Anda di halaman 1dari 13

ABSES SUBMANDIBULA

Disusun oleh ;
Nora verayanatal silvianita 07310180

Pembimbing ;
Dr.Pialanta Barus, Sp.THT-KL
Definisi
 Abses submandibula adalah suatu peradangan yang disertai
pembentukan pus pada daerah submandibula.

 Abses submandibula di defenisikan sebagai terbentuknya abses


pada ruang potensial di regio submandibula yang disertai
dengan nyeri tenggorok, demam dan terbatasnya gerakan
membuka mulut.
Epidemiologi
Dibagian THT-KL Rumah Sakit dr.M.Djamil padang
selama periode oktober 2009-september 2010
didapatkan ;
Abses leher dalam sebanyak 33 orang
Abses peritonsil 32%
Abses submandibula 26%
Abses parafaring 18%
Abses retrofaring 12%
Abses mastikator 9%
Abses pretrakeal 3%
Etiologi
Sebagian besar abses leher dalam disebabkan oleh campuran
berbagai kuman, baik kuman aerob, anaerob, maupun fakultatif
anaerob. Kuman aerob yang sering ditemukan adalah
Stafilokokus, Streptococcus sp, Haemofilus influenza,
Streptococcus Pneumonia, Moraxtella catarrhalis, Klebsiell sp,
Neisseria sp. Kuman anaerob yang sering ditemukan pada
abses leher dalam adalah kelompok batang gram negatif,
seperti Bacteroides, Prevotella, maupun Fusobacterium.
Patogenesa
Berawal dari etiologi diatas seperti infeksi gigi. Nekrosis pulpa
karena karies dalam dan periodontal pocket dalam merupakan
jalan bakteri untuk mencapai jaringan periapikal. Karena
jumlah bakteri yang banyak, maka infeksi yang terjadi akan
menyebar ke tulang spongiosa sampai tulang cortical. Jika
tulang ini tipis, maka infeksi akan menembus dan masuk ke
jaringan lunak. Penyebaran infeksi ini tergantung dari daya
tahan jaringan dan tubuh.
Gejala klinis
Secara umum, gejala abses adalah :
 Nyeri
 Bengkak
 Eritema pada jaringan
 Trismus
 Demam

Pembengkakan pada abses biasanya :


 Terasa nyeri
 Panas
 Kurang dari 2 minggu
 Berkembang sangat cepat
 Disertai sakit gigi atau terlihat karies gigi
Diagnosis
Diagnosis di tegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan
fisik.
a. Anamnesis
Dari anamnesis di dapatkan adanya riwayat sakit gigi,
mengorek atau mencabut gigi atau adanya riwayat higiene gigi
yang buruk. Dari anamnesis juga didapatkan gejala berupa
sakit pada dasar mulut dan sukar membuka mulut.

b. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik diapatkan pembengkakan di daerah
submandibula, fluktuatif, lidah terangkat ke atas dan terdorong
ke belakang, angulus mandibula dapat diraba. Pada palpasi,
akan terasa kenyal dan terdapat pus.
Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
Pada pemeriksaan darah rutin, didapatkan leukositosis.
Aspirasi material yang bernanah (purulent) dapat dikirim
untuk dibiakkan guna uji resistensi antibiotik.

2) Radiologis
Penatalaksanaan
Terapi yang diberikan pada abses submandibula adalah :
 Antibiotik (parenteral)
 Evakuasi abses
 Trakeostomi < bila ada sumbatan jalan nafas
 Rawat inap 1-2 hari
Komplikasi
 Medistinitis
 Ruptur arteri karotis
 Tromboflebitis
 Septikemia
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemeriksaan gigi ke
dokter secara rutin dan teratur, penanganan infeksi gigi dan
mulut yang tepat dapat mencegah kondisi yang akan
meningkatkan terjadinya komplikasi.
Prognosis
Pada umumnya prognosis abses submandibula baik apabila
dapat didiagnosis secara dini dengan penanganan yang tepat
dan komplikasi tidak terjadi.

Anda mungkin juga menyukai