Anda di halaman 1dari 18

Pembangunan Hukum dan

HAM di Indonesia
Disusun oleh
Susan Apriyanti
Ibnu Hajar Assidiq
Teguh Nugraha
Dwi Qouriah H.
Lestari Nuryandini
Pengertian Hukum
• Pengertian hukum menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut ;
• Prof. Soedkno Mertokusumo
• Keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan atau kaidah-kaidah dalam suatu
kehidupan bersama, keseluruhan peraturan tingkah laku yang berlaku dalam
suatu kehidupan bersama, yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan
sanksi.
• Mochtar Kusumaatmadja
• Keseluruhan asas dan kaidah yang mengatur pergaulan hidup manusia dalam
masyarakat, juga meliputi lembaga (institusi) dan proses yang mewujudkan
kaidah tersebut dalam masyarakat.
• Aristoteles
Sesuatu yang berbeda dari sekedar mengatur dan mengekspresikan bentuk
dari konstitusi dan hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para hakim
dan putusannya di pengadilan untuk menjatuhkan hukuman terhadap
pelanggar.
• Immanuel Kant
• Keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang
satu dapat
menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain, menuruti
peraturan hukum tentang kemerdekaan.
• Hans Kelsen
• Suatu perintah terhadap tingkah laku manusia. Hukum adalah kaidah primer
yang menetapkan sanksi-sanksi.
Bentuk hukum di Indonesia

• Hukum di Indonesia merupakan campuran


dari sistem hukum hukum Eropa, hukum
Agama dan hukum Adat. Sebagian besar
sistem yang dianut, baik perdata maupun
pidana, berbasis pada hukum
Eropa kontinental, khususnya dari
Belanda karena aspek sejarah masa lalu
Indonesia yang merupakan wilayah
jajahan dengan sebutan Hindia Belanda
(Nederlandsch-Indie).
Lanjutan…
• Hukum Pidana Di Indonesia
Berdasarkan isinya, hukum dapat dibagi menjadi 2, yaitu hukum privat
dan hukum publik. Hukum pidana merupakan bagian dari hukum
publik. Hukum pidana terbagi menjadi dua bagian, yaitu hukum pidana
materiil dan hukum pidana formil. Hukum pidana materiil mengatur
tentang penentuan tindak pidana, pelaku tindak pidana, dan pidana
(sanksi). Di Indonesia, pengaturan hukum pidana materiil diatur
dalam kitab undang-undang hukum pidana (KUHP).

• Hukum Tata Negara


Adalah hukum yang mengatur tentang negara, yaitu antara lain dasar
pendirian, struktur kelembagaan, pembentukan lembaga-lembaga
negara, hubungan hukum (hak dan kewajiban) antar lembaga negara,
wilayah dan warga negara. Hukum tata negara mengatur mengenai
negara dalam keadaan diam artinya bukan mengenai suatu keadaan
nyata dari suatu negara tertentu (sistem pemerintahan, sistem pemilu,
dll dari negara tertentu) tetapi lebih pada negara dalam arti luas.
Hukum ini membicarakan negara dalam arti yang abstrak.
• Hukum tata usaha (administrasi) Negara
Adalah hukum yang mengatur kegiatan
administrasi negara. Yaitu hukum yang
mengatur tata pelaksanaan pemerintah dalam
menjalankan tugasnya. Hukum administarasi
negara memiliki kemiripan dengan hukum tata
negara.kesamaanya terletak dalam hal
kebijakan pemerintah ,sedangkan dalam hal
perbedaan hukum tata negara lebih mengacu
kepada fungsi konstitusi/hukum dasar yang
digunakan oleh suatu negara dalam hal
pengaturan kebijakan pemerintah,untuk hukum
administrasi negara dimana negara dalam
"keadaan yang bergerak".
• Hukum acara perdata Indonesia

Adalah hukum yang mengatur tentang tata cara


beracara (berperkara di badan peradilan) dalam
lingkup hukum perdata.

• Hukum acara pidana Indonesia


Adalah hukum yang mengatur tentang tata cara
beracara (berperkara di badan peradilan) dalam
lingkup hukum pidana. Hukum acara pidana di
Indonesia diatur dalam UU nomor 8 tahun 1981.
Pengertian HAM

• HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh


manusia, sesuai dengan kodratnya (Kaelan:
2002).
• Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi
HAM PBB), dalam Teaching Human Rights,
United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin
Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak
yang melekat pada setiap manusia, yang
tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai
manusia.
• Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa
“Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang,
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia”
Perkembangan pemikiran HAM
dunia
Magna Charta
• Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa
lahirnya HAM di kawasan Eropa dimulai dengan lahirnya
magna Charta yang antara lain memuat pandangan
bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolute
(raja yang menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak
terikat dengan hukum yang dibuatnya), menjadi dibatasi
kekuasaannya dan mulai dapat diminta pertanggung
jawabannya dimuka hukum (Mansyur Effendi,1994).
The French declaration

• Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French


Declaration (Deklarasi Perancis), dimana ketentuan
tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat dalam
The Rule of Law yang antara lain berbunyi tidak boleh
ada penangkapan tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan
itu berlaku prinsip presumption of innocent, artinya
orang-orang yang ditangkap, kemudian ditahan dan
dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai ada
keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap
yang menyatakan ia bersalah.
Perkembangan pemikiran HAM
di Indonesia
Pemikiran HAM periode sebelum kemerdekaan yang paling
menonjol pada Indische Partij adalah hak untuk mendapatkan
kemerdekaan serta mendapatkan perlakukan yang sama hak
kemerdekaan. Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai
sekarang di Indonesia telah berlaku 3 UUD dalam 4 periode,
yaitu:
• Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949,
berlaku UUD 1945
• Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950,
berlaku konstitusi Republik Indonesia Serikat
• Periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD
1950
• Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku Kembali
UUD 1945
Contoh Permasalahan hukum

• Praktik korupsi dibidang hukum ditujukan untuk


memperoleh fasilitas dan perlindungan hukum.
Fasilitas disini berupa kepastian hukum
terhadap bisnis atau usaha koruptor.
Sedangkan, perlindungan hukum menyangkut
upaya dari si koruptor memainkan hukum
hingga bisa terbebas dari segala ancaman
hukum pidana.
Pemecahan masalah dengan
peranan pendidikan
Strategi Deduktif
• Strategi ini harus dibuat dan dilaksanakan terutama
dengan diarahkan agar apabila suatu perbuatan korupsi
terlanjur terjadi, maka perbuatan tersebut akan dapat
diketahui dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
danseakurat-akuratnya, sehingga dapat ditindaklanjuti
dengan tepat. Dengan dasar pemikiran ini banyak sistem
yang harus dibenahi, sehingga sistem-sistem tersebut
akan dapat berfungsi sebagai aturan yang cukup tepat
memberikan sinyal apabila terjadi suatu perbuatan
korupsi. Hal ini sangat membutuhkan adanya berbagai
disiplin ilmu baik itu ilmu hukum,ekonomi maupun ilmu
politik dan sosial.
• Gerakan “Pembersihan” yaitu menciptakan semua
aparat hukum (Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan) yang
bersih, jujur, disiplin, dan bertanggungjawab serta
memiliki komitmen yang tinggi dan berani melakukan
pemberantasan korupsi tanpa memandang status sosial
untuk menegakkan hukum dan keadilan. Hal ini dapat
dilakukan dengan membenahi sistem organisasi yang
ada dengan menekankan prosedur structure follows
strategy yaitu dengan menggambar struktur organisasi
yang sudah ada terlebih dahulu kemudian menempatkan
orang-orang sesuai posisinya masing-masing dalam
struktur organisasi tersebut.
• Gerakan “Moral” yang secara terus menerus
mensosialisasikan bahwa korupsi adalah kejahatan
besar bagi kemanusiaan yang melanggar harkat dan
martabat manusia. Melalui gerakan moral diharapkan
tercipta kondisi lingkungan sosial masyarakat yang
sangat menolak, menentang, dan menghukum
perbuatan korupsi dan akan menerima, mendukung, dan
menghargai perilaku anti korupsi. Langkah ini antara lain
dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan, sehingga
dapat terjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama
generasi muda sebagai langkah yang efektif
membangun peradaban bangsa yang bersih dari moral
korupsi.
Contoh Permasalahan HAM
Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM

• Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan


pada suatu mata kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran
HAM ringan kepada setiap mahasiswa.
• Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran
HAM terhadap para pejalan kaki, sehingga menyebabkan para
pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga sangat rentan terjadi
kecelakaan.
• Para pedagang tradisional yang berdagang di pinggir jalan
merupakan pelanggaran HAM ringan terhadap pengguna jalan
sehingga para pengguna jalan tidak bisa menikmati arus kendaraan
yang tertib dan lancar.
• Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk
pada suatu jurusan tertentu dalam kuliahnya merupakan
pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang anak tidak bisa
memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Kesimpulan
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi
oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk
pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang,
kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara
akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,
pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui
hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM. Sebagai
makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita
juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang
lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM.
Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-
injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita
harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara
HAM kita dengan HAM orang lain.
Hatur nuhun…

Anda mungkin juga menyukai