anak Tertekan, tdk percaya diri, berontak, tdk terampil dlm keputusan Permisif: Tidak tegas dan cenderung serba boleh memaksakan kehendak, egois, uncontroll, unresponsibility Demokratis. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pasangan suami-istri tidak dengan sengaja mempersiapkan diri menjadi orang tua. Tidak ada konsep yang jernih tentang anak. Mereka hanya memiliki konsep yang samar, seperti ingin anak tumbuh menjadi “orang yang sukses, saleh/salehah, berguna bagi lingkungannya”. 1. Aspek Agama dan Moral: A. Mengenal dan membiasakan nilai-nilai Islam yang penting, meliputi: Rukun Iman, Rukun Islam, Islam Rahmatan Lil ‘Alamin: At-Tawâsuth: sikap moderat, tengah- tengah, dan tidak ekstrem. At-Tawâzun: sikap menjaga keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. I‘tidâl: sikap berani menegakkan kebenaran dan keadilan. At-Tasâmuh: sikap toleran, empati, menghormati, dan menghargai perbedaan. Amar ma‘rûf nahyi munkar, yaitu kepekaan untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain, serta mencegah perbuatan yang tidak baik. Identitas muslim: Ukhuwah Islâmiyah: sikap sayang/persaudaraan dengan sesama muslim Ukhuwah Wathaniah: sikap sayang/persaudaraan dengan sesama bangsa. Ukhuwah Basyariyah: sikap sayang/persaudaraan dengan sesama manusia (tanpa membedakan suku, agama, ras, bangsa, dan perbedaan lain). B. Mengenal dan membiasakan karakter Islami (sifat- sifat Nabi): fathanah (cerdas), amanah (dapat dipercaya), shiddîiq (jujur), tablîgh (menyampaikan kebenaran). C. Mengenal dan memahami ‘ubudiyah (ibadah) dan pengetahuan tentang Asmaul Husna (gelar/nama- nama Allah yang baik), doa-doa pendek, sejarah Islam: kisah para nabi, kisah para wali, hukum Islam sederhana: Haram-Halal, Fardu-Sunat, serta nilai keluarga dan norma masyarakat 2. Fisik: Gerak kasar dan halus: aktif/lincah, memiliki kemampuan gerak (koordinasi, kelenturan, keseimbangan) yang baik, mampu mengikuti gerak tari dan senam sederhana, mampu menggunakan alat tulis untuk menggambar dan meniru bentuk, mampu menggunakan alat makan dengan benar, dan mampu mengontrol gerakan tangan untuk menjumput, mengepal, mengelus, menggunting, menempel, dll. Sehat: berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan sesuai standar usia, kulit dan rambut bersih, mata bersih bersinar, mulut tidak bau, jarang sakit 3. Kognitif: rasa ingin tahu yang tinggi (eksploratif), memiliki kemampuan mental (kepandaian) yang bertambah, kreatif, berpikir logis: memahami konsep ukuran (besar-kecil, sedikit-banyak, tinggi-rendah), mengenal sebab akibat, mampu mengelompokkan benda, mengurutkan, mengenal pola, mampu berpikir simbolik: mengenal dan menyebutkan lambang bilangan 1-10, mengenal konsep jumlah 1- 10, serta mengenal huruf 4.Bahasa: mampu menyimak perkataan orang lain dan memahami perintah/intruksi, memahami cerita, memiliki perbendaharan kata-kata, berkomunikasi secara lisan, mampu menyusun kalimat sederhana serta mampu menjawab pertanyaan, mampu menyebutkan simbol huruf dan mengenal suara huruf awal dari suatu kata, membaca namanya sendiri, menuliskan namanya sendiri 5. Sosial-Emosional: semangat dan ceria, mampu menyesuaikan diri (beradaptasi), mengenali perasaan dan belajar mengelola emosinya secara wajar, mentaati peraturan baik di rumah maupun di sekolah, bermain dengan teman, mampu berbagi dengan teman, mengetahui perasaan teman dan meresponnya secara wajar, mulai belajar bertanggung jawab atas perilakunya, menghargai hak/pendapat/hasil karya orang lain, mulai belajar kerjasama dengan teman sebaya, menunjukkan ekspresi sesuai dengan situasi yang ada (senang, sedih, antusias, dsb), mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial dan budaya setempat. Orang tua terlalu lunak/ tidak tegas: menyogok, mengabaikan dan membiarkan perilaku salah dilakukan oleh anak, memberi aturan yang tidak jelas/ kurang kongkrit, Pola komunikasi dan interaksi yang negatif: terlalu memerintah, meremehkan, menyepelekan, tidak memberi pujian atas perilaku positif atau hasil karya anak, membandingkan dengan anak lain (saudara atau temannya), memberi cap/julukan/label negatif, terlalu menasehati/menceramahi, Menggunakan pola kekerasan: marah-marah, membentak, berteriak pada anak, berbicara kasar pada anak, menyakiti emosi/hati anak: menyalahkan, mengkritik, empermalukan anak (terutama di depan umum), mengancam, menakut-nakuti, melakukan kekerasan fisik (mencubit, memukul, menjambak, dan kekerasan fisik atau bentuk penganiayaan lain), Orang tua yang kurang peduli dan mengabaikan kebutuhan anak: tidak memberikan perhatian yang cukup pada kegiatan yang terkait anak, tidak peduli terhadap sekolah anak, pendidikannya, teman-temannya, tidak perhatian atau tidak tertarik terhadap aktivitas dan minat anak, kurang memperhatikan kesehatan anak, tidak melibatkan anak ketika membuat rencana keluarga, gagal dalam memberikan rasa aman dan perlindungan pada anak, meninggalkan anak dalam waktu yang lama, tidak memberi kesempatan anak untuk bermain bersama temannya, tidak mengijinkan anak untuk berinteraksi dengan temannya, memisahkan anak dari teman- temannya. Contohkan Jelas Tegas Konsisten