H= P * S
Keterangan:
•H: Ancaman.
•P: Kemungkinan terjadinya bencana dalam kurun waktu tertentu.
•S: Besar dampak yang ditimbulkan akibat bencana (BNPB, 2008)
6
Komponen Indeks Ancaman Bencana
Indeks ancaman tanah longsor memiliki komponen atau indikator yaitu Peta Bahaya Gerakan
Tanah.
Kelas Indeks terbagi menjadi 3 kelas yaitu:
1. Kelas Rendah : (zona kerentanan gerakan tanah sangat rendah –rendah)
7
KERENTANAN
Menurut Diposaptono (2009), kerentanan merupakan kondisi
yang ditentukan oleh faktor fisik, sosial, ekonomi, dan
lingkungan atau proses-proses meningkatkan kerawanan
suatu masyarakat terhadap dampak bencana.
Menurut BNPB (2012), kerentanan dibagi dalam 4 jenis, yaitu
kerentanan sosial, ekonomi, fisik, dan lingkungan.
8
KOMPONEN ANALISIS KERENTANAN
KERENTANAN SOSIAL
Indeks Penduduk Terpapar/Kerentanan
Sosial
11
KERENTANAN FISIK
Kerentanan fisik (infrastruktur) Rumah atau tempat tinggal merupakan kebutuhan Fasilitas umum merupakan salah
menggambarkan suatu kondisi pokok setiap keluarga sebagai aset yang satu faktor dalam penentuan
fisik infrastruktur yang rawan berharga. Banyaknya tempat tinggal atau rumah tingkat kerentanan fisik suatu
terhadap faktor bahaya (hazard) akan berpengaruh terhadap kondisi kerentana wilayah.
tertentu (BAKORNAS PB, 2007). suatu wilayah terutama yang berada pada daerah
rawan bencana.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 12
13
KERENTANAN LINGKUNGAN
Indikator yang digunakan untuk kerentanan lingkungan adalah
penutupan lahan (hutan lindung, hutan alam, hutan bakau/mangrove, dan semak
belukar).
14
Kemampuan atau kapasitas adalah penguasaan
sumberdaya, cara, dan kekuatan yang dimiliki
Indeks Kapasitas
Indeks kapasitas diperoleh berdasarkan
tingkat ketahanan daerah pada suatu waktu.
Kapasitas menggambarkan seberapa mampu
komunitas masyarakat tersebut menghadapi
bencana.
Kapasitas dapat dikaterogikan dalam tingkat
rendah, sedang dan tinggi.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 15
Aturan dan kelembagaan
1 penanggulangan bencana
KAPASITAS
4 Pengurangan faktor risiko dasar
Pembangunan kesiapsiagaan
5 seluruh lini.
17
LEVEL TINGKAT KETAHANAN
Daerah telah memiliki pencapaian- komitmen pemerintah dan beberapa komunitas terkait capaian komprehensif telah dicapai
pencapaian kecil dalam upaya pengurangan risiko bencana di suatu daerah telah tercapai dengan komitmen dan kapasitas
pengurangan risiko bencana dan didukung dengan kebijakan sistematis, namun capaian
yang memadai disemua tingkat
dengan melaksanakan beberapa yang diperoleh dengan komitmen dan kebijakan tersebut
komunitas dan pemerintahan
tindakan maju dalam rencana- dinilai belum menyeluruh hingga masih belum cukup berarti
(BNPB, 2012)
untuk mengurangi dampak negatif dari bencana.
rencana atau kebijakan.
daerah telah melaksanakan dengan dukungan komitmen serta kebijakan yang menyeluruh dalam
beberapa tindakan pengurangan pengurangan risiko bencana di suatu daerah telah memperoleh
risiko bencana dengan capaian-capaian yang berhasil, namun masih ada keterbatasan
melaksanakan beberapa tindakan berkomitmen, sumberdaya finansial ataupun kapaitas operasional
maju dalam rencana-rencana atau dalam pelaksanaan upaya pengurangan risiko bencana di daerah
kebijakan tersebut. The Power of PowerPoint | thepopp.com 18
Rumus dasar umum untuk analisis tingkat risiko yang
diusulkan dalam 'Pedoman Perencanaan Mitigasi
Risiko Bencana yang telah disusun oleh BNPB
Indonesia adalah sebagai berikut:
TINGKAT Keterangan:
RISIKO
R: Risiko bencana
IDENTIFIKASI berikut:
TINGKAT
RISIKO
BENCANA
Dapat disimpulkan tingkat risiko bencana tanah longsor di wilayah PT. Perkebunan Nusantara XII
Kebun Teh kertowono termasuk dalam kelas sedang. Desa Gucialit memiliki tingkat risiko bencana
tanah longsor sebesar 0,57, sedangkan Desa Kertowono memiliki tingkat risiko bencana sebesar
0,55.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 33
Sumber Data
Tingkat ancaman berdasarkan peraturan kepala BNPB No. 2 tahun 2012 tentang pedoman
umum pengkajian risiko bencana. Dimana terdapat komponen atau indikator tanah longsor
yaitu peta bahaya gerakan tanah.
1. Untuk mengatasi angka kemiskinan yang tinggi, maka pemerintah daerah dapat melakukan pembukaan lapangan
pekerjaan baru untuk menyerap banyak tenaga kerja dan menurunkan angka pengangguran.
2. Melakukan relokalisasi agar keberadaan rumah dapat tersebar pada berbagai titik sehingga tidak hanya berpusat
pada satu titik saja.
39
Hasil
Tingkat kerentanan tanah longsor =
(0,4 * skor kerentanan sosial) + (0,25 * skor Kerugian
ekonomi) + (0,25 * skor kerugian fisik) + (0,1 * skor
kerugian lingkungan) = 0,54
R = H x V/C
= 0,33 x 0,54/0,33
= 0,54
Dapat disimpulkan tingkat risiko bencana tanah longsor di Desa X
termasuk dalam kelas sedang. Desa X memiliki tingkat risiko
bencana tanah longsor sebesar 0,54
40
Daftar Pustaka
UU Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
Suryowati, Estu. (05 Desember, 2017). Sepanjang 2017, BNPB Mencatat 2.175 Kejadian Bencana di Indonesia. [online].
Tersedia: https://nasional.kompas.com/read/2017/12/05/17200331/sepanjang-2017-bnpb-mencatat-2175-kejadian-
bencana-di-indonesia. (diakses pada 09 Mei 2018)
Keim. 2008. Building Human Resiliense The Role of Public Health Preparedness and Response As an Adaptation to
Climate Change. [Serial on line]. www.sciencedirect.com .
Ramli, Soehatman. 2011. Pedoman Praktis Manajemen Risiko Dalam Prespektif K3 OHS Risk Management. Jakarta: Dian
Rakyat.