Anda di halaman 1dari 16

PEMERIKSAAN THT

• Urutan : • Apakah disertai dengan keluhan-keluhan lain?

1. Siapkan alat • Apakah disertai dengan keluhan untuk menelan ? –

2. Siapkan penderita Diagnosis banding :

3. Lakukan anamnesis 1. Benda asing

4. Lakukan pemeriksaan rongga mulut 2. Pharingitis akut dan kronis

• ANAMNESIS 3. Allergi .

Apa alasan datang ke RS/Dokter (keluhan utama) 4. Tonsilitis akut dan kronis .

a. Sulituntuk menelan (disfagia) dan sakit untuk menelan (odynofagia) : - 5. GERD, divertikulum, striktur, achalasia 6

b. Sejak kapan ? – 6. Massa

c. Apakah disertai keluhan-keluhan di bibir dan rongga mulut ? - Apakah 7. Gangguan neurologi
disertai dengan keluhan-keluhan lain? -
• Serak (hoarseness): • Diagnosis banding :
Sejak kapan ? – • 1. Laringitis akut dan kronis
Apakah disertai dengan keluhan yang lain • 2. Alergi
seperti sesak napas/ batuk? –
• 3. TB
Apakah ada riwayat trauma ? –
• 4. Nodul
Batuk-batuk : apakah batuk dulu baru serak;
• 5. Neoplasma
apakah serak dulu baru batuk?
• 6. GERD
• 7. Gangguan neurologi (post stroke)
PEMERIKSAAN FARING DAN
RONGGA MULUT

• Perhatikan gerakan bibir dan sudut mulut


penderita
• Penderita diinstruksikan membuka mulut
lebar-lebar
• Dengan lampu kepala yg diarahkan ke
rongga mulut, dilihat keadaan bibir, mukosa
rongga mulut, lidah, gerakan lidah, gigi
geligi,palatum. Lihat ada tidaknya kelainan
berupa, pembengkakan, hiperemis, massa
maupun kelainan kongenital.
• Lakukan penekanan pada lidah dibagian medial
secara lembut dengan spatula lidah agar bagian2
rongga mulut lebih jelas terlihat
• Lihat keadaan dinding belakang faring serta
kelenjar limfa nya, uvula, arkus faring serta
gerakannya, tonsil, mukosa pipi dan gusi.
Deskripsikan kelainan2 yang tampak.
• Dengan menggunakan sarung tangan lakukan
palpasi rongga mulut, diperlukan bila ada massa
tumor,kista dll.
• Periksa apakah ada rasa nyeri di sendi temporo
mandibula ketika penderita membuka mulut
TENGGOROK

• Lampu kepala dan tongue spatel Dinding faring (granul/tidak)


• Menekan lidah pasien dipara medial dengan Uvula (posisi)
tongue spatel tanpa pasien menjulurkan lidah
Arcus faring(simetris/tidak simetris,hiperemis)
• Penilaian
Tonsil
Gigi (besar,warna,kripta,detritus,perlengketan,sikatriks,
peritonsil)
Gusi
Ulkus
Lidah
Membran
Mukosa faring(merah muda,hiperemis,anemis)
Pelebran pembuluh darah, tumor
PEMERIKSAAN TONSIL
PEMERIKSAAN BIBIR DAN RONGGA
MULUT • Besar tonsil
• Apakah ada kelainan di bibir dan rongga • Permukaan : - Halus/ berbenjol-benjol, -
mulut : Ulserasi, - Detritus,
• Bibir pecah-pecah • Pelebaran kripte,
• Ulkus di bibir • Micro abses,
• Drolling (ngiler) • Tonsil berlobus-lobus,
• Tumor • Penebalan arcus,
• Sukar membuka mulut (trismus) • Besar tonsil kanan-kiri sama/ tidak,
• Disertai pembesaran kelenjar leher/ tidak
PEMERIKSAAN LIDAH
• Ada gangguan perasa/tidak.
• Ada kelainan-kelainan pada lidah : Pemeriksaan otot hipoglosus
• Paresis/ paralisis lidah mengakibatkan deviasi ke • Saat menelan ?
salah satu sisi,
Pemeriksaan dasar lidah
• Atrofi papila lidah,
• Ada ulkus
• Abnormalitas warna mukosa lidah,
• Ada benjolan/tidak ranula ?
• Adanya ulcerasi,
• Tumor (berapa ukuran tumor, permukaan tumor
licin atau berbenjol-benjol kasar; kenyal padat
atau keras, rapuh/ mudah berdarah).
• PENILAIAN SUARA/ BICARA :
• Serak/ tidak,
• Sengau/ tidak,
• Cadel/ tidak
INDIRECT LARINGOSKOPI (dengan kaca laring) • Sakit tenggorokan kronis
▪ Laringoskopi indirek dilakukan menggunakan kaca • Otalgia persisten
laring (laryngeal mirror) atau flexible fiberoptic
endoscope. • Disfagia
• Laringoskopi dapat mengidentifikasi kelainan- • Epistaksis
kelainan laring dan faring baik akut maupun kronis, • Aspirasi
benigna atau maligna.
• Merokok dan alkoholismelama
• .Indikasi laringoskopi indirek : -
• Skrining karsinoma nasofaring
• Batuk kronis
• Kegawatdaruratan: angioedema, trauma kepala-
• Dyspnea leher
• Disfonia
• Stridor
• Perubahan suara
• Kontraindikasi : Epiglotitis - Fokuskan sinar dari lampu kepala ke
orofaring pasien.
• Prosedur :
- Untukmencegahtimbulnyarefleksmuntah,ar
- Pasien duduk berhadapan dengan dokter, posisi
ahkankacalaringkedalamorofaringtanpa
pasien sedikit lebih tinggi dibandingkan dokter.
menyentuh mukosa kavum oris, palatum
- Tubuh pasien sedikit condong ke depan, molle atau dinding posteriororofaring.
denganmulut terbuka lebar dan lidah dijulurkan
- Putar kaca laring ke arah bawah sampai
keluar. Supaya kaca laring tidak berkabut oleh nafas
dapat melihat permukaan mukosa laring
pasien, hangatkan kaca laring sampai sedikit di atas
dan hipofaring. Ingat bahwa pada
suhu tubuh.
laringoskopi indirek, bayangan laring dan
- Pegang ujung lidah pasien dengan kassa steril faring terbalik:
supaya tetap berada di luar mulut. Minta pasien untuk
tenang dan mengambil nafas secara lambat dan dalam
melalui mulut.
• plika vokalis kanan terlihat di sisi kiri kaca laring • Untukmemperluasvisualisasi,
dan plika vokalis kanan terlihat di sisi kiri kaca mintalahpasienuntukberdirisementarapemeriksa
laring. duduk, kemudian sebaliknya, pasien duduk
sementara pemeriksa berdiri.
• Mintapasienuntukberkata“aaahh”,amatipergerak
anplikavokalis(truevocalcords)dan kartilago • Amati pula daerah glotis, supraglotis dan
arytenoid. subglotis.
• Plika vokalis akan memanjang dan beraduksi
sepanjang linea mediana.
• Amati gerakan pita suara (adakah paresis,
asimetri gerakan, vibrasi dan atenuasi pita suara,
granulasi, nodul atau tumor pada pita suara)
PEMERIKSAAN LEHER
• Pemeriksa berdiri dibelakang pasien
• Meraba kedua tangan seluruh daerah leherdari atas
sampai bawah
• Penilaian
• Kel submandibular
• Kel cervicalis anterior
• Kel.cervicalis posterior
• Kel supraklavikula
• Thyroid
• Tumor
• Abses submandibular
• Abces cervical
• PEMERIKSAAN LEHER Tiroid :
• a. Inspeksi leher : simetris/ asimetris; tortikolis; tumor; • membesar/ tidak; bila ada pembesaran tiroid, apakah
limfadenopati single/ multiple,
• b. Palpasi leher : - • berapa ukurannya, konsistensi (lunak, kistik, padat,
keras),
• Ada tumor atau limfadenopati : single/ multiple,
• permukaan (licin, berbenjol-benjol);
• ukuran,
• fiksasi (mudah digerakkan/ tidak);
• konsistensi (lunak,kistik, padat, keras),
• nyeri tekan; tanda radang; sakit pada saat digerakkan/
• permukaan (licin, berbenjol-benjol);
tidak.disertai pembesaran limfonodi/ tidak;
• fiksasi (mudah digerakkan/ tidak);
• ikut bergerak pada saat menelan/tidak; disertai suara
• nyeri tekan; tanda radang; sakit pada saat digerakkan/ tidak. – serak/tidak, adanya tanda gangguan hormon tiroid
(hipertiroid/ hipotiroid).
MAKSILOFASIAL

Inspeksi Palpasi
• Bentuk muka (simetris/tidak) • Zygoma (nyeri,krepitasi, fraktur)
• Keadaan bola • Infraorbita (nyeri,krepitasi,fraktur)
mata(proptosis/endophtalmus)
• Regio maksila
• Pergerakan bola mata (kiri ,kanan ,atas,
• Os nasal
bawah)
• Os frontalis
• Pergerakan otot wajah (dahi,pipi, mulut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai