Rahmi
Rahmi
Sindroma Nefrotik
Pembimbing
dr. Rayendra, Sp.PD-KGH, FINASIM
Pendahuluan
• Definisi
Hiperkolestrolemia Lipiduria
Tinjauan Pustaka
Etiologi
Primer Sekunder
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan edema pretibial, edema periorbita, edema
skortum, edema anasarka,asites, dan xanthelasmas bisa ditemukan akibat hiperlipidemia
Pemeriksaan Penunjang
-Urinalisis dan bila perlu biakan urin.
-Protein urin kuantitatif, dapat berupa urin 24 jam atau rasio protein / keriatinin pada urin
pertama pagi hari.
-Pemeriksaan darah antara lain :Darah tepi lengkap, Kadar albumin dan kolesterol plasma,
Kadar ureum, kreatinin,Kadar komplemen C3 bila dicurigai Lupus Eritematosus sistemik,
pemeriksaan ditambah dengan komplemen C4, ANA (Anti nuclear antibody) dan anti ds-DNA
-Biopsi ginjal
Tinjauan Pustaka
Non-Farmakologi Farmakologi
Komplikasi
Identitas Pasien
Nama : ny. D
JK : Perempuan
Umur : 43 tahun
MR : 00985186
Tgl MRS : 04 Februari 2019
Anamnesis
• Keluhan utama
Perut yang semakin membesar sejak 3 hari SMSR
Anamnesis
• Riwayat penyakit sekarang
• Pemeriksaan fisik
• Asites, shifting dullness (+)
• Edema pada seluruh anggota tubuh, pitting edema (+)
• Pemeriksaan penunjang
• Proteinuria
• Hipoalbumin
• Hiperkolestrolemia
• Hiperlipidemia
• Daftar Masalah
• Sindroma nefrotik
• Anemia Normositik Normokrom
• Hipertensi stage II
• Sindroma nefrotik
• Anamnesis: perut membuncit
• PF :asites, edema ekstremitas dengan pitting edema.
•
• PP :
• Protein urin : +++
• Albumin : 2,9 g/dl
• Cholesterol :362 mg/dl
• LDL-Cholesterol :276 mg/dl
• Triglycerida :274 mg/dl
• DD :
• -Nefritis Lupus
• Terapi :
• IVFD RL, Inj. Furosemid 2x1 amp Metylprednisolone 2x62,5 mg, Inj.
Ceftriakson 2x1 gr, inj. Omeprazole 2x40 mg, albumin 25% 1X1, VIT albumin,
Follow Up
17-Februari-2019
A : Sindroma nefrotik
Anemia normositik normokrom
Hipertensi stage II
P : - NACL 0,9%
- Inj.Furosemid 2x1 amp
- Metylprednisolone 2x62,5 mg
- inj. Omeprazole 2x40 mg
- Vit Albumin 3xII
- albumin 25%
Urin output : 3000 cc/24 jam
IWL : 15 x 85: 1275 cc/24 jam
3000 cc/24 jam + 1275 cc/24
jam : 4275 cc/24 jam
Intake cairan : 600 cc/24 jam
4275 cc – 600 cc : 3675 cc/24 jam
Follow up
19-Februari-2019
S : pasien mengeluhkan batuk berdahak, perut terasa menyesak, dan
nyeri
O : TD : 196/100 mmHg, RR 24x/menit, HR : 100x/menit
Konjungtiva anemis (+), Ronkhi basah dibasal paru (+), wheezing (+), edema
anasarka (+)
A : Sindroma nefrotik
Anemia normositik normokrom
Hipertensi stage II
P : - NACL 0,9%
- Inj.Furosemid 2x1 amp
- Metylprednisolone 2x62,5 mg
- inj. Omeprazole 2x40 mg
- Vit Albumin 3xII
- albumin 25%
- candesartan 2x16 mg
- boragmol syr 2x1
- spironolacton 1x25 mg
Urin output : 2500 cc/24 jam
IWL : 15 x 85 : 1275 cc/24 jam
2500 cc/24 jam + 1275 cc/24
jam : 3775 cc/24 jam
Intake cairan : 600 cc/24 jam
3775 cc – 600 cc : 3175 cc/24 jam
20-Februari-2019
S : batuk berdahak sudah 21-Februari-2019
berkurang, perut terasa menyesak dan nyeri S : batuk berdahak sudah
O : TD : 156/90 mmHg, RR 24x/menit, berkurang, perut terasa menyesak dan nyeri
HR : 88x/menit O : TD : 150/90 mmHg, RR 20x/menit,
Konjungtiva anemis (-), Ronkhi basah dibasal HR : 80x/menit
paru (+), wheezing (-), edema anasarka (+) Konjungtiva anemis (-), Ronkhi basah dibasal
A :Sindroma nefrotik ec nefrotik lupus paru (+), wheezing (-), edema anasarka (+)
Hipertensi stage I A :Sindroma nefrotik ec nefrotik lupus
SLE Hipertensi stage I
SLE
Berdasarkan
Ny. D usia 43 anamnesis, Sindroma Nefrotik
tahun dengan pemeriksaan fisik
keluhan utama dan penunjang -Edema anasarka
perut yang dapat ditegakkan -Proteinuria
semakin diagnosis akhir -hipoalbuminemia
membesar sejak pasien ini adalah
3 hari SMRS sindroma -hiperlipidemia
nefrotik
Pembahasan
Pembahasan
Untuk melengkapi penunjang diagnosis SN, perlu dilakukan
pemeriksaan :
• Urinalisis
• Pemeriksaan darah (darah rutin, profil lipid, tes koagulasi dan tes
imunologi)
• Foto rontgen thorax
• USG abdomen
• Biopsi Ginjal
Dengan biopsi ginjal dapat mengetahui etiologi secara pasti dari SN
yang terjadi.
Pembahasan
Hiperlipidemia
• Merupakan komplikasi dari SN. Kolestrol umumnya
meningkat sedangkan trigliserid dapat normal hingga sedikit
meningkat. Peningkatan LDL, VLDL sedangkan HDL
cenderung normal rendah.
• Mekanisme hiperlipidemia pada SN dihubungkan dengan
peningkatan sintesis lipid dan lipoprotein hati dan
menurunnya katabolisme.
Pembahasan
Pengobatan spesifik
ditujukan untuk penyakit Pasien juga diberikan
dasar, pasien ini diberikan golongan ACE inhibitors
methylprednisolone tablet mengatasi
yang dapat menekan
2 x 62,5 mg. Pengobatan hipoalbuminemia pada
kehilangan protein
spesifik SN adalah dengan pasien ini diberikan
pemberian steroid sebagai dengan menurukan
substitusi albumin, VIP
immunosupresif, dosis tekanan
Albumin 3x2.
yang dianjurkan adalah intraglomerulus dan
0,6-0,8 mg/kgbb/hari GFR
selama 4 minggu.