkurang, perut terasa menyesak dan nyeri S : batuk berdahak sudah
O : TD : 156/90 mmHg, RR 24x/menit, berkurang, perut terasa menyesak dan nyeri
HR : 88x/menit O : TD : 150/90 mmHg, RR 20x/menit,
Konjungtiva anemis (-), Ronkhi basah dibasal HR : 80x/menit
paru (+), wheezing (-), edema anasarka (+) Konjungtiva anemis (-), Ronkhi basah dibasal
A :Sindroma nefrotik ec nefrotik lupus paru (+), wheezing (-), edema anasarka (+)
Hipertensi stage I A :Sindroma nefrotik ec nefrotik lupus
SLE Hipertensi stage I
SLE

P : - NACL 0,9% P : - NACL 0,9%


- Inj.Furosemid 2x1 amp - Inj.Furosemid 2x1 amp
- Metylprednisolone 2x62,5 mg - Metylprednisolone 2x62,5 mg
- inj. Omeprazole 2x40 mg - inj. Omeprazole 2x40 mg
- Vit Albumin 3xII - Vit Albumin 3xII
- albumin 25% - albumin 25%
- candesartan 2x16 mg - candesartan 2x16 mg
- boragmol syr 2x1 - boragmol syr 2x1
- spironolacton 1x25 mg - spironolacton 1x25 mg
Urin output : 2000 cc/24 jam Urin output : 2000 cc/24 jam
IWL : 15x 85 : 1275 cc/24 jam IWL : 15 x 85 : 1275 cc/24 jam
2000 cc/24 jam + 1275 cc/24 2000 cc/24 jam + 1275 cc/24
jam : 3275 cc/24 jam jam : 3275 cc/24 jam
Intake cairan : 600 cc/24 jam Intake cairan : 600 cc/24 jam
3275 cc – 600 cc : 2675 cc/24 jam 3275 cc – 600 cc : 2675 cc/24 jam
22-Februari-2019
23-Februari-2019
S : batuk berdahak sudah
S : batuk berdahak sudah
berkurang, perut terasa menyesak dan nyeri
berkurang, perut terasa menyesak dan nyeri
O : TD : 160/90 mmHg, RR 20x/menit,
O : TD : 156/90 mmHg, RR 24x/menit,
HR : 88x/menit
HR : 86x/menit
Konjungtiva anemis (-), Ronkhi basah dibasal
Konjungtiva anemis (-), Ronkhi basah dibasal
paru (+), wheezing (-), edema anasarka (+)
paru (+), wheezing (-), edema anasarka (+)
A :CKD stage V ec nefrotik lupus
A :CKD stage V ec nefrotik lupus
Hipertensi stage I
Hipertensi stage I
SLE
SLE
P : - NACL 0,9%
P : - NACL 0,9%
- Inj.Furosemid 2x1 amp
- Inj.Furosemid 2x1 amp
- Metylprednisolone 2x62,5 mg
- Metylprednisolone 2x62,5 mg
- inj. Omeprazole 2x40 mg
- inj. Omeprazole 2x40 mg
- Vit Albumin 3xII
- Vit Albumin 3xII
- albumin 25%
- albumin 25%
- candesartan 2x16 mg
- candesartan 2x16 mg
- boragmol syr 2x1
- boragmol syr 2x1
- spironolacton 1x25 mg
- spironolacton 1x25 mg
Urin output : 3000 cc/24 jam
Urin output : 3000 cc/24 jam
IWL : 15 x 85 : 1275 cc/24 jam
IWL : 15 x 85 : 1275 cc/24 jam
3000 cc/24 jam + 1275 cc/24
3000 cc/24 jam + 1275 cc/24
jam : 4275 cc/24 jam
jam : 4275 cc/24 jam
Intake cairan : 600 cc/24 jam
Intake cairan : 600 cc/24 jam
4275 cc – 600 cc : 3675 cc/24 jam
4275 cc – 600 cc : 3675 cc/24 jam
Pembahasan

Berdasarkan
Ny. D usia 43 anamnesis, Sindroma Nefrotik
tahun dengan pemeriksaan fisik
keluhan utama dan penunjang -Edema anasarka
perut yang dapat ditegakkan -Proteinuria
semakin diagnosis akhir -hipoalbuminemia
membesar sejak pasien ini adalah
3 hari SMRS sindroma -hiperlipidemia
nefrotik
Pembahasan
Pembahasan
Untuk melengkapi penunjang diagnosis SN, perlu dilakukan
pemeriksaan :
• Urinalisis
• Pemeriksaan darah (darah rutin, profil lipid, tes koagulasi dan tes
imunologi)
• Foto rontgen thorax
• USG abdomen
• Biopsi Ginjal
Dengan biopsi ginjal dapat mengetahui etiologi secara pasti dari SN
yang terjadi.
Pembahasan

Proteinuria merupakan kelainan dasar


pada SN. Kehilangan protein pada SN
termasuk dalam proteinuria
glomerular ->terjadi peningkatan
peningkatan filtrasi makromolekul
melewati dinding kapiler glomerulus

Konsentrasi albumin plasma


ditentukan oleh asupan protein,
sintesis albumin hati dan kehilangan
protein melalui urin. Pada SN
hipoalbuminemia disebabkan oleh
proteinuria yang masif
Pembahasan

Hiperlipidemia
• Merupakan komplikasi dari SN. Kolestrol umumnya
meningkat sedangkan trigliserid dapat normal hingga sedikit
meningkat. Peningkatan LDL, VLDL sedangkan HDL
cenderung normal rendah.
• Mekanisme hiperlipidemia pada SN dihubungkan dengan
peningkatan sintesis lipid dan lipoprotein hati dan
menurunnya katabolisme.
Pembahasan
Pengobatan spesifik
ditujukan untuk penyakit Pasien juga diberikan
dasar, pasien ini diberikan golongan ACE inhibitors
methylprednisolone tablet mengatasi
yang dapat menekan
2 x 62,5 mg. Pengobatan hipoalbuminemia pada
kehilangan protein
spesifik SN adalah dengan pasien ini diberikan
pemberian steroid sebagai dengan menurukan
substitusi albumin, VIP
immunosupresif, dosis tekanan
Albumin 3x2.
yang dianjurkan adalah intraglomerulus dan
0,6-0,8 mg/kgbb/hari GFR
selama 4 minggu.

terapi non farmakologi


pada pasien diberikan
diet ginjal 0,8 gram Pasien juga diberikan
protein per hari hal ini simvastatin 1 kali sehari,
sesuai bahwa pasien SN simvastatin merupakan
obat golongan statin yang
harus mendapatkan dapat menurunkan
restriksi protein 0,8 kolesterol LDL, trigleserid,
gram/kgbb ideal/ hari, dan meningkatkan
diet yang diberikan kolesterol HDL.
telah sesuai pada
pasien.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai